Anda di halaman 1dari 5

Aspek Finansial Studi Kelayakan Bisnis Dhi-Yon.

Net
Aspek keuangan merupakan muara dari semua aspek sebab keuangan implikasi dari
seluruh program proyek yang harus diperhitungkan. Berbagai hal yang menyangkut keuangan
perlu dibahas mulai dari awal perencanaan, periode persiapan, pelaksanaan pembangunan
proyek dan periode operasi ketika usaha berjalan. Kita bedakan periode tersebut menjadi dua
yaitu Periode Persiapan dan Periode Operasi. Implikasi keuangan periode persiapan akan
terkafer dalam kebutuhan dana investasi, sedangkan dalam masa operasi tercermin pada
proyeksi rugi-laba, proyeksi neraca, proyeksi arus kas dan proyeksi kemampuan melunasi
pinjaman serta tingkat pengembalian. adapun aspek keuangan atau asek finansial dari sebuah
studi kelayakan bisnis meliputi hal sebagai berikut :
A. Biaya Pra-operasi
Dalam membangun sebuah usaha perlu diawali dengan pembuatan gagasan, penelitian
tentang produk, pasar dan aspek-aspek lain yang dipertimbangkan untuk diambil sebuah
keputusan. Guna keperluan tersebut mempunyai konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan
kita sebut biaya pra-operasi. Penggunaan biaya tersebut keperluan penelitian, perencanaan,
studi kelayakan, perancangan (design), biaya konsultan dan biaya pemasaran sebelum produk
siap diluncurkan ke pasar. Biaya-biaya tersebut sudah harus dikeluarkan sebelum diambil
keputusan untuk melaksanakan proyek yang dikelompokkan sebagai sunk cost atau investasi
yang nilainya tetap dan telah dikeluarkan semuanya tidak mempunyai sisa. Biaya tersebut
dikeluarkan baik usaha tersebut jadi dijalankan atau batal. Sun cost tidak dimasukkan dalam
perhitungan NPV karena biaya tersebut diluar perhitungan studi kelayakan usaha.
B. Rencana Kebutuhan Investasi
Rencana kebutuhan investasi bisa diperhitungkan diawal perencanaan usaha yang meliputi
seluruh pengeluaran pembangunan proyek dengan dikelompokkan sebagai berikut :
1. Biaya pembangunan Fisik (Harta Tetap)
No
1.
2
3

Jenis Barang Modal


Sewa Toko 3 Tahun
Pembuatan room
Perlengkapan Warnet

Total Investasi
Rp. 12.000.000
Rp 2.000.000

a. Pendingin Ruangan

Rp. 4.000. 000

b. 11 unit computer @ Rp 1.300.000

Rp. 14.300.000

c. Printer

Rp.

900.000

d. Pemasangan Speedy + modem

Rp. 2.500.000

4
Promosi (pamphlet dan spanduk)
TOTAL INVESTASI

Rp
300.000
Rp 36.000.000

Biaya pembangunan fisik adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan sarana dan
prasarana seluruh kebutuhan proyek yang meliputi pembelian tanah, pembangunan gedung,
pembelian mesin-mesin, alat kantor, furnitur dan kendaraan.
2. Biaya-biaya Trial Run
Trial Run adalah uji coba kelancaran operasi seluruh unit produksi hingga terwujudnya
sebuah produk yang akan dipasarkan. Kegiatan tersebut membutuhkan waktu tertentu yang
membutuhkan biaya antara lain beli bahan baku, bahan bantu lainnya, honor tenaga kerja,
beli bahan bakar dan lain-lain sehingga tampak kegiatan pabrik beroperasi sepenuhnya.
Produk yang dihasilkan bukan untuk dijual secara profit akan tetapi untuk keperluan evaluasi
mutu, perbaikan design dan promosi awal. Apabila produk sudah dapat dijual maka
pendapatannya masuk pada perhitungan biaya trial run. Sisa produk yang dihasilkan dalam
trial run dapat dijadikan persediaan awal barang jadi pada awal periode operasi. Biaya trial
run bisa dimasukkan sebagai harta tak berwujud akan disusutkan dalam waktu tertentu.
3. Modal Kerja
Yang dimaksud modal kerja adalah dana yang dibutuhkan untuk operasi perusahaan seharihari dalam membuat produk yang meliputi kebutuhan dana yang tertanam lancar dalam
bentuk piutang usaha, persediaan bahan baku, bahan dalam proses, barang jadi, bahan bakar
dan bahan bantu produksi lainnya. Termasuk sejumlah kas minimum untuk kebutuhan tak
terduga atau transaksi.
B. Sumber Dana
Sumber dana yang digunakan untuk belanja usaha bisa berasal modal sendiri dan pinjaman
bank.
1. Modal Sendiri
Yang dimaksud modal sendiri adalah modal yang dimiliki oleh pemegang saham, yang
dinyatakan dalam akte pendirian perusahaan. Umumnya jumlah dana yang tercantum dalam

akte pendirian tersebut masih jauh dari cukup untuk antisipasi kebutuhan dana investasi
keseluruhan.
2. Pinjaman
Guna penguatan kebutuhan modalkerja dan membeli harta tetap dibutuhkan pinjaman dari
bank atau lembaga keuangan lainnya. Ketentuan besaran pinjaman, periode penarikan,
cicilan, tingkat bunga, jatuh tempo pelunasan dan biaya administrasi lainya dicantumkan
dalam perjanjian kontrakkredit yang disepakati antara pihak perusahaan dan bank.
Untuk Usaha Warnet Dhi-Yon.Net kami menggunakan Modal Sendiri.
D. Proyeksi Harga Pokok Produksi/ Penjualan
Proyeksi harga pokokpenjualan harus didukung oleh volume proyeksi dan volume penjualan.
Biaya produksi per unit adalah total biaya produksi dibagi dengan volume produksi.
Sedangkan harga pokok penjualan per unit adalah total harga pokok penjualan dibagi dengan
volume penjualan.
Pendapatan yang Diperkirakan Selama Tahun Pertama
Biaya sewa warnet dan Game Online Rp 3.000/jam X 60 jam X 30 hari

= Rp

5.400.000

(asumsi 60 jam/hari)
Snack dan minum

Rp 50.000 X 30 hari = Rp

1.500.000

Jual Pulsa

Rp 50.000 X 30 hari = Rp

1.500.000

Pendapatan 1 bulan
Pendapatan 1 tahun

= Rp
Rp 8.400.000 X 12

8.400.000

= Rp 100.800.000

E. Proyeksi Rugi-Laba
Proyeksi rugi-laba adalah gambaran keuntungan operesasi usaha beberapa tahun kedepan.
Untuk membuat proyeksi rugi-laba harus dihitung terlebih dahulu proyeksi nilai penjualan,
biaya produksi dan biaya operasi. Biaya operasi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan

operasional kantor dan pemasaran produk. Biaya-biaya produksi dan operasi dapat pula
dikelompokkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.
Biaya yang Diperkirakan Selama Tahun Pertama
Koneksi Speedy

Rp 1.000.000 X 12

= Rp 12.000.000

Gaji 2 Orang Karyawan

Rp 1.400.000 X 12

= Rp 16.800.000

Listrik

Rp 500.000 X 12

= Rp 6.000.000

Kontrak tempat

Rp 1.000.000 X 12

= Rp 12.000.000

Promosi

= Rp

Total Biaya 1 Tahun

300.000

= Rp 47.100.000

Laba Sebelum Pajak Pada Tahun Pertama


Pendapatan Biaya

= Rp 100.800.000 Rp47.100.000
= Rp 53.700.000

Pajak yang Diperkirakan Selama Tahun Pertama


25% X Rp 53.700.000

= Rp 13.425.000

Laba Setelah Pajak yang Diperkirakan Selama Tahun Pertama


Laba sebelum pajak Pajak

= Rp 53.700.000 Rp 13.425.000

= Rp 40.275.000
Perkiraan Pengembalian Atas Ekuitas Berdasarkan Laba Setelah Pajak
Berdasarkan pada jumlah laba setelah pajak, maka kita dapat memperkirakan modal akan
kembali dalam waktu kurang dari 1 tahun.

F. Proyeksi Arus Kas

Proyeksi arus kas bergna untuk penyusunan proyeksi neraca. Arus kas merupakan catatan atas
penerimaan (arus kas masuk) dan pengeluaran (arus kas keluar) kas dalam satu periode.
Sedangkan selisih antara keduanya (masuk dan keluar) disebut arus kas bersih.

Anda mungkin juga menyukai