Psikoanalisis Sigmund Freud
Psikoanalisis Sigmund Freud
Ahmad Zaenuri
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
Abstrak
gunung es dan id sebagai dorongan yang mengenai topik-topik teknis seperti sistem
mendapat tekanan dan terpendam dalam saraf ikan. la hampir saja menciptakan
lautan, sementara yang muncul di sebuah reputasi kontroversial bagi dirinya
permukaan adalah super ego. sendiri ketika mempelopori penggunaan
Dorongan id merupakan dorongan kokain untuk keperluan medis.
yang murni, belum dipengaruhi oleh ke- Freud memerlukan pekerjaan yang
budayaan, dan dorongan ini berada dalam memberikan jaminan keuangan lebih baik
ketidaksadaran. Dorongan id meliputi do- sehingga dengan rasa malas ia mulai be-
rongan untuk bertahan hidup (life instinct) kerja sebagai dokter di Rumah Sakit
yang disebut denganErros, yaitu dorongan Umum Wina, agar dapat menikahi tu-
seksual atau libido dan dorongan kematian nangannya, Martha Bernays. Pada tahun
(death instinct) yang disebut Thanatos. 1886, ia memulai praktek pribadi dalam
Ketidaksadaran, dalam analisis Freud penyakit-penyakit saraf. Kebanyakan
dikemukakan dalam bentuk keseleo lidah, pasien awalnya adalah wanita-wanita
kekeliruan perilaku, fantasi, lamunan, dan Wina yang menderita gangguan kejiwa-
mimpi. Pandangan Freud yang determi- an yang kemudian disebut "histeria",
nistik menganggap bahwa perilaku tidak dan kemudian melanjutkannya dengan
sadar dipengaruhi oleh sesuatu yang men- merawat bermacam-macam masalah
dasarinya. Freud dengan keyakinan biolo- psikologis sampai akhir hidupnya.
gisnya menganggap bahwa manusia 2. Karier dan Karya Intelektual Sigmund
adalah salah satu spesies binatang dengan Freud
keistimewaan tertentu sebagaimana
dikemukakan Darwin dalam teori Karier Freud dapat dibagi menjadi
evolusinya. tiga bagian utama. Pada fase pertama, ia
bergulat dengan hipotesis-hipotesis asli-
B. Riwayat Hidup Sigmund Freud nya mengenai hakikat masalah-masalah
neurotik dan membangun sebuah teori dan
1. Riwayat Hidup perawatan yang berbeda dengan yang ada
Sigmund Freud lahir di Moravia sebelumnya, sekarang dikenal dengan
pada tahun 1856, namun pada tahun 1860 nama "psikoanalisis". Ketertarikannya
keluarganya pindah ke Wina tempat ia kepada psikologi manusia dan masalah-
hidup dan bekerja sampai akhir hayatnya. masalah kejiwaan semakin dikobarkan
Semasa bersekolah, ia sudah tertarik pada dengan sebuah kunjungan ke Paris pada
seluruh kehidupan manusia yang luas dan tahun 1885-1886 untuk belajar di bawah
ketika memasuki Universitas Wina bimbingan Charcot, seorang ahli saraf
sebagai mahasiswa kedokteran, ia tidak Francis yang menggunakan hipnotis untuk
merasa cocok dengan ilmu pengobatan, merawat pasien-pasien "histeria". Histeria
malah mengikuti kuliah-kuliah lain seperti kebanyakan diderita wanita yang memiliki
kuliahnya filsuf yang berpengaruh di kegilaan misterius, kehilangan kemam-
bidang pikiran manusia pada waktu itu, puan berbicara, atau kehilangan sensasi
Franz Brentano. Freud yang sangat dalam beberapa wilayah tubuh, namun
tertarik pada biologi dan menghabiskan bukan diakibatkan kelemahan atau luka
waktu enam tahun melakukan riset di pada saraf mereka, melainkan hanya
laboratorium milik fisiolog besar masa beberapa konsep umum mengenai ba-
itu, Brucke, menulis banyak naskah gian-bagian tubuh seperti "tangan" atau
Vol. VI No. 3/September-Desember 2005
HARMONIA: JURNAL PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN SENI
Pemikiran Freud pada fase kedua (1926), disebut demikian karena di sana ia
yang mulai menunjukkan kematangan mendiskusikan apakah kualifikasi medis
teorinya terlihat jelas melalui penerbitan perlu bagi praktek psikoanalisis, ia
Interpretation of Dream pada tahun 1900, menguraikan ide-ide dasarnya dalam
sebuah buku yang diakuinya sebagai terma-terma tiga struktur jiwa manusia
bukunya yang terbaik. Buku ini diikuti yang baru ini.
