1 PB
1 PB
Abstrak—Kebutuhan energi nasional hingga tahun 2050 Sudarmanta [2] pada kendaraan Toyota Vios dengan
diprediksikan akan terus meningkat akibat kebutuhan energi mencampurkan premium dengan bioethanol. Kedua hasil
pada sektor transportasi dan industri yang tinggi. Sumber penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan
energi yang digunakan saat ini mayoritas berasal dari energi bioethanol dapat menghasilkan performa yang lebih baik
fosil. Energi fosil merupakan sumber energi tak terbarukan
daripada hanya menggunakan bahan bakar minyak masing-
sehingga lambat laun akan habis. Penurunan cadangan energi
fosil tersebut menjadi salah satu faktor untuk mulai masing kendaraan uji. Pemanfaatan teknologi terbarukan dan
menggunakan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Inovasi peningkatan penggunaan energi yang efisien merupakan
yang diberikan adalah penggunaan bahan bakar nabati solusi untuk mengurangi ketergantunga penggunaan energi
(biofuel). Selain penggunaan biofuel, pengembangan teknologi fosil. Selain dari pengembangan bioethanol, transportasi
pada bidang otomotif dirasa perlu untuk mengatasi berkelanjutan juga bisa digunkanan sebagai alternatif pilihan.
permasalahan tersebut. Penerapan tekonologi otomotif berbasis Kendaraan dengan basis teknologi listrik / hybrid
sumber energi listrik perlu ditingkatkan untuk menggantikan direncanakan akan dipasarkan hingga mencapai 2200 unit
peran kendaraan konvensional. Oleh karena itu, penelitian ini kendaraan roda 4 dan 2,1 juta unit roda 2 pada tahun 2025 [3].
bertujuan untuk menentukan performa kendaraan terbaik
Namun karena kurangnya infrastruktur yang mendukung
dengan kombinasi bahan bakar nabati dan pembebanan pada
tiga jenis kendaraan yaitu Internal Combustion Engine, Hybrid maka lebih tepat digunakan di Indonesia sementara ini adalah
Electric Vehicle dan Plug-In Hybrid Electric Vehicle kendaraan dengan jenis Hybrid Electric Vehicle (HEV) dan
menggunakan metode Taguchi dengan pendekatan PCR- Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
TOPSIS. Hasil analisis menunjukkan bahwa hasil uji Selain dari segi bahan bakar, pemerintah Indonesia juga
performansi faktor pembebanan memiliki kontribusi yang lebih tengah menyiapkan program kendaraan rendah emisi karbon
besar dibandingkan dengan bahan bakar campuran. Kemudian atau biasa disebut Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).
pada kondisi optimum didapatkan kombinasi beban 8A dan Mobil LCEV bukan hanya mobil mobil listrik saja, namun
bahan bakar campuran E15 pada kendaraan jenis ICE, beban juga diantaranya terdapat mobil hybrid, plug-in hybrid, dan
7A dan bahan bakar campuran E20 pada kendaraan jenis HEV
hydrogen. Namun karena kurangnya infrastruktur yang
serta beban 8A dan bahan bakar campuran E10 pada
kendaraan jenis PHEV. mendukung maka lebih tepat digunakan di Indonesia
sementara ini adalah mobil dengan tipe Hybrid Electric
Kata Kunci—PCR-TOPSIS, Performa Kendaraan, Taguchi. Vehicle (HEV) dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
Bahan bakar nabati dan kendaraan berbasis listrik/hybrid
merupakan paduan inovasi yang dapat membantu dalam
I. PENDAHULUAN mengurangi penggunaan BBM dan juga mobil ramah
lingkungan. Sehingga apabila keduanya dipadukan maka
I NDONESIA merupakan negara dengan konsumsi energi
terbesar di kawasan Asia Tenggara. Energi yang digunakan
didominasi oleh energi fosil. Dapat diketahui bahwa energi
akan menjadi salah satu solusi untuk melakukan perubahan
pola konsumsi energi.
fosil merupakan energi tak terbarukan sehingga lambat laun Dalam bidang industri, statistika digunakan dalam hal
akan habis. Guna menjaga keseimbangan pasokan energi pengambilan keputusan dalam suatu masalah, salah satunya
dalam negeri, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dalam bidang optimasi untuk memilih hasil yang paling baik.
mengembangkan peran energi baru dan terbarukan (EBT). Salah satu metode statistika yang diterapkan dalam optimasi
Salah satu dari EBT adalah bioethanol. Bioethanol adalah adalah Taguchi [4]. Taguchi menggunakan perancangan
bahan bakar nabati yang dapat mensubtitusi bahan bakar eksperimen sebagai alat untuk membuat produk lebih robust,
minyak dari energi fosil. Saat ini, penggunaan bioethanol yakni produk menjadi tidak terpengaruh oleh faktor noise.
