Anda di halaman 1dari 17

3

Jenis-jenis paragraf
Jenis-jenis paragraf berdasarkan tujuannya
dapat dibedakan atas :

A. Paragraf argumentasi ( Pendapat )


Paragraf argumentasi adalah paragraf
yang berisi ide/gagasan dengan diikuti
alasan yang kuat untuk menyakinkan
pembaca. Tujuannya adalah agar
pembaca yakin bahwa ide, gagasan,
atau pendapat tersebut adalah benar dan
terbukti.
Ciri-ciri paragraf argumentasi
a. Ada pendapat
b. Ada alasannya.
c. Bersifat nonfiksi /ilmiah
d. Bertujuan menyakinkan orang
lain bahwa apa yang
dikemukakan merupakan
kebenaran

3
e. Memerlukan fakta untuk bukti-
bukti berupa data, tabel,
gambar/grafik dll
f. Ditutup dengan kesimpulan

Contoh:

Sebagian anak Indonesia belum dapat


menikmati kebahagiaan masa kecilnya.
Pernyataan demikian pernah
dikemukakan oleh seorang pakar
psikologi pendidikan Sukarton (1992)
bahwa anakanak kecil di bawah umur
15 tahun sudah banyak yang dilibatkan
untuk mencari nafkah oleh orang
tuanya. Hal ini dapat dilihat masih
banyaknya anak kecil yang mengamen
atau mengemis di perempatan jalan atau
mengais kotak sampah di TPA,
kemudian hasilnya diserahkan kepada
orang tuanya untuk menopang
kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak

3
negeri kita terjadi krisis moneter,
kecenderungan orangtua
mempekerjakan anak sebagai penopang
ekonomi keluarga semakin terlihat di
mana-mana.

B. Paragraf deskripsi(Menggambarkan)
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang
melukiskan atau menggambarkan
sesuatu dengan tujuan agar pembaca
seakan-akan bisa melihat, mendengar,
atau merasakan sendiri semua yang
ditulis oleh penulis
Ciri-ciri paragraf deskripsi
a. Menggambarkan /melukiskan
objek tertentu (orang, tempat,
keindahan alam dll)
b. Penggambaran tersebut
dilakukan sejelas-jelasnya
dengan melibatkan kesan indera.
c. Bertujuan agar pembaca seolah-
olah melihat sendiri objek
Contoh:

3
Dalam waktu yang tidak lama. Aku
mencoba melirik orang-orang di
sekelilingku. Disebelah kiriku, seorang
gadis cantik berambut panjang. Sambil
melirik, kuperhatikan dia. Gadis itu
berambut pirang, berkulit kuning, dan
berbibir tipis ( deskripsi objektif)

C. Paragraf Persuasi ( Mengajak )


Paragraf Persuasi adalah paragraf yang
mengajak, membujuk, atau
mempengaruhi pembaca agar
melakukan sesuatu. Tujuannya adalah
agar pembaca yakin bahwa ide,
gagasan, atau pendapat tersebut adalah
benar dan terbukti dan juga
melaksanakan apa yang menjadi ajakan
dari ide tersebut. Paragraf persuasi
memang memiliki banyak kesamaan
dengan paragraf
argumentasi, bedanya paragraf persuasi
lebih cenderung menjadi sebuah ajakan.

3
Ciri-ciri:
a. Ada bujukan atau ajakan untuk
berbuat sesuatu
b. Persuasi berasal dari pendirian
bahwa pikiran manusia dapat
diubah.
c. Harus menimbulkan
kepercayaan para pembacanya.
d. Menggunakan bahasa secara
menarik untuk memberikan
sugesti (kesan) kepada pembaca
e. Persuasi memerlukan fakta dan
data.

Contoh:

Beras organik lebih menguntungkan


daripada beras nonorganik . Mutu beras
organik lebih sehat , awet, dan lebih
enak. Selain itu, beras organik tidak
mencemari lingkungan karena tidak
menggunakan bahan kimia.Keuntungan
yang didapat para petani beras organik

3
juga lebih tinggi. Petani beras organik
mendapatkan keuntungan 34 % dari
biaya prduksi, sedangkan petani beras
nonorganik hanya mendapat keuntungan
16 % dari biaya produksi. Oleh karena
itu, mari kita bertani dengan cara
organik agar lebih mnguntungkan dan
dapat meningkatkan taraf hidup.

D. Paragraf Eksposisi ( Menjelaskan )


Paragraf yang bertujuan untuk
menjelaskan dan menerangkan sesuatu
permasalahan kepada pembaca agar
pembaca mendapat gambaran yang
sejelas-jelasnya tentang sesuatu
permasalahan yang dimaksud
pengarang

Ciri-ciri:
a. Memaparkan definisi
(pengertian).
b. Biasanya terdapat kata “adalah”

3
c. Menjelaskan informasi agar
pembaca mengetahuinya
d. Menyatakan sesuatu yang benar-
benar terjadi (data faktual)
e. Bertujuan
menjelaskan/memaparkan
Contoh:

Ozone therapy adalah pengobatan suatu


penyakit dengan cara memasukkan
oksigen murni dan ozon berenergi tinggi
ke dalam tubuh melalui darah. Ozone
therapy merupakan terapi yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk
menyembuhkan penyakit yang kita
derita maupun sebagai pencegah
penyakit.

E. Paragraf Narasi ( Menceritakan )


Paragraf Narasi adalah paragraf yang
menceritakan suatu peristiwa atau
kejadian yang didalamya terdapat alur
cerita, setting, tokoh dan konflik tetapi

3
tidak memiliki kalimat utama, sehingga
pembaca seolah-olah mengalami sendiri
kejadian yang di ceritakan itu.
Ciri-ciri:
a. Ada kejadian, ada pelaku, dan
ada waktu kejadian
b. Mementingkan urutan waktu
maupun urutan peristiwa
c. Memiliki nilai estetika.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis
sesuatu di buku agenda sambil
menikmati bekal dari rumah. Sesekali
kepalanya menengadah ke langit-langit
perpustakaan,mengernyitakan
kening,tersenyum dan kembali menulis.
Asyik sekali,seakan diruang
perpustakaan hanya ada dia.

Jenis-jenis Karangan Narasi

a. Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis)

3
Narasi Ekspositorik adalah narasi yang
memiliki sasaran penyampaian
informasi secara tepat tentang suatu
peristiwa dengan tujuan memperluas
pengetahuan orang tentang kisah
seseorang. Dalam narasi ekspositorik,
penulis menceritakan suatu peristiwa
berdasarkan data yang sebenarnya.
Pelaku yang ditonjolkan biasanya satu
orang. Pelaku diceritakan mulai dari
kecil sampai saat ini sampai terakhir
dalam kehidupannya. Karangan narasi
ini diwarnai oleh eksposisi, maka
ketentuan eksposisi juga berlaku pada
penulisan narasi ekspositorik. Ketentuan
ini berkaitan dengan penggunaan bahasa
yang logis, berdasarkan fakta yang ada,
tidak memasukan unsur sugestif atau
bersifat objektif.

b. Narasi Sugestif

3
Narasi sugestif adalah narasi yang
berusaha untuk memberikan suatu
maksud tertentu, menyampaikan suatu
amanat terselubung kepada para
pembaca atau pendengar sehingga
tampak seolah-olah melihat.

Contoh:
a. Narasi ekspositoris

Siang itu, Sabtu pekan lalu, Ramin


bermain bagus. Mula-mula ia
menyodorkan sebuah kontramelodi
yang hebat, lalu bergantian dengan
klarinet, meniupkan garis melodi
utamanya. Ramin dan tujuh kawannya
berbaris seperti serdadu masuk ke
tangsi, mengiringi Ahmad, mempelai
pria yang akan menyunting Mulyati,
gadis yang rumahnya di Perumahan
Kampung Meruyung. Mereka
membawakan lagu “Mars Jalan” yang

3
dirasa tepat untuk mengantar Ahma,
sang pengantin….

b. Narasi sugestif

Patih Pranggulang menghunus


pedangnya. Dengan cepat ia
mengayunkan pedang itu ke tubuh
Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum
mengenai tubuh Tunjungsekar. Tapi
aneh, sebelum mengenai tubuh
Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah.
Patih Pranggulang memungut pedang
itu dan membacokkan lagi ke tubuh
Tunjungsekar. Tiga kali Patih
Pranggulang melakukan hal itu. Akan
tetapi semuanya gagal.

