Anda di halaman 1dari 6

NAMA : GIRI ALVINO ADHWA

NIM : 230660121171
KELAS : TI – 1C

1. Pemahaman tentang fungsi komponen komputer seperti CPU dan memori sebagai pondasi yang sangat
penting bagi anak TI, karena ini membantu dalam mengelola, mendukung, dan mengoptimalkan
teknologi informasi yang merupakan aspek integral.
Pehaman tentang komponen dan konsep pada komputer yaitu untuk membantu seorng TI lebih efisien
dalam pengerjaanya dalam mengatasi masalah lebih baik berkontribusi dalam pengembangan Teknologi
dan merancang sistem yang lebih baik dan aman,
Penting sekali bagi seorang TI pehaman tentang perbedaan SRAM, DRAM, dan ROM yaitu untuk
mengembangkan aplikasi yang lebih efisien dan memahami cara data disimpan dan di akses oleh
program,

2. Tidak, karena bahasa pemograman assembly ini tidak terlalu banyak di kenal. bahasa pemograman ini
penggunaaanya telah berkurang sejak beberapa tahun terakhir karena ada adopsi bahasa pemograman
yang lebih tinggi, dan bahasa assembly tidak memiliki banyak fitur keselamatan yang ada dalam bahasa
tingkat tinggi ini dapat meningkatkan resiko terjadinya kesalahan yang dapat menyebabkan kegagalan
program atau masalah keamanan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk mempelajari bahasa
pemograman assembly.

3. Keduanya sangat penting, pemahaman tentang hardware komputer dan kemampuan merakit komputer
keduanya memiliki peran penting dalam pendidikan IT. Namun kembali lagi kebasic yang dimiliki.

4. Kinerja prosesor tidak hanya ditentukan oleh kecepatan clock atau frekuensi prosesor saja. Ada beberapa
faktor lain yang juga memengaruhi kinerja prosesor, dan peringkat faktor-faktor ini akan bervariasi
tergantung pada jenis aplikasi dan penggunaan tertentu

faktor yang dapat memengaruhi kinerja prosesor, diurutkan berdasarkan dampak yang umumnya paling
signifikan:

1). Arsitektur Prosesor: Arsitektur prosesor, seperti arsitektur x86, ARM, atau RISC-V, memiliki
pengaruh kinerja. Beberapa arsitektur mungkin lebih efisien dalam mengeksekusi jenis instruksi tertentu
daripada yang lain.

2). Kecepatan Clock: Kecepatan clock atau frekuensi prosesor masih merupakan faktor penting.
Semakin tinggi frekuensi clock, semakin cepat prosesor dapat menjalankan instruksi. Namun,
peningkatan dalam frekuensi clock dapat menghasilkan peningkatan panas dan konsumsi daya.

3). Jumlah Core: Prosesor dapat memiliki satu atau lebih core. Prosesor multi-core memungkinkan untuk
menjalankan lebih banyak tugas secara paralel. Untuk aplikasi yang dapat di-parallelkan, peningkatan
jumlah core dapat menghasilkan peningkatan kinerja yang signifikan.
4). Hyper-Threading atau SMT: Teknologi seperti Hyper-Threading pada prosesor Intel atau
Simultaneous Multi-Threading (SMT) pada prosesor AMD memungkinkan setiap core untuk
mengeksekusi beberapa thread secara bersamaan, meningkatkan efisiensi penggunaan core.
Cache: Ukuran dan kecepatan cache prosesor memiliki dampak besar pada kinerja. Cache yang lebih
besar dan lebih cepat dapat meningkatkan kecepatan akses ke data yang sering digunakan, mengurangi
waktu yang dibutuhkan untuk mengambil data dari RAM.

5). Instruksi SIMD dan Vektor: Prosesor modern memiliki instruksi SIMD (Single Instruction, Multiple
Data) atau vektor yang memungkinkan eksekusi operasi pada banyak data secara bersamaan. Ini sangat
penting untuk aplikasi komputasi intensif seperti grafika dan pemrosesan data.

6). Teknologi Pipelining: Pipelining adalah teknik yang memungkinkan beberapa instruksi untuk
dieksekusi secara bersamaan dalam beberapa tahap. Pipelining yang efisien dapat meningkatkan
throughput instruksi.

7). Tingkat TDP (Thermal Design Power): TDP menunjukkan seberapa banyak daya yang dikonsumsi
oleh prosesor dan berdampak pada panas yang dihasilkan. TDP yang lebih rendah dapat menghasilkan
efisiensi energi yang lebih baik.

