Kolaboratif
Sistem/ prosedur pelayanan publik yang berbelit-belit, ketidakpastian waktu dan biaya
mengakibatkan pelayanan di Indonesia identik dengan high –cosy economy (ekonomi biaya tinggi).
Begitu banyaknya permasalahan dalam pelayanan publik yang diselenggarakan pemerintah, maka
sangat perlu dilakukan suatu perubahan atau reformasi melalui perbaikan pelayanan publik. Mal
pelayanan publik merupakan salah satu sorotan yang diarahkan kepada birokrasi pemerintah dalam
memberikan pelayanan untuk kemudahan kepada masyarakat. Mal Pelayanan Publik (Mpp) adalah
generasi ketiga yang lebih progresif memadukan pelayanan dari Pemerintah pusat, daerah, BUMD
maupun swasta.
Pembahasan
a. Permasalahan Pada Studi Kasus
1. Masyarakat merasa sistem/ prosedur pelayanan publik berbelit-belit, ketidakpastian waktu
dan biaya mengakibatkan pelayanan di Indonesia identic dengan high –cosy economy
(ekonomi biaya tinggi).
2. Untuk mengakses pelayanan publik cukup menyita waktu karena harus berpindah dari satu
kantor layanan ke kantor layanan yang lain.
b. Penyelesaian
1. Dibentuknya mall pelayanan publik sebagai bentuk kolaborasi antar institusi pemerintahan
dalam menyelenggarakan pelayanan publik. Seperti pada mall pelayanan publik Magetan
tergabung instansi antara lain DPMPTSP, Dispenduk, BPKAD,Imigrasi, Samsat, PDAM, Bank
jatim, Taspen, ATR/BPN, BPJS Kesehatan, PT POS dll semua itu diharapkan dapat memberikan
kemudahan, kecepatan, keterjangkauan keamanan dan kenyamanan pelayanan kepada
masyarakat.
2. Pada penyelenggaraan mall pelayanan publik terkandung nilai-nilai kolaborasi seperti
memberikan kesempatan pada berbagai pihak instansi pemerintah untuk berkontribusi,
terbuka dalam kerjasama dengan berbagai pihak untuk menghasilkan nilai tambah berupa
layanan publik yang lebih mudah dan menggerakkan berbagai sumber daya yang ada dari
berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama.
3. Diselenggarakannya mall pelayanan publik sesuai dengan pendekatan Whole of Government
(WoG), karena mall pelayanan publik menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan
dari keseluruhan sektor (DPMPTSP, Dispenduk, BPKAD,Imigrasi, Samsat, PDAM, Bank jatim,
Taspen, ATR/BPN, BPJS Kesehatan, PT POS) dalam ruang lingkup koordinasi guna mencapai
tujuan memberikan pelayanan publik yang lebih mudah dan efisien.