TINGKAT LANJUTAN
MODUL
Tata Cara
Penyusunan Laporan
Slamet Yuswanto
2019
DAFTAR ISI
Pada bab ini akan dibahas latar belakang, deskripsi singkat, hasil belajar, indikator hasil
belajar, materi pokok, dan manfaat hasil belajar, serta petunjuk belajar. Silahkan simak
penjelasan di bawah ini.
A. Latar Belakang
Setiap pegawai terutama yang ditempatkan di bagian administrasi mempunyai
tugas rutin untuk membuat laporan yang disampaikan kepada pimpinannya sehingga
dapat membantu pekerjaan pimpinan dalam mengambil keputusan. Hal ini merupakan
bentuk hubungan pertanggungjawaban (responsibility) antara bawahan kepada atasan
sekaligus sebagai hubungan kewenangan (authority) antara pimpinan kepada stafnya.
Karenanya, laporan sebagai sumber data dan informasi bagi pimpinan sekaligus
merupakan bentuk komunikasi antara pimpinan dan bawahan.
Komunikasi tertulis lainnya menurut Odgers yang dikutip oleh Badri (2007: 177)
yaitu surat, memo, proposal dan itenerary. Surat merupakan bentuk paling lazim
digunakan untuk berkomunikasi dalam organisasi. Memo merupakan komunikasi
tertulis yang informal dan melibatkan anggota internal organisasi. Proposal merupakan
dokumen yang menyediakan metode untuk mengusulkan rencana baru atau
menyelesaikan masalah yang ada. Sedangkan itinerary merupakan dokumen yang
mencatat rencana perjalanan.
Beberapa kaidah yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan yaitu bahwa
laporan ditulis obyektif (sesuai dengan data dan fakta), sistematis (penyajian alur
pikiran mudah dimengerti, berurutan dan saling berhubungan), menarik (penyajian
dengan baik dan benar), lugas (menggunakan bahasa resmi dengan kalimat efektif) serta
argumentatif (berdasar alasan-alasan yang jelas). Di samping itu, diperlukan format
laporan agar menarik dan mudah dipahami pembaca.
Beberapa pihak yang terlibat dalam laporan yaitu penerima laporan dan pemberi
laporan. Penerima laporan yaitu atasan atau pimpinan dari pemberi laporan (staf atau
bawahan). Pembuatan laporan dimaksudkan untuk mengetahui suatu peristiwa, prosedur
dan tindakan, mengetahui perkembangan dan kemajuan suatu pekerjaan, mengatasi
suatu masalah sekaligus sebagai alat kontrol untuk mengetahui perkembangan dan
kemajuan atas pemecahan masalah. Laporan dapat ditulis secara lengkap atau berkaitan
dengan hal yang pokok atau ringkas terkait dengan bidang tugas. Namun juga bisa
dilengkapi dengan berbagai sumber untuk menjelaskan permasalahan yang ditulis.
Dalam manajemen, laporan (reporting) juga merupakan salah satu fungsi manajemen
selain POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling).
B. Deskripsi Singkat
C. Hasil Belajar
G. Petunjuk Belajar
Peserta pelatihan perlu mengikuti beberapa petunjuk belajar untuk dapat
mempelajar mata pelatihan Tata Cara Penyusunan Laporan pada pelatihan Administrasi
Perkantoran Modern sebagai berikut:
1. Peserta harus membaca dengan cermat tujuan pembelajaran dan indikator hasil
belajar yang tertulis pada setiap bab mata pelatihan ini sebelum mengikuti
pembelajaran;
2. Pelajari referensi yang relevan untuk memperluas wawasan dan memperdalam
pemahaman dan catat kata kunci yang dianggap penting, atau kosa kata yang kurang
dipahami, kemudian cari penjelasannya dari kamus ataupun eksiklopedia;
3. Kerjakan dengan tuntas seluruh latihan dan tugas yang terdapat dalam setiap bab.
Pada bab dua ini akan didiskusikan berbagai hal terkait dengan pengertian, syarat
laporan, dan hambatan penyusunan laporan, serta fungsi dan tujuan pembuatan laporan.
Selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut.
