Anda di halaman 1dari 2

Tugas Jenis-jenis Paragraf

Matkul : Bahasa Indonesia


Nama : Khaerul Bariyyah Al-Arib
Prodi : Ilmu Komputer (A)
NIM : 23130149

1. Paragraf Argumentasi (bahasan) adalah tulisan yang bertujuan membuktikan


kebenaran suatu pendapat dengan data atau fakta sebagai alasan/bukti. Dalam
paragraf argumentasi, penulis menyampaikan pendapat yang disertai dengan
penjelasan dan alasan yang kuat dengan maksud agar pembaca mempengaruhi
pendapat penulis.
Contoh :
Musim kemarau pada tahun ini merupakan kemarau terparah dalam kurun 10
tahun terakhir. Hujan tak turun selama enam bulan mengakibatkan tanah dan sumber
air menjadi kering. Menurut BMKG, tahun ini hujan diprediksi turun pada bulan
depan. Jika hal itu terjadi, bisa dipastikan bahwa kemarau tahun ini bukanlah kemarau
yang biasa, dikarenakan terjadi selama tujuh bulan. Padahal, berdasarkan data yang
diberi tahu oleh BMKG tahun lalu, kemarau biasanya cuma terjadi selama lima bulan.
Dengan demikian, petani banyak yang merugi sebab gagal panen sebab tak ada air
yang mengairi sawah mereka.

2. Paragraf Eksposisi (paparan) adalah jenis paragraf yang bertujuan untuk


memberikan penjelasan atau informasi tentang suatu topik secara objektif. Paragraf
ini tidak bertujuan untuk membuktikan kebenaran suatu pendapat, melainkan untuk
memberikan pemahaman yang jelas tentang suatu topik. Dalam paragraf eksposisi,
penulis menyajikan fakta, data, dan informasi yang relevan untuk memberikan
pemahaman yang komprehensif tentang topik yang dibahas.
Contoh :
Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum
merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya di Desa
Piyungan, sampai saat ini warga desa itu hanya makan singkong. Mereka
mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu
adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Kondisi
seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.

3. Paragraf Deskripsi (pemerian) adalah jenis paragraf yang menggambarkan suatu


objek berdasarkan hasil pengamatan, perasaan, dan pengalaman penulisnya. Paragraf
ini bertujuan agar pembaca dapat membayangkan atau merasakan objek yang
digambarkan seolah-olah mereka melihatnya sendiri. Paragraf deskripsi biasanya
berisi kalimat yang memaparkan suatu objek (benda atau makhluk hidup) secara
rinci, sehingga pembaca dapat membayangkan objek tersebut dengan jelas. Penulis
menggunakan diksi, bahasa, dan kata baku yang tepat agar dapat mendeskripsikan
objek secara rinci.
Contoh :
Sungai Ciliwung terletak di Jakarta. Sungai ini mengalir di seluruh Jakarta.
Sayangnya, Sungai Ciliwung dipenuhi tumpukan sampah. Tumpukan sampah di
sungai dihinggapi lalat. Lalat-lalat itu selalu berterbangan ke perumahan warga dan
membawa berbagai macam penyakit. Selain itu tumpukan sampah menebarkan bau
yang sangat menyengat. Sungguh pemandangan yang sangat menyedihkan.

4. Paragraf Narasi (kisahan) paragraf yang menceritakan suatu momen atau kejadian
secara runtut. Paragraf narasi mampu bersifat nyata ataupun fiksi. Paragraf ini disusun
berdasarkan pola kronologis saat atau kronologis tempat.
Contoh :
Pagi ini seperti biasa Dede berangkat kerja. Dede bekerja di sebuah
perusahaan swasta sebagai cleaning service. Maklum, Dede hanya tamatan sekolah
menengah atas (SMA). Demi membantu ibunya membiayai sekolah adiknya karena
ayah Dede sudah meninggal. Dede ingin sekali melanjutkan sekolah ke Perguruan
Tinggi. Walaupun banyak yang menghina pekerjaannya, Dede selalu bersemangat
dan selalu berdoa kepada Tuhan agar mewujudkan impiannya sebagai sarjana.

5. Paragraf Persuasi adalah jenis paragraf yang berisi ajakan, himbauan, atau motivasi
agar pembaca tergerak melakukan apa yang diminta penulis. Paragraf ini bertujuan
untuk mempengaruhi dan meyakinkan pembaca agar percaya atau melakukan
sesuatu sesuai dengan keinginan penulis.
Contoh :
Pencemaran Sungai Ciliwung sudah sangat parah dan dapat dikategorikan
sebagai pencemaran tingkat berat. Rumah tangga merupakan penyumbang terbesar
sampah di Sungai Ciliwung. Jika kondisi ini terus berlanjut, sejumlah daerah yang
menggantungkan sumber air dari Sungai Ciliwung dikhawatirkan akan mengalami
krisis. Untuk itu, kesadaran untuk menjaga lingkungan perlu ditanamkan secara kuat
kepada masyarakat. Jika lingkungan terjaga, kita jugalah yang akan diuntungkan.

Anda mungkin juga menyukai