Contoh lain :

Kemampuan apresiasi musik


pada seorang anak dapat dibentuk
melalui tiga cara. Pertama, secara

3
alamiah seseorang dibiasakan
mendengarkan karya musik. Kebiasaan
itu dimulai sejak anak masih berupa
janin dalam rahim ibunya. Persentuhan
emosi sang ibu dengan berbagai irama
yang didengarkan akan ikut dirasakan
oleh janin. Besar kemungkinan akan
terjadi respons motorik janin yang
dirasakan oleh sang ibu. Kedua, sejak
anak dilahirkan ia dibiasakan dengan
berbagai irama musik yang
mengiringnya pada saat menjelang tidur
atau bermain. Alat pendengar anak
menjadi peka menangkap berbagai
irama dari instrumen musik yang
didengarnya. Lambat-laun, seiring
dengan pertumbuhan fisik dan
kognisinya, musik akan menjadi bagian
yang tak terpisahkan dari kehidupan
anak. Ketiga, apresiasi musik
dikembangkan melalui pendidikan
formal. Untuk itu, pendidikan musik

3
diarahkan kepada pengenalan,
pemahaman, penghayatan, dan sikap
kritis serta kreatif terhadap karya musik.

Contoh lain:

Sepulang haji, satu-satunya


benda berharga yang sempat di beli bu
marsih yaitu sebuah kalung dan cincin.
Pada saat tiba di tanah air ia simpan
kalung dan cincin itu menjadi semacam
tabungan baginya.Namun karena dia
mempunyai usaha suatu ketika
usahanya tersebut mengalami kerugian
sampai-sampai uang modalnya pun
termakan dan kalung,cincin tersebut di
jualnya bu marsih pun sangat sedih.

Perbedaan paragraf-paragraf

Perbedaan Argumentasi dan


Eksposisi:

3
a. Tujuan eksposisi hanya menjelaskan
dan menerangkan sehingga pembaca
memperoleh informasi yang sejelas-
jelasnya. Argumentasi bertujuan
untuk mempengaruhi pembaca
sehingga pembaca menyetujui bahwa
pendapat dan keyakinan kita benar.
b. Eksposisi menggunakan contoh,
grafik, dll. Untuk menjelaskan
sesuatu yang kita kemukakan .
Argumentasi memberi contoh,
grafik, dll. Untuk membuktikan
bahwa sesuatu yang kita kemukakan
itu benar
c. Penutup pada eksposisi biasanya
menegaskan lagi dari sesuatu yang
telah diuraikan sebelumnya
d. Penutup pada argumentasi biasanya
berupa kesimpulan atas sesuatu yang
telah diuraikan sebelumnya.

3
Perbedaan Argumentasi dengan
Persuasi:

Argumentasi :

a. Tujuan untuk meyakinkan pembaca


berisi gagasan, pendapat, atau
tanggapan tentang suatu masalah.
Karangan Argumentasi bertujuan
mempengaruhi pembaca, sehingga
pembaca akhirnya menyetujui bahwa
pendapat keyakinan dan sikap
penulis benar.
b. Penyertakan alasan dan bukti,
pembaca yakin bahwa gagasan
penulis adalah benar.
c. Di dalamnya disertakan bukti-bukti
kuat
d. Dalam paparan disertai dengan
grafik, statistik dan lain-lain untuk
membuktikan

Persuasi :

3
a. Bertujuan mempengaruhi pembaca
untuk berbuat sesuatu
b. Untuk mencapai tujuan itu, penulis
tidak menggunakan bentuk paksaan
terhadap pembaca, melainkan
menggunakan upaya untuk
merangsang pembaca mengambil
keputusan sesuai kemauan penulis.
Salah satu upaya itu adalah
menyajikan bukti dan alasan.
c. Di dalamnya disertakan
alasan;bersifat motorik dalam
karangan / pada paparan
d. Dalam paparan hanya disertai alasan
penulis untuk mempengarahui,
meskipun terdapat data berupa bukti-
bukti itu pun terdapat hanya sedikit.

Anda mungkin juga menyukai