2). Lengkap
Laporan lengkap tentu membutuhkan tidak hanya uraikan kalimat tanpa data dan
fakta. Oleh sebab itu diperlukan pasokan data yang upto date. Data bisa berupa data
kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka seperti kualitas kinerja, kepuasan
pelanggan dan bisa berupa data kuantitatif seperti statistik, grafik.
Kelengkapan suatu laporan banyak ditentukan oleh kemampuan penyusun dalam
mengorganisir data yang mencakup semua segi masalah yang dilaporkan, di samping
dalam mengemukakannya komprehensif. Penyajian dalam bentuk uraian yang
komprehensif berdasarkan data yang selektif akan lebih lengkap Kalau ditunjang oleh
dukungan data misalnya data statistik, grafik, skema dan sebagainya. Laporan yang
lengkap harus:
a. mencakup segala segi masalah yang dikemukakan;
b. uraiannya tidak memberikan kesempatan timbulnya masalah-masalah atau
pertanyaan-pertanyaan baru;
c. disertai data penunjang, misalnya statistik, tabel, skema dan sebagainya. Laporan
harus Iengkap dan objektif, artinya laporan tidak dibuat-buat, tidak dikarang
semaunya, dan tidak direkayasa berdasarkan kira-kira. Laporan yang benar dan
objektif harus ditulis secara cermat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Di samping persyaratan tersebut di atas, The Liang Gie (2000) menyatakan bahwa
terdapat beberapa syarat kualitas yang harus dipenuhi sebuah laporan manajerial yaitu:
1). Kecermatan (accuracy)
Laporan manajerial merupakan salah satu bahan yang akan digunakan oleh seorang
pimpinan untuk mengambil keputusan berkaitan dengan operasi perusahaan yang
menjadi wewenangnya. Oleh karena itu, sebuah laporan harus cermat dan sesuai
dengan kondisi yang ada di lapangan, sehingga keputusan yang akan diambil oleh
pihak manajemen tepat.
2). Ketepatan waktu (timelines)
Ketepatan waktu merupakan salah satu factor penting dalam pengambilan
keputusan. Apabila penulisan laporan tidak selesai pada saat yang dibutuhkan, nilai
sebuah laporan akan merosot sebanding dengan derajad kepentingan laporan
dimaksud.
3). Kecukupan (adequacy)
Faktor ini berkaitan dengan cakupan masalah yang akan disajikan dalam laporan.
Apabila cakupan masalah kurang mencukupi, niscaya pemecahan masalah yang
akan diambil tidak akan tepat.
4). Kesederhanaan (simplicity)
Laporan juga harus dapat menyederhanakan permasalahan dan pemecahannya
dalam bahasa yang mudah dimengerti serta mengurangi penggunaan istilah teknis
apabila dipandang kurang relevan dan lebih menonjolkan pemahaman yang akan
diperoleh oleh manajer terhadap tujuan penulisan laporan tersebut.
5). Kejelasan (clarity)
Penggunaan bahasa yang jelas dan tepat harus dilakukan. Hal ini disebabkan karena
waktu manager begitu terbatas dan penyajian data yang telah menjadi informasi
akan mempermudah manajemen mengambil keputusan.
D. Rangkuman
Laporan mempunyai beberapa pengertian sebagaimana dijelaskan oleh para ahli.
Secara singkat bahwa:
1). Laporan merupakan penyampaian pesan berupa informasi untuk pengambilan
keputusan. Oleh sebab itu, informasi harus akurat, lengkap dan obyektif.
2). Laporan dibuat secara sistematis, penyampaiannya dibuat dengan sistematis tertentu
dan dibuat secara logis.
3). Laporan mementingkan obyektivitas guna memecahkan permasalahan yang
dihadapi.
4). Laporan diberikan untuk pihak tertentu dan tidak diberikan untuk orag yang tidak
berwenang.
Penyusunan laporan harus memenuhi persyaratan: obyektif dan mengandung
kebenaran, lengkap, tegas dan konsisten, langsung pada sasaran, tepat penerimanya, dan
tepat waktu. Di samping itu, laporan manajerial wajib memenuhi syarat kecermatan,
ketepatan waktu, kecukupan, kesederhanaan, dan kejelasan.