8). Memori: Kinerja prosesor juga sangat tergantung pada kecepatan dan kapasitas RAM yang
digunakan. Akses ke memori yang cepat dan memadai sangat penting untuk menghindari bottleneck.

9). Perangkat Keras Tambahan: GPU (Graphics Processing Unit), FPGA (Field-Programmable Gate
Array), dan perangkat keras khusus lainnya dapat memengaruhi kinerja aplikasi tertentu yang sangat
bergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan.

Namun Peringkat faktor-faktor ini akan bervariasi tergantung pada kebutuhan aplikasi. Misalnya, untuk
pemrosesan grafis, GPU mungkin memiliki dampak yang lebih signifikan daripada frekuensi clock CPU.
Demikian pula, untuk pemrosesan data besar, jumlah core dan cache yang lebih besar dapat menjadi
faktor kunci. Oleh karena itu, penting untuk memahami kebutuhan spesifik dari aplikasi atau
penggunaan tertentu sebelum menilai faktor mana yang paling penting dalam kinerja prosesor.

5. Dalam Human-Computer Interaction (HCI), mempelajari psikologi manusia adalah hal yang sangat
penting karena HCI berfokus pada cara manusia berinteraksi dengan komputer dan teknologi informasi.
Pemahaman yang baik tentang psikologi manusia membantu merancang perangkat Input/Output (I/O)
yang ditingkatkan dengan lebih efektif dan mengakomodasi kebutuhan pengguna dengan lebih baik.
Seperti Kesesuaian Kognitif yang Memahami bagaimana manusia memproses informasi, mengingat,
dan mengambil keputusan membantu dalam merancang antarmuka yang menghormati batasan kognitif
manusia. Ini dapat menghindari pengguna dari merasa terlalu tertekan atau kebingungan saat
menggunakan perangkat atau aplikasi, Pengetahuan tentang psikologi tentang manusia dan teknologi
perancang HCI dapat menciptakan perangkat I/O yang lebih baik dan tidak hanya lebihh sesuai dengan
pengguna tetapi juga meningkatkan kreatifitas kepuasan pengguna dan efisien.
6. Hierarki memori adalah konsep dalam arsitektur komputer yang menggambarkan susunan dan struktur
berlapis dari berbagai jenis memori yang digunakan oleh sistem komputer. Memori dalam hierarki ini
memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal kecepatan, kapasitas, biaya, dan jarak fisik dari CPU.
Tujuan utama dari hierarki memori adalah untuk mencapai keseimbangan antara kinerja, kapasitas, dan
biaya, sehingga komputer dapat beroperasi dengan efisien.
Ketika CPU mencari sesuatu di satu tingkat hirarki memori dan tidak menemukannya, maka proses yang
disebut sebagai "miss" (kesalahan cache) terjadi. Ini berarti data yang dicari tidak ada di tingkat memori
yang lebih rendah dalam hierarki memori. Apa yang terjadi selanjutnya akan tergantung pada desain
sistem komputer dan manajemen memori yang digunakan.

7. 1). Hiburan dan Permainan: VR menyediakan pengalaman hiburan yang mendalam dan interaktif. Anda
dapat menggunakan headset VR untuk bermain game yang mendukung VR, menjelajahi dunia virtual,
atau menonton film dan konser virtual. Ini adalah cara yang menyenangkan untuk melepaskan stres dan
menghibur diri.
2). Pendidikan: VR dapat digunakan sebagai alat pendidikan yang kuat. Anda dapat menghadiri
pelajaran virtual, tur ke museum dunia, atau eksplorasi alam semesta dengan menggunakan aplikasi VR
edukatif. Ini memungkinkan pembelajaran yang lebih interaktif dan memikat.
3). Pelatihan dan Simulasi: Di berbagai bidang, VR digunakan untuk melatih dan mensimulasikan situasi
dunia nyata. Contohnya, pilot dapat menggunakan simulator penerbangan VR, dokter dapat melatih
prosedur medis, dan pekerja konstruksi dapat berlatih tugas mereka dalam lingkungan virtual yang
aman.
4). Kesehatan dan Terapi: VR digunakan dalam terapi fisik dan mental. Ini dapat membantu dalam
rehabilitasi pasien, mengatasi fobia, dan bahkan mengurangi rasa sakit. Terapis dapat menggunakan VR
untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan.
5). Konferensi dan Kegiatan Sosial: Selama masa pandemi COVID-19, VR juga digunakan untuk
mengadakan konferensi dan acara sosial. Anda dapat menghadiri pertemuan bisnis atau acara dengan
teman-teman Anda dalam bentuk avatar di dunia virtual.