Psikopatologi Everyday Life pada tahun Freud, pada sebagian besar tahun-
1901 yang di dalamnya ia menganalitis tahun akhir hidupnya lebih memusatkan
kesalahan-kesalahan tingkah laku seha- diri pada teori sosial psikoanalisis (pada
ri-hari yang disebabkan oleh bawah sa- tahun 1913, ia sebenamya telah mencoba
dar kita, seperti keseleo lidah, dan tahun menetapkan teorinya pada antropologi
1905 terbit Tiga Esai Teori Seksualitas dalam Totem dan Tabu. Dalam Masa
yang menerapkan teori psikoanalitis atas Depan Sebuah Ilusi (1927), ia
seluruh kehidupan kejiwaan nomal manu- memperlakukan agama sebagai sistem
sia, bukan hanya kasus-kasus neutosis. kepercayaan yang keliru yang kedalaman
Pengakuan internasional dan penyebaran akarnya pada pikiran manusia hanya
psikoanalitis dimulai: pada tahun 1909 dapat dijelaskan secara psikoanalisis.
Freud diundang ke Amerika tempat ia Dalam Peradaban dan Ketidakpuasannya
memberikan Lima Kuliah tentang (1930), ia mendiskusikan konflik-konflik
Psikoanalisis, sebuah pemaparan ide- antara tujuan-tujuan masyarakat beradab
idenya secara pendek yang pertama kali dengan naluri-naluri manusia, dan dalam
dilakukan dan paling terkenal. Pada tahun Musa dan Monoteisme (1939), ia
1915-1917, ia memberikan Pengantar menawarkan sebuah interpretasi
Kuliah tentang Psikoanalitis lebih lama & psikoanalitik yang kontroversial mengenai
Universitas Wina yang di dalamnya ia sejarah Yahudi. Pada tahun 1938, Nazi
menguraikan teorinya secara lengkap dan mengambil alih Austria dan orang-orang
siap dikembangkan lagi. Yahudi berada dalam bahaya, namun
Freud, pada fase ketiga sejak akhir karena hubungan internasionalnya yang
Perang Dunia I sampai kematiannya, besar Freud di-izinkan terbang ke
membuat beberapa perubahan penting London, tempat ia menghabiskan tahun-
dalam teori-teori fundamentalnya dan tahun kehidupan-nya dengan menulis
mencoba membuat spekulasi yang luas sebuah karangan yang berani mengenai
agar dapat mengaplikasikan idenya bagi Kerangka Kerja Psikoanalisis.
