Anda di halaman 1dari 2

Konsep Dasar Demokrasi: Demokrasi berasal dari rakyat, untuk rakyat, oleh rakyat.

Sarana dan Prasarana Demokrasi: Program pemerintah untuk meningkatkan otonomi dan partisipasi
rakyat melalui pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah.
Implementasi Demokrasi: Melibatkan berbagai program pemerintah dari berbagai sektor untuk
mewujudkan demokrasi yang inklusif.
Kriteria Negara Demokrasi: Terdiri dari supremasi hukum, persamaan di hadapan hukum, jaminan
konstitusional terhadap HAM, peradilan yang tidak memihak, dan pendidikan kewarganegaraan.
Aspek-Aspek Demokrasi: Meliputi aspek filosofis, sosiologis, dan psikologis.
Prinsip-Prinsip Demokrasi menurut Piagam Madinah.
Lanjutan Prinsip-Prinsip Demokrasi: Penegakan hukum, pengakuan hak individu, dan pemberlakuan
hukum adat.
Pilar Demokrasi menurut USIS dan dalam konteks Indonesia.
Pendidikan Demokrasi: Pentingnya pendidikan sebagai bagian dari proses pembentukan nilai dan
karakter demokratis.
Pendidikan Nasional: Tujuan untuk menghasilkan warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.
Strategi Akademik Dasar Pendidikan Kewarganegaraan: Nilai-nilai Pancasila sebagai nilai inti dan
pendidikan tentang demokrasi melalui proses demokratis.
Penerapan Pendidikan Demokrasi dalam Pendidikan Masyarakat: Melalui pemahaman, partisipasi,
dan pembangunan demokrasi.
Konstitusi: Dokumen yang berisi aturan untuk mengoperasikan suatu organisasi, merupakan
keniscayaan bagi organisasi berbentuk badan hukum.
Negara: Terdiri dari peraturan tertulis, kebiasaan, dan konvensi yang mengatur ketatanegaraan,
hubungan antara organ negara, serta hubungan organ negara dengan warga negara.
Kekuasaan: Fokus pada pembatasan dan pengawasan kekuasaan oleh rakyat melalui
konstitusionalisme.
Konsensus: Kesepakatan umum negara untuk melindungi kepentingan bersama dan
mewujudkannya.
Konstitusionalisme: Menyangkut hubungan antara pemerintah dan warga negara, serta antar
lembaga pemerintah.
Konstitusi: Berperan dalam membatasi kekuasaan organ negara, mengatur hubungan antar organ
negara dan dengan warga negara, serta memberikan legitimasi kekuasaan pemerintah.
UUD NKRI 1945: Merupakan alat kontrol sosial dan politik, reformasi sosial dan politik, serta
rekayasa sosial dan politik dengan prinsip-prinsip penyelesaian negara.
Lembaga Negara: Termasuk MPR, Presiden, DPR, DPD, BPK, MA, Komisi Yudisial, dan Mahkamah
Konstitusi.
Tata Urut Peraturan Perundang-Undangan: Berdasarkan hirarki mulai dari UUD, piagam dasar, UU,
PP, peraturan presiden, perda provinsi, perda kabupaten/kota, hingga peraturan bupati/walikota dan
desa.
Hakekat Identitas Nasional:
Identitas nasional adalah manifestasi nilai-budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai
aspek kehidupan suatu bangsa, dengan ciri khas yang membedakannya dari bangsa lain.
Identitas nasional di Indonesia dikaitkan dengan Pancasila, roh, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai
acuan dan arah pengembangannya.
Dinamika Identitas Nasional:

Identitas nasional bersifat dinamis, terus berkembang, dan tidak mandeg.


Identitas nasional bukanlah barang jadi, tetapi selalu dalam proses, dengan tantangan yang berbeda-
beda dan kebutuhan akan revitalisasi Pancasila.
Pengertian Bangsa dan Negara:
Bangsa adalah kesatuan solidaritas yang didorong oleh rasa setia kawan di masa lalu dan satu tujuan
di masa depan, tidak tergantung pada kesamaan ras, agama, atau bahasa.
Negara adalah alat dari suatu masyarakat yang memiliki kekuasaan untuk mengatur hubungan
manusia dan menertibkan gejala-gejala yang timbul dari hubungan tersebut.
Perwujudan Identitas Nasional:
Identitas nasional terwujud melalui spiritualitas, prinsip ke-Indonesiaan, dan atribut fisik/nasional
seperti bendera, lambang negara, lagu kebangsaan, dan bahasa nasional.
Proses berbangsa-bernegara tidak datang secara tiba-tiba, melainkan melalui sejarah dan kesadaran
bersama untuk menciptakan identitas kolektif sebagai satu bangsa.

Anda mungkin juga menyukai