Anda di halaman 1dari 14

Whole of Government

Modul Rangkuman Intisari Materi Latsar | Tim Proyek Maksimal CPNS BPKP 2018 1
Whole of Government

Bab II: Konsep Whole-of-Government

A. Mengenal Whole-of-Government (WoG)


Whole-of-Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuantujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai
pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait
dengan urusan-urusan yang relevan.

B. Pengertian Whole-of-Government (WoG)


Definisi WoG tertuang dalam laporan ASEAN Political Security Community (APSC)
yaitu: "WoG menunjukkan instansi pemerintah yang bekerja melintasi batas portofolio untuk
mencapai tujuan bersama dan respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu. Pendekatan
bisa formal dan informal serta berfokus pada pengembangan kebijakan, manajemen program
dan pemberian layanan” (Sharegold & others, 2004).

Dalam pengertian ini WoG dipandang menunjukkan atau bagaimana instansi pelayanan
publik harus bekerja lintas sektor untuk mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu
dari pemerintah terhadap isu-isu tertentu. Untuk kasus tertentu, WoG berfokus pada tiga hal
yaitu pengembangan kebijakan, manajemen program dan pemberian layanan. Dari definisi ini
diketahui bahwa WoG merupakan pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan dan
menghilangkan sekat-sekat sektoral.

Sementara pengertian WoG menurut United States Institute of Peace (USIP) sebagai
berikut: "Pendekatan yang mengintegrasikan usaha kolaboratif dari kementerian dan badan
pemerintah untuk menyatukan usaha guna mencapai tujuan bersama. Juga dikenal sebagai
pendekatan antar-lembaga. Istilah kesatuan usaha dan kesatuan tujuan terkadang digunakan
untuk menggambarkan kerja sama antara semua aktor, pemerintah dan sebaliknya " (“Whole-
of-government approach | Glossary of Terms for Conflict Management and Peacebuilding,”
n.d.).

Dalam pengertian USIP, WoG ditekankan pada pengintegrasian upaya-upaya kementerian


atau lembaga pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan bersama. WoG juga dipandang sebagai

Modul Rangkuman Intisari Materi Latsar | Tim Proyek Maksimal CPNS BPKP 2018 2
Whole of Government

bentuk kerjasama antar seluruh aktor, pemerintah dan sebaliknya. Pengertian dari USIP ini
menunjukkan bahwa WoG tidak hanya merupakan pendekatan yang mencoba mengurangi
sekat-sekat sektor, tetapi juga penekanan pada kerjasama guna mencapai tujuan-tujuan Bersama.

Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip kolaborasi,


kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor
dalam pemerintahan. Dalam banyak literatur lainnya, WoG juga sering disamakan atau minimal
disandingkan dengan konsep policy integration, policy coherence, cross-cutting policymaking,
joined-up government, concerned decision making, policy coordination atau cross government.

C. Mengapa Whole-of-Government (WoG)?


Pertama, adalah adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi informasi,
situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam
menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik.

Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas


sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan. Satu
sektor bisa menjadi sangat superior terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor tumbuh
namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau ‘saling membunuh’.
Singkatnya, masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya lebih penting dari yang
lainnya.

Ketiga, khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai, budaya,
adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi
bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya nilai-
nilai perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan ini dalam
satu frame NKRI.

Pendekatan WoG berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat.
Dalam Perry 6 (2004) menjelaskan mengenai perbedaan kategori hubungan kelembagaan dalam
sebuah kontinuum sebagai berikut:

Modul Rangkuman Intisari Materi Latsar | Tim Proyek Maksimal CPNS BPKP 2018 3
Whole of Government

Orang-orang yang suka berkata jujur mendapatkan


tiga hal: kepercayaan, cinta, dan hidmat. -Anonim

Modul Rangkuman Intisari Materi Latsar | Tim Proyek Maksimal CPNS BPKP 2018 4
Whole of Government

Bab III: Penerapan WoG dalam Pelayanan yang Terintegrasi

Tujuan pembelajaran: Setelah mengikuti bab ini, peserta diharapkan memiliki kemampuan
dalam memahami dan menerapkan pespektif WoG dalam pelayanan terintegrasi.

