Anda di halaman 1dari 3

RAPID DIAGNOSTIC TEST (RDT) MALARIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD
SULTAN MUHAMMAD
JAMALUDIN I
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
Direktur RSUD
Sultan Muhammad Jamaludin I
STANDAR
PROSEDUR
OPERSIONAL

dr. Maria Fransischa A.Sch.MARS


NIP. 19840402 201001 2 013
1. Pengertian Uji diagnostik cepat atau Rapid Diagnostic Test (RDT) Malaria
adalah alat diagnostik in-vitro untuk mendeteksi malaria secara
kualitatif dengan menggunakan prinsip imunokromatografi.
Malaria disebabkan oleh parasit yang menginfeksi sel darah.
Parasit malaria menghasilkan bahan kimia (protein) yang disebut
antigen.
2. Tujuan RDT mendeteksi antigen malaria dalam darah seseorang. Alat uji
RDT merupakan alat yang dilapisi dengan antibodi yang dapat
menangkap antigen parasit malaria. Sampel darah yang
mengandung antigen akan berikatan dengan antibodi pada alat uji
RDT. Sisa sampel berlebih yang tidak berikatan akan dibilas
dengan buffer. Antigen yang menempel dengan antibodi pada
RDT akan membentuk garis warna ungu kemerahan. Beberapa
antigen tertentu diproduksi oleh satu spesies malaria (P.
falciparum), beberapa diproduksi di semua spesies Plasmodium.
3. Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Sultan Muhamad Jamaludin I No: -
tentang Pedoman Pelayanan Laboratorium di RSUD Sultan
Muhamad Jamaludin I
4. Prosedur A. Baca dan pahami informasi produk RDT yang digunakan dan
cara pemakaiannya.
B. Cek tanggal kadaluarsa dan pastikan nomor lot sebelum
digunakan, catatlah dalam buku petugas laboratorium dan
laporan malaria.
C. Pakailah sarung tangan baru untuk mencegah infeksi darah
yang tidak diinginkan.
D. Bukalah paket alat RDT. Buanglah desiccant (silica gel)
ketika alat RDT sudah dibuka.
E. Tulis nama pasien di kaset RDT supaya tidak tertukar dengan
sampel lain dan teridentifikasi dengan baik.
F. Buka alcohol swab dan bersihkan jari pasien dan pilihlah
tangan yang lebih jarang digunakan bekerja. Pastikan jari
pasien telah benar-benar dikeringudarakan sebelum ditusuk
dengan lancet. Jangan pernah mengeringkan jari pasien
dengan ditiup atau dilap.
G. Buka lancet steril setelah jari pasien kering. Tusuk jari yg
telah dibersihkan dengan lancet steril. Buang lancet pada
tempat pembuangan benda tajam (SPO No. 07: Keselamatan
dan Keamanan Kerja di Laboratorium). Lakukan langkah ini
dengan cepat sebelum darah pasien menggumpal.
H. Ambilah 5 µl darah pasien mengunakan alat pengambil
sampel darah dari yang telah disediakan dari kit.
I. Pastikan darah yang telah diambil dimasukkan ke dalam
tempat device yang berbentuk kotak (lihat gambar) dan
tunggu hingga darah terserap dengan baik di lubang kotak.
J. Buang lancet pada tempat yang telah disediakan (alat tajam,
sesuai dengan SPO No. 07: Keselamatan dan Keamanan
Kerja di Laboratorium).
K. Teteskan 4 tetes (110 ± 5 µl) buffer ke dalam lubang bulat
L. Pasang pengukur waktu selama 20 menit. Bacalah RDT
segera, jangan lebih dari 30 menit karena hasil tidak valid.
Berbagai merek RDT memiliki standar waktu pembacaan
yang berbeda, ada yang dapat dibaca setelah 15 menit, ada
yang 20 menit, dan ada yang 25 menit. Tetapi semua
memiliki standar waktu maksimum pembacaan yaitu tidak
lebih dari 30 menit.
M. Buang sarung tangan yang telah terpakai (lihat SPO No. 07:
Keselamatan dan Keamanan Kerja di Laboratorium, limbah
infeksius).
N. Baca dan interpretasikan hasil uji RDT
O. Ada 6 kemungkinan hasil:
1. Garis A dan C tampak (jelas ataupun buram) = Positif
malaria falciparum
2. Garis B dan C tampak (jelas ataupun buram) = Positif
malaria non-falciparum
3. Garis A, B, dan C tampak (jelas ataupun buram) = Positif
malaria falciparum dan non-falciparum (mix)
4. Hanya garis C tampak, garis A dan B tidak tampak =
Negatif
5. Tidak ada garis di manapun = Tidak valid
6. Ada garis A dan/atau B, tetapi tidak ada garis C = Tidak
valid
5. Unit Terkait Instalasi Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai