Ilovepdf Merged
Ilovepdf Merged
MODERN
1
Manajemen Perkantoran Modern
DAFTAR ISI
2
Manajemen Perkantoran Modern
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dan pelatihan merupakan amanat yang telah diatur dalam undang-undang
No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan peraturan pemerintah (PP) No. 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut
diatur tentang pendidikan dan pelatihan jabatan pegawai negeri sipil (PNS). Pendidikan dan
pelatihan (Diklat) memiliki tujuan untuk meningkatkan kompetensi yang disesuaikan dengan
tugas dan fungsinya, di tempat tugas masing-masing.
Salah satu kegiatan diklat yang kemudian dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
kompetensi pegawai adalah diklat Administrasi Perkantoran Modern tingkat Dasar melalui
metode e-Learning yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Hukum dan HAM.
Manajemen Perkantoran adalah perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian
pekerjaan perkantoran serta menggerakkan mereka yang melaksanakannya agar mencapai
tujuan organisasi. Lingkup pekerjaan kantor terdapat dua jenis pekerjaan, yakni pekerjaan
tulis-penulis dan bukan tulis-menulis. Seiring dengan berkembangnya kemajuan jaman dan
teknologi terutama teknologi informasi, maka pekerjaan kantor perlu dikelola secara modern,
oleh karena itu dalam diklat ini Anda diberikan mata pelajaran pengetahuan manajemen
perkantoran modern.
Memanfaatkan Teknologi informasi dalam pekerjaan kantor seperti komputer
elektronik, seringkali terlalu ditekankan pada pentingnya peningkatan produktivitas
organisasi dan efesiensi biaya. Perubahan-perubahan yang terjadi yang disebabkan oleh
penerapan teknologi perkantoran akan mempengaruhi hubungan sosial diantara menejer dan
bawahan, antara personalia dengan personalia lainya dalam menejemen perkantoran tersebut.
Jika menejemen perkantoran mengabaikan perubahan hubungan sosial seperti itu (yang
disebut sebagai perubahan “unsur inti”), maka menejemen perkantoran akan mengalami
kegagalan dalam memahami potensi penuh dari perubahan yang terjadi dalam teknologi.
3
Manajemen Perkantoran Modern
Modul Manajemen Perkantoran Modern berbasis IT ini dimaksudkan untuk
memberikan gambaran singkat peserta diklat Administrasi Perkantoran Modern berbasis IT,
sehingga dapat lebih meningkatkan pengetahuan dalam mengikuti mata diklat berikutnya.
B. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan memahami manajemen
perkantoran modern yang berbasis IT yang meliputi pengertian dan prinsip-prinsip
manajemen perkantoran modern, pelaksanaan perkantoran modern, dan teknik-
teknik perkantoran modern yang berbasis IT. Pembelajaran disajikan dengan
metode e-Learning, dengan cara mengunduh modul belajar mandiri, diskusi,
chatting dan pemutaran video. Keberhasilan pembelajaran dinilai dari kemampuan
peserta dalam menyelesaikan sesi pembelajaran dan mampu menjawab soal-soal
yang diberikan.
C. Manfaat Modul
Modul disusun untuk memberi kemudahan belajar pada peserta pelatihan sehingga
peserta mempunyai pemahaman yang baik secara konsep maupun praktis.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu memahami
manajemen perkantoran modern berbasis IT dengan baik dan benar.
2. Indikator Hasil Belajar
Peserta pelatihan diharapkan dapat :
a. Mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip manajemen perkantoran
modern;
b. Menguraikan pelaksanaan perkantoran modern;
c. Menjelaskan teknik-teknik perkantoran modern yang berbasis IT.
4
Manajemen Perkantoran Modern
b. Manajemen Perkantoran;
c. Prinsip Manajemen Perkantoran;
d. Manajemen Perkantoran Modern;
e. Prinsip- Prinsip Manajemen Perkantoran Modern.
2. Implementasi Perkantoran Modern
a. Teknik Korespondensi;
b. Tatacara Pengarsipan;
c. Tatacara Penyelenggaraan Rapat;
d. Penulisan Laporan
3. Peran Teknologi Informasi (TI) dalam Manajemen Perkantoran Modern yang Berbasis IT
a. Pengertian Teknologi Informasi;
b. Peran Teknologi Informasi.
5
Manajemen Perkantoran Modern
BAB II
PENGERTIAN DAN PRINSIP MANAJEMEN
PERKANTORAN MODERN
A. Kantor
Secara etimologis kantor berasal dari Belanda: “kantoor”, yang maknanya: ruang
tempat bekerja, tempat kedudukan pimpinan, jawatan instansi dan sebagainya. Dalam bahasa
Inggris “office” memiliki makna yaitu: tempat memberikan pelayanan (service), posisi, atau
ruang tempat kerja.Pengertian kantor dapat dibedakan menjadi 2, yaitu kantor dalam arti
dinamis dan kantor dalam arti statis.
Kantor dalam arti dinamis merupakan proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan,
pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian/ pendistribusian data/informasi.
Atau dapat dikatakan kantor dalam arti dinamis merupakan kegiatan ketatausahaan atau
kegiatan administrasi dalam arti sempit.
Sedangkan kantor dalam arti statis bisa berarti Ruang kerja, kamar kerja, markas,
biro, instansi, lembaga, jawatan, badan, perusahaan, serta tempat atau ruangan
penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan
penyampaian/pendistribusian data/informasi. Selain pengertian-pengertian tersebut, ada
beberapa pengertian kantor secara statis menurut beberapa ahli diantaranya yaitu:
1. Menurut Moekijat(1997:3), kantor adalah setiap tempat yang biasanya dipergunakan
untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha, dengan nama apapun juga tempat tersebut
mungkin diberikan.
2. Prajudi Atmosudirjo (1982:25),kantor adalah unit organisasi terdiri atas tempat, staf
personel dan operasi ketatausahaan guna membantu pimpinan.
3. Kallaus dan Keeling, office is a function where interdependent system of technology,
procedures, and people are at work to manage one of the firm’s most vital resources-
information.
4. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kantor adalah balai (gedung, rumah, ruang)
tempat mengurus suatu pekerjaan atau juga disebut tempat bekerja.
6
Manajemen Perkantoran Modern
Seorang ahli perkantoran, Paul Mahieu, mengemukakan bahwa kantor adalah tempat
dalam suatu badan usaha untuk melaksanakan pekerjaan administratif yang dapat dilakukan
dengan tangan atau mesin. Pekerjaan administratif senantiasa terdiri dari pencatatan pelbagai
keterangan yang penting bagi badan usaha yang bersangkutan. Ahli yang lain, Glenn W.
Howard & Edward Masonbrink mengemukakan: kantor adalah tempat diselenggarakannya
kegiatan menangani informasi dan proses menangani informasi tersebut, mulai dari
menerima, mengumpulkan,mengolah, menyimpan sampai menyalurkan.
Dari definisi-definisi diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa kantor dalam arti
dinamis adalah tempat diselenggarakannya kegiatan tata usaha di mana terdapat
ketergantungan system antara orang, teknologi, dan prosedur untuk menangani data dan
informasi mulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan, sampai
menyalurkannya.
B. Manajemen Perkantoran
Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti mengendalikan,
terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa latinmanus yang
berarti "tangan".Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris
menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Menurut The Liang Gie, Manajemen adalah rangkaian kegiatan menggerakkan orang-
orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Namun, kadang-kadang istilah
administrasi dengan manajemen sering tidak dibedakan karena merupakan suatu proses untuk
mencapai tujuan. Sedangkan menurut Ricky W. Griffin manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Dari pengertian kantor dan manajemen atas maka kegiatan perkantoran perlu
direncanakan, diorganisasikan, digerakkan oleh semua sumber daya yang terlibat atau
dilibatkan, perlu diawasi serta dikendalikan dengan sebaik-baiknya agar organisasi dapat
mencapai tujuannya.
7
Manajemen Perkantoran Modern
Menurut George Terry, Manajemen Perkantoran adalah ”Controlling and organizing
of office work, and actuating those performing is so as to achieve the predeterminedobjective.
It deals with the life cycle of business information and retention if of permanent value, or
destruction if obsolete” (Manajemen Perkantoran adalah perencanaan, pengendalian, dan
pengorganisasian pekerjaan perkantoran serta menggerakan mereka yang melaksanakannya
agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu. Ini bersangkut paut dengan
peredaran hidup data dan keterangan perusahaan dari sejak penciptaan melalui pemeliharaan,
penyebaran, dan penyimpanannya kalau memiliki nilai tetap atau pemusnahannya kalau
usang).
Telah banyak para ahli yang mengartikan dan membuat batasan tentang manajemen.
Manajemen perkantoran pada hakikatnya adalah penerapan manajemen tersebut khusus untuk
sumber Manajemen Perkantoran, sehingga dapat didefinisikan manajemen perkantoran
adalah seni untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi kegiatan
kegiatan perkantoran atau karyawan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan individu maupun
organisasi.Menurut Edwin B. Filippo yang dikutip Dr. Suwantno (2001:7) batasan ini
menyimpulkan bahwa manajemen perkantoran itu merupakan proses yang terdiri dari:
1. Pengadaan
2. Pengembangan
3. Kompensasi
4. Intregrasi
8
Manajemen Perkantoran Modern
5. Pemeliharaan
6. Pensiun
9
Manajemen Perkantoran Modern
pekerjaannya, apakah yang harus dihasilkan oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan pekerjaannya.
3. Memiliki bangunan dan tata ruang yang baik, menggunakan alat dan perlengkapan
termasuk mebeler yang tepat. Alat perkantoran dalam pengolahan data/informasi
serba dikomputerkan (computerized).
4. Mendayagunakan biaya yang akuntabel dan transparan.
5. Menerapkan tata laksana yang demokratis, efektif, efisien, produktif, berkeadilan, dan
manusiawi.
Dalam hal biaya, biaya yang dipergunakan untuk kegiatan perkantoran harus
menghasilkan keluaran (output) yang jelas, dan output tersebut harus mempunyai fungsi
(outcome). Dalam kantor modern yang kegiatan perkantorannya menggunakan sistem
komputer, kantor tersebut akan mendapat keuntungan dalam memproses data/informasi
dalam hal kecepatan, kecermatan, keandalan, dan kemutakhiran. Dengan demikian, dengan
semakin modernnya suatu kantor maka semakin banyak informasi yang dapat diakses,
sehingga semakin dapat dimanfaatkan untuk organisasi lain, namun pekerjaan kantor yang
menggunakan teknologi modern perlu mewaspadai adanya informasi yang masuk yang dapat
mengacaukan kegiatan pengelolaan informasi.
10
Manajemen Perkantoran Modern
7. Hubungan kepegawaian dikembangkan melalui analisis pekerjaan, program diklat,
nasihat kepegawaian dan petunjuk pelaksanaan.
8. Standar kualitas dan kuantitas pekerjaan kantor selalu dikembangkan.
9. Kesadaran kerja, kebersamaan dengan konsep dasar manajemen ilmiah dalam
pekerjaan kantor selalu dikembangkan.
F. Latihan
1. Jelaskan pengertian Kantor!
2. Jelaskan pengertian manajemen menurut The Liang Gie!
3. Sebutkan proses manajemen perkantoran menurut Edwin B. Filippo!
11
Manajemen Perkantoran Modern
BAB III
IMPLEMENTASI PERKANTORAN MODERN
A. Tehnik Korespondensi
1. Pengertian Surat-Menyurat
Surat adalah suatu alat untuk menyampaikan informasi atau pernyataan secara tertulis
yang dibuat oleh seseorang atau penjabat kepada pihak lain baik atas nama sendiri maupun
jabatan dalam organisasi. Isi surat dapat berupa berita yang berwujud pemberitahuan,
pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan, catatan aktiitas pribadi atau organisasi seperti
perjanjian, keputusan, tanda bukti dan sebagainya. Menurut pendapat Wursanto dalam
bukunya Teknologi Perkantoran I, menyatakan bahwa surat dapat diartikan dengan berbagai
cara, antara lain:
a. Surat merupakan helai kertas dalam bentuk maupun dalam wujud apa pun yang berisi
keterangan-keterangan tertulis untuk disampaikan kepada pihak lain yang
membutuhkannya
b. Surat adalah media komunikasi secara tertulis untuk disampaikan kepada pihak lain
dalam rangka mendapatkan pengertian dan kerja sama antara kedua belah pihak.
c. Surat ialah suatu pernyataan bahasa secara tertulis, untuk menyampaikan suatu
informasi atau keterangan dari satu pihak kepada pihak lain.
Dari pengertian tersebut terdapat dua pihak yang terlibat dengan surat, yaitu pengirim dan
penerima. Apabila terjadi hubungan terus-menerus dan berkesinambungan antara dua pihak
yaitu pengirim dan penerima dengan saling berkiriman surat, maka terjadilah surat-
menyurat atau koresponden. Secara sederhana surat menyurat dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan pengendalian arus berita tertulis yang timbul dari adanya sutau pencatatan, laporan
atau keputusan yang memungkinkan terjadinya permintaan, pemberitahuan, dan sebagainya.
12
Manajemen Perkantoran Modern
2. Tujuan dan Fungsi Surat-Menyurat
Setiap orang atau lembaga yang melakukan kegiatan penulisan surat tentu mempunyai
suatu tujuan, di mana tujuan yang satu dengan yang lainnya mungkin berbeda. Apakah untuk
mencari informasi, memberi informasi, memesan barang, memberi perintah, atau hanya
memberikan jasa-jasa yang menarik. Namun, pada intinya terdapat tiga tujuan menulis surat,
yaitu sebagai berikut :
Agar tujuan penulisan surat dapat tercapai, maka penulis surat harus menguasai pengetahuan
dan keterampilan surat-menyturat. Penulisan surat yang kurang baik akan mempengaruhi arus
informasi, sehingga dapat terjadi salah pengertian dan tujuan penulisan surat pun tidak akan
tercapai.
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan oleh penulis surat agar dapat menulis surat dengan baik
adalah :
13
Manajemen Perkantoran Modern
Dalam ruang lingkup surat sebagai dokumen kantor, surat berfungsi sebagai berikut :
surat dapat digunakan untuk pembuktian apabila terjadi perselisihan antar kantor-kantor atau
pejabat-pejabat yang mengadakan hubungan korespondensi. Contoh: surat perjanjian, surat
kuasa, dan sebagainya.
2. Pedoman
Surat digunakan sebagai pedoman untuk melakukan sesuatu atau bertindak. Misalnya surat
perintah, surat instruksi, surat keputusan, dan sebagainya.
Surat dapat digunakan untuk mengetahui hal-hal yang telah terlupakan atau telah lama.
Misalnya surat-surat yang diarsipkan.
4. Duta atau wakil dari penulis, pejabat atau organisasi pengirim surat.
Surat sebagai wakil organisasi dianggap sebagai mentalitas jiwa dan kondisi intern dari
organisasi yang bersangkutan.
c. Penggolongan Surat
Jenis-jenis surat dapat digolongkan menurut wujud, pemakaian, banyaknya sasaran yang
dituju, isinyam sifatnya dan proses penyelesaiannya. Untuk itu penggolongan surat dapat
dibedakan berdasarkan :
a) Surat biasa atau bersampul, adalah surat yang ditulis di atas kertas yang biasanya
dimasukkan ke dalam sampul yang akan dikirimkan.
14
Manajemen Perkantoran Modern
b) Memo dan nota, adalah surat yang dipakai secara intern dalam sutau organisasi.
Memo dan note dipergunakan untukmeminta atau memberi informasi serta petunjuk
antar pejabat kantor.
c) Kartu pos, adalah benda pos berbetuk kartu berukuran 10×15 cm atau 15×20 cm
yang dipakai apabila isi surat itu singkat dan tidak rahasia.
d) Warkat pos, adalah surat yang wujudnya berupa gabungan sampul dan kertas surat.
Warkat pos digunakan apabila isi surat lebih panjang dari kartu pos. Isinya hanya
boleh dibaca oleh orang yang berhak yaitu yang tercantum pada alamat surat
e) Telegram, adalah surat yang ditulis pada blanko telegram yang berisi pokok-pokok
singkat permasalahan.
f) Surat tanda bukti, adalah surat berbentuk formulir yang dipakai sebagai tanda bukti
keabsaha aktivita antara dua pihak, misalnya kuitansi, faktur, tanda terima, kartu
identitas, dan sebagainya.
a) Surat pribadi, adalah surat yang dibuat seseorang yang isinya menyangkut
kepentingan pribadi.
b) Surat dinas, adalah surat yang dibuat dan dikeluarkan oleh suatu lembaga baik
pemerintah maupun swasta dan di tandatangani oleh pejabat atau yang mewakilinya.
a) Surat biasa, yaitu surat yang tidak akan menimbulkan akibat buruk atau merugikan
organisasi yang bersangkutan jika isinya diketahui atau dibaca orang lain.
b) Surat rahasia, yaitu surat yang isinya tidakboleh diketahui oleh orang lain karena
akan menimbulkan kerugian bagi organisasi atau pejabat yang bersangkutan.
c) Surat sangat rahaisa, yaitu surat yang berisi masalah yang sangat penting dan hanya
boleh dibaca atau diketahui isinya oleh orang tertentu yang berhak menyelesaikan
atau mengambil keputusan.
15
Manajemen Perkantoran Modern
Pengiriman surat menghendaki agar surat yang dikirimnya segera memperoleh
tanggapan sesuai dengan kepentingan surat. Berdasarkan proses penyelesaiannya, surat
digolongkan menjadi tiga macam, yaitu :
a) Surat biasa adalah surat yang tidak memerlukan tanggapan atau penyelesaian
secepatnya, tetapi dapat diselesaikan menurut urutan surat yang diterima.
b) Surat segera adalah surat yang isinya memerlukan tanggapan atau penyelesaian
dengan segera lebih cepat dari surat biasa.
c) Surat sangat segera adalah surat yang isinya memerlukan tanggapan penyelesaian
yang secepatnya, harus dilakukan atau diselesaikan pada kesempatan pertama atau
prioritas utama.
5. Menurut kegiatan
a) Surat intern, adalah surat yang ditujukan untuk lingkungan suatu organisasi atau
instansi sendiri
b) Surat ekstern, adalah surat yang ditujukan keluar lingkungan organisasi atau instansi.
a) Surat biasa, adalah surat yang ditujukan kepada seseorang atau organisasi tertentu.
b) Surat edaran, adalah surat yang ditujukan kepada orang atau organsiasi yang
jumlahnya tidak terbatas.
d. Bentuk Surat
16
Manajemen Perkantoran Modern
g) Bentuk Hanging Paragraph
Dari sekian macam bentuk surat, yang sering kita temukan dalam praktik surat-
menyurat di Indonesia ada lima macam yaitu Bentuk Resmi sampai dengan Bentuk Semi
Block, sedangkan dua bentuk terakhir yaitu Bentuk Simplified dan Bentuk Hanging
Paragraph jarang kita temukan. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip efektivitas yang
didasarkan atas keterpaduan faktor-faktor kemudahan, kehematan, dan keserasian,
berdasarkan surat keputusan menteri Negara pendayagunaan aparatur Negara No. 71/1993
tanggal 2 september 1993 telah ditetapkan bahwa bentuk setengah lurus (bentuk semi
block) merupakan bentuk resmi semua surat-surat keluar instansi pemerintah. Untuk surat-
surat intern dapat di gunakan nota dinas atau memo. Bentuk Semi Block secara teknis
mempunyai beberapa kebaikan dibanding dengan bentuk resmi yang masih digunakan selama
ini. Mengingat bentuknya lurus, maka akan lebih memudahkan bagi juru ketik dalam
pembuatan surat tersebut, terlebih-lebih bila diketik dengan komputer.
Dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 antara lain dirumuskan bahwa
tujuan kearsipan adalah untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional
tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta
menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintahan. Dari tujuan
tersebut arsip mempunyai jangkauan yang amat luas baik sebagai alat untuk membantu daya
ingat maupun dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemeritahan dan pelaksanaan kehidupan
kebangsaan. Untuk dapat menyajikan informasi, membuat keputusan, dan merumuskan
kebijakan haruslah ada sistem prosedur kerja yang baik di bidang kearsipan. Jaringan
informasi dalam Manajemen Informasi Sistem dalam bidang kearsipan perlu dikembangkan,
baik dari peralatan, sistem, dan prosedur kerja yang modern di bidang kearsipan dan pegawai
yang handal di bidang kearsipan perlu disiapkan. Dalam praktik sehari-hari kadang dalam
instansi pemerintah maupun swasta kurang memperhatikan kemampuan pegawai yang
mengelola arsip, masih dianggap bahwa pegawai yang cukup dengan pendidikan.
1. Pengertian Arsip
17
Manajemen Perkantoran Modern
Menurut UU No.43 tahun 2009, arsip merupakan rekaman kegiatan atau peristiwa
dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga
pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan
dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Arsip yang dibuat dan diterima oleh institusi, badan atau lembaga perlu dikelola di
dalam suatu sistem kearsipan yang baik dan benar. Mengingat bahwa kegiatan dan tujuan
organisasi selalu berkembang selaras dengan tuntuan jaman dan keadaan, maka demikian
juga dengan jumlah arsip/volume arsip yang dihasilkan dan diterima oleh organisasi ini.
Kondisi demikian meniscayakan adanya sistem kearsipan di dalam organisasi. Dengan sistem
kearsipan yang sesuai kebutuhan, sederhana dalam penerapan, dan mudah dilaksanakan
diharapkan arsip yang masih memiliki nilai guna arsip bagi organisasi dapat digunakan secara
optimal, ditemukan dengan cepat dan tepat jika dibutuhkan. Dalam pengelolaan arsip,
terdapat beberapa pekerjaan atau kegiatan kearsipan.
L : Legal : Penilaian arsip berdasarkan nilai hukum yang dikandung arsip tersebut.
F : Fiscal : Penilaian arsip berdasarkan pada nilai keuangan yang dimiliki oleh arsip tersebut.
R : Reseach : Penilaian arsip dengan melihat pada nilai penelitian yang dikandung oleh arsip
tersebut.
E : Education : Penilaian arsip berdasarkan pada nilai pendidikan atau pengetahuan yang
dikandung arsip tersebut.
D : Documentary : Penilaian arsip berdasarkan pada nilai rekaman yang dikandung pada
arsip tersebut.
Sedangkan kearsipan adalah suatu proses penyimpanan arsip serta sistematis agar mudah
ditemukan kembali, yang meliputi penciptaan (pembuatan dan penerimaan), penyimpanan
18
Manajemen Perkantoran Modern
(filling) dan penemuan kembali (finding), penyelamatan (pengamanan, pemeriharaan dan
perawatan) dan penyusutan arsip (pemindahan, penyerahan dan pemusnahan).
Dalam setiap kegiatan termasuk kegiatan dibidang kearsipan, sudah barang tentu
memiliki beberapa tujuan antara lain :
1. menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh lembaga negara,
pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan, dan perseorangan, serta Arsip Nasional RI (ANRI), sebagai
penyelenggara kearsipan nasional, sedangkan di tingkat daerah dilaksanakan oleh
Lembaga Kearsipan;
2. menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah;
3. menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaatan arsip sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. menjamin pelindungan kepentingan negara dan hak-hak keperdataan rakyat melalui
pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya;
5. mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan nasional sebagai suatu sistem yang
komprehensif dan terpadu;
6. menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
7. menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya,
pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan jati diri bangsa;
8. meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip
yang autentik dan terpercaya.
3. Peralatan Perngarsipan
Peralatan yang digunakan pada penanganan arsip, harus dilihat bagaimana arsip
tersimpan, sampai saat ini masih ada 3 bentuk peralatan penyimpanan utama yaitu;
a. Ordner
19
Manajemen Perkantoran Modern
Banyak digunakan pada perusahaan kecil, lembaga pemerintah bahkan beberapa bagian
pada perusahaan besar, system yang biasa menggunakan peralatan ini adalah kronologis,
baik secara system murni maupun kronologis digabung dengan system lain.
b. Filling Cabinet.
Banyak digunakan pada kantor swasta, atau juga pada system sentralisasi dan
desentralisasi. Alat penyimpanan ini efesien digunakan untuk semua system kecuali
system kronolgis (karena tidak efisien dalam penggunaan hanging folder).
c. Komputer.
Suatu system penyimpanan terbaru adalah penggunaan peralatan komputer. System ini
telah dikembangkan sebagai pengganti system manual, ordner dan filling cabinet. Karena
ini menggabungkan system penyimpanan yang ada baik secara murni atau gabungan.
Menangani arsip pada kantor mempunyai perbedaan antara perusahaan atau organisasi
yang menganut sistem sentralisasi (suatu organisasi yang menganut penanganan berkas dan
kearsipannya dalam satu bagian) biasa dipergunakan pada lembaga pemerintah atau BUMN,
tetapi system desentaralisasi (pola penanganan berkas dan kearsipannya dilakukan oleh
masing-masing bagian) biasa dilakukan oleh sekretaris perusahaan swasta. Kedua pola ini
mempunyai cara kerja yang berbeda dalam proses penyimpanan dan pencarian arsipnya.
a. Pola Sentralisasi.
Sejak berkas dinyatakan sebagai arsip maka langkah selanjutnya adalah;
1. Bagian pemilik arsip menyerahkan pada bagian sekretariat atau tata usaha
2. Sekretariat menyerahkan pada bagian arsiparis (orang yang menangani arsip di
sekretariat
3. Arsip disortir, lalu diteliti, dan diberi kode penyimpanan yang dilihat pada daftar
klasifikasi.
4. Arsip dicatat pada kartu kendali (rangkap 3) dan arsip disimpan sesuai kode
penyimpanan
5. Dua rangkap kartu kendali diberikan pada kepala tata usaha
20
Manajemen Perkantoran Modern
6. Satu lembar kartu kendali diserahkan pada pemilik arsip, satunya disimpan oleh
kepala tata usaha.
7. Pemilik arsip setelah menerima kartu kendali akan membuat kartu indeks
berdasarkan kartu kendali tersebut.
8. Kartu kendali dan kartu indeks disimpan sesuai metode yang digunakan.
b. Pola Desentralisasi.