Adapun tujuan pembuatan laporan yaitu untuk memantau dan mengendalikan
suatu kegiatan, membantu mengimplementasikan kebijakan dan prosedur yang telah
ditentukan, memenuhi persyaratan, mendokumentasikan kegiatan, merupakan pedoman
untuk persoalan tertentu. Sedangkan fungsi laporan yaitu sebagai sarana komunikasi
vertical, alat pertanggung jawaban, informasi penting, serta sebagai bahan pengambilan
keputusan.
E. Latihan
1. Sebutkan pengertian laporan menurut beberapa pendapat ahli administrasi
perkantoran.
2. Apa yang Saudara ketahui tentang syarat dan fungsi laporan. Sebutkan.
Pada bab ini akan diuraikan jenis dan bentuk laporan sehingga peserta pelatihan
diharapkan akan mampu mengidentifikasi seluruh jenis dan bentuk laporan.
A. Jenis Laporan
5. Berdasarkan maksud
Sesuai maksud pembuatan laporan, dibedakan atas analisis yang dilakukan pembuat
laporan, yaitu:
Laporan informatif
Laporan jenis ini tidak memerlukan analisis dan digunakan untuk
menginformasikan sesuatu hal. Jadi hanya bersifat memberi informasitentang
sesuatu kejadian/peristiwa.
Laporan rekomendasi
Laporan jenis ini selain menyampaikan informasi juga memuat rekomendasi.
Oleh karena itu diperlukan analisis dalam pembuatannya, sehingga dapat
menyertakan pendapat pembuat laporan berupa tindak lanjut atau penilaian
terhadap suatu persoalan berdasarkan pengamatan sekilas, bukan atas dasar
penelitian yang mendalam.
Laporan pertanggung jawaban
Laporan ini memberikan informasi pertanggungjawaban pelaksanaan program
kerja tertentu baik dilihat dari sisi proses, keberhasilan/kegagalan suatu program,
termasuk faktor penghambat dan faktor pendukungnya.
Laporan analisis
Laporan ini memuat sumbangan pemikiran pembuat laporan berdasarkan
analisis yang mendalam.
Laporan perkembangan
Laporan ini dibuat untuk menginformasikan perkembanganatau kemajuan
pelaksanaan kegiatan, program atau perkembangan organisasi secara
keseluruhan.Laporan ini juga bisa berupa evaluasi suatu pekerjaan, aktivitas atau
program tertentu. Laporan ini biasanya digunakan sebagai evaluasi untuk
perencanaan yang akan datang.
Laporan studi kelayakan
Laporan ini dibuat atas dasar adanya permasalahan khusus terhadap program
yang dijalankan dan diupayakan pemecahannya. Laporan ini menganalisis
permasalahan khusus tersebut secara mendalam guna pengambilan keputusan
atas dasar penilaian layak dan tidak layak, disertai beberapa alternatif solusi atas
masalah tersebut.
B. Bentuk Laporan
Sama halnya dengan jenis laporan, bentuk laporan tertulis meliputi bermacam-
macam yaitu:
1. Laporan dalam bentuk formulir
Laporan bentuk ini juga sering disebut dengan laporan memo/nota. Pembuatan
laporan ini sangat mudah dan hanya mengisi sesuai ketentuan yang telah terdapat
dalam formulir. Selain formulir yang telah tersedia, juga dapat dibuatkan. Biasanya
terdapat lambang/logo dan nama serta alamat kantor sebagai kepala/kop surat. Berikut
contoh laporan bentuk formulir.
Laporan bentuk surat ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis surat yaitu:
a. Surat dinas
Surat dinas terdiri dari 3 bagian yaitu kepala surat, isi surat dan kaki/penutup
surat. Kepala surat terdiri dari:
- Nama lembaga/instansi
Nama instansi yang lebih tinggi diketik dengan huruf besar (kapital) dan
nama instansi yang setingkat juga diketik dengan huruf besar dibawahnya.
Keduanya dicetak tebal. Jika instansi tidak setingkat, diketik dengan huruf
besar tanpa cetak tebal.
