Anda di halaman 1dari 17

5 Jenis Karangan dalam Bahasa Indonesia (Penjelasan

Lengkap)
Jenis-Jenis Karangan dalam Bahasa Indonesia (Deskripsi, Narasi, Eksposisi, Argumentasi,
Persuasi) - Karangan adalah suatu bentuk karya tulis yang digunakan untuk mengungkapkan
gagasan kepada para pembaca. Berdasarkan tujuannya, karangan terbagi ke dalam 5 jenis
karangan, diantaranya adalah karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi dan peruasi. Di
bawah ini adalah jenis-jenis karangan yang biasa kita temukan sehari-hari.

 
1. Karangan Deskripsi

Karangan deskripsi adalah suatu bentuk karya tulis yang menggambarkan atau melukiskan suatu
objek atau benda kepada para pembaca seolah-olah pembaca merasakan, melihat atau mengalami
sendiri topik di dalam tulisan.

Ciri-ciri karangan deskripsi

1. Melukiskan suatu objek dengan sejelas-jelasnya kepada para pembaca.


2. Melibatkan observasi panca indera.
3. Metode penulisan menggunakan cara objektif, subjektif, atau kesan pribadi penulis terhadap
suatu objek.

Contoh karangan deskripsi

Kucingku

Aku memiliki sebuah kucing yang bernama meow di rumah. Meow adalah jenis kucing Persia
yang dihadiahkan keapadaku setahun yang lalu. Seperti kebanyakan kucing Persia lainnya,
Meow sangat gemuk dengan bulu-bulu yang sangat halus menutupi seluruh tubuhnya. Meow
memiliki bulu berwarna putih seperti salju, hidung yang sangat pesek, dan ekor yang panjang.

Meow sangatlah lucu, dia selalu mengikutiku kemanpun aku pergi. Dia juga sangat manja
terhadapku, setiap kali dia lapar, meow akan menjilati kakiku. Meow sangatlah rakus, dia gemar
menghabisi makanannya dan meminum susu dengan sangat cepat. Tak hanya rakus, Meow juga
pemalas, dia selalu menghabiskan harinya dengan tidur di sofa rumahku.

 
2. Karangan Narasi
Karangan narasi adalah suatu bentuk karya tulis yang berupa serangkaian peristiwa baik fiksi
maupun non fiksi yang disampaikan sesuai dengan urutan waktu yang sistematis dan logis. Pada
karangan narasi terdapat tahapan-tahapan peristiwa yang jelas, dimulai dari perkenalan, timbul
masalah, konflik, penyelesaian dan ending.

Ciri-ciri karangan narasi

1. Menyajikan suatu cerita yang berupa berita, peristiwa, pengalaman yang menarik kepada
pembaca.
2. Cerita-cerita tersebut disajikan dengan urutan kronologis yang jelas.
3. Ada konflik dan tokoh yang menjadi inti dari sebuah karangan.
4. Memiliki setting yang disampaikan dengan jelas.
5. Betujuan untuk menghibur pembaca dengan cerita-cerita yang disampaikan.

Contoh karangan narasi

Pertemuan yang Terindah

Pagi hari itu aku duduk termenung di sebuah taman. Ku pandangi semua bunga-bunga indah
yang sedang bermekaran dengan indahnya. Ketika aku sedang menikmati pemandangan dalam
kesunyian, tiba-tiba aku mendengar jeritan seorang wanita dari arah belakangku. Aku pun
terdiam dan heran, lalu dengan penasaran aku segera menuju sumber suara tersebut.

Betapa terkejutnya diriku ketika mengetahui bahwa jeritan tersebut berasal dari seorang wanita
manis berbaju biru. Lalu aku dekati wanita itu, “Kamu baik-baik saja?” tanyaku. “Kamu siapa?”
jawab wanita itu. Suaranya sangat lembut dan wajahnya yang manis membuat aku terpana oleh
pendangan sesat itu. Tanpa sadar bibirku mengeluarkan kata, “Aku mendengar suara teriakan,
jadi ku kira Anda sedang dalam masalah,” “oh, aku tidak apa-apa, hanya terkena duri yang ada di
tumbuhan ini” jawabnya. Lalu terjadi hening yang panjang dan terjadi pergolakan di dalam
hatiku, ingin rasanya berkenalan dengan dirinya, tetapi aku takut.