pertanyaan-pertanyaan sosial. Pada tahun
1920 terbit Di Luar Prinsip Kesenangan, C. Psikoanalisis dan Estetika
berisi pengenalannya yang pertama atas
konsep "naluri kematian" (untuk menje- 1. Psikoanalisis
laskan agresi dan destruksi diri), sebuah Pemikiran Freud timbul dipenga-
konsep yang sama kuatnya dengan "naluri ruhi Descrates yang berpangkal pada
kehidupan" (pemeliharaandan seksualitas) semboyan cogito ergo sum menetapkan
perkembangan akhir yang lain adalah tiga objek psikologi adalah kesadaran
struktur jiwa manusia — id, ego, dan (Suryabrata, 1988:141). Psikoanalisis
super ego yang ditampilkan pertama kali memberikan gagasan yang mendasar
dalam Id dan Ego (1923). Dalam karya bahwa semua pikiran dan tindakan sa-
populemya, Permasalahan Analisis Awam dar adalah proses yang tidak disadari
Vol. VI No. 3/September-Desember 2005
HARMONIA: JURNAL PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN SENI
yang diringkas dalam frase pikiran yang stabilisasi dalam masyarakat (Osborn,
tidak sadar. Perilaku dalam kehidupan 2005:80).
sehari-hari merupakan perilaku sadar
dalam ketidaksadaran, karena dalam pe- ...ego manusia lambat laun terlatih
dengan pengaruh kepentingan
rilaku sadar terpendam perilaku yang
eksternal untuk menghargai realita
tidak disadari yang akhirnya mempe- dan meng-ejar prinsip realita, dan
ngaruhi perilaku sadar. Freud (1983:47) dalam berbuat itu, harus
menjelaskan: melepaskan untuk sementara atau
Tugas pertama yang diserah- selamanya bermacam objek dan
kan psikoanalisis adalah men- tujuannya -tidak hanya secara
jelaskan neurosa-neurosa. De- seksual—keinginan untuk mem-
ngan berpangkal pada re- peroleh kenikmatan. Tetapi
sistensi serta transferensi dan meninggalkan kenikmatan adalah
mengikutsertakan amnesia se- selalu merupakan hal yang sulit
bagai fakta yang ketiga, psi- bagi manusia ia tak dapat berhasil
koanalisis berhasil menyusun tanpa suatu kompensasi (Freud
suatu teori tentang represi dan dalam Rader [ed.], 1962:127).
memperlihatkan peranan yang
dimainkan oleh naluri-naluri Manusia, meskipun sudah membatasi
seksual dan ketidaksadaran perilakunya dengan prinsip realitas, usaha
dalam neurosa-neurosa. mencari kesenangan masih tetap menjadi
dorongan psikis dalam ketidaksadaran
Manusia memiliki dorongan-dorong- yang kuat dan menuntut untuk
an psikis yang berprinsip pada dipenuhi. Dorongan-dorongan naluriah
kesenangan (pleasure principle) yang ada dalam setiap makhluk hidup yang
mendasar yang bersarang dalam id atau berprinsip pada kesenangan yang dibatasi
das Es, namun dorongan ini mendapat oleh ego dan super ego. Kuatnya
hambatan atas prinsip realitas, yaitu ego dorongan id menekan ego, sehingga
atau das Ich yang bertugas membatasi memunculkan konflik dalam kehidupan
dorongan primitif sesuai dengan prinsip psikis manusia. Konflik yang tidak
realitas dan das Uber Ich yang biasa teratasi akan membentuk neurosa yang
disebut super ego yang berprinsip pada berakibat terjadinya gangguan mental.
norma. Dorongan psikis id merupakan Perilaku yang disadari merupakan
dorongan yang paling besar yang produk interaksi antara dorongan naluriah
membentuk energi psikis sehingga segala dan realitas luar yang cenderung
bentuk perilaku berasal dari ide. membatasi dan menyangkal ekspresi.
Manusia yang mendasarkan perilaku- Naluri, pada umumnya dianggap sebagai
nya pada id sebagai dorongan primitif dan dorongan bawaan dari lahir yang men-
mengekspresikannya tanpa batas, dalarn dasar yang berhubungan dengan peles-
lingkungan sosial tidak akan diterima dan tarian individu dan spesies. Menurut
mendapat kecaman. Semakin manusia di- Freud (dalam Osborn, 2005:17), naluri
kuasai oleh dorongan seksual maka dapat digambarkan memiliki sumber,
manusia tidak akan dapat bertahan hidup objek, dan tujuan. Sumber adalah kea-
lebih lama dalam lingkungan masyarakat. daan eksitasi atau keadaan yang mudah
Represi, dalam hal ini mempunyai dipicu dalam tubuh. Naluri yang men-
peranan penting dalam menciptakan dasari manusia adalah naluri seksual.