A. Pendahuluan
Pelayanan publik dilaksanakan pemerintah dalam bentuk penyediaan barang dan atau jasa
sesuai kebutuhan masyarakat berdasarkan aturan perundang – undangan yang berlaku. Dalam
hal ini salah satu fungsi penting dan utama pemerintah adalah sebagai perangkat pemberi
pelayanan. Sayangnya pelayanan publik di Indonesia masih belum memenuhi kualitas
yang diharapkan oleh masyarakat. Terutama untuk menghadapi tantangan seperti
perkembangan kebutuhan masyarakat yang semakin maju dan persaingan global yang semakin
ketat.
Selain itu, penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan oleh seluruh instansi
pemerintah sesuai dengan sektornya masing – masing. Setiap sektor mengembangkan
kebijakannya guna mendukung pelaksanaan tupoksinya. Dalam prakteknya, pemerintah di
tingkat pusat maupun sektor banyak menerbitkan aturan yang satu sama lain belum tentu
selaras.

B. Praktek Whole of Government


Terdapat beberapa cara pendekatan Wog yang dpat dilakukan, baik dari sisi penataan
institusi formal maupun informal. Cara pendekatannya adalah sebagai berikut :
1. Penguatan Koordinasi Antar Lembaga.
Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga yang dikoordinasikan
masih terjangkau dan manageable. Dalam prakteknya, rentang kendali yang rasional
akan sangat terbatas. Dan alternatifnya adalah mengurangi jumlah lembaga sampai
mencapai jumlah yang ideal untuk sebuah koordinasi.
2. Membentuk Lembaga Koordinasi Khusus.
Cara ini dapat dicapai dengan cara membentuk lembaga terpisah dan permanen yang
bertugas mengkoordinasika sektor atau kementerian. Lembaga koordinasi ini biasanya
diberikan status kelembagaan setingkat lebih tinggu atau setara dengan lembaga yang
dikoordinasikannya.

Modul Rangkuman Intisari Materi Latsar | Tim Proyek Maksimal CPNS BPKP 2018 5
Whole of Government

3. Membentuk Gugus Tugas.


Gugus tugas adalah bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan diluar struktur
formal, yang sifatnya tidak permanen. Pembentukan gugus tugas ini menjadi salah satu
cara agar sumber daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari
lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam prroses koordinasi tadi.
4. Koalisi Sosial.
Koalisi sosial merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor
atau lebaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam berkoordinasi.

C. Tantangan Dalam Praktek Whole of Government


Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan Whole of Government pada tataran praktek
antara lain:
1. Kapasitas SDM dan Institusi.
Kapasitas SDM dan institusi – institusi yang terlibat dalam Wog tidaklah sama.
Perbedaan kapasitas ini bisa menjadi kendala serius ketika menerapkan WoG.
2. Nilai dan Budaya Organisasi.
Nilai dan budaya oganisasi menjadi kendala manakala terjadi upaya kolaborasi
sampai dengan penyatuan kelembagaan.
3. Kepemimpinan.
Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang mampu
mengakomodasi perubahan nilai dan budaya organisasi serta meramu SDM yang
tersedia guna mencapai tujuan yang diharapkan.

D. Praktek Whole of Government dalam Pelayanan Publik


Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang
terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dapat didekati oleh pendekatan
WoG antara lain :
1. Pelayanan Yang Bersifat Administratif.
Pelayanan yang bersifat administratif adalah pelayanan publik yang menghasilkan
berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan masyarakat. Praktek WoG dalam jenis
pelayanan admisitratif dapat dilihat dalam praktek – praktek penyatuan penyelenggaraan
izin dalam satu pintu seperi SAMSAT & PTSP.

Modul Rangkuman Intisari Materi Latsar | Tim Proyek Maksimal CPNS BPKP 2018 6
Whole of Government

2. Pelayanan Jasa.
Pelayanan jasa adalah pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Contohnya : pendidikan, kesehatan, dll.
3. Pelayanan Barang.
Pelayanan barang adalah pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang
dibutuhkan masyarakat. Contohnya : listrik, air bersih, dll.
4. Pelayanan Regulatif.
Pelayanan regulatif adalah pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan
perundang - undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi – sendi
kehidupan masyarakat.

