Disusun oleh:
Hanifa Nuur Aslama
26050122140153
Oseanografi A
Tim Asisten:
Putri Margareta 26050121130082
Ganesha Lagas Baskara 26050121120002
Naura Shobihatul Muthia 26050121120007
Fasya Kayla A 26050121130048
Christian Galih 26050121130040
Zifa Salsabella 26050121130060
Hasna Askar 26050121140154
Lily Anggraeni Wijaya 26050121130083
DEPARTEMEN OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2024
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Roundness
2.1.1 Definisi Roundness
Menurut Hasan et al. (2023), roundness merupakan sifat dari bentuk partikel yang
berhubungan dengan ketajaman atau kelengkungan tepian pojok-pojoknya. Jika diartikan
dalam bahasa Indonesia, roundness memiliki arti kebundaran. Roundness dipengaruhi oleh
ukuran material, komposisi, tipe transportasi, dan jarak transportasi. Mineral yang memiliki
ketahanan fisik tinggi, misalnya kuarsan dan zirkon, akan memiliki nilai roundness yang lebih
besar daripada mineral yang memiliki daya tahan yang rendah, misalnya feldspar dan piroksen.
Pada umumnya, semakin jauh material tertranspor, maka nilai kebundarannya akan semakin
baik. Material yang lebih besar (pebble dan cobble) cenderung memiliki nilai kebundaran yang
lebih besar dari material yang lebih kecil, misalnya pasir. Roundness secara matematis adalah
masing-masing sudut butiran pada bidang pengukuran. Kebundaran akan merefleksikan tingkat
abrasi selama transportasi sampai memasuki lingkungan pengendapan. Tingkat abrasi
permukaan butir, selain ditentukan oleh jauh-dekatnya jarak transportasi, juga dipengaruhi oleh
tingkat resistensi dan ukuran butirnya. Banyak kasus partikel sedimen yang mengalami
transportasi dalam jarak tidak jauh, tetapi sudah menunjukkan ketampaka bentuk relatif
membulat terutama untuk partikel yang tidak resistan. Parameter untuk menentukan siklisitas
dan jauh-dekatnya jarak transportasi, selain tingkat kebundaran, sering juga digunakan
kelimpahan mineral kuarsa. Pemilihan parameter kuarsa didasarkan pada tingkat resistensi yang
dimiliki mineral kuarsa cukup tinggi (7 skala Mohs), sehingga semakin tinggi kelimpahannya,
mineral kuarsa dengan bentuk sudah membulat akan mencerminkan siklisitas transportasi yang
relatif semakin jauh.
Angelidakis, V., Nadimi, S. dan Utili, S., 2022. Elongation, flatness and compactness indices
to characterise particle form. Powder Technology, 396(1) : 689-695.
Azizah, A., Yusa, M., dan Ferry, F., 2021. Pengaruh Bentuk Partikel dan Waktu Pembebanan
Terhadap Kuat Geser Tanah Pasir. Aptek, 13(1): 50-58.
Boggs, S., 2009. Petrology Of Sedimentary Rocks. Cambridge University Press.
Chaerul, M. 2017. Pengantar Ilmu Batuan. YCAB Publisher.
Crompton, J. W., G. E. Flowers, F., dan B. Dyck., 2019. Characterization of Glacial Silt and
Clay Using Automated Mineralogy. Annals of Glaciology, 60(80): 49-65.
Hasan, A., Taufik, M., Khaeruni, A., Mallarangeng, R., Gusnawaty, H. S., dan Rahman, A.,
2023. Morphometric Analysis of Chili Leaves with Yellow Curly Symptom Using
Digital Image Processing Approach and Data Mining Algorithm. Jurnal Fitopatologi
Indonesia, 19(6): 231-237.
Hidayati, N., 2017. Dinamika Pantai. Penerbit UB Press.
Maulina, C. G., Sisinggih, D., dan Hendrawan, A. P., 2021. Evaluasi Pengaruh Sifat Mikro-
Fisik dan Bentuk Butiran terhadap Karakteristik Kuat Geser pada Pasir Vulkanik dan
Pasir Pantai. Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air, 1(2): 584-597.
Mustofa, M., 2019. Penentuan Sifat Fisik Kentang (Solanum tuberosum L.): Sphericity, Luas
Permukaan Volume dan Densitas. Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG), 4(2):
46-51.
Naufalina, N. E., Marwoto, J., dan Rochaddi, B., 2022. Analisis sebaran sedimen berdasarkan
ukuran butir di perairan Pantai Baron, Kabupaten Gunungkidul,
Yogyakarta. Indonesian Journal of Oceanography, 4(2): 61-67.
Pambudi, P. M., dan Armi, I., 2022. Identifikasi Sedimen Perairan Pantai Sambungo Kabupaten
Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Geomatika dan Ilmu Alam, 1(1): 16-21.
Pouranian, M. R., Shishehbor, M., dan Haddock, J. E., 2020. Impact of The Coarse Aggregate
Shape Parameters on Compaction Characteristics of Asphalt Mixtures. Powder
Technology, 363(1): 369-386.
Putri, R. I., Sasmito, K., Balfas, M. D., Safira, B., dan Sari, E., 2020. Geologi Dan Analisis
Lingkungan Pengendapan Dengan Metode Analisis Granulometri Daerah Batu Cermin
Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Teknik Geologi: Jurnal Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, 3(1): 1-10.
Rahayu, K., Muliadi, Muhardi, Putra, Yoga S. P., Risko, R., dan Heni S., 2022. Distribusi
Sedimen Dasar di Perairan Sungai Raya Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat.
Jurnal Laut Khatulistiwa, 5(1): 19-24.
Rorato, R., Arroyo, M., Andò, E., dan Gens, A., 2019. Sphericity measures of sand
grains. Engineering geology, 254(1): 43-53.
Sarkar, A., Chattopadhyay, A. dan Singh, T., 2019. Roundness of survivor clasts as a
discriminator for melting and crushing origin of fault rocks: A reappraisal. Journal of
Earth System Science, 128: 1-11.
Simboh, R., Rampengan, R. M., Manengkey, H. W., Djamaluddin, R., Opa, E. T., dan Sinyal,
H. J., 2021. Sediment Granulometry of the Beach at the Kalasey’s Groynes. Jurnal
Ilmiah PLATAX, 9(2): 234-246.
Surjono, S, Amijaya D. H., dan Winardi, S., 2022. Analisis Data Sedimen. Universitas Gajah
Mada Press (UGM Press).
Tunwal, M., Mulchrone, K. F., dan Meere, P. A., 2020. A New Approach to Particle Shape
Quantification Using the Curvature Plot. Powder Technology, 374(1): 377- 388.
Zuhdi, M., 2019. Buku Ajar Pengantar Geologi. Lombok: Data Pustaka Ilmu.
LAMPIRAN