Vol. VI No. 3/September-Desember 2005
HARMONIA: JURNAL PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN SENI
Naluri seksual pada kehidupan awal yang si pemimpi pada kehancuran (Freud,
dikenal dengan naluri komponen 2001:3).
merupakan eksistensi yang mandiri,
Mimpi yang menggambarkan masa
dengan cara-cara mencari penghargaan
depan adalah mimpi sebagai gambaran
sendiri dan masih mendominasi.
yang menjadi harapan pemimpi yang
Dinamika kepribadian, menurut direpres dalam ketidaksadaran. Materi
Freud (dalam Suryabrata, 1988:149) yang menyusun sebuah mimpi berasal
bahwa organisme manusia sebagai suatu dari pengalaman yang direproduksi atau
kompleks sistem energi, yang memper- diingat lagi di dalam mimpi. Sumber
oleh energinya dari makanan dan mem- materi yang direproduksi bisa berasal dari
pergunakannya untuk bermacam-ma- masa kanak-kanak. Mimpi tidak hanya
cam hal. Freud menamakannya sebagai memasukkan hal-hal paling signifikan
"energi psikis". Energi psikis dapat di- yang layak untuk diingat, seperti dalam
pindahkan ke energi fisiologis dan se- alam sadar, tetapi juga detail-detail yang
baliknya. Jembatan antara energi tubuh tidak menarik dan tidak signifikan
dengan kepribadian ialah das Es atau id (Freud, 2001: 20). Mimpi merupakan
dengan instink-instinknya. Sumber ins- simbolisasi dari realitas kehidupan yang
tink adalah suatu proses perangsangan perlu pemahaman dan interpretasi agar
terhadap organ tertentu, dan tujuan dapat dimaknai.
instink adalah pelepasan atau pemuasan Psikologi kesalahan mengungkap ke-
dari stimulus organis ini (Freud, 2003:41). salahan-kesalahan pengucapan, perilaku
Energi psikis dikatakan sebagai libido dan proses lupa terhadap sesuatu. Keti-
yang kemudian mendapat represi oleh daksadaran dalam perilaku dimotivasi
ego. oleh dorongan-dorongan psikis yang
Ketidaksadaran yang dianalisis lewat direpres untuk tidak dimunculkan dalam
tafsir mimpi, untuk menginterpretasikan perilaku namun secara tidak sengaja
terhadap mimpi sebagai suatu bangunan muncul dengan sendirinya yang dianggap
psikologis yang menunjuk pada aktivitas sebagai sebuah kesalahan. Kesalahan
psikis dalam alam bawah sadar yang sarat pada perilaku pada dasarnya memiliki
makna dalam alam sadar. Menurut Freud tendensi bawah sadar yang muncul tanpa
(2001:3), mimpi didefinisikan sebagai disadari.
aktivitas psikis seseorang ketika ia berada Psikoanalisis, mendasarkan pemi-
dalam kondisi tidak sadar atau sedang kirannya pada proses bawah sadar yang
tidur. Kemudian dilanjutkan: membentuk perilaku dan segala pe-
nyimpangan perilaku sebagi akibat proses
Manusia zaman purba membedakan tak sadar. Psikoanalisis tidak ber-
mimpi sebagai berikut: pertama, mim-- tujuan atau mencari apapun kecuali
pi yang nyata dan berharga, yang penemuan tentang alam bawah sadar
diturunkan kepada si pemimpi seba-
dalam kehidupan mental (Freud, 2002:
gai peringatan atau untuk meramal-
kan kejadian-kejadian di masa de- 424). Proses ketidaksadaran sebagai
pan. Kedua, mimpi yang tak bernilai, energi psiskis yang mendapatkan repre-
kosong, dan menipu, yang bertujuan si yang terus-menerus tanpa sublimasi
untuk menyesatkan atau menuntun akan memunculkan gejala yang bera-kibat
pada neurosa dan berlanjut pada
gangguan mental. Freud, baginya im-pian dipecahkan oleh audiens tentang apa yang
adalah suatu pemenuhan (tersem-bunyi) terkandung dalam karya seni.