Berdasarkan polanya, pelayanan publik dalat dibedakan menjadi 5 (lima) macam pola
pelayanan, antara lain:
1. Pola Pelayanan Teknis Fungsional.
Pola pelayanan teknis fungsional adalah suatu pola pelayanan publik yang
diberikan oleh suatu instansi pemerintah sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan
kewenangannya. Pelayanan yang dilakukan adalah pelayanan sektoral, yang bisa jadi
sifatnya hanya relevan dengan sektor itu, atau menyangkut pelayanan di sektor lain.
WoG dapat dilakukan manakala pola pelayanan publik ini mempunyai karakter yang
sama atau memiliki keterkeitan antara satu sektor dengan yang lainnya.
2. Pola Pelayanan Satu Atap.
Pola pelayanan satu atap adalah pola pelayanan yang dilakukan secara
terpadu pada satu instansi pemerintah yang bersangkutan sesuai kewenangan masing
– masing. Pola ini memudahkan masyarakat untuk mengurus permohonan izinnya,
walaupun belum mengurangu jumlah rantai birokrasin izinnya.
3. Pola Pelayanan Satu Pintu.
Pola pelayanan satu pintu adalah pola pelayanan masyarakat yang diberikan
secara tunggal oleh suatu unit kerja pemerintah berdasarkan pelimpahan wewenang
dari unit kerja lainnya yang bersangkutan. Pola inii adalah sa;ah satu bentuk
kelembagaan WoG yang lebih utuh, dimana pelayana publim disatukan dalam satu
unit pelayanan saja dan rantai izin sudah dipangkas jadi 1 (satu) saja.

Modul Rangkuman Intisari Materi Latsar | Tim Proyek Maksimal CPNS BPKP 2018 7
Whole of Government

4. Pola Pelayanan Terpusat.


Pola pelayanan terpusat adalah adalah pola pelayanan yang dilakukan oleh
suatu instansi pemerintah yang bertindak selaku koordinator terhadap pelayanan
instansi pemerintah lainnya yang terkait dengan bidang pelayanan yang
bersangkutan. Pola ini mirip dengan pola pelayanan satu atap dan pola pelayanan
satu pintu, yang membedakan adalah sejauh mana kewenangan koordinasi yang
diberikan kepada koordintor.
5. Pola Pelayanan Elektronik.
Pola pelayanan yang paling modern dengan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi yang merupakan otomasi. Otomasisasi ini lebih baik
karena dapat menyesuaikan diri dengan keinginan dan kapasitas masyarakat.

Bangsa ini membutuhkan para pemuda


pencari solusi, bukan pencaci maki.

Modul Rangkuman Intisari Materi Latsar | Tim Proyek Maksimal CPNS BPKP 2018 8
Whole of Government

Bab IV: Best Practice Penerapan Whole of Government di Berbagai Negara

Tujuan pembelajaran: Setelah mengikuti bab ini, peserta diharapkan dapat mengambil
pelajaran dari beberapa contoh praktek – praktek terbaik Whole of Government dari beberapa
negara yang dibahas.

A. Prasyarat Best Practices


Dalam memanfaatkan pendekatan WoG ini, terdapat beberapa prasyarat agar pendekatan ini
dapat diterapkan. APSC (Shergolf & others, 2004) merumuskan sebagai berikut :
1. Budaya & Filosofi.
Menggabungkan dan adaptasi nilai – nilai WoG kedalam budaya sebelumnay adalah
keharusan agar tidak terjadi culture shock dalam organisasi. Berbagai informasi dan
menejemen pengetahuan kerjasama juga menjadi prasyarat dalam penerapan WoG, dan
tentu saja kerjasama dan hubungan yang efektiif dapat membentuk filosofi organisasi
atau koordinasi yang baik.
2. Cara Kerja Yang Baru.
Hal ini terkait bagaimana penyelenggaraan kepemimpinan antara satu sektor dengan
sektor yang lainnya. WoG juga mengisyaratkan harus adanya keahlian yang melekat
pada SDM yng terlibat didalamnya. Proses yang dilakukan harusnya fleksibel, mengikuti
perubahan yag mungkin terjadi serta adanya sumber daya yang kooperatif.
3. Akuntabilitas & Insentif.
Outcome dan pelaporan yang dibagi antar sektor, fleksibilitas serta bagaimana
reward mejadi bagian dari manajemen.
4. Cara Baru Pengembangan Kebijakan, Mendesign Program Dan Pelayanan.
Collegate approach adalah pendekatan kolega, dimana masing masing sektor
mempunyai kesetaraan dalam pengambilan keputusan. Selain itu, harus fokus pada
outcome dari proses WoG, serta melaksanakan proses – proses konsultasi dan pelibatan
masyarakat didalamnya.

