Anda di halaman 1dari 3

DATA DAN INFORMASI INDUSTRI

PENYELIA HALAL DALAM SERTIFIKASI HALAL


DI JAWA TIMUR

Jaminan produk halal saat ini tidak hanya menjadi perhatian


negara-negara muslim, tetapi telah menjadi isu global yang terus
berkembang dari hari ke hari. Betapa tidak, jaminan produk halal
sekarang telah mendapat pengakuan dari World Trade
Organization (WTO). Populasi muslim dunia sebagai konsumen
produk halal juga terus berkembang dan diperkirakan pada tahun
2030 akan mencapai lebih dari 2,15 miliar jiwa atau 26% dari total
populasi dunia. Oleh karena itu banyak negara yang tertarik
mengembangkan ekonomi halal dan industri halal. Dalam rangka
percepatan sertifikasi halal perlu didukung oleh peningkatan
infrastruktur halal diantaranya Penyelia Halal.

Dasar Hukum :
✓ Undang-Undang No.33 Tahun 2014 tentang Jaminan
Produk Halal telah diberlakukan secara bertahap sejak 17
Oktober 2019, diawali dari sektor produk makanan dan
minumam. Undang-undang ini menandai peralihan
sistem dari voluntary menjadi mandatory, dimana
pemerintah turun langsung menjadi penanggung jawab
dalam penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (JPH)

✓ Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2021 bahwa


seluruh produk makanan, minuman, hasil sembelihan, dan
jasa sembelihan wajib bersertifikat halal per 17 Oktober
2024.
Data dan Informasi Industri—Penyelia Halal
Penyelia Halal dalam Proses Sertifikasi Halal
Pelaku Usaha yang mengajukan permohonan
sertifikat Halal wajib Menetapkan dan Memiliki
Penyelia Halal;

Tugas dan Tanggung Jawab Penyelia Halal

Tugas :
✓ mengawasi Proses Produk Halal (PPH) di perusahaan;
✓ menentukan tindakan perbaikan dan pencegahan;
✓ mengoordinasikan Proses Produk Halal (PPH);
✓ mendampingi Auditor Halal pada saat pemeriksaan.

Tanggung jawab Penyelia Halal:


✓ menerapkan ketentuan peraturan perundang_ undangan
mengenai Jaminan Produk Halal (JPH);
✓ menerapkan sistem Jaminan Produk Halal (JPH);
✓ menyrusun rencana Proses Produk Halal (PPH);
✓ menerapkan manajemen risiko pengendalian Proses Produk
Halal (PPH);
✓ mengusulkan penggantian Bahan;
✓ mengusulkan penghentian produksi yang tidak memenuhi
ketentuan Proses Produk Halal (PPH);
✓ membuat laporan pengawasan Proses Produk Halal (PPH);
✓ melakukan kaji ulang pelaksanaan Proses Produk Halal
(PPH);
✓ menyiapkan Bahan dan sampel pemeriksaan untuk Auditor
Halal; dan
✓ menunjukkan bukti dan memberikan keterangan yang
benar selama proses pemeriksaan oleh Auditor Halal.
Data dan Informasi Industri—Penyelia Halal
Fasilitasi Pelatihan Penyelia Halal
Dalam rangka mendukung Percepatan Sertifikasi Halal di Jawa
Timur melalui ketersediaan Penyelia Halal, Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur sebagai Pembina Sektor
industri telah melakukan Fasilitasi Pelatihan Penyelia Halal sebagai
berikut:

Tahun 2019
Pelatihan Penyelia Halal yang dilaksanakan di Surabaya dengan
Peserta pelatihan 25 Peserta dengan Sasaran IKM Makanan
Minuman di 19 Kabupaten Wilayah Kerja UPT PMPI PK
Surabaya.

Tahun 2022 :
Pelatihan Penyelia Halal yang dilaksanakan melalui Online
Zoommeeting dengan Peserta pelatihan 42 Peserta dengan
Sasaran Pondok Pesantren di Jawa Timur.

Tahun 2023 :
Pelatihan Penyelia Halal yang dilaksanakan di Kabupaten
Mojokerto dengan Peserta pelatihan 25 Peserta dengan
Sasaran di Sentra IKM Makanan Mojokerto.

Data dan Informasi Industri—Penyelia Halal

Anda mungkin juga menyukai