Anda di halaman 1dari 17

a.

Pelaksanaan observasi pertemuan 1 dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Senin, 05 Juni 2023

Tema / Sub tema : Alam Semesta/Benda Bumi (tanah)

Waktu : 07.00-09.00

Adapun kegiatan yang diamati pada observasi pertemuan 1 adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Anak datang pada jam 07.00 pagi. Peneliti melihat ketika anak datang guru menyambut di depan
gerbang sekolah, anak mencium tangan guru dan mengucapkan salam sendiri tanpa diingatkan,
namun terkadang masih ada beberapa anak yang masih diingatkan. Sebelum anak memulai kegiatan
pembelajaran anak berbaris terlebih dahulu sebelum memasuki kelas. Selama berbaris anak
bernyanyi dan menirukan gerakan guru dengan baik. Setelah itu anak mengantri menunggu giliran
untuk membiasakan cuci tangan sebelum masuk kelas, peneliti melihat anak-anak dapat mencuci
tangannya sendiri tanpa bantuan guru, tetapi masih terdapat beberapa anak yang dibantu guru.
Setelah cuci tangan anak bergiliran untuk masuk ke dalam kelas, peneliti melihat sebelum masuk
kelas anak dapat melepas sepatu dan menaruhnya sendiri di rak sepatu. Kemudian anak diminta
untuk duduk rapi (membuat lingkaran) dan melakukan kegiatan do’a bersama sebelum belajar.
Setelah berdoa sebelum belajar, anak-anak membiasakan membaca Asmaul Husna dengan tertib,
disini peneliti melihat seluruh anak dapat mematuhi peraturan sekolah. Kemudian anak diajak
bersenang-senang dengan menyanyikan beberapa lagu anak-anak, setelah anak merasa senang
kemudian anak diajak mengingat kembali pembelajaran yang berhubungan dengan materi yang telah
lalu. Dapat peneliti ketahui pada kegiatan awal ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan
kebersihan yaitu mencuci tangan, kelompok kegiatan perawatan diri yaitu melepas sepatu serta
menaruhnya di rak, kegiatan kelompok manajemen waktu yaitu anak dapat menggunakan waktunya
dengan baik seperti waktunya berdoa sebelum belajar anak dengan tertib berdoa bukan bermain,
kelompok kegiatan bersosial yaitu anak dapat bersabar menunggu giliran sesama temannya dan
bentuk kemandirian fisik yaitu melepas sepatu dan menaruh sepatu di rak sendiri, dan mencuci
tangan sendiri.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini anak-anak memerhatikan guru yang sedang menjelaskan aturan bermain pada
permainan fisik motorik kasar yaitu naik turun tangga secara bergantian. Peneliti melihat anak-anak
bermain dengan baik dan tertib meskipun masih ada beberapa yang kurang menaati aturan
permainan, pada kegiatan ini dapat menguji kesabaran anak. Setelah bermain permainan fisik
motorik kasar, guru mengajak anak-anak untuk memerhatikan kembali mengenai pembelajaran hari
ini dengan tema alam semesta sub tema benda bumi. Guru menjelaskan materi tentang benda-
benda yang ada di bumi, guru memberikan contoh yang dapat dilihat secara nyata sehingga anak-
anak dapat mengetahui dengan jelas bentuk dan warnanya. Adapun benda-benda bumi yang
dijelaskan pada guru yaitu terdapat tanah, batu, pohon, dan gunung. Setelah itu guru melakukan
tanya jawab pada anak-anak tentang salah satu benda bumi yaitu tanah. Pada inti pembelajaran ini
anak-anak antusias memerhatikan guru yang sedang menjelaskan sambil membawa media. Pada
saat pembelajaran peneliti melihat anak-anak dapat menggunakan waktunya dengan baik, anak-anak
pada saat pembelajaran menggunakan waktunya untuk belajar bukan untuk bermain dan makan.
Ketika tanya jawab guru melontarkan beberapa pertanyaan pada anak-anak, mayoritas anak dapat
mengetahui dan menjawabnya dengan baik. Seperti pertanyaan bagaimana warna tanah?, tanah
terdapat di mana?, dan bagaimana tekstur tanah yang sebenarnya?. Pada sesi ini peneliti melihat
anak-anak dengan aktif menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Pada pembelajaran ini guru menilai
aspek sosial emosional anak tentang komunikasi anak terhadap orang lain dan sekitarnya. Peneliti
melihat anak-anak sudah dapat berkomunikasi dengan baik sesama temannya tanpa ada rasa malu
atau tidak berani. Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan fisik motorik halus, guru mengajak anak-anak
untuk mengambil kertas bekas yang telah disediakan dan meremas-remasnya hingga menjadi
bulatan-bulatan yang kemudian bulatan tersebut dikumpulkan ke dalam suatu tempat. Peneliti
melihat anak-anak dapat mengambil kertasnya dengan sendiri tanpa meminta tolong pada guru,
kemudian anak-anak juga meremasnya dengan sendiri tanpa bantuan guru. Kemudian anak diberi
tugas mewarnai oleh guru yaitu mewarnai gambar bukit. Peneliti melihat anak-anak dapat
mengerjakan tugasnya dengan baik dan tuntas tanpa bantuan guru namun masih ada beberapa anak
yang masih ingin dibantu mengerjakan. Setelah kegiatan belajar mengajar usai guru mengajak untuk
membereskan alat tulis masing-masing pada tempatnya semula yaitu di rak buku. Dapat peneliti
ketahui pada kegiatan inti ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan manajemen waktu
yaitu ketika anak dapat menggunakan waktunya dengan baik pada saat pembelajaran anak
menggunakan waktunya untuk belajar bukan untuk bermain dan makan, kelompok kegiatan
tanggung jawab yaitu ketika anak dapat mengerjakan tugasnya sampai tuntas, dan kelompok
kegiatan perawatan diri yaitu ketika anak dapat menjaga barang kepemilikannya. Terdapat bentuk
kemandirian fisik yaitu anak dapat mengerjakan tugasnya sendiri serta anak dapat membereskan alat
belajarnya sendiri tanpa bantuan orang lain, dan bentuk kemandirian emosional yaitu ketika anak
berani berkomunikasi sesama temannya tanpa rasa takut ataupun malu.

3) Istirahat

Sebelum kegiatan istirahat anak mengikuti instruksi guru untuk berdoa sebelum makan, setelah itu
anak mengantri untuk mencuci tangan, peneliti melihat anak-anak melakukannya dengan baik.
Setelah kegiatan mencuci tangan, anak-anak dapat memilih untuk memakan bekalnya di kelas,
membeli makanan di kantin atau bermain di halaman sekolah area bermain. Peneliti melihat anak-
anak sudah dapat menentukan pilihannya sendiri namun ada beberapa anak yang masih dibantu
untuk mengungkapkan kemauannya dengan di tanya guru terlebih dahulu. Kegiatan istirahat anak–
anak berlangsung selama 15 menit. Kemudian setelah istirahat anak-anak membereskan mainan
yang telah dipakainya lalu mencuci tangan kembali setelah makan dan berdoa setelah makan. Dapat
diketahui peneliti pada kegiatan ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan mengatasi
masalah yaitu ketika anak dapat memilih aktivitasnya pada saat istirahat, kelompok kegiatan
kebersihan yaitu ketika anak mencuci tangan. Adapun bentuk kemandirian yaitu terdapat
kemandirian fisik, ketika anak dapat makan dan minum sendiri dan mencuci tangan sendiri.
Selanjutnya terdapat kemandirian sosial emosional yaitu ketika anak dapat bermain dan
berkomunikasi sesama temannya dengan berani tanpa dampingan orang tua.

4) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup anak diminta menceritakan pengalaman kegiatan hari ini, kemudian guru
mengingatkan kembali pembelajaran yang sudah disampaikan tadi dan menginformasikan kegiatan
untuk hari esok, setelah itu berdoa pulang bersama dan salam. Pada saat pulang anak berbaris
bergiliran mencium tangan guru dan mengucapkan salam. Kemudian anak keluar kelas mengambil
sepatu dan memakainya sendiri. Pada kegiatan penutup ini peneliti melihat terdapat kegiatan
practical life kelompok manajemen waktu yaitu ketika anak mengetahui bel masuk kelas setelah
istirahat anak segera masuk kelas dan berhenti bermain ataupun makan. Adapun bentuk
kemandirian pada kegiatan ini yaitu kemandirian fisik, ketika anak dapat mencium tangan dan
memakai sepatu sendiri.

b. Pelaksanaan observasi pertemuan 2 dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Selasa, 06 Juni 2023

Tema / Sub tema : Alam Semesta/Benda Bumi (Batu)

Waktu : 07.00-09.00

Adapun kegiatan yang diamati pada observasi pertemuan 2 adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Anak datang pada jam 07.00 pagi. Peneliti melihat ketika anak datang guru menyambut di depan
gerbang sekolah, anak mencium tangan guru dan mengucapkan salam sendiri tanpa diingatkan,
namun terkadang masih ada beberapa anak yang masih diingatkan. Sebelum anak memulai kegiatan
pembelajaran anak berbaris terlebih dahulu sebelum memasuki kelas. Selama berbaris anak
bernyanyi dan menirukan gerakan guru dengan baik. Setelah itu anak mengantri menunggu giliran
untuk membiasakan cuci tangan sebelum masuk kelas, peneliti melihat anak-anak dapat mencuci
tangannya sendiri tanpa bantuan guru, tetapi masih terdapat beberapa anak yang dibantu guru.
Setelah cuci tangan anak bergiliran untuk masuk ke dalam kelas, peneliti melihat sebelum masuk
kelas anak dapat melepas sepatu dan menaruhnya sendiri di rak sepatu. Kemudian anak diminta
untuk duduk rapi (membuat lingkaran) dan melakukan kegiatan do’a bersama sebelum belajar.
Setelah berdoa sebelum belajar, anak-anak membiasakan membaca surat Al-Kautsar dengan tertib,
disini peneliti melihat seluruh anak dapat mematuhi peraturan sekolah. Kemudian anak diajak
bersenang-senang dengan menyanyikan beberapa lagu anak-anak, setelah anak merasa senang
kemudian anak diajak mengingat kembali pembelajaran yang berhubungan dengan materi yang telah
lalu. Dapat peneliti ketahui pada kegiatan awal ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan
kebersihan yaitu mencuci tangan, kelompok kegiatan perawatan diri yaitu melepas sepatu serta
menaruhnya di rak, kegiatan kelompok manajemen waktu yaitu anak dapat menggunakan waktunya
dengan baik seperti waktunya berdoa sebelum belajar anak dengan tertib berdoa bukan bermain,
kelompok kegiatan bersosial yaitu anak dapat bersabar menunggu giliran sesama temannya dan
bentuk kemandirian fisik yaitu melepas sepatu dan menaruh sepatu di rak sendiri, dan mencuci
tangan sendiri.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini anak-anak memerhatikan guru yang sedang menjelaskan aturan bermain pada
permainan fisik motorik kasar yaitu melompat maju dan mundur mengikuti irama. Peneliti melihat
anak-anak bermain dengan baik dan tertib meskipun masih ada beberapa yang kurang menaati
aturan permainan, pada kegiatan ini dapat menguji kesabaran anak. Setelah bermain permainan fisik
motorik kasar, guru mengajak anak-anak untuk memerhatikan kembali mengenai pembelajaran hari
ini dengan tema alam semesta sub tema benda bumi. Guru menjelaskan materi tentang benda-
benda yang ada di bumi, guru memberikan contoh yang dapat dilihat secara nyata sehingga anak-
anak dapat mengetahui dengan jelas bentuk dan warnanya. Adapun benda-benda bumi yang
dijelaskan pada guru yaitu terdapat tanah, batu, pohon, dan gunung. Setelah itu guru melakukan
tanya jawab pada anak-anak tentang salah satu benda bumi yaitu batu. Pada inti pembelajaran ini
anak-anak antusias memerhatikan guru yang sedang menjelaskan sambil membawa media. Anak-
anak dapat mengetahui bentuk-bentuk batu yang bermacam-macam, ada bulat, persegi, dan tidak
beraturan. Pada saat pembelajaran peneliti melihat anak-anak dapat menggunakan waktunya
dengan baik, anak-anak pada saat pembelajaran menggunakan waktunya untuk belajar bukan untuk
bermain dan makan. Ketika tanya jawab guru melontarkan beberapa pertanyaan pada anak-anak,
mayoritas anak dapat mengetahui dan menjawabnya dengan baik. Seperti pertanyaan bagaimana
warna batu?, batu terdapat di mana?, dan bagaimana tekstur batu yang sebenarnya?. Pada sesi ini
peneliti melihat anak-anak dengan aktif menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Pada pembelajaran
ini guru menilai aspek sosial emosional anak tentang tanggung jawab anak dalam menuntaskan
tugasnya. Peneliti melihat anak-anak sudah dapat menyelesaikan tugasnya sampai selesai dengan
baik. Kegiatan selanjutnya yaitu anak ditugaskan untuk menebali kata “batu” di buku tulisnya.
Kemudian kegiatan fisik motorik halus, guru mengajak anak-anak untuk mengambil kertas origami
dan gunting yang telah disediakan. Anak menggunting kertas origami tanpa pola tidak beraturan
sehingga membentuk bulatan-bulatan seperti batu. Peneliti melihat anak-anak dapat mengambil
kertasnya dengan sendiri tanpa meminta tolong pada guru, kemudian anak-anak juga
mengguntingnya dengan sendiri tanpa bantuan guru. Kemudian anak diberi tugas mewarnai oleh
guru yaitu mewarnai gambar batu di sungai. Peneliti melihat anak-anak dapat mengerjakan tugasnya
dengan baik dan tuntas tanpa bantuan guru namun masih ada beberapa anak yang masih ingin
dibantu mengerjakan. Setelah kegiatan belajar mengajar usai guru mengajak untuk membereskan
alat tulis masing-masing pada tempatnya semula yaitu di rak buku. Dapat peneliti ketahui pada
kegiatan inti ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan manajemen waktu yaitu ketika
anak dapat menggunakan waktunya dengan baik pada saat pembelajaran anak menggunakan
waktunya untuk belajar bukan untuk bermain dan makan, kelompok kegiatan tanggung jawab yaitu
ketika anak dapat mengerjakan tugasnya sampai tuntas, dan kelompok kegiatan perawatan diri yaitu
ketika anak dapat menjaga barang kepemilikannya. Terdapat bentuk kemandirian fisik yaitu anak
dapat mengerjakan tugasnya sendiri serta anak dapat membereskan alat belajarnya sendiri tanpa
bantuan orang lain, dan bentuk kemandirian emosional yaitu ketika anak berani berkomunikasi
sesama temannya tanpa rasa takut ataupun malu dan dapat menyelesaikan tugasnya dengan tuntas
tanpa bantuan guru.

3) Istirahat

Sebelum kegiatan istirahat anak mengikuti instruksi guru untuk berdoa sebelum makan, setelah itu
anak mengantri untuk mencuci tangan, peneliti melihat anak-anak melakukannya dengan baik.
Setelah kegiatan mencuci tangan, anak-anak dapat memilih untuk memakan bekalnya di kelas,
membeli makanan di kantin atau bermain di halaman sekolah area bermain. Peneliti melihat anak-
anak sudah dapat menentukan pilihannya sendiri namun ada beberapa anak yang masih dibantu
untuk mengungkapkan kemauannya dengan di tanya guru terlebih dahulu. Kegiatan istirahat anak–
anak berlangsung selama 15 menit. Kemudian setelah istirahat anak-anak membereskan mainan
yang telah dipakainya lalu mencuci tangan kembali setelah makan dan berdoa setelah makan. Dapat
diketahui peneliti pada kegiatan ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan mengatasi
masalah yaitu ketika anak dapat memilih aktivitasnya pada saat istirahat, kelompok kegiatan
kebersihan yaitu ketika anak mencuci tangan. Adapun bentuk kemandirian yaitu terdapat
kemandirian fisik, ketika anak dapat makan dan minum sendiri dan mencuci tangan sendiri.
Selanjutnya terdapat kemandirian sosial emosional yaitu ketika anak dapat bermain dan
berkomunikasi sesama temannya dengan berani tanpa dampingan orang tua.

4) Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup anak diminta menceritakan pengalaman kegiatan hari ini, kemudian guru
mengingatkan kembali pembelajaran yang sudah disampaikan tadi dan menginformasikan kegiatan
untuk hari esok, setelah itu berdoa pulang bersama dan salam. Pada saat pulang anak berbaris
bergiliran mencium tangan guru dan mengucapkan salam. Kemudian anak keluar kelas mengambil
sepatu dan memakainya sendiri. Pada kegiatan penutup ini peneliti melihat terdapat kegiatan
practical life kelompok manajemen waktu yaitu ketika anak mengetahui bel masuk kelas setelah
istirahat anak segera masuk kelas dan berhenti bermain ataupun makan. Adapun bentuk
kemandirian pada kegiatan ini yaitu kemandirian fisik, ketika anak dapat mencium tangan dan
memakai sepatu sendiri.

c. Pelaksanaan observasi pertemuan 3 dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Rabu, 07 Juni 2023

Tema / Sub tema : Alam Semesta/Benda Bumi (Gunung)

Waktu : 07.00-09.00

Adapun kegiatan yang diamati pada observasi pertemuan 3 adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Anak datang pada jam 07.00 pagi. Peneliti melihat ketika anak datang guru menyambut di depan
gerbang sekolah, anak mencium tangan guru dan mengucapkan salam sendiri tanpa diingatkan,
namun terkadang masih ada beberapa anak yang masih diingatkan. Sebelum anak memulai kegiatan
pembelajaran anak berbaris terlebih dahulu sebelum memasuki kelas. Selama berbaris anak
bernyanyi dan menirukan gerakan guru dengan baik. Setelah itu anak mengantri menunggu giliran
untuk membiasakan cuci tangan sebelum masuk kelas, peneliti melihat anak-anak dapat mencuci
tangannya sendiri tanpa bantuan guru, tetapi masih terdapat beberapa anak yang dibantu guru.
Setelah cuci tangan anak bergiliran untuk masuk ke dalam kelas, peneliti melihat sebelum masuk
kelas anak dapat melepas sepatu dan menaruhnya sendiri di rak sepatu. Kemudian anak diminta
untuk duduk rapi (membuat lingkaran) dan melakukan kegiatan do’a bersama sebelum belajar.
Setelah berdoa sebelum belajar, anak-anak membiasakan membaca surat Al-Ma’un dengan tertib,
disini peneliti melihat seluruh anak dapat mematuhi peraturan sekolah. Kemudian anak diajak
bersenang-senang dengan menyanyikan beberapa lagu anak-anak, setelah anak merasa senang
kemudian anak diajak mengingat kembali pembelajaran yang berhubungan dengan materi yang telah
lalu. Dapat peneliti ketahui pada kegiatan awal ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan
kebersihan yaitu mencuci tangan, kelompok kegiatan perawatan diri yaitu melepas sepatu serta
menaruhnya di rak, kegiatan kelompok manajemen waktu yaitu anak dapat menggunakan waktunya
dengan baik seperti waktunya berdoa sebelum belajar anak dengan tertib berdoa bukan bermain,
kelompok kegiatan bersosial yaitu anak dapat bersabar menunggu giliran sesama temannya dan
bentuk kemandirian fisik yaitu melepas sepatu dan menaruh sepatu di rak sendiri, dan mencuci
tangan sendiri.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini anak-anak memerhatikan guru yang sedang menjelaskan aturan bermain pada
permainan fisik motorik kasar yaitu berjalan sambil berjinjit mengelilingi meja. Peneliti melihat anak-
anak bermain dengan baik dan tertib meskipun masih ada beberapa yang kurang menaati aturan
permainan, pada kegiatan ini dapat menguji kesabaran anak. Setelah bermain permainan fisik
motorik kasar, guru mengajak anak-anak untuk memerhatikan kembali mengenai pembelajaran hari
ini dengan tema alam semesta sub tema benda bumi. Guru menjelaskan materi tentang benda-
benda yang ada di bumi, guru memberikan contoh yang dapat dilihat secara nyata sehingga anak-
anak dapat mengetahui dengan jelas bentuk dan warnanya. Adapun benda-benda bumi yang
dijelaskan pada guru yaitu terdapat tanah, batu, pohon, dan gunung. Setelah itu guru melakukan
tanya jawab pada anak-anak tentang salah satu benda bumi yaitu gunung. Pada inti pembelajaran ini
anak-anak antusias memerhatikan guru yang sedang menjelaskan sambil membawa media berupa
gambar. Anak-anak dapat menyebutkan benda-benda yang ada di bumi. Pada saat pembelajaran
peneliti melihat anak-anak dapat menggunakan waktunya dengan baik, anak-anak pada saat
pembelajaran menggunakan waktunya untuk belajar bukan untuk bermain dan makan. Ketika tanya
jawab guru melontarkan beberapa pertanyaan pada anak-anak, mayoritas anak dapat mengetahui
dan menjawabnya dengan baik. Seperti pertanyaan bagaimana warna gunung?, gunung terdapat di
mana?, dan siapa yang pernah berlibur ke gunung?. Pada sesi ini peneliti melihat anak-anak dengan
aktif menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Pada pembelajaran ini guru menilai aspek sosial
emosional anak tentang bagaimana anak dapat menahan emosinya ketika marah terhadap
temannya. Peneliti melihat anak-anak masih kurang dapat menahan emosinya dengan baik. Kegiatan
selanjutnya yaitu anak ditugaskan untuk menebali kata “gunung” di buku tulisnya. Kemudian
kegiatan fisik motorik halus, guru mengajak anak-anak untuk menuang pasir ke mangkuk dengan
sendok secara bergantian. Anak dapat menuangnya dengan baik. Peneliti melihat anak-anak dapat
menuang pasir dengan sendok sendiri tanpa meminta tolong pada guru. Kemudian anak diberi tugas
mewarnai oleh guru yaitu mewarnai gambar pegunungan. Peneliti melihat anak-anak dapat
mengerjakan tugasnya dengan baik dan tuntas tanpa bantuan guru namun masih ada beberapa anak
yang masih ingin dibantu mengerjakan. Setelah kegiatan belajar mengajar usai guru mengajak untuk
membereskan alat tulis masing-masing pada tempatnya semula yaitu di rak buku. Dapat peneliti
ketahui pada kegiatan inti ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan manajemen waktu
yaitu ketika anak dapat menggunakan waktunya dengan baik pada saat pembelajaran anak
menggunakan waktunya untuk belajar bukan untuk bermain dan makan, kelompok kegiatan
tanggung jawab yaitu ketika anak dapat mengerjakan tugasnya sampai tuntas, dan kelompok
kegiatan perawatan diri yaitu ketika anak dapat menjaga barang kepemilikannya. Terdapat bentuk
kemandirian fisik yaitu anak dapat mengerjakan tugasnya sendiri serta anak dapat membereskan alat
belajarnya sendiri tanpa bantuan orang lain, dan bentuk kemandirian emosional yaitu ketika anak
berani berkomunikasi sesama temannya tanpa rasa takut ataupun malu dan dapat menahan emosi
marah terhadap temannya.

3) Istirahat

Sebelum kegiatan istirahat anak mengikuti instruksi guru untuk berdoa sebelum makan, setelah itu
anak mengantri untuk mencuci tangan, peneliti melihat anak-anak melakukannya dengan baik.
Setelah kegiatan mencuci tangan, anak-anak dapat memilih untuk memakan bekalnya di kelas,
membeli makanan di kantin atau bermain di halaman sekolah area bermain. Peneliti melihat anak-
anak sudah dapat menentukan pilihannya sendiri namun ada beberapa anak yang masih dibantu
untuk mengungkapkan kemauannya dengan di tanya guru terlebih dahulu. Kegiatan istirahat anak–
anak berlangsung selama 15 menit. Kemudian setelah istirahat anak-anak membereskan mainan
yang telah dipakainya lalu mencuci tangan kembali setelah makan dan berdoa setelah makan. Dapat
diketahui peneliti pada kegiatan ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan mengatasi
masalah yaitu ketika anak dapat memilih aktivitasnya pada saat istirahat, kelompok kegiatan
kebersihan yaitu ketika anak mencuci tangan. Adapun bentuk kemandirian yaitu terdapat
kemandirian fisik, ketika anak dapat makan dan minum sendiri dan mencuci tangan sendiri.
Selanjutnya terdapat kemandirian sosial emosional yaitu ketika anak dapat bermain dan
berkomunikasi sesama temannya dengan berani tanpa dampingan orang tua.
4) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup anak diminta menceritakan pengalaman kegiatan hari ini, kemudian guru
mengingatkan kembali pembelajaran yang sudah disampaikan tadi dan menginformasikan kegiatan
untuk hari esok, setelah itu berdoa pulang bersama dan salam. Pada saat pulang anak berbaris
bergiliran mencium tangan guru dan mengucapkan salam. Kemudian anak keluar kelas mengambil
sepatu dan memakainya sendiri. Pada kegiatan penutup ini peneliti melihat terdapat kegiatan
practical life kelompok manajemen waktu yaitu ketika anak mengetahui bel masuk kelas setelah
istirahat anak segera masuk kelas dan berhenti bermain ataupun makan. Adapun bentuk
kemandirian pada kegiatan ini yaitu kemandirian fisik, ketika anak dapat mencium tangan dan
memakai sepatu sendiri.

d. Pelaksanaan observasi pertemuan 4 dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Kamis, 08 Juni 2023

Tema / Sub tema : Alam Semesta/Benda Bumi (Pohon)