Pada pola ini arsip disimpan dan ditangani oleh bagian yang memiliki arsip, sehingga
tidak melibatkan pihak ketiga dalam pengelolaan arsipnya. Langkah penyimpanannya lebih
efisien dan efektif yaitu dengan cara;
1. Berkas yang dinyatakan sebagai arsip disortir agar diketahui apakah berkas
tesebut telah dinyatakan sebagai arsip atau belum
2. Membaca kebali arsip untuk mengetahui kode penyimpanan dari arsip, sesuai
dengan kode yang dipergunakan lalu mencatat kode tersebut pada buku
agenda surat masuk atau agenda surat keluar
3. Memberikan kode pada arsip, bila menggunakan system berbasis alphabetis
harus diindeks terlebih dahulu (untuk menentukan urutan abjadnya)
21
Manajemen Perkantoran Modern
4. Menyimpan arsip sesuai system yang dipakai.
Pada pola ini pencarian arsipnya mempunyai waktu maksimal 2 (dua) menit agar arsip
ditemukan kembali, untuk itu langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut;
1. Mengindentifikasi kode penyimpanan sesuai permintaan
2. Apabila kode permintaan dan penyimpaan sama dapat dilakukan pencarian
langsung
3. Apabila kode penyimpanan berbeda dengan kode permintaan maka perlu alat
bantu pencarian yaitu buku agenda surat
4. Lakukan pencarian pada media penyimpanan
5. Bila telah ditemukan, serahkan pada yang memohon atau yang memberikan
instruksi.
Untuk rapat-rapat kecil di dalam atau antarkantor biasanya tidakmemerlukan suatu persiapan
dan pelaksanaan yang sulit. Meskipun demikian, untuk mempersiapkannya harus
dilaksanakan dengan sebaikbaiknya. Pelaksanaan rapat-rapat kantor, prosedurnya biasanya
tidak terlalu terkait oleh aturan seperti sidang-sidang yang resmi, biasanya hanyalahterjadi
diskusi-diskusi di mana terjadinya saling tukar pendapat,keputusan dapat dicapai dengan baik
kemudian saran-saran diberikan.Dalam hal ini, tetap perlu ada notulis yang mencatat hasil
rapat (notulen) dan nantinya dibagikan kepada peserta rapat.
22
Manajemen Perkantoran Modern
Tanggung jawab Anda dalam mempersiapkan penyelenggaraanrapat umumnya
meliputi tujuh langkah sebagai berikut:
1) Membuat daftar acara
2) Membuat undangan
3) Mempersiapkan bahan rapat
4) Mempersiapkan peralatan rapat
5) Membuat catatan rapat
6) Mengirimkan catatan hasil rapat
7) Melakukan pekerjaan-pekerjaan tindak lanjut dari rapat
d. Membuat Undangan
Dalam undangan rapat yang dikonsep dengan isinya antara lainmenyebutkan hari,
tanggal, waktu, dan acara rapat. Kode surat sesuaidengan tata persuratan dinas. Daftarnama,
instansi, alamat dan nomor telepon dari para anggota rapatdimaksud perlu dicatat. Daftar
tersebut berguna dalam membuatundangan dan mengirimkannya.
23
Manajemen Perkantoran Modern
lain.Segala sesuatu peralatan tersebut di atas harus telah dipersiapkanoleh Anda dan telah
tersedia pada waktu rapat dimulai.Selain hal tersebut, perlu ada persiapan konsumsinya,
perludipertimbangkan apakah peserta rapat dapat diberikan makanankecil atau makanan
besar. Umumnya apabila rapat dari pagi dansampai melebihi waktu istirahat dapat diberikan
makanan besar,namun demikian perlu dipertimbangkan dari sisi anggaran.
g. Membuat Notulen
Selama rapat atau pertemuan berlangsung, apabila Anda diberibertanggung jawab
untuk membuat catatan, catatlah berjalannya rapattermasuk konsep hasil rapat umumnya
catatan rapat disebut notulen.Notulis dapat terdiri dari beberapa orang. Dalam notulen antara
lainberisi hari, tanggal, waktu, tempat rapat, topik/acara rapat, pesertayang hadir, jalannya
rapat, dan hasil rapat dan ditandatangani olehnotulis dan diketahui oleh atasan/pejabat
berwenang di lingkunganorganisasi Anda.
D. Penulisan laporan
1. Pengertian Laporan
24
Manajemen Perkantoran Modern
Sebagai salah satu alat untuk menyampaikan informasi, laporan merupakan salah satu
alat yang resmi dalam sistem administrasi yang bersangkutan. Laporan dalam bahasa Inggris
disebut ”report” yang berasal dari bahasa Latin yang disebut ”portare” yang berarti
membawa atau mengangkut. Imbuhan prefix ”re” berarti kembali. Maknanya bahwa
seseorang ditugaskan untuk mengadakan penelitian, dan setelah itu harus membawa hasil
fakta-fakta penelitian tersebut berupa informasi. Dalam bahasa Inggris dewasa ini, perkataan
laporan telah mengandung pengertian bahwa apa yang dibawa atau diangkut kembali adalah
informasi faktawi. (A.E. Dorbyshere, 1971). Menurut Charles E. Redfield, laporan adalah
segenap hubungan dalam oraganisasi yang berwujud penyampaian ide-ide dari satu pihak ke
pihak lain disebut sebagai komunikasi administrasi.
Laporan merupakan salah satu unsur penting dari komunikasi administrasi.
Menggunakan rumus 4 W dan 1 H, laporan adalah penyampaian informasi dengan maksud
memberikan gambaran tentang apa (what) yang telah terjadi dalam suatu unit, di mana
(where), kapan (when) dan mengapa (why) hal itu terjadi, siapa (who) yang bertanggung
jawab serta bagaimana (how) mengatasi akibat kejadian yang ditimbulkan. Dari uraian-uraian
ini, kita dapat menyimpulkan laporan sebagai alat komunikasi, dari bawahan kepada atasan
sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggung jawab di antara mereka, yang berisikan
keterangan, informasi, ide-ide yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan secara tertulis sebagai
tahap akhir dari serangkaian kegiatan pengamatan, penelitian, dan studi tentang suatu perihal
atau masalah tertentu
2. Fungsi Laporan
25
Manajemen Perkantoran Modern
e. sebagai salah satu alat untuk memperluas ide dan tukar menukar pengamalan.
3. Macam Laporan
Agar penggunaan laporan dapat bermanfaat, setiap laporan harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
a. Laporan harus benar dan objektif
b. Laporan harus jelas dan cermat
c. Laporan harus langsung mengenai sasaran
d. Laporan harus lengkap
e. laporan yang harus lengkap sanggup memenuhi kriteria di bawah ini:
f. Mencakup segala segi dari masalah yang dikemukakan
g. Uraian yang tidak memberikan kesempatan terhadap timbulnya masalah atau
pertanyaan baru
h. Disertai data penunjang, misalnya statistik, tabel, skema dan sebagainya.
i. Laporan harus tegas dan konsisten
j. Laporan harus tepat pada waktunya
k. Laporan harus tepat penerimanya
Dengan melihat syarat-syarat laporan di atas maka penyusun laporanperlu memiliki
persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a. Harus menguasai masalah yang dilaporkan
b. Harus mempunyai minat/kesanggupan, objektif, teliti, di samping ia harus pula
analistis, kooperatif dan ”open-minded”
c. Harus menggunakan bahasa tertulis yang baik
26
Manajemen Perkantoran Modern
d. Dapat menggunakan kata dan istilah yang sederhana, jelas dan mudah
dimengerti.
E. Latihan
1. Jelaslan fungsi surat!
2. Sebutkan alat-alat yang digunakan dalam pengarsipan!
3. Apa sajakah yang diperlukan dalam persiapan rapat?
4. Sebut dan jelaskan pentingnya penulisan laporan !
27
Manajemen Perkantoran Modern
BAB IV
PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MANAJEMEN PERKANTORAN
MODERN
28
Manajemen Perkantoran Modern
rumit,yang umumnya disebut circuit yangterintegrasi yang didesain untuk melakukan
fungsi-fungsi koordinasi danpengolahan data.
7. Telekomunikasi adalah alat untuk menyampaikan informasi melaluitransmisi informasi
melalui kabel atau gelombang radio.
Pengaruh teknologi informasi terhadap perkantoran ada beberapa perspektif (harapan) yang
perlu dipertimbangkan:
1. Implikasi umum antara lain investasi di bidang teknologi mungkin akan menimbulkan
persoalan-persoalan misalnya adanya kebosanan,pekerjaan perkantoran akan banyak
mengalami perubahan. Pekerjaanpekerjaan yang bersifat rutin cenderung diambil alih
oleh mesin, prosesdan pengiriman informasi akan semakin cepat, komunikasi
bisnisinternasional akan dilakukan oleh kantor-kantor kecil sekalipun.