- Lambang instansi
Lambang instansi dicantumkandi sudut kiri atas sejajar dan sama tinggi
dengan tulisan nama lembaga/instansi dan alamatnya.
- Tanggal, bulan, dan tahun
- Nomor surat
- Sifat surat (sangat rahasia, rahasia, penting, biasa)
Sangat rahasia, digunakan untuk surat yang sangat erat dengan keamanan
negara;
Rahasia, untuk surat yang bersifat rahasia instansi;
Penting, untuk surat yang isinya mengandung kepentingan mengikat,
memerlukan tindak lanjut dan mengdung informasi yang diperlukan
dalam waktu lama;
Biasa, yaitu surat yang informasinya tidak penting dan tidak memerlukan
tindak lanjut.
- Lampiran
Lampiran merupakan lembaran/berkas yang diikutsertakan dan untuk
menunjukkan jumlah, macam, nama dari materi yang disertakan atau
mungkin juga permasalahan.
- Hal
Hal merupakan isi singkat yang mencerminkan inti surat keseluruhan secara
ringkas dan jelas.
- Alamat
Alamat yaitu nama pihak yang dituju pengirim surat. Unsur alamat yang
ditulis yaitu nama orang, jabatan dan kota tempat instansi yang bersangkutan.
Isi Surat, terdiri atas:
- Pendahuluan/pembukaan, yaitu kalimat pembukaan isi surat dan ditulis
secara singkat dan jelas
- Isi pokok, yaitu uraian dari inti isi surat
P a g e 19 –Modul Tata Cara Pembuatan Laporan- sys
- Penutup, yakni kalimat yang mengakhiri isi surat.
Kaki Surat, yaitu bagian akhir surat yang terdiri atas:
- Nama jabatan pejabat penandatangan dan tanda tangan
- Nama terang penandatangan, tanpa kurung buka dan kurung tutup
- NIP ditulis dengan huruf besar di bawah nama terang penandatangan
- Cap/stempel dinas
- Tembusan, yaitu tindasan surat asli, ditulis dengan huruf biasa dan
diakhiri titik dua (:)
Surat dinas yang terdiri dari satu halaman, lembar pertama menggunakan kop
surat dan jika terdiri atas beberapa halaman, lembat berikutnya tanpa kop
surat.
Contoh surat dinas:
b. Surat pengantar
Surat pengantar yaitu surat yang digunakan untuk mengantarkan sesuatu.
Bentuknya bisa berupa surat biasa atau lembar formulir. Surat pengantar terdiri
atas kepala surat, isi surat dan kaki surat.
Kepala surat pengantar berisi:
- Nama instansi
- Kata „SURAT PENGANTAR‟
- Nomor surat, disingkat No.
- Tanggal, bulan, dan tahun
Isi surat pengantar beupa kolom-kolom, terdiri dari:
- Nomor urut
- Isi surat
- Banyaknya/jumlah
- Keterangan
Kaki surat pengantar, meliputi:
- Nama jabatan pejabat yang bertandatangan, disusul dengan tanda tangan.
- Nama terang pejabat penandatangan, tidak perlu diberi kurung buka & tutup
serta tanpa garis bawah.
- NIP ditulis dengan huruf capital, di bawah nama penandatangan
- Cap/stempel dinas
Contoh surat pengantar:
e. Surat tugas/perintah
Surat tugas merupakan surat yang berisi penugasan dari atasan yang harus
dilakukan oleh staf/bawahan dan memuat petunjuk apa yang harus dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam bentuk satuan kerja atau satuan
organisasi. Surat tugas terdiri atas kepala, isi dan kaki surat tugas.
Kepala surat tugas/perintah, terdiri dari:
- Nama dan logo instansi
- Kata „SURAT TUGAS/PERINTAH‟
- Nomor
- Nama jabatan
- Menimbang
- Dasar
Isi surat tugas/perintah, memuat:
- Nama dan NIP yang diberi tugas/perintah
- Jabatan yang diberi tugas
- Unit organisasi
- Tugas
- Untuk dan jangka waktu pelaksanaan tugas
Kaki surat tugas/perintah, meliputi:
- Tempat kedudukan, tanggal, bulan, dan tahun
- jabatan pejabat yang memberi tugas
- Nama terang
- NIP
- Cap/stempel dinas
- Tembusan
Contoh surat tugas/perintah:
h. Pengumuman
Pengumuman merupakan surat yang berisi pemberitahuan suatu hal yang
ditujukan kepada para karyawan atau masyarakat umum, ataupun kepada pihak-
pihak yang terlibat dalam isi atau format yang dicakup dalam pengumuman
tersebut. Surat pengumuman meliputi kepala, isi dan kaki pengumuman.