dari suatu keinginan (yang di-tekan atau Libido, saat frustrasi bergerak mun-
diabaikan) atau dengan kata lain, impian dur, kembali pada posisi semula dan
merupakan sejenis kode. Simbol-simbol menarik fantasi agar memuka jalan jalan
yang dimunculkan da-lam mimpi ke arah fiksasi yang tertutup. Dengan ma-
merupakan simbol dari ketidaksadaran suknya libido ke dalam fantasi penyaluran
yang mendapatkan represi. energi oleh fantasi semakin besar
2. Estetika Ketidaksadaran (Aesthetics sehingga mendesak untuk terwujud dalam
of Unconsciousness) realitas sehingga terjadi konflik antara
fantasi dan ego dan ditarik ke alam bawah
Kesadaran yang muncul dalam du- sadar. Sumber fantasi yang tidak disadari
nia realitas hanya merupakan bagian ke- kembali pada titik fiksasinya, hal ini oleh
cil dari dorongan psikis yang ada dalam C. G. Jung dinamai introversi (Freud,
diri manusia. Dorongan psikis yang ter- 2002:406). Setiap manusia memiliki
pendam sebagai energi psikis atau dise- dorongan energi psikis sejak permulaan
but libido, sebuah kata lain dari dorongan kehidupan sesuai dengan tahap-tahap
seksual yang sangat mempengaruhi perkembangan usia dan berlanjut pada
kehidupan seseorang sehingga muncul usia dewasa. Dorongan-dorongan libido
dalam perilaku tidak sadar. Libido seba- muncul dalam perilaku yang "ekslusif'
gai energi psikis merupakan faktor uta- yang dapat diterima oleh realitas dunia
ma yang penting dalam berperilaku. Pe- eksternal. Dorongan libido dalam
rilaku yang didasarkan pada libido men- perkembangan dari masa kanak-kanak,
dapatkan filter sebagai bentuk penye- anak-anak, latensi dan usia dewasa hingga
suaian terhadap dunia realitas eksternal tua berorientasi pada pe-menuhan
sehingga perilaku merupakan reduksi dan kebutuhan akan erotis yang berujung pada
deformasi dari dorongan libido. kesenangan akan pemuasan kebutuhan
Kesadaran perilaku sebagai bagian seksual. Orientasi libido dalam
kecil dari libido yang sudah mendapatkan perkembangan usia bervariatif sesuai
"ijin" atas ego untuk dimunculkan dalam dengan perkembangan psikisnya.
realitas perilaku. Represi atas ketidak- Pada wanita muda kehendak
sadaran akan termanifestasikan dalam erotik mendominasi fantasi
perilaku tidak sadar seperti pada keseleo hampir secara ekslusif, karena
lidah, kekeliruan perilaku, fantasi dan ambisinya pada umumnya di-
mimpi. Mimpi, dalam bentuk realitas bagi padukan dalam kerinduan ero-
tisnya; pada pemuda kehendak
seniman merupakan ide yang imajinatif egoistik dan ambisius sangat
untuk dituangkan dalam karya seni karena jelas terungkap bersamaan
mimpi seperti halnya yang dilakukan dengan kehendak erotiknya
seniman terutama seniman aliran (Freud dalam Rader [ed.], 1962:
Surealisme dalam menuangkannya 131).
sebagai simbol-simbol bagi karya Tampilan-tampilan dalam perilaku
seninya. Simbol-simbol yang tertuang dan bentuk keindahan yang muncul
dalam karya seni surealis merupakan merupakan manifestasi kecil dari do-
gambaran sederhana dari dorongan libido rongan libido dan sebagian besar ter-
dan merupakan kode yang perlu sembunyi karena represi oleh realitas
Vol. VI No. 3/September-Desember 2005
HARMONIA: JURNAL PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN SENI
eksternal, sesuatu yang telah lama niman merupakan otomatisasi dari do-
ia lepaskan dalam reality. rongan energi psikis seniman yang ter-
Pembebasan dunia psikis dorong- konstruk secara sempurna dengan
an libido mengharapkan sebuah kemer- kebebasannya sehingga menjadi objek
dekaan yang tidak terbatas seperti hal- keindahan. Surealisme lahir pertama kali
nya dunia mimpi yang mengungkapkan dalam bentuk sastra sebagai sebuah judul
segala dorongan psikis yang terpendam drama oleh Appolinaire pada tahun 1917.
dalam bentuk simbol-simbol yang Dua tahun kemudian, yaitu tahun 1919,
mungkin lain dari kenyataan sehingga Andre Breton dan Phillipe Soupault
perlu adanya interpretasi atas mimpi. mengambilnya untuk eksperimen dan
Pada prinsipnya, dorongan libido meng- metode penulisannya yang spontan.
arah pada kesenangan, yaitu pelepasan Breton (dalam Juan, 2005)
dorongan psikis sehingga mencapai ke- mempublikasikannya tahun 1924 dalam
puasan. Bentuk perilaku dalam mencapai "First Manifesto of Surrealism" yang
kepuasan masih berprinsip pada didefinisikan, sebagai berikut:
kesenangan baik dalam bentuk pemuas-
Pure psychic automatism by which it is
an libido yang masih dapat diterima oleh intended to express, either verbally or
masyarakat namun pada prinipnya sama. in writing, the real function of thought,
Dorongan seks lebih dominan bagi in the absence of any control exercised
individu yang berakibat pada by the reason and outside of all
pembentukan perilaku. Dorongan seks aesthetic and moral preoccupations.
menjadi energi psikis yang penting dalam Surrealism is based on the belief in the
aktivitas manusia. Keindahan yang superior reality of certain forms of
ditampilkan dalam perilaku manusia associations neglected until now, in the
seringkali tidak terlepas dari gambaran omnipotence of the dream, and in the
seksual yang ambigu. Simbolisasi dalam disinterested play of thought. It leads to
the destruction of all other psychic
perilaku menghadapi dunia eksternal
mechanisms and substitutes itself for
akan mendapatkan filter dari ego sehing- them in solving the principal problems
ga sesuai dengan super ego, namun di- of life.
balik perilaku tersebut menyimpan
banyak misteri yang tidak terungkapkan. Ketidaksadaran dalam Surealisme
Sebagaimana dikatakan Freud (2003: tertuang dalam proses berkarya seni
27) tentang keindahan yang mengha- dalam bentuk otomatisme ketika
dirkan dorongan seks bahwa pembang- menciptakan karya seni. Kebebasan
kitan birahi melalui kesan optis dan dalam karya seni surealis dalam mencapai
proses seleksi akan dijalankan pada kea- kepuasan libido merupakan permainan
daan ini dengan menjadikan objek seksual dari pikiran yang imajinatif tanpa terikat
sebagai sebentuk keindahan. apapun dalam penyampaian simbol
sebagai sebuah asosiasi bebas sehingga
tercipta keindahan dalam seni.