Tak berapa lama, wanita itu pergi meninggalkanku yang berdiri bodoh tanpa berani berkenalan
dengannya. Aku pun menyesal, hingga saat ini aku selalu pergi ke taman itu dan berharap bisa
bertemu, “gadis manis berbaju biru” itu sekali lagi.
Advertisement

 
3. Karangan Eksposisi

Karangan eksposisi adalah sebuah karangan yang berisi tentang penjelasan-penjelasan atau
pemaparan mengenai suatu informasi kepada pembaca. Tujuan karangan ini adalah untuk
memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada pembaca.
Ciri-ciri karangan eksposisi

1. Menyajikan atau menyampaikan sebuah informasi kepada pembacanya.


2. Informasi yang disajikan bersifat fakta atu benar-benar terjadi.
3. Tidak berusaha mempengaruhi pemabaca
4. Menjelaskan sebuah proses atau analisa suatu topik.

Contoh karangan eksposisi

Cara menanam singkong

Singkong adalah tumbuhan umbi akar yang kaya akan karbohidrat. Singkong sangat mudah
untuk ditanam dengan hanya meletakan batang singkong di tanah singkong akan tumbuh. Tak
hanya itu singkong juga  dapat tumbuh di semua jenis tanah. Meskipun proses penanamannya
sangat mudah, proses penanaman singkong memerlukan perhatian khsusus untuk hasil yang
maksimal sebagi berikut:

Pilihlah batang singkong yang paling bawah, potong kira-kira sekitar 15 cm dan tajamkan
ujungnya. Kemudian letakan pada tempat yang lembab selama 2 minggu hingga tumbuh tunas
kecil.

Setelah 2 mingggu, tanam singkong pada tanah yang sudah digemburkan sebelumnya. Usahakan
jangan menanam singkong saling berdekatan karena akan mengganggu umbi yang akan
dihasilkan. Tancapkan ujung singkong pada tanah jangan terlalu dalam agar singkong mudah di
cabut saat panen.

Demikianlah cara menanam singkong yang baik untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal
dan menguntungkan.

 
4. Karangan Argumentasi

Karangan argumentasi adalah karangan yang berisi pendapat atau argument penulis tentang suatu
hal. Karangan ini bertujuan untuk meyakinkan penulis agar memiliki pandangan yang sama akan
suatu hal dengan pandangan penulis.

Ciri-ciri karangan argumentasi

1. Terdapat pendapat-pendapat penulis mengenai suatu topik yang sedang di bahas.


2. Pendapat-pendapat tersebut di lengkapi dengan pembuktian-pembuktian yang berupa fakta,
data, contoh, maupun grafik.
3. Bertujuan untuk menyakinkan pembaca.
4. Pengarang menghindari keterlibatan emosi dalam menyampaikan pendapatnya.

Contoh karangan argumentasi

Smart Phone Stupid People

Saat ini kita telah mamasuki zaman tekhnologi yang luar biasa perkembangannya. Semua urusan
manusia sekarang sudah dimudahkan oleh hadirnya tekhnologi ini. Salah satu tekhnologi yang
sangat berkembang saat ini adalah alat komunikasi atau telephone pintar. Namun, tanpa kita
sadari telephone pintar selama ini membuat manusia menjadi bodoh dan malas.

Kenapa bisa seperti itu? Hal ini bisa terjadi karena kita telah dimanjakan dengan fitur-fitur yang
ada. Kemudahan informasi yang bisa didapatkan manusia tersebut membuat manusia semakin
malas untuk mencari atau mempelajari suatu informasi sehingga mereka akan terbiasa untuk
mengandlkan smart phone.

Tak hanya itu, smart phone juga membuat manusia menjadi pasif dan acuh tak acuh dengan
lingkungannya. Ada banyak fitur-fitur yang dapat mengalihkan manusia dari dunianya seperti
game, social media, video, dan musik, fitur-fitur tersebut membuat manusia sibuk terhadap smart
phone bahkan saat kumpul bersama teman pun mereka saling sibuk dengan smart phonenya
masing-maing.