Kepala surat pengumuman, terdiri dari:
Hari : ………………………………………………………………
Tanggal : ………………………………………………………………
Pukul
: ………………………………………………………………
Tempat
: ………………………………………………………………
Peserta Rapat
: 1. ……………………………………………………………
a. Hadir
2. ..………………………………………………………….
b. Berhalangan hadir : 1. ……………………………………………………………
3. .dst..
2. . ………………………………………………………….
3. .dst..
Jalannya
Acara Rapat :
: ………………………………………………………………
(Pengarahan umum pimpinan rapat)…………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
Jalannya rapat/pertemuan (laporan peserta, tanggapan, masukan dan lain-lain).…
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………..
Disahkan Oleh,
Nama Notulis Nama Jabatan Pimpinan Rapat,
j. Nota dinas
Nota dina smerupakan salah satu komunikasi kedinasan antar pejabat atau
organisasi di lingkungan instansi yang bersangkutan dan sifatnya meminta
penjelasan dan keputusan. Nota dinas terdiri atas kepala, isi dan kaki nota dinas.
Kepala nota dinas, terdiri dari:
- Nama instansi
- Kata „NOTA DINAS‟
- Nomor
- Kepada
- Dari
- Hal
- Lampiran (jika diperlukan)
- Tanggal, bulan, dan tahun
Isi nota dinas
Pada dasarnya nota dinas sama dengan surat dinas, hanya lebih singkat namun
jelas.
Kaki surat tugas, meliputi:
- tanda tangannya
- Nama terang dan NIP
- Tembusan
Contoh nota dinas:
DEPOK, 2019
LAPORAN SEMESTER IV
DEPOK, 2019
Laporan ini biasanya disusun untuk melaporkan suatu pertemuan seperti seminar,
konferensi, rapat, atau diskusi. Laporan ini merupakan pertanggungjawaban
penyelenggara.
8. Telaahan staf
Telaahan staf adalah bentuk uraian yang disampaikan oleh pejabat atau
staf yang memuat analisis singkat dan jelas mengenai suatu persoalan dengan
memberikan jalan keluar/pemecahan yang disarankan. Telaahan staf terdiri atas
kepala, batang tubuh, dan kaki telaahan staf.
Kepala telaahan staf, meliputi:
1) judul telaahan staf dan diletakkan secara simetris di tengah atas; dan
2) uraian singkat tentang permasalahan.
Batang Tubuh telaahan staf, meliputi:
1) persoalan, yang memuat pernyataan singkat dan jelas tentang persoalan yang
akan dipecahkan;
2) praanggapan, yang memuat dugaan yang beralasan, berdasarkan data yang
ada, saling berhubungan sesuai dengan situasi yang dihadapi, dan
merupakan kemungkinan kejadian di masa yang akan datang;
3) fakta yang mempengaruhi, yang memuat fakta yang merupakan landasan
analisis dan pemecahan persoalan;
4) analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan dan akibatnya,
hambatan serta keuntungan dan kerugiannya, pemecahan atau cara bertindak
yang mungkin atau dapat dilakukan;
5) simpulan, yang memuat intisari hasil diskusi, yang merupakan pilihan cara
bertindak atau jalan keluar; dan
6) tindakan yang disarankan, yang memuat secara ringkas dan jelas saran atau
usul tindakan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi.
Kaki telaahan staf
1) nama jabatan pembuat telaahan staf, yang ditulis dengan huruf awal kapital;
2) tanda tangan;
3) nama lengkap; dan
4) daftar lampiran.