B. Best Practices Whole of Government


Beberapa negara telah memiliki pengalaman dalam penerapan pendekatan WoG yang
berhasil dengan cukup baik, Inggris merupakan salah satu pionirnya. Salah satu produk WoG
yang dilakukan adalah WGA (Whole of Goverment Accounts). WGA dikembangkan oleh HM

Modul Rangkuman Intisari Materi Latsar | Tim Proyek Maksimal CPNS BPKP 2018 9
Whole of Government

Treasury yang mengkonsolidasikan lebih dari 5.500 akun instansi di sektor publik guna
mendorong transparansi dan akuntabilitas menyeluruh. WGA memberikan kemudahan bagi
publik dalam mengakses laporan – laporan keuangan dan memahami posisi keuangan secara
makro.
Terdapat 3 (tiga) jenis kegiatan WoG dalam konteks Australia (APSC/Australia Public
Service Commission), yaitu :
1. WoG antara kementerian dan lembaga di tingkat pusat;
2. WoG diantara level pemerintahan yang berbeda; dan
3. WoG antar sektor publik, bisnis, non-profit dan masyarakat.

Berikut ini adalah tabel contoh best practice WoG di beberapa negara.
NO. NEGARA PRAKTEK WoG KETERANGAN
1. Inggris WoG Accounts Integrasi sistem laporan
keuangan 5.500 organnisasi
publik .

2. Australia APSC, centrelink, Integrasi antara lembaga di


COAG, koalisi sosial semua tigkatan (mengurangi
jumlah lembaga, membentuk
centrelink sebagai pusat
koordinasi daan memfungasikan
dewan pemerintahan australia)
dan mendekatkan pelayanan
publik kepada masyarakat
(membentuk gugus tugas).

3. Amerika Serikat Keamanan sosial, Fokus pada isu keamanan


integrated portal nasional, serta pemanfaatan
www.usa.gov teknologi informasi dalam
menyatukan pemerintahan di
semua tingkatan.

4. Malaysia One day service, one day Pemberian layanan yang lebih
delivery, no worng door terintegrasi dan cepat, serta
memastikan bahwa setiap

Modul Rangkuman Intisari Materi Latsar | Tim Proyek Maksimal CPNS BPKP 2018 10
Whole of Government

keluhan dari masyarakat darus


diterima dan direspon segera,
walaupun keluhannya ditujukan
ke instansi yang berbeda.

C. E-Government
Dalam laporan e-government survey Tahun 2012 PBB, PBB meyakini bahwa kapasitas e-
government sebuah negara dapat mendukung penerapan WoG. Masing – masing indikator telah
memiliki daftar negara yang unggul. Diantaranya adalah sebagai berikut:
NO. INDIKATOR NEGARA

1. Ketersediaan Chief Information Di negara – negara asia, eropa dan


Officer (CIO) amerikan relatif berimbang. Sedangkan
negara – negara afrika daan oceania
tergolong tertinggal.
2. Interoperabilitas sektor publik Jepang, Belgia, Austria, Denmark,
(sejauh mana terdapat kapasitas Singapura, termasuk beberapa negara
pertukaran informasi antar sektor) berkembang seperti Kazakhzstan, Ukraina,
Bangladesh dan India.
3. Integrasi pelayanan online 135 negara (hasil survey di tahun 2012).
4. Presentasi portal nasional yang Amerika Serikat memimpin sebagai
terhubung dengan website negara dengan presentasi tertinggi portal
kementerian dan lembaga terhubung dengan website instansi
pemerintah.

Dari agregasi skor keseluruhan indikator e-government, laporan ini menghasilkan


resume : Korea Selatan dan Singapura termasuk dalam negara – negara yang menempati
peringkat tertinggi. Sementara Indonesia dalam hal ini tergolong negara dengan peringkat
rendah, dengan peringkat dibawah Argentina dan Solvakia.

Dream Big, Set Goals, Take Action!

Modul Rangkuman Intisari Materi Latsar | Tim Proyek Maksimal CPNS BPKP 2018 11
Whole of Government

Bab V: Implementasi Whole of Government dalam Perspektif Kebijakan di Indonesia

PEGAWAI ASN DAN PELAYANAN PUBLIK

HAKEKAT DASAR PELAYANAN PUBLIK


ASN berdasarkan Penjelasan Umum DASAR KEBIJAKAN PELAYANAN PUBLIK
UU No.4 Tahun 2014
Tujuan negara dalam pembukaan (professional, bebas politik, bebas KKN,
UUD 1945 UU No. 25 Tahun 2009
mampu melayani publik, berperan
(memajukan kesejahteraan umum dan sebagai perekat persatuan dan kesatuan UU No. 5 Tahun 2014
mencerdaskan kehidupan bangsa) bangsa) Asas penyelenggaraan pelayanan
publik (terlampir)
Kewajiban negara Tugas ASN berdasarkan pasal 11 UU Kewajiban penyelenggara pelayanan
ASN publik (terlampir)
(melayani setiap warga negara)
(pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, perekat dan pemersatu bangsa)