Yang terakhir adalah smart phone menghilangkan budaya-budaya yang ada di dalam masyarakat.
Saat ini ada fitur peta atau GPS yang memudahkan manusia mencari tempat, kemudahan itu
membuat nilai menyapa seseorang di jalan untuk bertanya menjadi hilang. Padahal dengan
bertanya mereka bisa saja menjadi teman yang baik.

Demikianlah pengaruh buruk smart phone yang tidak kita sadari telah membuat mansia, malas,
bodoh, dan pasif. Padahal manusia adalah makhluk sosial yang harus bersosialisasi dan
berinteraksi dengan manusia lainnya. 

 
5. Karangan Persuasi

Karangan persuasi adalah salah satu bentuk karya tulis yang berisi ajakan-ajakan kepada para
pembacanya untuk melakukan atau mempercayai suatu hal. Sama halnya dengan karangan
argumentasi, karangan persuasi juga dilengkapi dengan pendapat-pendapat penulis yang disertai
dengan pembuktian agar pembaca yakin dan mau mengikuti apa yang disampaikan oleh penulis.
Karena sifatnya yang berupa ajakan, karangan ini bertujuan untuk meyakini pembaca yang
disampaikan oleh penulis untuk melakukan atau mempercayai sesuatu.

Ciri-ciri karangan persuasi


1. Karangan ini bersifat mengajak para pembacanya
2. Memiliki alasan-alasan yang kuat berupa data, fakta, dan lain-lain untuk meyakinkan
pembaca.
3. Karangan ini berusaha menghindari konflik agar pembaca tidak kehilangan kepercayaan.
4. Karangan ini berusaha mendapatkan kesepakatan atau kepercayaaan antara penulis dan
pembaca.

Contoh karangan persuasi

Ayo Hidup Bersih

Hidup bersih merupkan dambaan bagi semua orang, Dengan perilaku hidup bersih, akan
menciptakan lingkungan yang sehat sehingga akan berdampak baik pula bagi penghuninya.
Seperti yang ada pada pepatah latin, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, oleh
karena itu, marilah jaga lingkungan kita agar menjadi bersih.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk berperilaku hidup bersih yaitu, bersihkanlah
lingkungan terdekat seperti rumah, halaman, dan lingkungan sekitar rumah. Dengan lingkungan
yang bersih, semua bibit penyakit tidak akan tumbuh dan berkembang. Kemudian jaga pula
kebersihan diri sendiri seperti, mandi yang teratur, menyikat gigi, dan memotong kuku. Menjaga
kebersihan tubuh dengan teratur membuat kita terhindar dari berbagai macam penyakit. Dan
yang terakhir konsumsilah makanan sehat dan bergizi agar tubuh menjadi sehat dan kuat.

Perilaku hidup bersih di atas sangat penting untuk dilaksanakan agar kita sehat dan terhindar dari
penyakit. Oleh karena itu, mulai dari sekarang marilah kita semua menjaga kebersihan
lingkungan, kebersihan diri dan kebersihan makanan kita.

14 Jenis Jenis Karangan – Pengertian –


Contoh
Sponsors Link

Mengarang identik dengan imajinasi seseorang yang kemudian dirangkai untuk menghasilkan
sebuah gagasan yang dapat dinikmati oleh umum. Hasil dari rangkaian gagasan tersebut bisa
bermacam-macam bergantung proses penciptaannya. Beberapa bisa setuju bahwa
“karangan”( hasil dari mengarang) yang dikenal publik adalah bentuk tulisan, serta karya-karya
ilmiah akademisi. Namun, mengarang dalam hal ini tidak cukup hanya tulis saja, tetapi juga
termasuk bentuk lisan seperti pidato dan orasi secara langsung.

ads
Hasil dari proses mengarang adalah sebuah karangan, suatu bentuk lain dari gagasan yang
semula hanya imajiner menjadi bentuk nyata visual. Pada dasarnya baik visual audio (pidato,
orasi) maupun tulisan (skripsi, buku, cerpen) merupakan satu kesatuan ide dari pengarang.
Keduanya adalah hasil dari proses penyusunan ide-ide, hanya saja berbeda cara
penyampaiannya.