8. Dalam mengumpulkan spesifikasi untuk komputer desktop baru untuk karyawan dalam lingkungan
kerja, ada beberapa faktor yang perlu diperhitungkan untuk memenuhi kebutuhan utama yang meliputi
kemudahan penggunaan, komunikasi efisien, dan penyimpanan besar.

spesifikasi yang dapat Anda pertimbangkan:

Platform: Pilihan platform (sistem operasi) dapat bergantung pada preferensi organisasi Anda dan
aplikasi yang digunakan. Namun, dalam kebanyakan lingkungan bisnis, Windows adalah pilihan yang
umum karena kompatibilitas perangkat lunak yang lebih luas dan dukungan perusahaan.

Prosesor: Untuk tugas-tugas kantor yang umum, seperti pemrosesan dokumen, email, dan aplikasi
produktivitas, prosesor dengan kecepatan menengah hingga tinggi dari vendor yang terkenal seperti Intel
Core i5 atau AMD Ryzen 5 akan menjadi pilihan yang baik. Fokus pada multi-core dapat membantu
dalam multitasking.

Cache: Tingkat cache CPU akan bergantung pada jenis prosesor yang Anda pilih, tetapi pastikan ada
cache yang cukup untuk meningkatkan kinerja akses data, terutama jika banyak aplikasi berjalan
bersamaan.
Memori (RAM): Pilih RAM sekitar 8GB hingga 16GB untuk memastikan kinerja yang lancar dalam
penggunaan sehari-hari. Ini akan membantu dalam menjalankan banyak aplikasi dan tab browser dengan
efisien.

Ukuran Kata (Word Size): Sebagian besar prosesor modern menggunakan ukuran kata 64-bit. Ini
memungkinkan untuk kinerja yang lebih baik dalam menangani aplikasi dan sistem operasi yang lebih
baru.

Penyimpanan Sekunder: Penyimpanan yang besar dan cepat akan sangat penting dalam lingkungan
bisnis. SSD (Solid State Drive) lebih disarankan daripada HDD (Hard Disk Drive) karena kecepatan
akses data yang lebih tinggi. Pilihlah SSD dengan kapasitas minimal 256GB hingga 512GB atau lebih
besar, tergantung pada kebutuhan penyimpanan Anda.

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan:

Grafis: Jika komputer desktop ini tidak akan digunakan untuk tugas berat dalam hal grafis atau
multimedia, grafis terintegrasi dalam CPU (seperti grafis Intel UHD atau AMD Radeon Vega) akan
mencukupi.

Kemudahan Perawatan: Pilih sistem yang mudah diakses untuk perawatan dan peningkatan, terutama
jika Anda berencana untuk mengganti atau menambahkan komponen di masa depan.

Koneksi: Pastikan ada port USB yang cukup dan koneksi jaringan yang andal, seperti Ethernet dan Wi-
Fi, untuk komunikasi yang efisien.

Keamanan: Pertimbangkan fitur keamanan tambahan seperti TPM (Trusted Platform Module) untuk
melindungi data sensitif.

Garansi dan Dukungan: Pilih produsen atau merek yang menawarkan dukungan teknis yang baik dan
garansi yang memadai.

Monitor: Jangan lupa untuk mempertimbangkan apakah perlu menyertakan monitor, keyboard, dan
mouse dalam spesifikasi, tergantung pada kebutuhan karyawan.

Kebutuhan Khusus: Jika ada kebutuhan khusus, seperti dukungan untuk aplikasi atau perangkat
tertentu, pastikan komputer desktop baru dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

9. Masalah yang mungkin terjadi selama perakitan komputer yang dapat mencegahnya melakukan booting.
Beberapa di antaranya termasuk:

Kabel yang Tidak Terhubung dengan Benar: Pastikan semua kabel internal, seperti kabel daya dan kabel
data (seperti SATA atau kabel IDE) terhubung dengan benar ke perangkat keras yang sesuai, seperti hard
drive, motherboard, dan power supply.

RAM yang Tidak Terpasang dengan Benar: RAM yang tidak terpasang dengan benar atau kotor bisa
menyebabkan masalah booting. Pastikan modul RAM sudah masuk ke slot dengan baik.
Masalah dengan Power Supply: Jika power supply tidak memberikan daya yang cukup atau ada masalah
dengan kabel daya, komputer mungkin tidak dapat menyala. Periksa kabel daya dan pastikan dayanya
mencukupi untuk semua perangkat.

Kesalahan Pemasangan CPU: Pemasangan CPU yang salah atau heatsink yang tidak terpasang dengan benar
dapat menyebabkan overheating dan komputer mati sendiri sebagai tindakan perlindungan.