Kewajiban penyelenggara pelayanan publik:


Asas penyelenggaraan pelayanan publik:
Standar pelayanan Kepentingan umum Kepastian hukum
(memperhatikan kemampuan penyelenggara, kebutuhan Kesamaan hak Persamaan perlakuan
masyarakat, dan kondisi lingkungan) Keprofesionalan Partisipatif
Maklumat pelayanan Keterbukaan Akuntabilitas
(kesanggupan penyelenggara >>> jenis pelayanan; syarat, Ketepatan waktu
prosedur, biaya, waktu; hak dan kewajiban penyelenggara Keseimbangan hak dan kewajiban
dan masyarakat; satker penanggung jawab)
Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok
Sistem informasi pelayanan publik rentan
(profil penyelenggara dan pelaksana, standar, maklumat, Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan
pengaduan,
Modul Rangkuman penilaian
Intisari kinerja)
Materi Latsar | Tim Proyek Maksimal CPNS BPKP 2018 12
Whole of Government
LINGKUP HUBUNGAN
LINGKUP
LINGKUP ANTARA PEMERINTAH LINGKUP
PENYELENGGARAAN
PENYELENGGARAAN PUSAT DAN DAERAH ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN
NEGARA SERTA ANTAR PEMERINTAHAN
NEGARA
DAERAH

Excecutive Power
Fungsi Pelaksanaan Otonomi Administrasi Pemerintahan/
penyelenggaraan (mendayagunakan Daerah (pasal 18A dan AP
negara kemampuan 18B UUD 1945): (tata laksana pengambilan
(eksekutif, legislatif, & pemerintah, aparatur, keputusan) >>> Keputusan AP/
seluruh rakyat, dana, wewenang, keuangan,
yudikatif) pelayanan umum, TUN/) >>> Tindakan AP
daya)
pemanfaatan sumber
daya, pengakuan
Tujuan AP
Sistem check and (tertib administrasi, kepastian
balances dan perlindungan hukum,
(terintegrasi dan saling mencegah penyalahgunaan,
mengontrol) akuntabilitas, melaksanakan UU
dan AUPB, pelayanan yang baik)

LINGKUP PENYELENGGARAAN PEMDA ASAS-ASAS TERKAIT DENGAN IMPLEMENTASI WOG


Penyelenggaraan pelayanan publik di daerah
Tujuan • Asas umum penyelenggaraan negara berdasarkan UU No 28
pembangunan - Asas penyelenggaraan pelayanan publik Tahun 1999:
daerah
- Manajemen pelayanan publik 1. Kepastian Hukum 5. Profesionalitas
(pelaksanaan; pengelolaan pengaduan dan informasi; 2. Kepentingan Umum 6. Keterbukaan
Peningkatan dan pengawasan internal; penyuluhan; pelayanan konsultasi;
pemerataan lainnya sesuai ketentuan perUUan) 3. Akuntabilitas 7. Efisiensi
pendapatan, 4. Proporsionalitas 8. Efektivitas
kesempatan kerja, - Kewajiban penyelenggara pelayanan publik
dan lapangan - Penyederhanaan jenis & prosedur pelayanan publik serta • Asas penyelenggaraan administrasi pemerintahan menurut UU
berusaha masyarakat pembentukan UPTD (PP No.18 Tahun 2016) dengan Perda AP:
Peningkatan akses - Pengaduan terhadap penyelenggara yang menyalahi 1. Legalitas 3. Perlindungan HAM
dan kualitas kewajiban dan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan publik, - Evaluasi pelayanan publik: berdampak pada pemberian
2. AUPB (Asas Umum Pemerintahan yang Baik)/ penilaian hakim
serta daya saing insentif fiskal/ non fiskal dari Pemerintah Pusat ke Daerah dalam putusan pengadilan in kracht
daerah Modul Rangkuman
- Partisipasi Intisari Materi
Masyarakat: Latsarmusyawarah,
konsultasi, | Tim Proyekkemitraan,
Maksimal CPNS BPKP 2018 13
aspirasi, pengawasan, dll
Narahubung: Proyekperubahan218@gmail.com
Sumber: Modul Komitmen Mutu Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Whole of Government

Modul Rangkuman Intisari Materi Latsar | Tim Proyek Maksimal BPKP 2018 14

Anda mungkin juga menyukai