masih sebatas dalam fungsi riset dan pengembangan. Sehingga pada penelitian ini akan dilakukan optimasi pada
Penelitian mengenai bioethanol sebagai bahan bakar performa mobil masing-masing jenis mobil dengan
campuran untuk kendaan telah dilakukan oleh Winarno [1] kombinasi bahan bakar campuran dan pembebanan
yang menguji pengaruh peambahan bioethanol pada bahan menggunakan PCR-TOPSIS.
bakar pertamax untuk unjuk kerja motor bensin. Selain itu
juga dilakukan penelitian serupa oleh Winanda dan
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 8, No. 2 (2019), 2337-3520 (2301-928X Print) D390
II. DASAR TEORI yang baik. Dengan menerapkan konsep eksperimen ini, maka
A. Metode Taguchi dapat ditentukan pengaturan faktor kontrol yang dapat
menghasilkan peforma terbaik dalam proses atau produk dan
Metode Taguchi merupakan suatu metodologi baru di meminimalisir pengaruh faktor yang tidak dapat
bidang teknik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas dikendalikan.
produk dan proses sekaligus menekan biaya dan sumber daya 1. Karakteristik respon smaller-the-better
[5]. Metode Taguchi berupaya mencapai sasaran tersebut
1 l 2
dengan menjadikan produk dan proses tidak sensitif terhadap ij 10log10 yijk
l k 1
(2)
faktor gangguan (noise), seperti: material, perlengkapan
manufaktur, tenaga kerja manusia, dan kondisi-kondisi 2. Karakteristik respon larger-the-better
operasional. Metode Taguchi menjadikan produk dan proses
1 l 1
ij 10log10 , 0 yi
l
(3)
k 1 y
memiliki sifat kokoh (robust) terhadap faktor-faktor i 2
jk
jk
gangguan tersebut. Oleh karena itu metode Taguchi juga
disebut perancangan kokoh (robust design). Filosofi Taguchi 3. Karakteristik respon nominal-is-the-best
terdiri dari tiga konsep utama, yaitu : y i 2
ij 10 log10 , 0 yi
j
j
1. Kualitas harus didesign ke dalam produk, sehingga Si 2 jk
(4)
tidak hanya cukup dengan memeriksanya.
2. Kualitas terbaik dicapai dengan meminimumkan D. PCR
deviasi dari target. Produk harus didesain sedemikian
Sebelum dilakukan tahap klasifikasi data terlebih Pada
rupa hingga robust terhadap faktor lingkungan.
pendekatan PCR-TOPSIS nilai S/N Ratio dari respon ke-j
3. Kualitas harus diukur sebagai fungsi dari deviasi
standar tertentu dan kerugian harus diukur pada pada percobaan ke-i dapat dimisalkan C ij (PCR-SNR dalam
seluruh sistem. respon ke-j untuk percobaan ke-i ) dengan perhitungan seperti
Metode Taguchi memperkenalkan pendekatan desain pada Persamaan (6) [7].
eksperimen yang dapat merancang suatu produk dan proses
ij x j (6)
yang kokoh tehadap kondisi lingkungan, mengembangkan C ij
kualitas produk yang kokoh terhadap variasi komponen, dan 3s j
meminimalkan variasi di sekitar target. Metode Taguchi m
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode
desain eksperimen lainnya diantaranya :
i
j
(7)
x j i 1
1. Metode Taguchi lebih efisien karena dapat m 1
melaksanakan penelitian yang melibatkan banyak
m 2
faktor dan level faktor. i
j x j
2. Metode Taguchi dapat memperoleh proses yang s j i 1
(8)
menghasilkan produk secara konsisten dan kokoh m 1
terhadap faktor yang tidak dapat dikontrol.
3. Metode Taguchi dapat menghasilkan kesimpulan E. TOPSIS
mengenai respon faktor-faktor dan level dari faktor Pengambilan keputusan dari suatu masalah untuk proses
kontrol yang menghasilkan respon optimum. multikriteria disebut juga MADM. Guna mengatasi masalah
MADM Yoon dan Hwang mengembangkan metode TOPSIS.
B. Orthogonal Array Dengan TOPSIS, alternative yang terpilih memiliki jarak
Orthogonal Array digunakan untuk menganalisis data terdekat dengan solusi ideal positif dan terjauh dari solusi
eksperimen dan merancang eksperimen yang efisien. ideal negatif. TOPSIS dapat dihitung dengan rumus sebagai
Sehingga dapat ditentukan jumlah eksperimen minimal yang berikut [7].
dapat memberi informasi sebanyak mungkin dari semua
faktor yang berpengaruh. Bagian terpenting dari orthogonal d i
si (9)
array terletak pada pemilihan kombinasi taraf atau level dari d i d i
variabel-variabel input untuk masing-masing eksperimen.