C. Rangkuman
Jenis laporan meliputi laporan berdasarkan waktu penyampaian, laporan berdasarkan
cara penyampaian, laporan berdasarkan bentuk, laporan berdasarkan sifat penyajian dan
laporan berdasarkan maksud. Sedangkan bentuk laporan meliputi laporan berbentuk
formulir, laporan berbentuk surat, laporan berbentuk nota dinas/naskah dinas, laporan
berbentuk buku, laporan berbentuk artikel/risalah, laporan berbentuk ilustrasi, laporan
berbentuk memorandum, laporan berbentuk matrik.
D. Latihan
1. Identifikasi beberapa jenis laporan dan jelaskan.
2. Identifikasi beberapa bentuk laporan dan jelaskan..
Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan tujuan untuk pemanfaatan data atau agar data
menjadi bermanfaat (meaningful data) guna mempermudah pengambilan keputusan.
Caranya antara lain dengan menyusun klasifikasi data. Secara umum klasifikasi data
meliputi:
1) Klasifikasi kronologis atau temporal
Pengklasifikasiannya ditentukan berdasarkan menit, jam, hari, minggu, bulan,
tahun, dan sebagainya.
2) Kasifikasi geografis
Pengklasifikasiannya ditentukan berdasarkan: negara, daerah, regional, kota,
desa, kampung, dan sebagainya.
3) Klasifikasi kualitatif atau atribut
Pengklasifikasiannya ditentukan berdasarkan. jenis kelamin, pekerjaan, status
material, kebangsaan dan sebagainya.
Tabel khusus
Frekuensi perokok berdasar usia
No Kelompok umur Frekuensi Prosentase
1 20-30 3 80%
2 30-35 2 75%
3. Grafik
Penyajian data berdasarkan grafik dalam bentuk garis, histogram, bar, pie atau
bentuk grafik lain.
Contoh grafik garis:
Contoh grafik pie
4. Mapping
Penyajian data dengan menggunakan mapping/peta, contoh:
c. Bagan Arus
Yang dimaksud dengan bagan arus adalah penggambaran tahap-tahap dan
rangkaian penerusan pekerjaan sampai terwujudnya suatu hasil akhir.
Contoh:
3. Sistimatika Laporan
Setelah selali melakukan persiapan pembuatan laporan, tahap berikutnya yaitu
menentukan sistimatika atau kerangka laporan. Ditetapkan bagian dan sub bagian
yang nantinya akan dijelaskan lebih rinci kalimat per kalimat. Sistimatika laporan
memuat
a. Pendahuluan
Berisi latar belakang yang meliputi kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan,
permasalahan, tujuan penulisan laporan, ruang lingkup serta sistimatika laporan.
analisis, kesimpulan dan saran/rekomendasi, daftar pustaka serta lampiran.
b. Isi laporan dan pembahasan
Isi laporan sering disebut batang tubuh yang memuat materi utama laporan. Isi
laporan ditentukan oleh masalah serta tujuan pembuatan laporan. Isi laporan juga
4. Penulisan Laporan
Penulisan laporan mengacu pada sistimatika yang telah ditetapkan sehingga
laporan dapat tersaji dengan runtut, mudah dipahami dan menarik dibaca.
C. Rangkuman
1. Tata cara penyusunan laporan memerlukan ketelitian, kejelasan, logis dan singkat
serta pembakuan.
2. Beberapa tahap dalam menyusun laporan yaitu tahap persiapan, pengumpulan dan
penyajian data, penentuan sistimatika laporan dan penulisan laporan.
3. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan data primer dan data sekunder.
Sedangkan penyajian data melalui tahapan evaluasi data, pengolahan data dan teknik
penyajian data.
4. Sistimatika laporan secara garis besar biasanya terdiri atas pendahuluan, isi laporan
dan pembahasan serta penutup atau kesimpulan dan saran.
5. Penyusunan laporan sebaiknya memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia sesuai
kaidah PUEBI, gaya bahasa yang sederhana, lugas, sopan dan menarik serta
menghindari penggunaan kata asing yang belum ada padanan kata dalam bahasa
Indonesia.
D. Latihan
1. Jelaskan tata cara penyusunan laporan yang baik.
2. Tahapan pembuatan laporan meliputi apa saja. Jelaskan.
3. Agar pembuatan laporan bisa menarik, teknik apa saja yang dapat digunakan dalam
menyajikan data?
