Anda di halaman 1dari 3

A.

KEPATUHAN CUCI TANGAN

Judul Persentase kepatuhan pegawai RSUD Sultan Muhammad Jamaludin 1


Kayong Utara dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode
enam langkah dan lima momen.
Dasar Pemikiran Hand hygiene adalah proses pembersihan kotoran dan mikroorganisme
pada tangan yang di dapat melalui kontak dengan pasien, petugas
kesehatan lain dan permukaan lingkungan (flora transien) dengan
menggunakan sabun/antiseptik dibawah air mengalir atau
menggunakan hand rub berbasis alkohol.
a. Pembersihan Tangan dengan Cairan Antiseptik (Handrub) adalah
Mencuci tangan dengan menggunakan cairan antiseptik yg berbahan
dasar alkohol gel di seluruh permukaan tangan untuk meminimalkan
pertumbuhan mikroorganisme tanpa menggunakan air dan handuk
(pada tangan yang bersih).
b.Pembersihan Tangan dengan Sabun Antiseptik/Cairan/Larutan dan
Air Mengalir (Handwash) adalah Mencuci tangan dengan air mengalir
dengan menggunakan sabun/cairan antiseptik yg bertujuan
membersihkan tangan dari transien mikroorganisme di tangan (pada
tangan yang kotor).
c. Pembersihan Tangan Bedah (Surgical Handwash) pada tindakan
operasi adalah :
1) Proses menghilangkan atau menghancurkan mikroorganisme
transien dan mikroorganisme yang tinggal di lapisan kulit yang lebih
dalam serta di dalam folikel rambut yang tidak dapat di hilangkan
seluruhnya (flora residen).
2) Membersihkan tangan dengan menggunakan sikat dan sabun di
bawah air mengalir dengan prosedur tertentu agar tangan dan lengan
bagian bawah bebas dari mikroorganisme
Dimensi Mutu Kenyamanan, keselamatan.
Tujuan Tergambarnya kepatuhan seluruh pegawai RSUD dalam pelaksanaan hygiene

Definisi Operasional Kepatuhan cuci tangan adalah ketaataan tenaga non nakes maupun
nakes dalam melakukan Prosedur cuci tangnan dengan menggunakan
metode 6 langkah dan lima momen.
Lima momen yang di maksud adalah :
 Sebelum kontak dengan pasien
 Sebelum melaksanakan tindakan aseptic
 Setelah kontak dengan pasien
 Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
 Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
Tipe Indikator Proses
Satuan Pengukuran Presentase %
Numerator (Pembilang) Momen cuci tangan yang dilakukan (E)
Denumerator (Penyebut) Jumlah opportonity (D)
Target Pencapaian 85%

Kriteria Keriteria Inklusi : Semua pegawai RSUD Sultan Muhammad Jamaludin 1


Kayong Utara
Formula Momen cuci tangan yang dilakukan
--------------------------------------------- x 100 % = …..%
Σ Opportonity
Metode Pengumpulan Data Observasi
Sumber Data IPCN
Frekuensi Pengumpul Observasi langsung dengan purfosive sampling ketika ada kegiatan
Data
yang seharusnya dilakukan kebersihan tangan kegiatan dengan metode
enam langkah cuci tangan serta lima momen cuci tangan.
Periode Laporan 1 Bulan
Rencana Analisis Setelah data dikumpulkan selama 3 bulan, akan dilakukan data
terhadap kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan hand
hygiene terhadap kecenderungan kenaikan atau penurunan angka
capaian.
Data disebarluaskan Data berupa grafik akan dipasang dipapan pengumuman unit
pada staff
digunakan untuk menyentuh pasien, memegang alat, perabot rumah
sakit dan juga untuk keperluan pribadi deperti makan. Ignaz
Semmelweis adalah orang pertama yang menunjukan pentingnya
penularan infeksi melaui tangan. Ketika ia menjadi staf dokter rumah
sakit di Vienna pada tahun 1840 – an ia memperhatikan bahwa cuci
tangan ternyata dapat mencegah penularan infeksi. Sejak itu ditunjang
dengan penelitian , cuci tangan jadi komponen paling penting dalam
pencegahan infeksi.

Anda mungkin juga menyukai