2
C C j
n
Pemilihan jenis orthogonal array yang digunakan pada
eksperimen tergantung pada derajat bebas total. Penentuan d i i
j
(10)
j 1
derajat bebas total berdasar atas 3 hal yaitu banyaknya
variabel proses, faktor interaksi dan jumlah taraf atau level 2
C C j
n
yang diamati [6]. Notasi untuk orthogonal array sebagai d i i
j (11)
berikut. j 1
Ln l f (1) F. ANOVA
Analysis of variance (ANOVA) adalah teknik perhitungan
C. Signal to Noise Ratio
yang memungkinkan secara kuantitatif mengestimasi
Signal to Noise Ratio atau biasa disebut S/N Ratio kontribusi setiap faktor pada semua pengukuran respon.
merupakan komponen penting dari desain parameter. Noise Tujuan dari ANOVA adalah untuk mengetahui hasil seberapa
(gangguan) dapat menunjukkan kondisi lingkungan (outer besar variasi dari setiap faktor atau interaksi yang
noise), kerusakan internal (inner noise), atau variasi dari dari memepengaruhi variasi total dari hasil yang diamati. Tabel
unit ke unit (between product noise). Relevansi persamaan ANOVA dapat disusun seperti pada Tabel 1.
S/N Ratio terkait dengan menafsirkan sinyal dari pembilang
rasio sebagai kemampuan proses untuk membentuk produk
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 8, No. 2 (2019), 2337-3520 (2301-928X Print) D391
Berdasarkan pada Gambar 1 menunjukkan bahwa kondisi Gambar 2 menunjukkan bahwa kondisi optimum yang
optimum yang dapat dicapai kendaraan jenis ICE adalah pada dapat dicapai kendaraan jenis HEV adalah pada kombinasi A5
kombinasi A4 dan B4. A4 adalah faktor pembebanan pada dan B2. A5 adalah faktor pembebanan pada level 8A
level 8A sedangkan B4 adalah faktor bahan bakar campuran sedangkan B2 adalah faktor bahan bakar campuran pada level
pada level pertamax turbo 85% dan bioethanol 15%. Hal pertamax turbo 95% dan bioethanol 5%.
tersebut menunjukkan perbedaan hasil dengan menggunakan Berdasarkan perhitungan persentase kontribusi masing-
pendekatan nilai PCR-TOPSIS. Selanjutnya nilai rata-rata masing faktor terhadap ketiga respon dapat menunjukkan
PCR-TOPSIS setiap level faktor pada Gambar 1 tertera pada bahwa pembebanan adalah faktor yang memang memberikan
Tabel 9. pengaruh yang paling besar terhadap ketiga respon dengan
kontribusi sebesar 61,56% sedangkan faktor variasi bahan
Tabel 9. bakar campuran hanya berkontribusi sebesar 24,54%.
Nilai Rata-rata Setiap Level Faktor Kendaraan ICE
Selanjutnya yaitu penentuan kombinasi level faktor yang
Level Pembebanan (A) Bahan Bakar Campuran (B)
optimum pada kendaraan jenis PHEV berdasarkan nilai rata-
1 0,2432 0,5623
rata PCR-TOPSIS tertera pada Gambar 3. Berdasarkan pada
2 0,5444 0,6236
3 0,6907 0,5700
Gambar 3 menunjukkan bahwa kondisi optimum yang dapat
4 0,8054 0,6555 dicapai kendaraan jenis PHEV adalah pada kombinasi A5 dan
5 0,7831 0,6554 B3. A5 adalah faktor pembebanan pada level 8A sedangkan B3
Delta 0,5622 0,0933 adalah faktor bahan bakar campuran pada level pertamax
Rank 1 2 turbo 90% dan bioethanol 10%.
masing faktor yang menunjukkan faktor pembebanan D. Estimasi Hasil pada Kondisi Optimum
peringkat pertama dengan persentase kontribusi sebesar Pendekatan PCR-TOPSIS dilakukan dengan tujuan agar
61,14% dan bahan bakar campuran peringkat 2 dengan mendapatkan kondisi optimum yang dapat mengoptimalkan
persentase kontribusi sebesar 18,02%. ketiga respon yang diteliti. Oleh karena itu perlu dilakukan
Tabel 11. estimasi untuk melihat apakah kondisi optimum optimum
Nilai Rata-rata Setiap Level Faktor Kendaraan PHEV yang telah diperoleh tersebut dapat menghasilkan nilai yang
Level Pembebanan (A) Bahan Bakar Campuran (B) optimum untuk respon.
1 0,3660 0,4485
Tabel 12.
2 0,5132 0,6309
Estimasi Hasil Kondisi Optimum
3 0,6152 0,6640
TORSI DAYA SFC
4 0,6859 0,6010 ICE 295,213 71,496 0,252
5 0,7224 0,5582 HEV 143,356 70,066 0,221
Delta 0,3563 0,2155 PHEV 173,312 71,567 0,206
Rank 1 2
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 8, No. 2 (2019), 2337-3520 (2301-928X Print) D396
Berdasarkan perhitungan tersebut, apabila menggunakan jenis ICE. Kemudian pada kendaraan jenis HEV
kombinasi level A4 dan B4, maka akan diperoleh hasil kombinasi optimumnya adalah 8A dengan bahan
estimasi nilai torsi pada kendaraan jenis ICE adalah sebesar bakar campuran pertamax turbo 95% dan bioethanol
295,213 Nm, kendaraan jenis HEV adalah sebesar 143,356 5%. Lalu pada kendaraan jenis PHEV menunjukkan
Nm, kendaraan jenis PHEV adalah sebesar 175,312 Nm. untuk mendapatkan kondisi yang optimum maka
Apabila menggunakan kombinasi level A4 dan B4, maka akan kombinasi terbaiknya adalah pembebanan 8A dengan
diperoleh hasil estimasi nilai daya pada kendaraan jenis ICE bahan bakar campuran pertamax turbo 90% dan
adalah sebesar 71,496 kW, kendaraan jenis HEV adalah bioethanol 10%.
sebesar 70,066 kW, kendaraan jenis PHEV adalah sebesar
B. Saran
71,567 kW. Apabila menggunakan kombinasi level A4 dan
B4, maka akan diperoleh hasil estimasi nilai SFC pada Dengan berpengaruh signifikannya hasil uji bahan bakar
kendaraan jenis ICE adalah sebesar 0,2520,20 kg/kWh, campuran, maka bahan bakar campuran bioethanol dapat
kendaraan jenis HEV adalah sebesar 0,221 kg/kWh, dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi permintaan bahan
kendaraan jenis PHEV adalah sebesar 0,206 kg/kWh. bakar yang terus meningkat. Selain itu dapat dijadikan
referensi untuk pengembangan bahan bakar nabati agar
menjadi masukan untuk mengembangkan bioenergy lebih
V. KESIMPULAN DAN SARAN gencar sehingga dapat dijual secara komersil.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang DAFTAR PUSTAKA
optimasi kendaraan jenis ICE, HEV dan PHEV menggunakan
[1] Winarno, J., 2011. Studi Eksperimental Pengaruh Penambahan
metode taguchi dengan pendekatan PCR-TOPSIS dapat Bioethano pada Bahan Bakar Pertamax terhadap Unjuk Kerja Motor
ditarik kesimpulan sebagai berikut. Bensin. Jurnal Teknik, 1(1), pp. 33-39
1. Kedua faktor kontrol yang digunakan yaitu [2] Winanda, P. H. & Sudarmanta, B., 2016. Uji Unjuk Kerja dan
pembebanan dan bahan bakar campuran pertamax Durability 5000 KM Mobil Bensin 1497 CC Berbahan Bakar
Campuran Bensin-Bioethanol. Jurnal Teknik ITS, 4(1), pp. 1-6.
turbo dengan bioethanol berpengaruh signifikan [3] Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), 2018. Indoneisa
terhadap performa kendaraan. Outlook Energi 2018. [Online]
2. Persentase kontribusi dari ketiga jenis kendaraan Available at: www.bppt.go.id
menunjukkan bahwa pembebanan memiliki kontribusi [4] Balavendram, N., 1995. Quality by Design. Great Britain: Prentice Hall
International
lebih besar dibandingkan dengan bahan bakar [5] Soejanto, I., 2009. Design Experimen dengan Metode Taguchi.
campuran. Yogyakarta: Graha Ilmu
3. Kondisi optimum yang dicapai adalah kombinasi [6] Ross, P. J., 1996. Taguchi Techniques For Quality Engineering. 2 ed.
pembebanan 8A dan bahan bakar campuran pertamax New York: Mc.Graw-Hill International.
Djami, R. J. & Sunaryo, S., 2014. Metode PCR-TOPSIS untuk Optimasi
turbo 85% dengan bioethanol 15% untuk kendaraan Taguchi Multirespon. Statistika, Volume 2, pp. 46-55.