4. Buatkan sebuah laporan sederhana dengan mengikuti tahapan pembuatan laporan.
A. Kesimpulan
Laporan merupakan bentuk hubungan pertanggungjawaban (responsibility)
antara bawahan kepada atasan sekaligus sebagai hubungan kewenangan (authority)
antara pimpinan kepada stafnya. Pihak yang terlibat dalam laporan yaitu penerima
laporan dan pemberi laporan. Penerima laporan yaitu atasan atau pimpinan dari pemberi
laporan (staf atau bawahan).
Berdasarkan pengertian laporan sebagaimana disebutkan di atas, dapat dijelaskan
bahwa:
1). Laporan merupakan penyampaian pesan berupa informasi untuk pengambilan
keputusan. Oleh sebab itu, informasi harus akurat, lengkap dan obyektif.
2). Laporan dibuat secara sistematis, penyampaiannya dibuat dengan sistematis tertentu
dan dibuat secara logis.
3). Laporan mementingkan obyektivitas guna memecahkan permasalahan yang dihadapi.
4). Laporan diberikan untuk pihak tertentu dan tidak diberikan untuk orag yang tidak
berwenang.
Syarat pembuatan laporan yaitu obyektif & mengandung kebenaran, lengkap,
tegas & konsisten, langsung pada sasaran, tepat waktu dan tepat penerimanya. Adapun
hambatan pembuatan laporan antara lain: kurangnya kemampuan pelapor/pembuat
laporan, penyajian fakta dan data yang kurang tepat, pemakaian bahasa yang cenderung
berbelit-belit dan kurang lugas, adanya keterpaksaan dalam membuat laporan, cakupan
laporan terlalu besar dan rumit, pimpinan kurang memberikan dorongan dan motivasi
dalam pembuatan laporan.
Jenis laporan meliputi laporan berdasarkan waktu penyampaian, laporan
berdasarkan cara penyampaian, laporan berdasarkan bentuk, laporan berdasarkan sifat
penyajian dan laporan berdasarkan maksud. Sedangkan bentuk laporan meliputi laporan
berbentuk formulir, laporan berbentuk surat, laporan berbentuk nota dinas/naskah dinas,
laporan berbentuk buku, laporan berbentuk artikel/risalah, laporan berbentuk ilustrasi,
laporan berbentuk memorandum, laporan berbentuk matrik.
Beberapa tahap dalam menyusun laporan yaitu tahap persiapan, pengumpulan
dan penyajian data, penentuan sistimatika laporan dan penulisan laporan. Penyusunan
laporan sebaiknya memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia sesuai kaidah PUEBI,
gaya bahasa yang sederhana, lugas, sopan dan menarik serta menghindari penggunaan
kata asing yang belum ada padanan kata dalam bahasa Indonesia.
B. Tindak Lanjut
1. Modul ini dapat digunakan sebagai panduan bagi para peserta pelatihan e-learning
perkantoran modern khususnya mata pelatihan Tata Cara Penyusunan Laporan.
Sebagai modul dasar, tentunya para peserta pelatihan dituntut untuk menambah
pengetahuan dari sumber lain.
2. Untuk memahami modul ini secara komprehensif/menyeluruh, diharapkan peserta
membaca berbagai literatur yang terkait dengan materi yang disajikan.
Arie Andrasyah Isa, Ida Royandiah, Sri Suharmini Wahyuningsih. 2014. Penyusunan
Laporan. Jakarta: Universitas Terbuka
Badri Munir Sukoco. 2006. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya:
PT. Gelora Aksara Pratama.
Basir Bartos, 2015. Manajemen Kearsipan. Jakarta: Bumi Aksara.
Locker. 2000. Business and Administrative Communication. Irwin: McGraw Hill
Slamet Soeseno. 1980. Teknik Penulisan Ilmiah Populer. Jakarta: Gramedia.
Soetrisno dan Brisma Renaldi. 2006. Manajemen Perkantoran Modern (Modul
Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan III). Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara - Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 15 Tahun
2016 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM