PEMBAHASAN
Sigmund Freud lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg, Moravia (sekarang
Czechoslovakia). Ia menghabiskan hampir seluruh hidupnya di Vienna, tempat
keluarganya pindah pada tahun 1860, dan secara bertahap bangkit dari kelas
menengah ke kelas atas dan ketenaran dunia, meski tidak luput dari penderitaan
fisik dan mental yang cukup.
Masa depan Freud tidak jelas. Keuangannya kecil, pekerjaannya tidak digaji
dengan baik, dan dua asisten senior menghalangi kesempatannya untuk maju.
Ketika ia bertunangan dengan Martha Bernays pada tahun 1882, ia menerima
saran baik Brücke untuk mencari peruntungan di suatu tempat. Ia kemudian
menikah dengan Martha pada 30 September 1886 dan memiliki 6 anak, 3 orang
putra dan 3 orang putri.
Freud menulis bahwa insting atau naluri adalah elemen dasar dari kepribadian,
kekuatan motivasi yang mendorong perilaku dan menentukan arahnya.
Rangsangan insting—contohnya seperti lapar dan haus—bersifat internal. Ketika
sebuah kebutuhan seperti rasa lapar terangsang dalam tubuh, maka akan
menghasilkan eksitasi keadaan psikologis atau energi. Pikiran mengubah energi
tubuh menjadi keinginan. Keinginan ini kemudian mendorong individu tersebut
bergerak untuk memuaskan keinginannya.
Menurut Freud, ada dua insting yang dimiliki manusia, yaitu insting
kehidupan dan insting kematian.
Insting Kehidupan
Freud berpendapat bahwa seluruh perilaku manusia didorong oleh nafsu atau
instingnya, di mana insting merupakan representasi neurologis dari kebutuhan
fisik-biologis. Inting kehidupan mencakup (a) kehidupan individual dengan
mendorong individu memenuhi kebutuhan makanan dan minumannya, (b)
kehidupan spesies, dengan mendorongnya untuk melakukan hubungan seks.
Insting kehidupan bertujuan untuk agar individu tetap bertahan hidup dan mencari
kepuasan dari kebutuhan akan makanan, air, udara, dan seks.
Insting kehidupan ini berupa kekuatan yang mendorong jiwa kita untuk
mencari makan dan lawan jenis yang oleh Freud disebut dengan ‘libido’, yang
dalam bahasa Latin artinya ‘aku berhasrat’. Libido adalah sesuatu yang hidup,
prinsip kenikmatan membuat kita terus bergerak dan bertahan hidup.
Insting Kematian
Satu komponen dari insting kematian adalah dorongan agresif, yang dilihat
Freud sebagai keinginan untuk mati yang berbalik melawan objek selain dirinya.
Dorongan agresif memaksa kita untuk membunuh, menaklukkan, dan merusak.
Freud mempertimbangkan sifat agresi sebagai bagian yang memaksa dari sifat
manusia seperti seks.
Namun, gagasan tentang insting kematian ini hanya diterima oleh beberapa
kalangan saja, bahkan di antara para pengikutnya yang paling setia. Salah satu
penganut psikoanalisis mengatakan bahwa idenya harus “dibuang ke tong sampah
sejarah ”. yang lainnya berpendapat bahwa jika Freud adalah seorang jenius, maka
pendapat tentang insting kematian adalah contoh dari seorang genius yang
mengalami hari yang buruk.
Teori psikoanalitik menyatakan bahwa tidak ada hal di dalam jiwa yang
terjadi secara kebetulan. Semua perilaku mental (dan fisik) disebabkan oleh
penyebab sebelumnya. Rupanya pikiran acak, ketidakmampuan untuk mengingat
kata atau ide yang familier, mengucapkan atau menulis kata yang salah, cedera
yang ditimbulkan sendiri, dan mimpi, semuanya terjadi karena sebuah alasan,
yang biasanya tidak disadari. Pendapat ini dikenal juga dengan sebutan
determinisme psikis.
1. Alam sadar (conscious mind), yaitu apa yang kita sadari pada saat tertentu,
penginderaan langsung, ingatan, pemikiran, fantasi, dan perasaan apa yang
dimiliki.
2. Alam pra-sadar (preconscious), yaitu informasi yang tidak disadari pada
saat tertentu, tetapi dapat dipanggil lagi ke alam sadar dengan mudah.
Alam pra-sadar lebih dekat dengan alam sadar daripada alam tidak sadar
karena sebagian besarnya berada di dalam jangkauan kita.
3. Alam tidak sadar (unconscious), yaitu hal yang mencakup segala sesuatu
yang sangat sulit dibawa ke alam sadar, termasuk segala sesuatu yang
asalnya memang dari alam bawah sadar, seperti insting dan nafsu kita serta
segala sesuatu yang termasuk di situ karena kita tidak bisa
menjangkaunya, seperti kenangan atau emosi-emosi yang berkaitan
dengan trauma.
b. Stuktur kepribadian
Id
Id sama sekali tidak logis dan tidak bermoral, dan tidak punya konsep tentang
penjagaan diri. Satu-satunya sumber daya yang dimilikinya adalah apa yang ia
inginkan, yang biasa disebut dengan pemenuhan keinginan (wish-fullfilment). Id
seperti anak kecil impulsif yang menginginkan kesenangannya saat itu juga, biasa
juga disebut dengan proses primer (primary process)
Ego
Mulai dari umur 6 sampai 8 bulan, Ego mulai berkembang dari Id.
Pembentukan Ego dibantu oleh pengaruh lingkungan yang membantu bayi
membedakan antara diri dan bukan diri, terutama tentang mengenai dirinya. Ego
menghubungkan antara kebutuhannya dengan realitas dunia melalui alam sadar
yang ia tempati, dan ia mencari objek untuk memuaskan keinginan dan nafsu
yang dimuncilkan oleh Id untuk merepresentasikan apa yang dibutuhkannya.
Inilah yang disebut dengan proses sekunder (secondary process).
Superego
Catatan tentang hal-hal yang menghalangi dan memuluskan jalan Ego inilah
yang disebut superego. Prosesnya tidak berhentu sampai anak berusia 7 tahun,
bahkan pada sebagian orang prosesnya tidak pernah berakhir. Freud percaya
bahwa moral kepribadian seseorang dipelajari saat ia berusia 5 atau 6 tahun, dan
awalnya terdiri dari aturan yang ditetapkan orangtua kita.
Superego memiliki dua sisi: sisi yang pertama adalah nurani (consciense), yang
merupakan internalisasi dari hukuman dan peringatan. Sedangkan sisi kedua
adalah ego ideal, yang berasal dari pujian dan conntoh-contoh positif yang
diberikan kepada anak-anak. Nurani dan ego ideal mudah sekali bertentangan
dengan apa yang muncul dari id. Menurut Freud, pada waktu inilah anak-anak
belajar seperangkat aturan yang membuatnya merasa diterima atau ditolak oleh
orangtua mereka.
Sebagai penentu utama nilai moralitas, superego memiliki sifat tak belas kasih,
bahkan kejam, untuk mencapai kesempurnaan moral. Dalam hal intensitas,
irasionalitas, dan desakan untuk patuh, sama saja dengan Id. Tujuannya bukan
menunda tuntutan kesenangan yang dicari Id seperti yang dilakukan Ego, tetapi
menghalanginya sepenuhnya, khususnya tuntutan yang berkaitan dengan seks dan
agresi .