2. Implikasi terhadap pegawai kantor
29
Manajemen Perkantoran Modern
a. Dapat mendorong untuk pegawai untuk belajar keterampilan mengenai
berbagai teknologi informasi.
b. Pekerjaan-pekerjaan yang menjemukan dapat dialihkan ke mesinmesin.
c. Lebih mempermudah dan mempercepat penanganan informasi.
d. Lebih mudah dan cepat dalam memperbaiki kesalahan-kesalahan.
e. Adanya kesempatan dalam bidang pemeliharaan peralatan elektronik,
programmer dan rekayasa software.
f. Adanya kesempatan untuk memperpendek hari kerja setiap minggu.
g. Pekerjaan akan menjadi lebih sedikit.
C. Latihan
30
Manajemen Perkantoran Modern
DIKLAT ADMINISTRASI PERKANTORAN MODERN TINGKAT DASAR
Penulis:
RINI SETIAWATI, S.T., M.Pd.
MUHAMMAD KHAMDAN, S.Pd.I., M.A.Hum
2019
P a g e |2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 3
A. Latar Belakang ............................................................................... 3
B. Deskripsi Singkat............................................................................. 5
C. Tujuan Pembelajaran ...................................................................... 5
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ............................................... 5
BAB II INSTRUMEN ADMINISTRASI PERKANTORAN KEMENKUMHAM .... 6
A. Indikator Keberhasilan ....................................................................... 6
B. Persuratan ........................................................................................ 6
C. Kearsipan .......................................................................................... 12
BAB III PENATAAN BERKAS (Filing) ............................................................. 25
A. Indikator Keberhasilan ..................................................................... 25
B. Penataan Berkas (Filing) ................................................................. 25
C. Peralatan Filing ............................................................................... 27
BAB IV PENGELOLAAN ARSIP BERBASIS ELEKTRONIK ............................ 29
A. Indikator Keberhasilan ....................................................................... 29
B. Digital Record: Langkah Efisien Dalam Pengarsipan
Dan Penyimpanan Dokumen............................................................. 29
C. Proses Penciptaan Arsip Elektronik................................................... 31
D. Sistem Penyimpanan dan Temu Balik Arsip Elektronik .................... 32
E. Keuntungan Arsip Elektronik ............................................................ 33
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e |3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini kita berada pada era revolusi teknologi yang mau tidak mau mengubah
cara kita hidup dan bekerja. Dampak dari Revolusi Industri 4.0 sebagai perkembangan
peradaban modern telah kita rasakan pada berbagai sendi kehidupan, penetrasi
teknologi yang serba disruptif, menjadikan perubahan semakin cepat, sebagai
konsekuensi dari fenomena Internet of Things (IoT), big data, otomasi, robotika,
komputasi awan, hingga inteligensi artifisial (Artificial Intelligence).
Fenomena disrupsi yang mewarnai perkembangan peradaban Revolusi Industri
4.0, dengan dukungan kemajuan pesat teknologi, akan membawa kita pada kondisi
transisi revolusi teknologi yang secara fundamental akan mengubah cara hidup, bekerja,
dan relasi organisasi dalam berhubungan satu sama lain.
Perubahan lanskap ekonomi politik dan relasi organisasi sebagai konsekuensi
Revolusi Industri 4.0 menjadikan transformasi organisasi pemerintah sebagai suatu
keniscayaan dalam berbagai skala ruang lingkup, dan kompleksitasnya. Transformasi
organisasi pemerintah ini menjadi kata kunci yang harus terus diupayakan sebagai
instrumen bagi aparat pemerintah agar responsif terhadap perubahan.
Seperti kita ketahui bersama, dampak dari revolusi industri keempat salah
satunya adalah otomatisasi dan berkurangnya jumlah tenaga kerja manusia dalam
produksi. Seperti dicatat oleh Klaus Schwab, Industri IT di Lembah Silicon tahun 2014
menghasilkan pendapatan sebesar AS$1,09 triliun hanya mempekerjakan 137,000
orang. Sementara tahun 1990an, Detroit yang menjadi pusat tiga perusahaan otomotif
besar dunia mempekerjakan sepuluh kali lebih banyak untuk menghasilkan pendapatan
yang sama (Scwab 2017).
Dengan berbagai fenomena kemajuan teknologi serta dampaknya tersebut di
atas, menjadi nyatalah urgensi transformasi organisasi pemerintah untuk menjawab
tuntutan akuntabilitas publik dan transparansi yang semakin tinggi dewasa ini akibat
perkembangan era Revolusi Industri 4.0.
Perkembangan era Revolusi Industri 4.0 yang membawa konsekuensi
meningkatnya tuntutan akuntabilitas dan transparansi dari organisasi pemerintah serta
responsif yang tinggi dan cepat, hal ini membawa perubahan paradigma desain
organisasi.
Ukuran besarnya organisasi dengan struktur organisasi dan rentang kendali
yang besar, tidaklah menjamin efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi organisasi, yang lebih berperan adalah seberapa sukses transformasi organisasi
dilakukan agar adaptif terhadap perubahan yang sedemikian cepat guna menjawab
fenomena tomorrow is today.
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e |4
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e |5
seluruh aktivitas organisasi, arsip berfungsi sebagai pusat ingatan, alat bantu
pengambilan keputusan, bukti eksistensi organisasi dan untuk kepentingan
organisai yang lain. Berdasarkan fungsi arsip yang sangat penting tersebut maka harus
ada menajeman atau pengelolaan arsip yang baik sejak penciptaan sampai dengan
penyusutan.
B. Deskripsi Singkat
Mata Diklat Manajemen Arsip Modern ini memfasilitasi peserta diklat Manajemen
Perkantoran Modern berbasis E-Learning dalam meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, tentang manajemen kearsipan modern, yang ruang lingkupnya terdiri
atas Instrumen Administrasi Perkantoran di Lingkungan Kemenkumham, penataan
Berkas (Filing), serta Pengelolaan Arsip Berbasis Elektronik.
C. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi dasar yang ingin dicapai melalui modul ini adalah: Setelah mengikuti
pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu memahami tentang pengelolaan arsip
modern.
Untuk menilai ketercapaian kompetensi dasar tersebut dapat diukur melalui indikator
keberhasilan yang dirumuskan sebagai berikut:
Memiliki pemahaman tentang instrumen administrasi perkantoran di Lingkungan
Kemenkumham
Menjelaskan pengelolaan penataan berkas (Filing)
Menjelaskan Pengelolaan Arsip Berbasis Elektronik
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e |6
BAB II
INSTRUMEN ADMINISTRASI PERKANTORAN KEMENKUMHAM
A. Indikator keberhasilan
Paparan pada Bab ini difokuskan pada kebijakan administrasi perkantoran di
lingkungan Kemenkumham. Dimana ruang lingkupnya terbagi menjadi dua
bagian yaitu terkait persuratan dan kearsipan. Setelah mempelajari seluruh
materi pada Bab ini, diharapkan Saudara dapat:
1. Menjelaskan kebijakan yang terkait dengan tata naskah dinas di lingkungan
Kemenkumham
2. Menjelaskan kebijakan yang terkait dengan tata persuratan di lingkungan
Kemenkumham
B. Persuratan
Di dalam Pasal 1 Peraturan Kepala Arsip Nasional Nomor 2 Tahun
2014 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas, disebutkan bahwa yang dimaksud
dengan Tata Naskah Dinas adalah pengaturan tentang jenis, format, penyiapan,
pengamanan, pengabsahan, distribusi dan media yang digunakan dalam
komunikasi kedinasan. Sedangkan Naskah Dinas adalah informasi tertulis
sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang di
lingkungan lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri,
BUMN/BUMD dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan
pembangunan.
Agar jenis dan format tata naskah dinas di lingkungan Kemenkumham
sesuai dengan Peraturan Kepala Arsip Nasional Nomor 2 Tahun 2014 tersebut,
maka Kemenkumham telah melakukan penyesuaian dengan dikeluarkannya
Permenkumham No 15 Tahun 2016 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan
Kementerian Hukum dan HAM.
1. Ruang Lingkup Tata Naskah Dinas
Ruang lingkup Tata Naskah Dinas meliputi berbagai kegiatan yang
mencakup pengaturan tentang jenis, bentuk, dan penyusunan naskah
dinas, serta kelengkapan naskah dinas yang meliputi penggunaan
lambang negara, logo dan cap dinas, penggunaan bahasa Indonesia
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e |7
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e |8
3) Petikan
4) Tembusan
c. Penomoran Naskah Dinas
Dalam permenkumham nomor 15 Tahun 2016 tentang Tata Naskah Dinas
di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM mengatur tentang
penomoran naskah dinas.
Contoh Penomoran Surat Keputusan Menteri
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e |9
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 10
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 11
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 12
C. Kearsipan
Di dalam pasal 1 Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Pokok-
pokok Kearsipan memberikan batasan : Arsip ialah naskah-naskah yang dibuat
dan diterima olehlembaga-lembaga negara dan badan-badan pemerintah,
swasta ataupun perorangandalam bentuk corak apapun dalam keadaan tunggal
maupun kelompok, yang digunakan untuk kegiatan administrasi sehari-hari.
Secara lebih sederhana, arsip dapat diartikan sebagai segala bentuk
naskah yang mengandung berbagai macam informasi/fakta yang relevan bagi
organisasi, dandiputuskan untuk disimpan karena kemungkinan ada kegunaan
pada masa yangakan datang.
Apapun jenis arsip harus memiliki unsur-unsur (1), arsip merupakan
informasi terekam,(2), memiliki bentuk media yang nyata dalam arti dapat dilihat
dan dibaca, dirabadan didengar, dan yang terakhir (3) arsip memiliki fungsi dan
kegunaan. Kegunaan ini dapat merupakan evidence atau memiliki suatu
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 13
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 14
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 15
4. Klasifikasi Arsip
Klasifikasi Arsip diatur dalam Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2016 Tentang Klasifikasi Arsip.
Klasifikasi Arsip adalah pola pengaturan arsip secara berjenjang dari hasil
pelaksanaan fungsi dan tugas instansi menjadi beberapa kategori unit informasi
kearsipan. Ini artinya Klasifikasi Arsip merupakan Daftar pengelompokan
Arsip/Dokumen berdasarkan permasalahan / pokok masalah yg disusun secara
berjenjang, logis dan sistematis yg didasarkan pada tugas pokok dan fungsi
organisasi.
Klasifikasi arsip memiliki fungsi sebagai panduan bagi satuan kerja di
lingkungan kementerian hukum dan ham untuk penciptaan, penyimpanan, dan
penemuan kembali arsip dengan cepat dan tepat.
Manfaat Klasifikasi Arsip:
1) Pedoman baku untuk penataan Arsip/Dokumen yg didasarkan pada sistem
pemberkasan subyek.
2) Sarana pengendalian & akan membantu dalam mempercepat penemuan
kembali Arsip.
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 16
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 17
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 18
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 19
6. Penyusutan Arsip
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2009 tentang Penyusutan Arsip dalam
pasal 47 menyebutkan bahwa penyusutan arsip adalah kegiatan
pengurangan arsip dengan cara :
1. Memindahkan arsip inaktip dari Unit Pengolah ke Unit Kearsipan dalam
lingkungan Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan pemerintah
masing masing;
a. Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintah masing-
masingmenyelenggarakan pemindahan arsip inaktip dari Unit
Pengolah ke UnitKearsipan, sesuai dengan Jadwal Retensi Arsip
secaa teratur dan tetap.
b. Pelaksanaan pemindahan arsip inaktip diatur oleh masing-
masingLembaga Negara dan Badan Pemerintah
2. Memusnahkan arsip sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
a. Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintah
dapatmelakukan pemusnahan arsip yang tidak mempunyai nilai kegunaan, dantelah
melampaui jangka waktu penyimpanan sebagaimana tercantumd alam Jadwal Retensi
Arsip masing-masing. Dalam hal jadwal retensi arsip Kemenkumham diatur dalam
Permenkumham Nomor 54 Tahun 2016 tentang Jadwal Retensi Arsip dan Prosedur
Penyusutan Arsip di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Berikut ini jadwal dari
retensi arsip Kemenkumham
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 20
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 21
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 22
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 23
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui arsip vital.
1. Analisis Institusional
a. Analisis dilakukan dengan menyeleksi fungsi-fungsi vital
organisasi.
Selanjutnya analisis tersebut dituangkan dalam bentuk bagan
mengenaibagian-bagiannya sehingga tergambar secara jelas
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 24
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 25
BAB III
PENATAAN BERKAS (FILING)
A. Indikator keberhasilan
Paparan pada Bab ini difokuskan pada bagaimana menata berkas, jenis peralatan
filing dan penyimpanan filling.
Setelah mempelajari seluruh materi pada Bab ini, diharapkan Saudara dapat:
1. Menjelaskan tentang penataan berkas
2. Menyebutkan peralatan dan penyimpanan filling
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 26
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 27
C. Peralatan Filing
Sebelum memfile arsip dilaksanakan, perlu disiapkan lebih dahulu
peralatannnya, yaitu :
1. Filing Cabinet (Almari Arsip)
Banyak orang menamakan file cabinet dengan filing cabinet atau almari arsip.
Dinamakan demikian karena cabinet ini dibuat untuk menyimpan
file/berkasdengan cara tertentu. Filing cabinet terdiri atas laci-laci yang
tersusun.Umumnya terdiri atas empat laci tersusun ke atas, tetapi ada yang
tiga, duabahkan ada yang hanya satu laci saja. Laci-laci pada filing cabinet
biasanyatersusun empat laci, yang masing-masing lacinya mempunyai daya
tamping 5000 lembar kertas yang disusun berdiri vertikal berderet ke
belakang.
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 28
2. Guide
Guide ini merupakan penujuk dan sekaligus sebagai pemisah. Bentuk guide
sebagi berikut:
3. Folder
Folder adalah tempat untuk menempatkan arsip/berkas di dalam file. Folder
ini berujud lembaran berlipat seperti map pada umumnya, tetapi tanpa daun
daun penutup, atau seperti map snelhechter, tetapi tanpa penjepit,
Bahanyapun sama, dibuat dari kertas karton manila. Folder juga
mempunyai tap. Lihatgambar di bawah ini.
Gambar 11 Folder
Tap folder mempunyai kegunaan yang sama seperti tap pada guide, yaitu
untuk menempatkan indeks atau tanda-tanda file yang menunjukkan isi
filenya.
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 29
BAB IV
PENGELOLAAN ARSIP BERBASIS ELEKTRONIK
A. Indikator keberhasilan
Paparan pada Bab ini difokuskan pada pengelolaan arsip berbasis elektronik.
Dimana ruang lingkupnya terbagi menjadi digital record, proses penciptaan arsip
elektronik, sistem penyimpanan dan temu balik arsip elektronik. Setelah mempelajari
seluruh materi pada Bab ini, diharapkan Saudara dapat:
1. Memahami tentang arsip elektronik
2. Menjelaskan proses penciptaan arsip elektronik,
3. Menjelaskan sistem penyimpanan dan temu balik arsip elektronik
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 30
dan mampu memberikan arti dan manfaat dalam kehidupan manusia. Sehingga
arsip-arsip yang dulunya hanya dapat dilihat dan dibaca pada pusat-pusat arsip,
kini dapat diakses secara online, dan bahkan layanannya telah mengarah pada
sistem layanan otomasi.
Pengelolaan arsip yang dilakukan dengan cara digital disebut dengan
arsip elektronik. Hal itu sebagaimana dalam Peraturan Kepala Arsip Nasional
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2012 tentang pedoman penyusunan
kebijakan umum pengelolaan arsip elektronik pada pasal 1 (5) yang menyebutkan
bahwa arsip elektronik adalah arsip yang diciptakan, dibuat, atau diterima dan
disimpan dalam format elektronik. Informasi dan data dari arsip dapat
dikomputerkan atau di-scan, tetapi fisiknya harus tetap ada sebagai bukti
otentik. Nilai sesuatu arsip tidak hanya pada informasi yang terdapat di
dalam setiap lembar arsip, tetapi yang lebih mempunyai nilai (hukum) adalah
tanda tangan yang tercantum pada arsip tersebut sebagai penanggung jawab
akhir terhadap kebenaran isi arsip bersangkutan. Di samping itu, bentuk fisik
dari arsip merupakan masalah penting dalam hubungannya dengan pembuktian-
pembuktian.
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 31
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 32
umum adalah “scanxxxxx” dengan “xxxxx” adalah nomor urut pemindaian. Nama file
tersebut tidak mencerminkan isi dari arsip. Sehingga perlu dilakukan penyesuaian
nama file dengan mengikuti jenis arsip, fond arsip, nomor urut daftar, nomor urut
arsip dan nomor urut lembar arsip.
4). Tahap pendaftaran
Setelah arsip hasil pemindaian disesuikan dengan arsip aslinya, maka baru
dilakukan pendaftaran atau pembuatan daftar. Dalam daftar yang dibuat
dicantumkan informasi tentang nomor urut arsip dan disesuaikan dengan daftar
pertelaan arsip (DPA). Informasi tersebut diperlukan untuk menjamin keaslian dari
arsip elektronik yang dihasilkan dan menjaga dari kemungkinan pemalsuan, karena
salah satu ciri arsip yang baik adalah asli dan autentik tercapai.
5) Tahap pembuatan berita acara
Dalam tahap ini adalah pembuatan berita acara proses digitalisasi dari arsip
konvensional kedalam arsip elektronik. Dalam tahap ini mencantumkan
penanggungjawab pelaksanaan dan legalisasi dari pejabat yang berwenang, jenis
perangkat keras yang digunakan detail dan jenis komputer yang digunakan.
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
P a g e | 33
Media penyimpanan yang berkapasitas besar seperti hard disk atau disk
optic yang memiliki lebih dari satu gigabyte dapat dibagi dalam sektor-sektor,
sehingga dapat dipergunakan untuk aplikasi yang berbeda. Berarti dalam satu
media penyimpanan berbagai mecam informasi dapat diproses sesuai dengan
sistem aplikasinya. Pemberian label nama file dalam arsip cukup penting didalam
penyimpanan arsip elektronik. Format label nama pada direktori atau nama file
dan media penyimpanan sebaiknya diberikan secara standar, jelas dan lengkap,
hal ini penting sebagai tanda identitas dari media penyimpanan seperti floppy
disk, hard disk dan sebagainya.
Pemberian nama label yang bersifat eksternal maupun internal secara
standar, terpadu dan konsisten akan memudahkan penemuan kembali
informasi. Guide indeks yang sesuai memungkinkan pengguna untuk mengatur
sistem pengindekan
Manajemen Arsip Modern - [2019] | DIKLAT E-LEARNING BPSDM HUKUM DAN HAM
Penulis :
Wiharyani, SP., M.Si
Editor:
Sugianto, A.KS, MP
BAB VI PENUTUP......................................................................................... 40
A. Kesimpulan 40
...................................................................................
A. Latar Belakang
C. Hasil Belajar
Mata diklat ini bertujuan membekali peserta dengan kemampuan
komunikasi dan kerjasama secara efektif sehingga dapat menunjang
pelaksanaaan administrasi perkantoran dengan baik.
D. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat :
1. Menjelaskan konsep dasar komunikasi dalam administrasi perkantoran
2. Menjelaskan teknik komunikasi interpersonal
3. Menjelaskan teknologi komunikasi dalam administrasi perkantoran
4. Menjelaskan prinsip kerjasama dalam administrasi perkantoran berbasis
teknologi informasi
D. Soal Latihan :
1. Komunikasi mempunyai beberapa pengertian, jelaskan salah satu
pengertian komunikasi!
2. Sebutkan komponen komunikasi dalam manajemen perkantoran.
3. Sebutkan faktor-faktor yang enyebabkan komunikasi efektif dalam
administrasi perkantoran.
E. Rangkuman :
Komunikasi merupakan faktor yang strategis dalam menunjang
pencapaian tujuan suatu organisasi. Salah satunya adalah komunikasi
adminstrasi perkantoran yang merupakan proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan melalui media tertentu dengan menggunakan
bahasa tertentu, yang terjadi pada suatu kantor.
Komunikasi administrasi perkantoran terdiri atas komunikasi vertikal,
komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal. Komunikasi dapat dilakukan
dengan lebih efektif dan efisien melalui pembagian macam-macam media
komunkasi yang merupakan suatu cara untuk mempelajari media komunikasi
administrasi perkantoran dalam perencanaan penggunaannya. Agar setiap
komunikasi berlangsung efektif, maka dalam komunikasi harus
memperhatikan faktor-faktor determinan efektifitas komunikasi.
Sebagian besar kegiatan dari kantor dalam suatu organisasi terdiri dari
mengadakan hubungan-hubungan di dalam lingkungan sendiri maupun dengan
pihak luar. Tata hubungan kantor ke dalam, dapat dibedakan dalam dua
macam yaitu:
Untuk tugas yang sulit atau yang membutuhkan ketelitian besar lebih tepat
menggunakan perintah tertulis. Pada umumnya, hal-hal yang berikut
mengharuskan suatu perintah tertulis:
D. Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian komunikasi interpersonal yang anda ketahui!
2. Sebutkan 3 masalah dalam hubungan interpersonal!
E. Rangkuman
Komunikasi merupakan interpersonal atau komunikasi antarpribadi,
merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang
lain/pihak lain. Menurut pemahaman tersebut komunikasi dikaitkan dengan
pertukaran informasi yang bermakna dan harus membawa hasil di antara
orang-orang yang berkomunikasi.
Komunikasi interpersonal telah melingkupi aspek kehidupan yang luas
dan dapat meluas jangkauannya. Dalam perkembangan hubungan kerjasama
yang makin efektif dan meluas, konteks komunikasi interpersonal
seseorang menjadi mikrokosmos bagi semua kelompok yang lebih besar.
Seorang staf peranannya sebagai administrator dalam perkantoran akan
bertumpu pada kemampuan komunikasi interpersonal sebelum konteks dan
jangkauan kerjasamanya dibangun secara luas dan bermanfaat
1. Tukar menukar informasi dapat dilakukan dengan sangat mudah dan cepat
2. Masalah-masalah substansi organisasi dan perkembangannya dapat
diketahui dengan cepat
3. Informasi yang diperlukan dapat langsung cepat diambil.
4. Mengurangi penggunaan kertas
5. Dapat melakukan komunikasi jarak jauh antar sesama anggota.
Manfaat teknologi informasi diatas, bisa ditemukan pada pekerjaan kantor tata
naskah dinas yang saat ini sudah bersifat elektronik, yaitu menjadi tata naskah
dinas elektronik (TNDE).
Sedangkan, Fungsi teknologi komunikasi perkantoran dibutuhkan dalam
administrasi perkantoran berbasis teknologi informasi, yaitu untuk mencatat
segala transaksi yang terjadi dalam kegiatan perkantoran tersebut, selain itu
juga untuk mengolah data-data transaksi tersebut sehingga menjadi informasi
yang lebih berguna berbentuk laporan. Menurut boove dan Thill (2002), manfaat
teknologi dalam komunikasi adalah :
a. Meningkatkan aliran komunikasi
Dengan teknologi, informasi mengalir lebih cepat dari sumber yang lebih
banyak.
b. Mempermudah komunikasi
Individu dan organisasi akan semakin mudah melakukan komunikasi
akibat adanya teknologi. Teknologi mampu mempersempit bahkan
menghilangkan perbedaan jarak dan waktu.
c. Mengubah struktur komunikasi
D. Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian teknologi komunikasi dalam administrasi perkantoran!
2. Sebutkan macam-macam teknologi komunikasi dalam administrasi
perkantoran berbasis teknologi informasi!
3. Manfaat apa saja yang didapatkan dari teknologi komunikasi, sebutkan!
E. Rangkuman
Teknologi komunikasi dan informasi pada saat ini sangat dibutuhkan untuk
mengatur adminstrasi dalam perkantoran, khususnya kantor pemerintahan
yang berfungsi melayani masyarakat, yang secara langsung dapat
meningkatkan pelayanan publik dengan cepat, murah dan berkualitas.
Teknologi komunikasi yaitu telekomunikasi merupakan salah satu komponen
utama dari teknologi informasi.
Halaman
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tata naskah dinas sebagai salah satu unsur administrasi umum mencakup
pengaturan tentang jenis, penyusunan, penggunaan lambang negara, logo dan cap
dinas, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tata persuratan,
perubahan, pencabutan, pembatalan produk hukum, dan ralat. Keterpaduan tata
naskah dinas di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM sangat diperlukan
untuk menunjang kelancaran komunikasi tulis dalam penyelenggaraan tugas
umum dan pembangunan secara berdayaguna dan berhasilguna.
C. Hasil Belajar
Dengan mempelajari isi modul ini, para peserta diharapkan dapat
memperoleh pengetahuan dasar mengenai sistem informasi manajemen dan
memahami peran teknologi informasi dalam kegiatan perkantoran modern. Di
samping itu, pemahaman yang memadai tentang teknologi sistem informasi
manajemen merupakan langkah awal bagi peserta pelatihan untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahamannya mengenai pengendalian sistem informasi.
E. Metodologi Pembelajaran
Penyampaian materi Pelatihan ini menggunakan pendekatan pembelajaran
orang dewasa dengan menggunakan metode e-learning melalui curah pendapat,
diskusi dan peserta dianjurkan membaca seluruh materi yang ada. Widyaiswara
akan membantu peserta untuk memahami materi melalui pemaparan secara
online.
Di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari
dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Pemrosesan bahan ini mentah
ini berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih
memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk mentransfer informasi
Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem
informasi berbasis komputer (computer-based information system). Harapan yang
ingin diperoleh adalah bahwa dengan penggunaan teknologi informasi atau sistem
informasi berbasis komputer, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat,
berkualitas, dan tepat waktu, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif
dan efisien. Gordon B Davis (1970) dalam bukunya Management Information
Systems:
Di sini, sistem yang abstrak adalah merupakan susunan yang teratur dari
rangkaian gagasan-gagasan atau konsep-konsep yang saling bergantung. Misalnya
sistem teologi adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan tentang tuhan,
manusia dan sebagainya. Sistem yang bersifat fisik adalah serangkaian yang
bersifat unsur yang bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu untuk mencapai suatu
tujuan. Istilah sistem telah digunakan secara luas, orang mengatakan ada sistem
pendidikan, sistem komputer, sistem sosial, sistem tata surya dan lain sebagainya.
Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input),
pengolahan (proces) dan keluaran (output). Di samping itu sistem senantiasa tidak
Informasi adalah data yang sudah disusun sedemikian rupa sehingga akan
bermakna dan bermanfaat, karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang
akan menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian
informasi yang berkualitas tinggi akan menentukan efektivitas pengambilan
keputusan. Ada tiga pilar utama yang menentukan kualitas informasi (Wahyudi
Kumorotomo, 1997) yakni akurasi, ketepatan waktu dan relevansi, lebih lanjut
diungkapkan secara lengkap tentang syarat-syarat informasi yang baik yakni:
a. Ketersediaan (availability)
Sudah barang tentu syarat yang mendasar adalah tersedianya informasi itu
sendiri, informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak
memanfaatkannya.
b. Mudah dipahami (comprehensibility)
Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik informasi
tersebut diperuntukkan dalam pembuatan keputusan yang sifatnya rutin
maupun strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan membuat
kurang efektifnya keputusan manajemen.
c. Relevansi
Informasi yang diperlukan adalah yang benar-benar relevan dengan
permasalahan, misi dan tujuan organisasi.
d. Bermanfaat
Informasi harus tersaji kedalam bentuk-bentuk yang memungkinkan
pemanfaatannya oleh organisasi yang bersangkutan.
e. Tepat waktu
Informasi harus tersedia tepat pada waktunya, syarat ini utamanya sangat
penting pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer hendak
membuat keputusan yang krusial.
f. Keandalan
Informasi harus diperleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan
kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin
tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang di sajikan.
Hampir setiap orang di seluruh dunia ini, baik yang bekerja di dunia sains,
pendidikan, pemerintah, maupun kalangan pebisnis menggunakan jaringan
internet untuk bertukar informasi atau melakukan transaksi bisnis dengan orang
atau organisasi lain di seluruh dunia. Internet menciptakan platform teknologi
baru yang universal. Berbagai manfaat yang dapat diperoleh dengan penggunaan
internet, di antaranya adalah untuk (lihat Gambar 2) :
a. Komunikasi dan kolaborasi.
b. Akses data dan informasi.
c. Partisipasi dalam diskusi.
d. Supply informasi.
e. Hobi atau bersenang-senang (entertainment).
f. Pertukaran transaksi bisnis.
Teknologi informasi dapat diartikan sebagai perolehan, pemprosesan,
penyimpanan dan penyebaran informasi baik yang berbentuk angka, huruf,
gambar maupun suara dengan suatu alat electronik berdasarkan kombinasi antara
perhitungan (computing) dan komunikasi jarak jauh (telecomunications).
Teknologi informasi saat ini berkembang sangat pesat, pertukaran
informasi dalam berbagai bentuk akan banyak dilakukan melalui posel (pos
Perangkat keras terdiri dari server primer, server cadangan, komputer kerja
(workstation), peripheral (printer, plotter, scanner dan lain sebagainya) dan
perangkat keras pendukung seperti UPS. Perangkat lunak sistem komputer antara
lain:
a. Sistem Operasi, baik jaringan maupun stand alone, misalnya Windows 2000
Server dan sejenisnya, Novell Netware, Windows 9X, UNIX, open source
(Linux, freeBSD) dan lain-lain;
b. Program Tools dan database, misalnya Microsoft Tools, Oracle Script, Oracle,
Open Source data base dan lain-lain;
c. Sistem Pengamanan, misalnya antivirus, firewall dan lain-lain;
d. Customized Application Program, dikembangkan untuk mendukung unjuk
kerja dari instansi itu sendiri, baik yang dikembangkan sendiri maupun hasil
modifikasi;
e. Generic Application Program, misalnya microsoft office, lotus smart suite, star
office dan lain-lain;
f. Perangkat lunak lainnya yang dapat diaplikasikan secara mudah dan
memasyarakat.
Software aplikasi terdiri dari interaksi yang dapat dikenal dalam sistem
komputer untuk melakukan pemrosesan informasi antara lain:
1. Spread Sheet, untuk mengerjakan pekerjaan kantor yang berkitan dengan
penggunaan baris dan kolom misalnya digunakan sofware excel dll.
2. Word processing.
3. Untuk melakukan pekerjaan kantor yang berkaitan dengan mengetik untuk
membuat surat, laporan digunakan software word perfect, word for window,
dll.
4. Desktop Publishing, digunakan untuk pekerjaan kantor yang berkaitan dengan
desain dan grafik misalnya software power point, corel draw dll.
5. Communication, untuk melakukan pekerjaan kantor yang berkaitan dengan
komunikasi antar komputer tentunya komputer yang sudah saling berhubungan
misalnya sofware winpop, email dan sebagainya.
Fasilitas ini dapat menampung seluruh arsip yang dibuat dengan berbagai
perangkat lunak sistem perkantoran elektronis seperti aplikasi word processing
dan spreadsheet (MS-Word, MS-Excel) atau aplikasi komputer lainnya. Versi
format elektronis dari dokumen tersebut dapat segera dimasukkan dalam e-filing
yang forldernya telah disebutkan diatas. Folder elektronis ini diproteksi dengan
sistem pengamanan dimana hanya pejabat yang berwenang atau yang mendapat
otoritas saja yang dapat mengoperasikan sistem ini.
Sistem basis data berisikan informasi profil sampai keterangan rinci masing-
masing entitas informasi seperti data kepegawaian, data inventory dan lain
b. Kerugian:
1) Ada kecenderungan pegawai akan menjadi “machine-minders”.
2) Kehilangan kontak personal karena penyampaian informasi dilakukan
oleh mesin.
3) Implikasi terhadap pemberi kerja.
4) Memerlukan waktu perubahan dari sistem manual ke sistem elektronik.
E. Rangkuman
Teknologi Informasi adalah perolehan, pemprosesan, penyimpanan, dan
penyebaran informasi baik yang berbentuk angka, huruf, gambar maupun suara
dengan suatu alat elektronik berdasarkan kombinasi antara perhitungan dan
komunikasi jarak jauh. Ada tiga komponen utama teknologi informasi, yaitu
komputer, mikro elektronik dan telekomunikasi.
Berbagai implikasi perlu diperhatikan dalam upaya pemberdayaan kegiatan
perkantoran mengingat ada segi keuntungan dan kerugiannya. Penentuan strategi
yang akan ditempuh beserta tahap-tahapnya perlu didukung penelitian yang
matang dan dipertimbangkan dengan cermat. Berkat kemampuan teknologi
informasi untuk menjangkau sumber-sumber informasi yang begitu luas, dunia
manajemen atau pekerjaan profesional dapat membuat keputusan atau tindakan
berdasar pada gambaran situasi yang up to date. Dalam memperkirakan pengaruh
teknologi informasi terhadap perkantoran, ada beberapa perspektif (harapan) yang
perlu dipertimbangkan implikasi yang timbul.
E. Latihan
1. Apakah yang dimaksud dengan pengendalian umum dan pengendalian
aplikasi?
2. Apakah perbedaan pengendalian umum dan pengendalian aplikasi?
3. Jika Anda mengaudit sistem yang berbasis komputer, uraikanlah pengendalian-
pengendalian yang harus Anda dalami!
4. Apakah ada perbedaan pendekatan audit terhadap sistem informasi yang belum
dan yang sudah terkomputerisasi? Jika ada, jelaskanlah!
5. Apakah yang dimaksud dengan pengendalian komunikasi data? Uraikanlah!
Buku
Budiyanto, F.X. 1991, (alih bahasa). Manajemen Perkantoran Modern. Binarupa
Aksara, Jakarta.
Davis, Gordon, B. 1985, Management Information Systems: Conceptual Foundation,
Structure and Development (2nd Edition), McGraw Hill- Book. Co.
Indrajit, Eko. R. 2006. Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. Elex
Media Komputindo.
Kumorotomo,Wahyudi, 1996, Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi
Publik, Gajah Mada Press, Yogyakarta.
Soetrisno dan Brisma Renaldi. 2006, Manajemen Perkantoran Modern. LAN,
Jakarta.
The Liang Gie, 1982, Administrasi Perkantoran Modern (Cetakan ke-13). Nur
Cahaya, Yogyakarta.
Winardi. 1990, Manajemen Perkantoran dan Pengawasan (Cetakan V). Mandar
Maju, Bandung.
Peraturan Perundang-undangan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2011 Tentang Tata Naskah Dinas Elektronik di Lingkungan Instansi
Pemerintah.
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2016 Tentang Tata Naskah Dinas Kementerian Hukum dan HAM RI.
Pendidikan dan Pelatihan yang pernah diikuti antara lain: Training of Trainer bidang
Hak Asasi Manusia, Metode Pembelajaran Efektif, Aparatur Penegak Hukum,
Kewidyaiswaraan Substantif dan Sertifikasi Widyaiswara, Management of Training,
Training of Facilitators dan beberapa diklat teknis lainnya.