Konflik Perangkat: Beberapa perangkat keras yang tidak kompatibel atau konflik dalam pengaturan BIOS
dapat menghentikan proses booting. Pastikan semua perangkat keras kompatibel dan periksa pengaturan
BIOS jika perlu.

Komponen Rusak: Ada kemungkinan bahwa salah satu komponen, seperti motherboard, CPU, atau RAM,
rusak. Coba uji komponen-komponen ini di komputer lain jika mungkin.

Kegagalan Drive Boot: Jika hard drive atau SSD mengalami masalah, misalnya sektor yang rusak, komputer
mungkin tidak bisa boot. Anda bisa mencoba boot dari perangkat lain atau periksa kondisi drive tersebut.

Kebocoran Arus atau Korsleting: Kebocoran arus atau korsleting dapat menyebabkan komputer mati dan
mungkin merusak komponen. Pastikan tidak ada korsleting atau kebocoran arus yang terjadi.

BIOS yang Tidak Dikonfigurasi dengan Benar: Pengaturan BIOS yang tidak benar, seperti urutan boot yang
salah atau pengaturan overclocking yang terlalu tinggi, dapat menghentikan booting. Periksa dan konfigurasi
BIOS dengan benar.

Masalah dengan Grafis: Jika kartu grafis bermasalah, monitor mungkin tidak mendapatkan sinyal, sehingga
tampak seperti komputer tidak menyala. Periksa kartu grafis dan kabelnya.

Untuk menemukan akar masalahny perlu melakukan pengecekan secara sistematis, memeriksa setiap
komponen dan konfigurasi. Jika Anda tidak yakin, sangat disarankan untuk mencari bantuan dari seseorang
yang berpengalaman dalam perakitan komputer atau perbaikan perangkat keras

10. Memasang CPU ke motherboard sebelum memasang motherboard ke dalam unit sistem adalah praktik
yang umum dilakukan karena beberapa alasan penting:

Akses yang Lebih Mudah: Memasang CPU ke motherboard ketika motherboard masih terpisah dari casing
memberi Anda akses yang lebih baik ke area CPU socket. Ini membuatnya lebih mudah untuk memasang
CPU dengan benar tanpa harus menghadapi keterbatasan ruang yang mungkin ada di dalam casing.

Pengaturan Pendingin Prosesor: Jika Anda menggunakan pendingin prosesor (cooler) yang terpasang di atas
CPU, lebih mudah untuk menginstalnya saat motherboard masih di luar casing. Ini memberi Anda ruang
yang cukup untuk memasang pendingin dengan benar dan memastikan kontak yang baik antara CPU dan
pendingin tanpa terbatas oleh bagian-bagian casing.

Pemasangan Bracket/Pendingin yang Lebih Mudah: Beberapa pendingin prosesor memerlukan pemasangan
bracket atau backplate di bagian belakang motherboard. Melakukan ini ketika motherboard sudah terpasang
di dalam casing bisa menjadi pekerjaan yang lebih sulit dan memakan waktu.
Pemeriksaan Awal: Memasang CPU dan pendingin sebelum motherboard terpasang memberi Anda
kesempatan untuk melakukan pemeriksaan awal. Anda dapat memastikan bahwa CPU dan pendingin
dipasang dengan benar dan bahwa segel thermal paste (jika diperlukan) telah diterapkan dengan baik
sebelum seluruh sistem dirakit.

Pemecahan Masalah yang Lebih Mudah: Jika ada masalah dengan CPU atau pendingin saat menguji sistem
pertama kali, Anda akan lebih mudah untuk mengatasi masalahnya jika motherboard masih di luar casing.
Anda dapat mengakses CPU socket dan komponen terkait dengan lebih mudah untuk pemeriksaan dan
perbaikan.

Penghematan Waktu: Memasang CPU dan pendingin terlebih dahulu saat motherboard masih di luar casing
dapat mempercepat proses perakitan keseluruhan. Ini memungkinkan Anda untuk fokus pada perakitan
motherboard tanpa harus terburu-buru karena terbatasnya ruang di dalam casing.

Meskipun memasang CPU ke motherboard sebelum memasang motherboard ke dalam unit sistem adalah
praktik yang umum, selalu penting untuk merujuk pada panduan dan petunjuk dari produsen motherboard
dan CPU Anda. Beberapa panduan motherboard bahkan menyarankan urutan tertentu dalam perakitan yang
harus diikuti. Selalu periksa petunjuk spesifik untuk komponen Anda untuk memastikan bahwa Anda
mengikuti langkah-langkah yang benar dalam perakitan komputer Anda.

Anda mungkin juga menyukai