Waktu : 07.00-09.00

Adapun kegiatan yang diamati pada observasi pertemuan 4 adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Anak datang pada jam 07.00 pagi. Peneliti melihat ketika anak datang guru menyambut di depan
gerbang sekolah, anak mencium tangan guru dan mengucapkan salam sendiri tanpa diingatkan,
namun terkadang masih ada beberapa anak yang masih diingatkan. Sebelum anak memulai kegiatan
pembelajaran anak berbaris terlebih dahulu sebelum memasuki kelas. Selama berbaris anak
bernyanyi dan menirukan gerakan guru dengan baik. Setelah itu anak mengantri menunggu giliran
untuk membiasakan cuci tangan sebelum masuk kelas, peneliti melihat anak-anak dapat mencuci
tangannya sendiri tanpa bantuan guru, tetapi masih terdapat beberapa anak yang dibantu guru.
Setelah cuci tangan anak bergiliran untuk masuk ke dalam kelas, peneliti melihat sebelum masuk
kelas anak dapat melepas sepatu dan menaruhnya sendiri di rak sepatu. Kemudian anak diminta
untuk duduk rapi (membuat lingkaran) dan melakukan kegiatan do’a bersama sebelum belajar.
Setelah berdoa sebelum belajar, anak-anak membiasakan membaca do’a untuk kedua orang tua dan
do’a keselamatan dunia dan akhirat dengan tertib, disini peneliti melihat seluruh anak dapat
mematuhi peraturan sekolah. Kemudian anak diajak bersenang-senang dengan menyanyikan
beberapa lagu anak-anak, setelah anak merasa senang kemudian anak diajak mengingat kembali
pembelajaran yang berhubungan dengan materi yang telah lalu. Dapat peneliti ketahui pada kegiatan
awal ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan kebersihan yaitu mencuci tangan,
kelompok kegiatan perawatan diri yaitu melepas sepatu serta menaruhnya di rak, kegiatan kelompok
manajemen waktu yaitu anak dapat menggunakan waktunya dengan baik seperti waktunya berdoa
sebelum belajar anak dengan tertib berdoa bukan bermain, kelompok kegiatan bersosial yaitu anak
dapat bersabar menunggu giliran sesama temannya dan bentuk kemandirian fisik yaitu melepas
sepatu dan menaruh sepatu di rak sendiri, dan mencuci tangan sendiri.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini anak-anak memerhatikan guru yang sedang menjelaskan aturan bermain pada
permainan fisik motorik kasar yaitu berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan. Peneliti melihat
anak-anak bermain dengan baik dan tertib meskipun masih ada beberapa yang kurang menaati
aturan permainan, pada kegiatan ini dapat menguji keseimbangan anak. Setelah bermain permainan
fisik motorik kasar, guru mengajak anak-anak untuk memerhatikan kembali mengenai pembelajaran
hari ini dengan tema alam semesta sub tema benda bumi. Guru menjelaskan materi tentang benda-
benda yang ada di bumi, guru memberikan contoh yang dapat dilihat secara nyata sehingga anak-
anak dapat mengetahui dengan jelas bentuk dan warnanya. Adapun benda-benda bumi yang
dijelaskan pada guru yaitu terdapat tanah, batu, pohon, dan gunung. Setelah itu guru melakukan
tanya jawab pada anak-anak tentang salah satu benda bumi yaitu pohon. Pada inti pembelajaran ini
anak-anak antusias memerhatikan guru yang sedang menjelaskan sambil membawa media. Anak-
anak dapat menyebutkan benda-benda yang ada di bumi. Pada saat pembelajaran peneliti melihat
anak-anak dapat menggunakan waktunya dengan baik, anak-anak pada saat pembelajaran
menggunakan waktunya untuk belajar bukan untuk bermain dan makan. Ketika tanya jawab guru
melontarkan beberapa pertanyaan pada anak-anak, mayoritas anak dapat mengetahui dan
menjawabnya dengan baik. Seperti pertanyaan bagaimana warna pohon?, pohon terdapat di mana?,
dan bagaimana bentuk pohon?. Pada sesi ini peneliti melihat anak-anak dengan aktif menjawab
pertanyaan yang dilontarkan. Pada pembelajaran ini guru menilai aspek sosial emosional anak
tentang bagaimana anak dapat menmatuhi peraturan yang ada. Peneliti melihat anak-anak dapat
menahan mematuhi aturan dengan baik, tetapi masih ada beberapa anak yang kurang mematuhi
peraturan yang ada. Kegiatan selanjutnya yaitu anak ditugaskan untuk menghitung benda-benda
yang ada di bumi. Kemudian kegiatan fisik motorik halus, guru mengajak anak-anak untuk menempel
gambar pohon sesuai polanya. Anak dapat mengambil peralatannya sendiri dengan benar. Peneliti
melihat anak-anak dapat menempel pohon sesuai polanya sendiri tanpa meminta tolong pada guru.
Kemudian anak diberi tugas mengkolase oleh guru yaitu mengkolase gambar pohon dengan bulatan
kertas kobot berwarna hijau. Peneliti melihat anak-anak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik
dan tuntas tanpa bantuan guru namun masih ada beberapa anak yang masih ingin dibantu
mengerjakan. Setelah kegiatan belajar mengajar usai guru mengajak untuk membereskan alat tulis
masing-masing pada tempatnya semula yaitu di rak buku. Dapat peneliti ketahui pada kegiatan inti
ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan manajemen waktu yaitu ketika anak dapat
menggunakan waktunya dengan baik pada saat pembelajaran anak menggunakan waktunya untuk
belajar bukan untuk bermain dan makan, kelompok kegiatan tanggung jawab yaitu ketika anak dapat
mengerjakan tugasnya sampai tuntas, dan kelompok kegiatan perawatan diri yaitu ketika anak dapat
menjaga barang kepemilikannya. Terdapat bentuk kemandirian fisik yaitu anak dapat mengerjakan
tugasnya sendiri serta anak dapat membereskan alat belajarnya sendiri tanpa bantuan orang lain,
dan bentuk kemandirian sosial emosional yaitu ketika anak berani berkomunikasi sesama temannya
tanpa rasa takut ataupun malu dan dapat menahan emosi marah terhadap temannya dan ketika
anak dapat mematuhi peraturan yang ada.

3) Istirahat

Sebelum kegiatan istirahat anak mengikuti instruksi guru untuk berdoa sebelum makan, setelah itu
anak mengantri untuk mencuci tangan, peneliti melihat anak-anak melakukannya dengan baik.
Setelah kegiatan mencuci tangan, anak-anak dapat memilih untuk memakan bekalnya di kelas,
membeli makanan di kantin atau bermain di halaman sekolah area bermain. Peneliti melihat anak-
anak sudah dapat menentukan pilihannya sendiri namun ada beberapa anak yang masih dibantu
untuk mengungkapkan kemauannya dengan di tanya guru terlebih dahulu. Kegiatan istirahat anak–
anak berlangsung selama 15 menit. Kemudian setelah istirahat anak-anak membereskan mainan
yang telah dipakainya lalu mencuci tangan kembali setelah makan dan berdoa setelah makan. Dapat
diketahui peneliti pada kegiatan ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan mengatasi
masalah yaitu ketika anak dapat memilih aktivitasnya pada saat istirahat, kelompok kegiatan
kebersihan yaitu ketika anak mencuci tangan. Adapun bentuk kemandirian yaitu terdapat
kemandirian fisik, ketika anak dapat makan dan minum sendiri dan mencuci tangan sendiri.
Selanjutnya terdapat kemandirian sosial emosional yaitu ketika anak dapat bermain dan
berkomunikasi sesama temannya dengan berani tanpa dampingan orang tua.

4) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup anak diminta menceritakan pengalaman kegiatan hari ini, kemudian guru
mengingatkan kembali pembelajaran yang sudah disampaikan tadi dan menginformasikan kegiatan
untuk hari esok, setelah itu berdoa pulang bersama dan salam. Pada saat pulang anak berbaris
bergiliran mencium tangan guru dan mengucapkan salam. Kemudian anak keluar kelas mengambil
sepatu dan memakainya sendiri. Pada kegiatan penutup ini peneliti melihat terdapat kegiatan
practical life kelompok manajemen waktu yaitu ketika anak mengetahui bel masuk kelas setelah
istirahat anak segera masuk kelas dan berhenti bermain ataupun makan. Adapun bentuk
kemandirian pada kegiatan ini yaitu kemandirian fisik, ketika anak dapat mencium tangan dan
memakai sepatu sendiri.

e. Pelaksanaan observasi pertemuan 5 dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Senin, 12 Juni 2023

Tema / Sub tema : Alam Semesta/Gejala Alam (Banjir)

Waktu : 07.00-09.00

Adapun kegiatan yang diamati pada observasi pertemuan 5 adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Anak datang pada jam 07.00 pagi. Peneliti melihat ketika anak datang guru menyambut di depan
gerbang sekolah, anak mencium tangan guru dan mengucapkan salam sendiri tanpa diingatkan,
namun terkadang masih ada beberapa anak yang masih diingatkan. Sebelum anak memulai kegiatan
pembelajaran anak berbaris terlebih dahulu sebelum memasuki kelas. Selama berbaris anak
bernyanyi dan menirukan gerakan guru dengan baik. Setelah itu anak mengantri menunggu giliran
untuk membiasakan cuci tangan sebelum masuk kelas, peneliti melihat anak-anak dapat mencuci
tangannya sendiri tanpa bantuan guru, tetapi masih terdapat beberapa anak yang dibantu guru.
Setelah cuci tangan anak bergiliran untuk masuk ke dalam kelas, peneliti melihat sebelum masuk
kelas anak dapat melepas sepatu dan menaruhnya sendiri di rak sepatu. Kemudian anak diminta
untuk duduk rapi (membuat lingkaran) dan melakukan kegiatan do’a bersama sebelum belajar.
Setelah berdoa sebelum belajar, anak-anak membiasakan membaca Asmaul Husnah dengan tertib,
disini peneliti melihat seluruh anak dapat mematuhi peraturan sekolah. Kemudian anak diajak
bersenang-senang dengan menyanyikan beberapa lagu anak-anak, setelah anak merasa senang
kemudian anak diajak mengingat kembali pembelajaran yang berhubungan dengan materi yang telah
lalu. Dapat peneliti ketahui pada kegiatan awal ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan
kebersihan yaitu mencuci tangan, kelompok kegiatan perawatan diri yaitu melepas sepatu serta
menaruhnya di rak, kegiatan kelompok manajemen waktu yaitu anak dapat menggunakan waktunya
dengan baik seperti waktunya berdoa sebelum belajar anak dengan tertib berdoa bukan bermain,
kelompok kegiatan bersosial yaitu anak dapat bersabar menunggu giliran sesama temannya dan
bentuk kemandirian fisik yaitu melepas sepatu dan menaruh sepatu di rak sendiri, dan mencuci
tangan sendiri.

2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini anak-anak memerhatikan guru yang sedang menjelaskan aturan bermain pada
permainan fisik motorik kasar yaitu melempar dan memukul bola dengan bergantian. Peneliti
melihat anak-anak bermain dengan baik dan tertib meskipun masih ada beberapa yang kurang
menaati aturan permainan, pada kegiatan ini dapat menguji kesabaran anak dalam menunggu
giliran. Setelah bermain permainan fisik motorik kasar, guru mengajak anak-anak untuk
memerhatikan kembali mengenai pembelajaran hari ini dengan tema alam semesta sub tema gejala
alam. Guru menjelaskan materi tentang apa saja gejala-gejala alam yang ada, guru memberikan
contoh melalui media dengan gambar. Adapun gejala-gejala alam yang dijelaskan pada guru yaitu
terdapat banjir, tanah longsor, gunung meletus, dan gempa bumi. Setelah itu guru melakukan tanya
jawab pada anak-anak tentang salah satu gejala alam yaitu banjir. Pada inti pembelajaran ini anak-
anak antusias memerhatikan guru yang sedang menjelaskan sambil membawa media. Pada saat
pembelajaran peneliti melihat anak-anak dapat menggunakan waktunya dengan baik, anak-anak
pada saat pembelajaran menggunakan waktunya untuk belajar bukan untuk bermain dan makan.
Ketika tanya jawab guru melontarkan beberapa pertanyaan pada anak-anak, mayoritas anak dapat
mengetahui dan menjawabnya dengan baik. Seperti pertanyaan bagaimana terjadinya banjir?, banjir
di akibatkan dari mana?, dan bagaimana cara menangani banjir?. Pada sesi ini peneliti melihat anak-
anak dengan aktif menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Pada pembelajaran ini guru menilai aspek
sosial emosional anak tentang bagaimana anak dapat menjaga lingkungannya dengan tidak
membuang sampah sembarangan. Peneliti melihat anak-anak dapat menahan mematuhi aturan
dengan baik, tetapi masih ada beberapa anak yang kurang mematuhi peraturan yang ada. Kemudian
kegiatan fisik motorik halus, guru mengajak anak-anak untuk memindahkan air ke dalam ember
dengan gelas. Anak dapat mengambil peralatannya sendiri dengan benar. Peneliti melihat anak-anak
dapat bermain sendiri dengan senang tanpa meminta tolong pada guru. Kemudian anak diberi tugas
mewarnai gambar gejala alam banjir. Peneliti melihat anak-anak dapat mengerjakan tugasnya dengan
baik dan tuntas tanpa bantuan guru namun masih ada beberapa anak yang masih ingin dibantu
mengerjakan. Setelah kegiatan belajar mengajar usai guru mengajak untuk membereskan alat tulis
masing-masing pada tempatnya semula yaitu di rak buku. Dapat peneliti ketahui pada kegiatan inti
ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan manajemen waktu yaitu ketika anak dapat
menggunakan waktunya dengan baik pada saat pembelajaran anak menggunakan waktunya untuk
belajar bukan untuk bermain dan makan, kelompok kegiatan tanggung jawab yaitu ketika anak dapat
mengerjakan tugasnya sampai tuntas, dan kelompok kegiatan perawatan diri yaitu ketika anak dapat
menjaga barang kepemilikannya. Terdapat bentuk kemandirian fisik yaitu anak dapat mengerjakan
tugasnya sendiri serta anak dapat membereskan alat belajarnya sendiri tanpa bantuan orang lain,
dan bentuk kemandirian sosial emosional yaitu ketika anak berani berkomunikasi sesama temannya
tanpa rasa takut ataupun malu dan dapat menjaga lingkungan sekitarnya.

3) Istirahat

Sebelum kegiatan istirahat anak mengikuti instruksi guru untuk berdoa sebelum makan, setelah itu
anak mengantri untuk mencuci tangan, peneliti melihat anak-anak melakukannya dengan baik.
Setelah kegiatan mencuci tangan, anak-anak dapat memilih untuk memakan bekalnya di kelas,
membeli makanan di kantin atau bermain di halaman sekolah area bermain. Peneliti melihat anak-
anak sudah dapat menentukan pilihannya sendiri namun ada beberapa anak yang masih dibantu
untuk mengungkapkan kemauannya dengan di tanya guru terlebih dahulu. Kegiatan istirahat anak–
anak berlangsung selama 15 menit. Kemudian setelah istirahat anak-anak membereskan mainan
yang telah dipakainya lalu mencuci tangan kembali setelah makan dan berdoa setelah makan. Dapat
diketahui peneliti pada kegiatan ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan mengatasi
masalah yaitu ketika anak dapat memilih aktivitasnya pada saat istirahat, kelompok kegiatan
kebersihan yaitu ketika anak mencuci tangan. Adapun bentuk kemandirian yaitu terdapat
kemandirian fisik, ketika anak dapat makan dan minum sendiri dan mencuci tangan sendiri.
Selanjutnya terdapat kemandirian sosial emosional yaitu ketika anak dapat bermain dan
berkomunikasi sesama temannya dengan berani tanpa dampingan orang tua.

4) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup anak diminta menceritakan pengalaman kegiatan hari ini, kemudian guru
mengingatkan kembali pembelajaran yang sudah disampaikan tadi dan menginformasikan kegiatan
untuk hari esok, setelah itu berdoa pulang bersama dan salam. Pada saat pulang anak berbaris
bergiliran mencium tangan guru dan mengucapkan salam. Kemudian anak keluar kelas mengambil
sepatu dan memakainya sendiri. Pada kegiatan penutup ini peneliti melihat terdapat kegiatan
practical life kelompok manajemen waktu yaitu ketika anak mengetahui bel masuk kelas setelah
istirahat anak segera masuk kelas dan berhenti bermain ataupun makan. Adapun bentuk
kemandirian pada kegiatan ini yaitu kemandirian fisik, ketika anak dapat mencium tangan dan
memakai sepatu sendiri.

f. Pelaksanaan observasi pertemuan 6 dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Selasa, 13 Juni 2023

Tema / Sub tema : Alam Semesta/Gejala Alam (Tanah Longsor)

Waktu : 07.00-09.00

Adapun kegiatan yang diamati pada observasi pertemuan 6 adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Anak datang pada jam 07.00 pagi. Peneliti melihat ketika anak datang guru menyambut di depan
gerbang sekolah, anak mencium tangan guru dan mengucapkan salam sendiri tanpa diingatkan,
namun terkadang masih ada beberapa anak yang masih diingatkan. Sebelum anak memulai kegiatan
pembelajaran anak berbaris terlebih dahulu sebelum memasuki kelas. Selama berbaris anak
bernyanyi dan menirukan gerakan guru dengan baik. Setelah itu anak mengantri menunggu giliran
untuk membiasakan cuci tangan sebelum masuk kelas, peneliti melihat anak-anak dapat mencuci
tangannya sendiri tanpa bantuan guru, tetapi masih terdapat beberapa anak yang dibantu guru.
Setelah cuci tangan anak bergiliran untuk masuk ke dalam kelas, peneliti melihat sebelum masuk
kelas anak dapat melepas sepatu dan menaruhnya sendiri di rak sepatu. Kemudian anak diminta
untuk duduk rapi (membuat lingkaran) dan melakukan kegiatan do’a bersama sebelum belajar.
Setelah berdoa sebelum belajar, anak-anak membiasakan membaca surat Al-Kautsar dengan tertib,
disini peneliti melihat seluruh anak dapat mematuhi peraturan sekolah. Kemudian anak diajak
bersenang-senang dengan menyanyikan beberapa lagu anak-anak, setelah anak merasa senang
kemudian anak diajak mengingat kembali pembelajaran yang berhubungan dengan materi yang telah
lalu. Dapat peneliti ketahui pada kegiatan awal ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan
kebersihan yaitu mencuci tangan, kelompok kegiatan perawatan diri yaitu melepas sepatu serta
menaruhnya di rak, kegiatan kelompok manajemen waktu yaitu anak dapat menggunakan waktunya
dengan baik seperti waktunya berdoa sebelum belajar anak dengan tertib berdoa bukan bermain,
kelompok kegiatan bersosial yaitu anak dapat bersabar menunggu giliran sesama temannya dan
bentuk kemandirian fisik yaitu melepas sepatu dan menaruh sepatu di rak sendiri, dan mencuci
tangan sendiri.

2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini anak-anak memerhatikan guru yang sedang menjelaskan aturan bermain pada
permainan fisik motorik kasar yaitu melompat maju mundur mengikuti irama. Peneliti melihat anak-
anak bermain dengan baik dan tertib meskipun masih ada beberapa yang kurang menaati aturan
permainan, pada kegiatan ini dapat menguji kesabaran anak dalam bekerja sama dengan tim. Setelah
bermain permainan fisik motorik kasar, guru mengajak anak-anak untuk memerhatikan kembali
mengenai pembelajaran hari ini dengan tema alam semesta sub tema gejala alam. Guru menjelaskan
materi tentang apa saja gejala-gejala alam yang ada, guru memberikan contoh melalui media dengan
gambar. Adapun gejala-gejala alam yang dijelaskan pada guru yaitu terdapat banjir, tanah longsor,
gunung meletus, dan gempa bumi. Setelah itu guru melakukan tanya jawab pada anak-anak tentang
salah satu gejala alam yaitu tanah longsor. Pada inti pembelajaran ini anak-anak antusias
memerhatikan guru yang sedang menjelaskan sambil membawa media. Pada saat pembelajaran
peneliti melihat anak-anak dapat menggunakan waktunya dengan baik, anak-anak pada saat
pembelajaran menggunakan waktunya untuk belajar bukan untuk bermain dan makan. Ketika tanya
jawab guru melontarkan beberapa pertanyaan pada anak-anak, mayoritas anak dapat mengetahui
dan menjawabnya dengan baik. Seperti pertanyaan bagaimana terjadinya tanah longsor?, tanah
longsor di akibatkan dari mana?, dan bagaimana cara menangani tanah longsor?. Pada sesi ini
peneliti melihat anak-anak dengan aktif menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Pada pembelajaran
ini guru menilai aspek sosial emosional anak tentang bagaimana anak dapat menyelesaikan tugasnya
dengan baik. Peneliti melihat anak-anak dapat menahan mematuhi aturan dengan baik, tetapi masih
ada beberapa anak yang kurang mematuhi peraturan yang ada. Selanjutnya guru mengajak anak-
anak untuk bereksperimen konsep gejala alam terjadinya tanah longsor, dapat peneliti ketahui dalam
hal ini anak-anak sangat antusias sekali dalam memerhatikan penjelasan guru, setelah
bereksperimen anak-anak menebali kata “tanah longsor” di buku tulis. Peneliti melihat anak-anak
dapat mengerjakannya sendiri. Kemudian kegiatan fisik motorik halus, guru mengajak anak-anak
untuk menggunting tanpa pola beraturan. Anak dapat mengambil peralatannya sendiri dengan
benar. Peneliti melihat anak-anak dapat bermain sendiri dengan senang tanpa meminta tolong pada
guru. Kemudian anak diberi tugas mewarnai gambar gejala alam tanah longsor. Peneliti melihat anak-
anak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik dan tuntas tanpa bantuan guru namun masih ada
beberapa anak yang masih ingin dibantu mengerjakan. Setelah kegiatan belajar mengajar usai guru
mengajak untuk membereskan alat tulis masing-masing pada tempatnya semula yaitu di rak buku.
Dapat peneliti ketahui pada kegiatan inti ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan
manajemen waktu yaitu ketika anak dapat menggunakan waktunya dengan baik pada saat
pembelajaran anak menggunakan waktunya untuk belajar bukan untuk bermain dan makan,
kelompok kegiatan tanggung jawab yaitu ketika anak dapat mengerjakan tugasnya sampai tuntas,
dan kelompok kegiatan perawatan diri yaitu ketika anak dapat menjaga barang kepemilikannya.
Terdapat bentuk kemandirian fisik yaitu anak dapat mengerjakan tugasnya sendiri serta anak dapat
membereskan alat belajarnya sendiri tanpa bantuan orang lain, dan bentuk kemandirian sosial
emosional yaitu ketika anak berani berkomunikasi sesama temannya tanpa rasa takut ataupun malu
dan dapat menyelesaikan tugasnya sendiri.

3) Istirahat

Sebelum kegiatan istirahat anak mengikuti instruksi guru untuk berdoa sebelum makan, setelah itu
anak mengantri untuk mencuci tangan, peneliti melihat anak-anak melakukannya dengan baik.
Setelah kegiatan mencuci tangan, anak-anak dapat memilih untuk memakan bekalnya di kelas,
membeli makanan di kantin atau bermain di halaman sekolah area bermain. Peneliti melihat anak-
anak sudah dapat menentukan pilihannya sendiri namun ada beberapa anak yang masih dibantu
untuk mengungkapkan kemauannya dengan di tanya guru terlebih dahulu. Kegiatan istirahat anak–
anak berlangsung selama 15 menit. Kemudian setelah istirahat anak-anak membereskan mainan
yang telah dipakainya lalu mencuci tangan kembali setelah makan dan berdoa setelah makan. Dapat
diketahui peneliti pada kegiatan ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan mengatasi
masalah yaitu ketika anak dapat memilih aktivitasnya pada saat istirahat, kelompok kegiatan
kebersihan yaitu ketika anak mencuci tangan. Adapun bentuk kemandirian yaitu terdapat
kemandirian fisik, ketika anak dapat makan dan minum sendiri dan mencuci tangan sendiri.
Selanjutnya terdapat kemandirian sosial emosional yaitu ketika anak dapat bermain dan
berkomunikasi sesama temannya dengan berani tanpa dampingan orang tua.

4) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup anak diminta menceritakan pengalaman kegiatan hari ini, kemudian guru
mengingatkan kembali pembelajaran yang sudah disampaikan tadi dan menginformasikan kegiatan
untuk hari esok, setelah itu berdoa pulang bersama dan salam. Pada saat pulang anak berbaris
bergiliran mencium tangan guru dan mengucapkan salam. Kemudian anak keluar kelas mengambil
sepatu dan memakainya sendiri. Pada kegiatan penutup ini peneliti melihat terdapat kegiatan
practical life kelompok manajemen waktu yaitu ketika anak mengetahui bel masuk kelas setelah
istirahat anak segera masuk kelas dan berhenti bermain ataupun makan. Adapun bentuk
kemandirian pada kegiatan ini yaitu kemandirian fisik, ketika anak dapat mencium tangan dan
memakai sepatu sendiri.

g. Pelaksanaan observasi pertemuan 7 dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Rabu, 13 Juni 2023

Tema / Sub tema : Alam Semesta/Gejala Alam (Gunung Meletus)

Waktu : 07.00-09.00

Adapun kegiatan yang diamati pada observasi pertemuan 7 adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Anak datang pada jam 07.00 pagi. Peneliti melihat ketika anak datang guru menyambut di depan
gerbang sekolah, anak mencium tangan guru dan mengucapkan salam sendiri tanpa diingatkan,
namun terkadang masih ada beberapa anak yang masih diingatkan. Sebelum anak memulai kegiatan
pembelajaran anak berbaris terlebih dahulu sebelum memasuki kelas. Selama berbaris anak
bernyanyi dan menirukan gerakan guru dengan baik. Setelah itu anak mengantri menunggu giliran
untuk membiasakan cuci tangan sebelum masuk kelas, peneliti melihat anak-anak dapat mencuci
tangannya sendiri tanpa bantuan guru, tetapi masih terdapat beberapa anak yang dibantu guru.
Setelah cuci tangan anak bergiliran untuk masuk ke dalam kelas, peneliti melihat sebelum masuk
kelas anak dapat melepas sepatu dan menaruhnya sendiri di rak sepatu. Kemudian anak diminta
untuk duduk rapi (membuat lingkaran) dan melakukan kegiatan do’a bersama sebelum belajar.
Setelah berdoa sebelum belajar, anak-anak membiasakan membaca surat Al-Ma’un dengan tertib,
disini peneliti melihat seluruh anak dapat mematuhi peraturan sekolah. Kemudian anak diajak
bersenang-senang dengan menyanyikan beberapa lagu anak-anak, setelah anak merasa senang
kemudian anak diajak mengingat kembali pembelajaran yang berhubungan dengan materi yang telah
lalu. Dapat peneliti ketahui pada kegiatan awal ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan
kebersihan yaitu mencuci tangan, kelompok kegiatan perawatan diri yaitu melepas sepatu serta
menaruhnya di rak, kegiatan kelompok manajemen waktu yaitu anak dapat menggunakan waktunya
dengan baik seperti waktunya berdoa sebelum belajar anak dengan tertib berdoa bukan bermain,
kelompok kegiatan bersosial yaitu anak dapat bersabar menunggu giliran sesama temannya dan
bentuk kemandirian fisik yaitu melepas sepatu dan menaruh sepatu di rak sendiri, dan mencuci
tangan sendiri.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini anak-anak memerhatikan guru yang sedang menjelaskan aturan bermain pada
permainan fisik motorik kasar yaitu Berjalan sambil berjinjit mengelilingi kursi. Peneliti melihat anak-
anak bermain dengan baik dan tertib meskipun masih ada beberapa yang kurang menaati aturan
permainan, pada kegiatan ini dapat menguji kesabaran anak dalam menunggu giliran. Setelah
bermain permainan fisik motorik kasar, guru mengajak anak-anak untuk memerhatikan kembali
mengenai pembelajaran hari ini dengan tema alam semesta sub tema gejala alam. Guru menjelaskan
materi tentang apa saja gejala-gejala alam yang ada, guru memberikan contoh melalui media dengan
gambar. Adapun gejala-gejala alam yang dijelaskan pada guru yaitu terdapat banjir, tanah longsor,
gunung meletus, dan gempa bumi. Setelah itu guru melakukan tanya jawab pada anak-anak tentang
salah satu gejala alam yaitu gunung meletus. Pada inti pembelajaran ini anak-anak antusias
memerhatikan guru yang sedang menjelaskan sambil membawa media. Pada saat pembelajaran
peneliti melihat anak-anak dapat menggunakan waktunya dengan baik, anak-anak pada saat
pembelajaran menggunakan waktunya untuk belajar bukan untuk bermain dan makan. Ketika tanya
jawab guru melontarkan beberapa pertanyaan pada anak-anak, mayoritas anak dapat mengetahui
dan menjawabnya dengan baik. Seperti pertanyaan bagaimana terjadinya gunung meletus?, gunung
meletus di akibatkan dari mana?, dan bagaimana cara menangani gunung meletus?. Pada sesi ini
peneliti melihat anak-anak dengan aktif menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Pada pembelajaran
ini guru menilai aspek sosial emosional anak tentang bagaimana anak dapat menahan emosi
marahnya terhadap teman dengan baik. Peneliti melihat anak-anak dapat menahan emosi dengan
baik, tetapi masih ada beberapa anak yang kurang bisa menahan emosinya. Selanjutnya guru
mengajak anak-anak untuk bereksperimen konsep gejala alam terjadinya gunung meletus, dapat
peneliti ketahui dalam hal ini anak-anak sangat antusias sekali dalam memerhatikan penjelasan guru,
setelah bereksperimen anak-anak menebali kata “gunung meletus” di buku tulis. Peneliti melihat
anak-anak dapat mengerjakannya sendiri. Kemudian kegiatan fisik motorik halus, guru mengajak
anak-anak untuk menuang pasir ke mangkuk dengan sendok. Peneliti melihat anak-anak dapat
bermain sendiri dengan senang tanpa meminta tolong pada guru. Kemudian anak diberi tugas
mewarnai gambar gejala alam gunung meletus. Peneliti melihat anak-anak dapat mengerjakan
tugasnya dengan baik dan tuntas tanpa bantuan guru namun masih ada beberapa anak yang masih
ingin dibantu mengerjakan. Setelah kegiatan belajar mengajar usai guru mengajak untuk
membereskan alat tulis masing-masing pada tempatnya semula yaitu di rak buku. Dapat peneliti
ketahui pada kegiatan inti ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan manajemen waktu
yaitu ketika anak dapat menggunakan waktunya dengan baik pada saat pembelajaran anak
menggunakan waktunya untuk belajar bukan untuk bermain dan makan, kelompok kegiatan
tanggung jawab yaitu ketika anak dapat mengerjakan tugasnya sampai tuntas, dan kelompok
kegiatan perawatan diri yaitu ketika anak dapat menjaga barang kepemilikannya. Terdapat bentuk
kemandirian fisik yaitu anak dapat mengerjakan tugasnya sendiri serta anak dapat membereskan alat
belajarnya sendiri tanpa bantuan orang lain, dan bentuk kemandirian sosial emosional yaitu ketika
anak berani berkomunikasi sesama temannya tanpa rasa takut ataupun malu dan dapat menahan
emosi marah terhadap temannya.

3) Istirahat

Sebelum kegiatan istirahat anak mengikuti instruksi guru untuk berdoa sebelum makan, setelah itu
anak mengantri untuk mencuci tangan, peneliti melihat anak-anak melakukannya dengan baik.
Setelah kegiatan mencuci tangan, anak-anak dapat memilih untuk memakan bekalnya di kelas,
membeli makanan di kantin atau bermain di halaman sekolah area bermain. Peneliti melihat anak-
anak sudah dapat menentukan pilihannya sendiri namun ada beberapa anak yang masih dibantu
untuk mengungkapkan kemauannya dengan di tanya guru terlebih dahulu. Kegiatan istirahat anak–
anak berlangsung selama 15 menit. Kemudian setelah istirahat anak-anak membereskan mainan
yang telah dipakainya lalu mencuci tangan kembali setelah makan dan berdoa setelah makan. Dapat
diketahui peneliti pada kegiatan ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan mengatasi
masalah yaitu ketika anak dapat memilih aktivitasnya pada saat istirahat, kelompok kegiatan
kebersihan yaitu ketika anak mencuci tangan. Adapun bentuk kemandirian yaitu terdapat
kemandirian fisik, ketika anak dapat makan dan minum sendiri dan mencuci tangan sendiri.
Selanjutnya terdapat kemandirian sosial emosional yaitu ketika anak dapat bermain dan
berkomunikasi sesama temannya dengan berani tanpa dampingan orang tua.

4) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup anak diminta menceritakan pengalaman kegiatan hari ini, kemudian guru
mengingatkan kembali pembelajaran yang sudah disampaikan tadi dan menginformasikan kegiatan
untuk hari esok, setelah itu berdoa pulang bersama dan salam. Pada saat pulang anak berbaris
bergiliran mencium tangan guru dan mengucapkan salam. Kemudian anak keluar kelas mengambil
sepatu dan memakainya sendiri. Pada kegiatan penutup ini peneliti melihat terdapat kegiatan
practical life kelompok manajemen waktu yaitu ketika anak mengetahui bel masuk kelas setelah
istirahat anak segera masuk kelas dan berhenti bermain ataupun makan. Adapun bentuk
kemandirian pada kegiatan ini yaitu kemandirian fisik, ketika anak dapat mencium tangan dan
memakai sepatu sendiri.

h. Pelaksanaan observasi pertemuan 8 dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Kamis, 14 Juni 2023

Tema / Sub tema : Alam Semesta/Gejala Alam (Gempa Bumi)

Waktu : 07.00-09.00

Adapun kegiatan yang diamati pada observasi pertemuan 8 adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Anak datang pada jam 07.00 pagi. Peneliti melihat ketika anak datang guru menyambut di depan
gerbang sekolah, anak mencium tangan guru dan mengucapkan salam sendiri tanpa diingatkan,
namun terkadang masih ada beberapa anak yang masih diingatkan. Sebelum anak memulai kegiatan
pembelajaran anak berbaris terlebih dahulu sebelum memasuki kelas. Selama berbaris anak
bernyanyi dan menirukan gerakan guru dengan baik. Setelah itu anak mengantri menunggu giliran
untuk membiasakan cuci tangan sebelum masuk kelas, peneliti melihat anak-anak dapat mencuci
tangannya sendiri tanpa bantuan guru, tetapi masih terdapat beberapa anak yang dibantu guru.
Setelah cuci tangan anak bergiliran untuk masuk ke dalam kelas, peneliti melihat sebelum masuk
kelas anak dapat melepas sepatu dan menaruhnya sendiri di rak sepatu. Kemudian anak diminta
untuk duduk rapi (membuat lingkaran) dan melakukan kegiatan do’a bersama sebelum belajar.
Setelah berdoa sebelum belajar, anak-anak membiasakan membaca do’a untuk kedua orang tua dan
do’a keselamatan dunia akhirat dengan tertib, disini peneliti melihat seluruh anak dapat mematuhi
peraturan sekolah. Kemudian anak diajak bersenang-senang dengan menyanyikan beberapa lagu
anak-anak, setelah anak merasa senang kemudian anak diajak mengingat kembali pembelajaran yang
berhubungan dengan materi yang telah lalu. Dapat peneliti ketahui pada kegiatan awal ini terdapat
kegiatan practical life kelompok kegiatan kebersihan yaitu mencuci tangan, kelompok kegiatan
perawatan diri yaitu melepas sepatu serta menaruhnya di rak, kegiatan kelompok manajemen waktu
yaitu anak dapat menggunakan waktunya dengan baik seperti waktunya berdoa sebelum belajar
anak dengan tertib berdoa bukan bermain, kelompok kegiatan bersosial yaitu anak dapat bersabar
menunggu giliran sesama temannya dan bentuk kemandirian fisik yaitu melepas sepatu dan
menaruh sepatu di rak sendiri, dan mencuci tangan sendiri.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini anak-anak memerhatikan guru yang sedang menjelaskan aturan bermain pada
permainan fisik motorik kasar yaitu berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan. Peneliti melihat
anak-anak bermain dengan baik dan tertib meskipun masih ada beberapa yang kurang menaati
aturan permainan, pada kegiatan ini dapat menguji kesabaran anak dalam keseimbangan tubuh
anak. Setelah bermain permainan fisik motorik kasar, guru mengajak anak-anak untuk memerhatikan
kembali mengenai pembelajaran hari ini dengan tema alam semesta sub tema gejala alam. Guru
menjelaskan materi tentang apa saja gejala-gejala alam yang ada, guru memberikan contoh melalui
media dengan gambar. Adapun gejala-gejala alam yang dijelaskan pada guru yaitu terdapat banjir,
tanah longsor, gunung meletus, dan gempa bumi. Setelah itu guru melakukan tanya jawab pada
anak-anak tentang salah satu gejala alam yaitu gempa bumi. Pada inti pembelajaran ini anak-anak
antusias memerhatikan guru yang sedang menjelaskan sambil membawa media. Pada saat
pembelajaran peneliti melihat anak-anak dapat menggunakan waktunya dengan baik, anak-anak
pada saat pembelajaran menggunakan waktunya untuk belajar bukan untuk bermain dan makan.
Ketika tanya jawab guru melontarkan beberapa pertanyaan pada anak-anak, mayoritas anak dapat
mengetahui dan menjawabnya dengan baik. Seperti pertanyaan bagaimana terjadinya gempa bumi?,
gempa bumi di akibatkan dari mana?, dan bagaimana cara menangani gempa bumi?. Pada sesi ini
peneliti melihat anak-anak dengan aktif menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Pada pembelajaran
ini guru menilai aspek sosial emosional anak tentang bagaimana anak dapat mematuhi peraturan
yang ada. Peneliti melihat anak-anak dapat mematuhi peraturan sekolah dengan baik, tetapi masih
ada beberapa anak yang kurang bisa dalam mematuhi peraturan yang ada. Selanjutnya guru
mengajak anak-anak untuk bereksperimen konsep gejala alam terjadinya gempa bumi, dapat peneliti
ketahui dalam hal ini anak-anak sangat antusias sekali dalam memerhatikan penjelasan guru, setelah
bereksperimen guru mengajak anak untuk mengingat kembali penjelasannyang telah disampaikan
guru. Peneliti melihat anak-anak dapat mengingat kembali penjelasan guru dengan baik. Kemudian
kegiatan fisik motorik halus, guru mengajak anak-anak untuk menempel gambar tumbuhan sesuai
dengan polanya. Peneliti melihat anak-anak dapat mengerjakannya sendiri dengan senang tanpa
meminta tolong pada guru. Kemudian anak diberi tugas mewarnai gambar gejala alam gempa bumi.
Peneliti melihat anak-anak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik dan tuntas tanpa bantuan guru
namun masih ada beberapa anak yang masih ingin dibantu mengerjakan. Setelah kegiatan belajar
mengajar usai guru mengajak untuk membereskan alat tulis masing-masing pada tempatnya semula
yaitu di rak buku. Dapat peneliti ketahui pada kegiatan inti ini terdapat kegiatan practical life
kelompok kegiatan manajemen waktu yaitu ketika anak dapat menggunakan waktunya dengan baik
pada saat pembelajaran anak menggunakan waktunya untuk belajar bukan untuk bermain dan
makan, kelompok kegiatan tanggung jawab yaitu ketika anak dapat mengerjakan tugasnya sampai
tuntas, dan kelompok kegiatan perawatan diri yaitu ketika anak dapat menjaga barang
kepemilikannya. Terdapat bentuk kemandirian fisik yaitu anak dapat mengerjakan tugasnya sendiri
serta anak dapat membereskan alat belajarnya sendiri tanpa bantuan orang lain, dan bentuk
kemandirian sosial emosional yaitu ketika anak berani berkomunikasi sesama temannya tanpa rasa
takut ataupun malu.
3) Istirahat

Sebelum kegiatan istirahat anak mengikuti instruksi guru untuk berdoa sebelum makan, setelah itu
anak mengantri untuk mencuci tangan, peneliti melihat anak-anak melakukannya dengan baik.
Setelah kegiatan mencuci tangan, anak-anak dapat memilih untuk memakan bekalnya di kelas,
membeli makanan di kantin atau bermain di halaman sekolah area bermain. Peneliti melihat anak-
anak sudah dapat menentukan pilihannya sendiri namun ada beberapa anak yang masih dibantu
untuk mengungkapkan kemauannya dengan di tanya guru terlebih dahulu. Kegiatan istirahat anak–
anak berlangsung selama 15 menit. Kemudian setelah istirahat anak-anak membereskan mainan
yang telah dipakainya lalu mencuci tangan kembali setelah makan dan berdoa setelah makan. Dapat
diketahui peneliti pada kegiatan ini terdapat kegiatan practical life kelompok kegiatan mengatasi
masalah yaitu ketika anak dapat memilih aktivitasnya pada saat istirahat, kelompok kegiatan
kebersihan yaitu ketika anak mencuci tangan. Adapun bentuk kemandirian yaitu terdapat
kemandirian fisik, ketika anak dapat makan dan minum sendiri dan mencuci tangan sendiri.
Selanjutnya terdapat kemandirian sosial emosional yaitu ketika anak dapat bermain dan
berkomunikasi sesama temannya dengan berani tanpa dampingan orang tua.

4) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup anak diminta menceritakan pengalaman kegiatan hari ini, kemudian guru
mengingatkan kembali pembelajaran yang sudah disampaikan tadi dan menginformasikan kegiatan
untuk hari esok, setelah itu berdoa pulang bersama dan salam. Pada saat pulang anak berbaris
bergiliran mencium tangan guru dan mengucapkan salam. Kemudian anak keluar kelas mengambil
sepatu dan memakainya sendiri. Pada kegiatan penutup ini peneliti melihat terdapat kegiatan
practical life kelompok manajemen waktu yaitu ketika anak mengetahui bel masuk kelas setelah
istirahat anak segera masuk kelas dan berhenti bermain ataupun makan. Adapun bentuk
kemandirian pada kegiatan ini yaitu kemandirian fisik, ketika anak dapat mencium tangan dan
memakai sepatu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai