Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 1

Alur Kegiatan Aurora Lygia A Silaban


2106723634
Feka Rahmad Hidayah
2106635902

Participatory mapping of the


potential landscape services of
forest village area in Pattaneteang, Jelita Ananda Zefanya
Bantaeng Regency 2106705884

Pemetaan Partisipatif (Kelas B)

Nebo Yok Jonah M Vitra Ramadhan


2106723760 2106629944
ALUR KEGIATAN
PEMETAAN PARTISIPATIF

PENGUMPULAN SOSIALISASI
PRA-SURVEI PERENCANAAN
DATA SEKUNDER KEGIATAN

KEGIATAN PENGOLAHAN VERIFIKASI DAN PENGUMPULAN PELATIHAN


LAPANGAN DATA VALIDASI DATA DATA PRIMER PEMETAAN

KONSULTASI PEMBUATAN HASIL AKHIR


PELAPORAN
PUBLIK LAPORAN
Perencanaan
Perencanaan dilakukan dengan dua cara, yaitu
1. Studi pustaka dilakukan dengan mengkaji sumber tertulis
dari berbagai sumber referensi baik primer maupun
sekunder.
2. Studi lapang dikumpulkan dengan cara berinteraksi
langsung dengan situasi lanskap secara langsung, yaitu
dengan mengamati, mengidentifikasi, wawancara
terstruktur, kuesioner, dan pertemuan melalui diskusi
kelompok terarah (Focus Group Discussion - FGD).
Sosialisasi Kegiatan
Tahapan awal pembangunan hutan desa dimulai dengan serangkaian
kegiatan pelatihan, Focus Group Discussion (FGD), dan workshop yang
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai hak,
tanggung jawab, peran, dan manfaat yang akan diperoleh dalam
pengelolaan hutan desa.

Tahap berikutnya melibatkan penyerahan Surat Keputusan Menteri


Kehutanan terkait areal kerja hutan desa di Kabupaten Bantaeng kepada
Bupati Bantaeng, serta penyerahan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi
Selatan mengenai izin hak pengelolaan hutan desa kepada Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) sebagai badan yang akan mengelola hutan desa.

Tahap terakhir dimulai dengan penyusunan dokumen


perencanaan berupa Rencana Kerja Hutan Desa (RKHD) dan
Rencana Tahunan Hutan Desa (RTHD) (Nurhaedah dan
Hapsari, 2014).
Pra Survei
Pengumpulan Data Sekunder
“Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpulan data”
(Sugiyono,2019)

Melakukan tinjauan literatur Mempelajari sumber-sumber Mengintegrasikan data


untuk mengumpulkan sumber tertulis untuk mendapatkan sekunder yang dikumpulkan
tertulis dari berbagai informasi yang relevan terkait dengan analisis spasial untuk
referensi, baik primer maupun dengan tujuan penelitian. mengidentifikasi karakteristik
sekunder. potensial dan layanan hutan
desa
Survei

Pelatihan Pemetaan

Pelatihan pemetaan dilakukan dengan menggunakan kombinasi analisis spasial dan metode
kualitatif dalam penelitian yang dilakukan di Desa Pattaneteang, Kabupaten Bantaeng. Analisis
spasial melibatkan penggunaan peta penggunaan lahan berdasarkan gambar drone untuk
mengidentifikasi karakteristik potensial dan layanan hutan desa. Metode kualitatif, seperti
wawancara terstruktur, kuesioner, dan diskusi kelompok fokus, juga digunakan untuk
mengumpulkan informasi langsung dari lanskap dan komunitas lokal. Metode ini memungkinkan
pengumpulan data tentang layanan lanskap, termasuk keanekaragaman hayati, penyimpanan
karbon, peran ekonomi, dan peran budaya hutan. Tetapi, dalam jurnal ini tidak dijelaskan secara
eksplisit terkait pelatihan pemetaan.
Pengumpulan Data
Primer
Kegiatan Lapangan (Survei)

Metode Analisis Spasial


Studi Lapangan

Pengumpulan data yang dilakukan dengan turun langsung


ke lapangan didapatkan melalui interaksi langsung dengan
situasi lanskap secara langsung, yaitu dengan mengamati,
mengidentifikasi,
wawancara terstruktur,
kuesioner, dan
pertemuan melalui diskusi kelompok terarah (Focus
Group Discussion - FGD) yang melibatkan masyarakat
Verifikasi Validasi Data
Kegiatan Lapangan (Survei)

Data Primer & Sekunder Potensi Jasa Lanskap


Untuk dapat memberikan pelaporan maka diperlukan analisis data. Data yang sebelumnya telah didapatkan secara primer
dan sekunder dilakukan verifikasi dan validasi dengan mengintegrasikan peta penggunaan lahan tersebut dengan nilai jasa
lanskap. Penilaian potensi jasa lanskap dilakukan melalui metode scoring.
sekunder : Pemberian nilai/skor jasa lanskap pada jasa keanekaragaman hayati dan kandungan karbon tersimpan
primer : Penilaian peran ekonomi hutan desa berdasarkan toolkit hasil konsorsium HCVN (2008).

Tabel Penilaian Data Sekunder Tabel Penilaian Data Primer


Pengolahan Data
Kegiatan Lapangan (Survei)

Persiapan: Pembentukan tim Informasi: Pertemuan awal Pelatihan: Pembentukan


akademik - teknis, dengan komunitas untuk komunitas belajar dan promosi
pengorganisasian tim menyatakan tujuan kerja. dialog pengetahuan.
berdasarkan profil peserta

Integrasi dan Analisis: Informasi yang diperoleh Produk: Pada tahap ini, produk kartografis
pada tahap sebelumnya disintesis, dibagikan, dihasilkan, disajikan, dan diverifikasi. Selain itu,
dan dikonfirmasi. Bukan hanya untuk keputusan dibuat untuk pengelolaan sumber
menginformasikan, tetapi lebih kepada daya, kesimpulan diformalisasi
menganalisis dan menyimpulkan.
Konsultasi Publik
Proses ini dilakukan melalui serangkaian lokakarya yang bertujuan untuk mengidentifikasi sumber daya penting bagi
kerajinan tangan dan status konservasinya, serta untuk mengembangkan peta tematik yang mencakup lokasi rumah,
situs penting secara sosial, ekonomi, dan budaya, serta lokasi panen sumber daya

Luaran dapat berupa:

Menghasilkan peta yang Pengembangan produk kartografis


mencerminkan pengetahuan
kontemporer dan aspek Digunakan dalam:
sosioekonomi, tetapi juga aspek Proses pengambilan keputusan
tradisional seperti: untuk pengelolaan dan
konservasi spesies tanaman,
situs panen tradisional Identifikasi dan solusi terhadap
situs bersejarah dan budaya masalah yang diidentifikasi oleh
yang penting komunitas melalui transfer
teknologi.
Kelompok

PELAPORAN
1

Pembuatan Laporan

Penyusunan struktur laporan

Laporan dalam penelitian ini disusun dengan beberapa bab, seperti pendahuluan, metode (metode pengumpulan data,
metode analisis data), hasil dan pembahasan, dan kesimpulan.

Membuat Peta Output dari setiap variabel


penelitian

Pada penelitian ini, laporan yang direpresentasikan oleh peneliti dibuat dalam bentuk peta untuk mengkaji secara
spasial

Informasi Hasil secara kuantitatif dan kualitatif

Pada penelitian ini, laporan yang direpresentasikan oleh peneliti dibuat selain dalam bentuk peta juga terdapat data
kuantitatif dari setiap variabel dan juga terdapat hasil kualitatif berdasarkan kriteria penilaian yang telah dibuat oleh
peneliti.
Daftar Pustaka
Firnawati, Kaswanto, R. L., & Sjaf, S. (2021). Participatory mapping of the potential landscape services of forest village
area in Pattaneteang, Bantaeng Regency. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 11(2), 189–203.
https://doi.org/10.29244/jpsl.11.2.189-203

Anda mungkin juga menyukai