Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS STANDAR BELANJA

(ASB)

oleh :
Prof. Irwan Taufiq Ritonga, Ph.D., CA.

Dasar Hukum ASB


◼ UU 23 Tahun 2014 Pasal 298 ayat (3)
“Belanja Daerah untuk pendanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berpedoman pada analisis standar belanja dan standar harga satuan
regional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
◼ PP 12 Tahun 2019 Pasal 51:
“Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 Ayat (5) berpedoman
pada harga satuan regional, analisis standar belanja, dan/atau
standar teknis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.
◼ Permendagri 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Daerah ➔ disebutkan 12x pada halaman 3, 35, 36, 95, 97, 109, 217, 341, dan 342.
Contoh Pengaturan ttg ASB di
Permendagri 77/2020
ASB Vs SHS
◼ SHS: 1 zak semen: Rp50.000,00
1 rim kertas: Rp45.000,00
1 Jpl: 1,5 juta/jpl
1 meter persegi bangunan = Rp3 jt
ASB:
Kegiatan Sosialisasi 100 org; 2 hari =Rp?
Kegiatan Pameran 100 stand; 3 hari=Rp?
Kegiatan Monitoring 30 obyek = Rp?

KELUARGA STANDAR HARGA


SATUAN
Standar
Harga
Satuan (SHS)

SHS SHS
INDIVIDU KOMPOSIT

SHS Non
Barang HSPK Fisik
SHS Barang
(SHS Lokal) + (SHS HSPK Fisik Non
Regional) = Konstruksi Konstruksi
SBU

Perpres 33

PerKDH
SHS Daerah (PerKDH)
SHS Vs HSPK (Harga Satuan
Pokok Kegiatan)
◼ HSPK utk 1 meter persegi bangunan
sederhana dg kualitas SNI
Tukang vol 3 hari x Rp100 rb
Pasir 0,1 kubik x Rp1jt
Semen 2 zak x Rp50 rb
...
...
Jumlah ..........................Rp3 jt/meter

Definisi Analisis Standar


Belanja
◼ Analisis Standar Belanja adalah penilaian
kewajaran atas beban kerja dan biaya
yang digunakan untuk melaksanakan suatu
kegiatan (Penjelasan Pasal 298 ayat (3) UU
23/2014)
Mengapa Perlu ASB?
◼ Untuk mengatasi patologi birokrasi.
◼ Besaran Anggaran dipengaruhi oleh

“SIAPA” yang mengajukan kegiatan.


◼ Besaran Anggaran dipengaruhi oleh
“NAMA” kegiatan.
➔ Penyusunan anggaran menjadi
subyektif.

PATOLOGI BIROKRASI

◼ Kegiatan Pelatihan Teknis ... 40 org; 3hr


Bappeda Rp100jt
Badan Keuangan Rp90jt
Dinsos Rp50jt
* Kegiatan Pameran
Kegiatan Exhibition/Expo
Seminar
Workshop (Setwan)
Posisi ASB dalam Lingkup
Pengelolaan Keuangan Daerah

Apa yang terjadi jika ASB tidak


ada?
◼ Plafon anggaran kegiatan pada PPAS ditetapkan
menggunakan “intuisi”.
◼ Sulit menilai kewajaran beban kerja dan biaya suatu
kegiatan
◼ Penyusunan dan penentuan anggaran menjadi
subjektif
◼ Dua atau lebih kegiatan yang sama mendapat alokasi
yang berbeda
◼ Tidak memiliki argumen yang kuat jika “dituduh”
melakukan pemborosan.
◼ Penyusunan anggaran “MOLOR”
Manfaat Analisa Standar
Belanja (ASB)
◼ Penetapan plafon anggaran pada saat Renja/PPAS menjadi
obyektif (tidak lagi berdasarkan “intuisi”)
◼ Dapat menentukan kewajaran biaya untuk melaksanakan suatu
kegiatan.
◼ Meminimalisir terjadinya pengeluaran yang kurang jelas yang
menyebabkan inefisiensi anggaran.
◼ Penentuan anggaran berdasarkan pada tolok ukur kinerja yang
jelas.
◼ Penentuan besaran alokasi setiap kegiatan menjadi objektif.
◼ Memiliki argumen yang kuat jika “dituduh” melakukan
pemborosan.
◼ Penyusunan anggaran menjadi lebih tepat waktu.

Hubungan Antara ASB dan


Pengukuran Kinerja
ASB memberikan kepastian terjaganya
hubungan antara masukan (dana) dan
keluaran (target/beban kinerja).
Tantangan Penyusunan dan Implementasi
ASB

◼ Tantangan Penyusunan
1. Data tidak valid
2. Tim Penyusun Pemda pasif
◼ Tantangan Implementasi
1. Pola pikir stakeholders yang belum
berubah ➔ enggan untuk berubah.
2. Aplikasi yang ada (e-planning dan e-budgeting)
belum bisa langsung mengadopsi ASB.

Anda mungkin juga menyukai