Surealiseme mengungkapkan objek
D. Pengaruh: Surealisme dari kesadaran yang masuk dalam
Surealisme merupakan aliran seni ketidaksadaran dan diolah secara
yang menghadirkan ketidaksadaran da- imajinatif oleh seniman sehingga
lam seni. Karya seni yang diciptakan se- membentuk objek realitas ketidaksadaran
Vol. VI No. 3/September-Desember 2005
HARMONIA: JURNAL PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN SENI
utama dalam pembentukan perilaku Fleming, William, 1979, Arts and Ideas.
individu se-jak manusia hadir di dunia. New York, Chicago, San Francisco,
Ketidaksadaran dalam perilaku muncul Atlanta, Dallas, treal Toronto,
berupa kelupaan, kesalahan perilaku, London, Sidney: t, Rinehart and
keseleo lidah, imajinasi, lamunan, fantasi, Winston.
dan mimpi. Fichner-Rathus, Lois, 1992, Under-
Estetika ketidaksadaran yang diha- standing Art. Englewood Cliffs, New
dirkan dalam karya seni Surealisme me- Jersey: Prentice Hall, Inc.
rupakan manifestasi dari mimpi, ha- Freud, Sigmund. 1983. Sekelumit Sejarah
rapan, kecemasan (anxiety), ketakutan Psikoanalisis, diterjemahkan oleh K.
(phobia), dan fantasi dari dorongan libido Bartens. Jakarta: PT. Gramedia.
sebagai energi psikis yang tidak men-
_________. 1962. "WishFulfillment
dapatkan tempat dalam dunia realitas
and Unconscious". Dalam Malvin
eksternal. Estetika ketidaksadaran mun-
Rader (ed.), A Modern Books of
cul berupa simbol-simbol dari kesada-
Esthetics. New York: Holt, Renehart
ran yang direduksi dan dideformasi
andWinston. Him. 127-140.
dengan sintaksis tanda yang arbritrer
sehingga tercipta karya seni Surealisme. _________. 2003. Teori Seks, diterje-
Surealisme merupakan otomatis- mahkan oleh Apri Danarto. Yogya-
me murni dari perilaku individu dengan karta: Jendela.
proses pemikiran yang sebenarnya dan _________. 2001. Sigmund Freud:
diekspresikan secara verbal, tertulis, TafsirMimpi, diterjemahkan oleh Apri
ataupun dengan cara lain yang tidak Danarto, Ekandari Sulistyaningsih,
terkontrol oleh kesadaran hingga masuk Evita. Yogyakarta: Jendela.
dalam dunia bebas norma dan etika. _______. 2002. General Introduction
Surealisme berdasarkan pada realitas to Psychoanalysis: Psikoanalisis Sigmund
yang superior menuju kebebasan aso- Freud, diterjemahkan oleh Ira
siasi dan mencapai keserbabisaan mimpi Puspitorini. Yogyakarta: Ikon Terali-
dalam permainan alam pikiran yang tera.
fantastik. Juan, E. San Jr., 2005, Antonio Gramsci on
Surrealism and the Avantgarde. Interna-
Daftar Pustaka
tional Gramsci Society Online Arti-
Chernyshevsky, N. G., 2005, Hubungan cle, http:// www. italnet.nd.edu/
Estetika Seni dengan Realitas, diter- gramsci/resources/online_article$/ar
jemahkan oleh Samanjaya. Bandung: ticles/san_juan_01 .shtml#_ednref27.
CV. Ultimus. January.
Deleuze, Gilles, 2002, Filsafat Nietzche, Malna, Afrizal. 1995. Arsitektur Hujan:
diterjemahkan oleh Basuki Heri Empat Kumpulan Sajak Afrizal Malna.
Winarno. Yogyakarta: Ikon Tera- Yogyakarta: Yayasan Bentara Budaya.
litera. Osborn, Reuben, 2005, Marxisme dan
Descharnes, Robert dan Gilles Neret, Psikoanalisis, diterjemahkan oleh Tim
1992, Salvador Dali, translated by Alenia. Yogyakarta: Alenia.
Michael Hulse. Kohl: Benedikt Smith, Linda dan William Raeper, 2005,
Taschen. Ide-ide Filsafat dan Agama Dulu dan
Vol. VI No. 3/September-Desember 2005
HARMONIA: JURNAL PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN SENI