Pengertian Karangan

Pada pembahasan ini lebih diarahkan pada materi seputar bentuk karangan tulis. Karangan
tertulis adalah hasil penyusunan ide mengarang yang kemudian diringkas untuk dinikmati oleh
umum. Dalam KBBI , karangan diartikan sebagai hasil mengarang; cerita; buah pena. Jadi dapat
diartikan bahwa karangan adalah proses pendeskripsian sebuah gagasan yang dilakukan secara
formal dan terstruktur. Idealnya, karangan merupakan penjabaran dari gagasan pokok yang
dimiliki pengarang dan ingin disampaikan kepada pembaca.

Pengklasifikasian Karangan

Berdasarkan jenisnya karangan terbagi menjadi tiga kategori yaitu karangan ilmiah, karangan
semi ilmiah, dan karangan non ilmiah. Karangan ilmiah terdapat pada hasil karya para akademisi
yang berupa skripsi, tesis, dan disertasi. Karya semi ilmiah adalah karya yang biasa dikenal
dengan opini, penjabaran argumentasi, editorial, dan semacamnya. Karya non ilmiah adalah
karangan yang berupa novel, cerita pendek, dan sebagainya. Pada sub bab berikut akan
dipaparkan mengenai jenis jenis karangan tersebut.

1. Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah adalah sebuah hasil tulisan yang diperoleh pengarang melalui pengamatan dan
penelitian terlebih dulu. Penelitian yang dimaksud adalah penelitian yang sesuai dengan bidang
keahlian tertentu yang dimiliki oleh pengarang. Hal tersebut dikarenakan, bahwa karangan
ilmiah ditujukan untuk pembaca agar dapat memetik informasi akurat perihal topik karangan.
Karangan ilmiah memiliki tujuan diantaranya adalah memberikan penjelasan serta informasi,
mengungkapkan saran dan komentar serta kritik. Dalam fungsinya yang lain karangan ilmiah
bertujuan sebagai pembuktian hipotesa atas sebuah teori yang sedang dijadikan acuan penelitian.

Dalam hal ini contohnya, seorang mahasiswa kedokteran yang tengah menempuh pendidikan
tinggi diwajibkan menghasilkan karya ilmiah berupa skripsi untuk memeroleh gelar sarjana dan
profesi agar bisa diakui sebagai seorang dokter. Karangan ilmiah milik mahasiswa tersebut dapat
berguna bagi masyarakat yang juga sedang menempuh pendidikan dokter atau masyarakat awam
yang memerlukan informasi seputar objek penelitian yang sudah diakui oleh Dikti. Demikian
pula dengan para akademisi di bidang keahlian lainnya.

Karya ilmiah yang terdiri dari skripsi, tesis, dan disertasi merupakan produk mutlak pendidikan
yang penyusunannya harus menggunakan kaidah baku serta dapat dipertanggungjawabkan
perihal isi dan hasil penelitiannya. Perbedaan ketiga jenis jenis karangan ilmiah tersebut akan
diuraikan pada pembahasan berikut.
 Skripsi

Skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari
persyaratan akhir pendidikan akademisnya (KBBI, 2016). Pengertian tersebut menjelaskan
bahwa skripsi memang memiliki tujuan dan tanggung jawab sebagai hasil penelitian yang dapat
diakui secara akurat. Skripsi dibuat berdasarkan pendapat serta teori penunjang penelitian yang
disertai data dan fakta akurat mengenai objek dan permasalahan yang diteliti. Skripsi bisa
dilakukan dengan beberapa metode diantaranya, penelitian secara langsung; observasi; studi
pustaka; dan penelitian laboratorium.

 Tesis

Tesis adalah karangan ilmiah yang ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana dalam
sebuah perguruan tinggi. Penyusunan tesis menggunakan kaidah penulisan yang dapat dinilai
keabsahannya. Bobot ilmiah dalam tesis lebih tinggi jika dibandingkan dengan skripsi. Pada
penyususnan tesis, mahasiswa pascasarjana dituntut mampu mengolah secara teknis baik dari
segi bahasa (penggunaan istilah), penyajian table, dan bibliografi. Dalam KBBI, tesis diartikan
sebagai karangan ilmiah yang ditulis untuk mendapatkan gelar magister pada sebuah universitas.

 Disertasi

Disertasi merupakan karya ilmiah yang memangkas waktu lama pada proses penyusunannya. Hal
tersebut dikarenakan, disertasi adalah karangan ilmiah dengan bobot ilmiah paling tinggi diantara
skripsi serta tesis. Disertasi disusun dengan keakuratan data, penelitian, dan penemuan yang
masih orisinil. Penulis disertasi diwajibkan menggunakan data valid serta analisis yang rinci.
Disertasi dimaknai sebagai karangan ilmiah yang ditulis untuk memeroleh gelar doktor pada
sebuah universitas (KBBI:2016). Secara umum penyusunan disertasi harus mengutamakan
keabsahan penelitian, objek serta keorisinilan hipotesa yang akan dijadikan fenomena untuk
mengupas permasalahan.

2. Karangan Semi Ilmiah


Karangan semi ilmiah diartikan sebagai karangan yang mengandung sebagian fakta dan sebagian
lagi berupa fiksi. Karangan semi ilmiah ditulis dengan bahasa yang non formal karena
penyusunannya tidak mengikuti aturan secara baku. Karangan ini disarankan menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti oleh umum agar bisa sampai pesan dari penulisnya. Beberapa
contoh karangan semi ilmiah dapat dilihat pada uraian berikut.

 Opini

Opini adalah karangan semi ilmiah yang berisi pendapat atau argumentasi dari penulis mengenai
peristiwa publik yang sedang terjadi. Dengan kata lain penulis ingin mengedepankan
pendapatnya untuk diketahui oleh pembaca tulisannya, karena dengan begitu pembaca bisa turut
serta mempromosikan pemikiran penulis kepada pembaca yang lain.
 Editorial

Editorial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai artikel dalam surat kabar
atau majalah yang mengungkapkan pendirian editor atau pimpinan surat kabar (majalah) tersebut
mengenai beberapa pokok masalah; tajuk rencana. Dengan pengertian tersebut menggambarkan
bahwa editorial merupakan pendapat dari satu pihak (perseorangan) yang mengatasnamakan
surat kabar.

 Resensi

Resensi adalah karangan semi ilmiah yang dibuat oleh seseorang untuk mengulas sebuah buku
dan mengungkapkan pendapat perihal isi dari buku tersebut.

 Anekdot (baca : contoh teks anekdot)

Anekdot diartikan sebagai sebuah cerita singkat yang menarik dan mengesankan, banyak
anekdot yang dibuat berdasarkan cerita menarik seorang tokoh penting berdasarkan cerita yang
sebenarnya.

 Hikayat

Hikayat merupakan karya sastra lama yang dimaksudkan untuk media penghibur. Hikayat berisi
cerita- cerita Melayu klasik yang berlatarbelakang historis, keagamaan, biografis dan gabungan
dari ketiga hal tersebut.

 Feature

Feature dikenal sebagai istilah dalam ilmu jurnalistik yang membahas mengenai berita hiburan.
Feature biasanya berisi kabar yang bertujuan untuk media penghibur saja (berita ringan).

3. Karangan Non Ilmiah


Karangan non ilmiah adalah karangan yang dibuat dengan bahasa non formal dan mudah
dimengerti pembaca. Karangan non ilmiah berisi fiksi atau kisah rekaan saja yang biasanya
ditulis dengan sudut pandang subyektif oleh penulisnya. Karangan non ilmiah memiliki beberapa
ciri khas dalam penulisannya antara lain :

 Imajinatif
 Fakta yang dibicarakan bersifat subyektif
 Persuasif
 Menggunakan gaya bahasa yang sudah familiar dan konotatif
 Mendramatisir keadaan
 Tidak menunjukan hipotesis
 Berdasarkan fakta pribadi terkadang diselaraskan dengan historis
ads
Beberapa tipe karangan non ilmiah diantaranya, deskripsi; narasi; argumentasi; persuasi; dan
eksposisi. Kelima jenis jenis karangan non ilmiah tersebut akan dibahas pada uraian berikut.

 Deskripsi

Karangan deskripsi adalah tulisan yang mengungkapkan secara rinci dan menyertakan berbagai
bukti terkait tulisan, sehingga nantinya pembaca dapat terlibat dalam fokus tulisan.

Beberapa ciri karangan deskripsi yaitu :

1. Objek pembicaraan diperoleh melalui pengamatan bentuk secara teliti


2. Yang diperhatikan adalah lebih kepada perasaan daripada logika
3. Selalu melibatkan panca indera pembacanya

Contoh karangan deskripsi :

(1) Gedung Kesenian Manik Mas yang baru saja diresmikan Senin lalu, saat ini sudah ramai
dikunjungi beberapa wisatawan lokal yang ingin berfoto-foto serta melihat keindahan arsitektur
didalamnya. Gedung yang didesain dengan gaya arsitektur khas Bali tersebut menelan biaya
sekitar 6M selama enam bulan proses pemugaran. Dengan bentuk melingkar seperti stadion,
gedung kesenian tersebut dimaksudkan memiliki tata ruang yang berfokus pada sisi tengah saja.
Selain itu, penggunaan atap dari ijuk atau sabut diharapkan dapat mengurangi efek panas
meskipun gedung merupakan bangunan semi indoor.

(2) Sepeda mungil berwarna pink itu dibeli Ibu sebagai hadiah ulang tahun Lina kemarin sore.
Sepeda itu memioliki tinggi sekitar 80 cm dengan panjang 100 cm, berwarna pink dengan
dominasi merah, warna favorit Lina. Sepeda baru milik Lina tersebut didesain dengan boncengan
belakang yang sesuai dengan permintaan Lina tahun lalu. Ditambah dengan keranjang di
depannya Lina terlihat sangat bahagia dan berjanji semakin giat membantu Ibunya dirumah.

 Narasi

Narasi adalah tulisan yang didalamnya memuat rangkaian kejadian dan disusun berdasarkan
urutan waktu
Ciri-ciri karangan Narasi yaitu :

1. Menyajikan kejadian secara kronologis


2. Menunjukan pelaku kejadian
3. Latar belakang peristiwa dijelaskan secara rinci

Contoh karangan narasi :

(1) Peristiwa kecelakaan yang melibatkan dump truck dan sepeda motor matic yang terjadi pagi
tadi (14/11) saat ini masih dalam proses evakuasi. Sopir dump truck yang terjepit diantara body
depan truck mengalami patah tulang kaki dan leher yang menyebabkan lamanya proses evakuasi.
Sementara korban lain yakni pengendara motor DK 5554 HJ bernama Evi Sulastri warga
Jombang Jatim dinyatakan tewas saat kejadian. Peristiwa yang terjadi tepat didepan kantor
kelurahan Astina Banjar Peguyangan Buleleng tersebut menurut saksi mata terjadi akibat
kelalaian sopir truck yang mengantuk sehingga oleng dan menabrak pengendara motor di
depannya. Hingga berita ini diturunkan penyidikan terhadap kasus kecelakaan masih berlanjut.

(2) Tepat pukul 08.00 pagi tadi, perjalanan wisata satu komplek sekolah kami dimulai. Liburan
semester ini memang sengaja diisi dengan berwisata ke museum Blitar. Sejak pukul 07.00 para
peserta sudah siap dengan membawa perlengkapan masing-masing seperti kamera, catatan, serta
camilan untuk perjalanan. pukul 08.00, bus yang disewa sekolah sudah sampai di halaman depan
sekolah. Dengan tertib kami semua menuju kursi sesuai urutan absensi kelas.

 Argumentasi

Karangan argumentasi adalah jenis karangan yang ditulis berdasarkan pendapat dari penulis.
Argumentasi menunjukan alasan yang bertujuan untuk membenarkan suatu pendapat dengan
mengungkapkan data sebagai bukti. Hal tersebut dimaksudkan agar penulis memeroleh
pembenaran dari pembaca.
Ciri khas karangan argumentasi diantaranya :

1. Bertujuan untuk mengubah pandangan pembaca


2. Meyakinkan pembaca akan kebenaran pendapat penulis
3. Tidak subyektif
4. Dilengkapi data atau fakta terkait agar pembaca lebih yakin

Contoh karangan argumentasi :

(1) Pembahasan mengenai perang SARA akhir-akhir ini mulai marak dibicarakan. Hal tersebut
terjadi sejak demo 4 November lalu usai dilakukan sekelompok ormas yang mengatasnamakan
keyakinan tertentu untuk menolak kepemimpinan dari suatu pihak. Perlukah peristiwa semacam
ini terjadi?. Seharusnya sebagai masyarakat modern kita tidak perlu menanggapi perdebatan
SARA yang semakin gencar dilontarkan oleh pihak-pihak yang bermaksud memecah belah
persatuan dan kesatuan. Berpikir secara logika ketika di Indonesia sudah mengakui bahwa
kepemimpinan dipilih secara demokratis, maka secara otomatis semua hasil dipercayakan kepada
rakyat. Terlepas berasal dari kayakinan atau suku mana masyarakat tersebut. Perlunya sosialisasi
gencar dari semua pihak termasuk pemerintah, aparat keamanan, hingga warga sipil terkait untuk
semakin menegakkan persatuan dan kesatuan dari segi apapun, agar tercipta kerukunan yang
memang menjadi cita-cita luhur Pancasila sebagai dasar NKRI.

(2) Perkembangan globalisasi pada masa ini menjadi sebuah permasalahan baru bagi pemerhati
anak-anak. Hal tersebut disebabkan adanya pembebasan dalam sistem komunikasi media. Bisa
kita simak saat ini banyak tontonan di televisi yang tidak tepat jika dikonsumsi oleh anak-anak.
Sebagai generasi muda, pantas apabila kita turut berpartisipasi untuk mengawasi serta
memberikan saran yang tepat kepada pihak media agar menyajikan tontonan yang berkualitas
dan edukatif. Hal ini penting untuk meningkatkan mutu pendidikan baik mental maupun
akademik bagi generasi penerus di masa mendatang.
 Persuasi

Persuasi adalah karangan yang mengutamakan unsur pengaruh terhadap pembaca. Karangan
persuasi bertujuan untuk memengaruhi pembaca agar ikut berpandangan seperti ideologi penulis.
Tulisan tersebut biasanya terdapat dalam iklan, pamflet, spanduk calon wakil rakyat.

Contoh karangan persuasi :

(1) Beberapa waktu belakangan ini ramai diperbincangkan perihal desain bungkus rokok yang
memuat gambar penyakit kanker dan sejenisnya. Hal tersebut terjadi bukan tanpa alasan,
pemerintah melalui Dinas Kesehatan bekerja sama dengan beberapa pihak memang
menganjurkan hal tersebut agar masyarakat perokok lebih memahami bahaya merokok saat ini.
Semakin tinggi angka perokok di Indonesia dapat mengakibatkan semakin mundurnya kesehatan
fisik dan mental generasi selanjutnya. Jika demikian, alangkah baiknya berhenti merokok
dimulai dari diri kita sendiri agar anak cucu kita lebih sehat kedepannya.

(2) Sebagian besar masyarakat Indonesia terutama yang tinggal di perkotaan pasti setuju jika
sampah menjadi permasalahan besar milik bersama yang harus segera ditanggulangi. Sampah
merupakan barang yang harus dibuang, dimusnahkan dengan cara yang tepat guna menjaga
keseimbangan ekosistem. Limbah pemakaian bisa menjadi ancaman yang membahayakan jika
tidak segera ditangani. Sebagai penghasil sampah kita juga harus turut berperan untuk menjaga
keseimbangan ekosistem tersebut. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah memisahkan jenis
sampah organik dan anorganik, berikutnya pemisahan tersebut akan berlanjut pada proses daur
ulang yang akan berdampak pada pengolahan sampah untuk kembali dimanfaatkan.

 Eksposisi

Karangan eksposisi disebut juga tulisan pemaparan. Karangan ini menjelaskan dan menerangkan
suatu objek atau permasalahan untuk diketahui umum.
Ciri-ciri karangan eksposisi yaitu :

1. Mengungkapkan sesuatu secara benar dan aktual, karena bertujuan untuk memberikan
informasi
2. Tidak terdapat kalimat yang memprovokasi
3. Menunjukan pemaparan secara obyektif
4. Terkadang juga memaparkan proses pembuatan sesuatu

Contoh karangan eksposisi :

(1) Pembuatan sari kedelai dimulai dengan merendam kedelai pilihan semalaman untuk
kemudian diperas pada pagi harinya. Jangan lupa mengganti air rendaman dengan air baru yang
bersih. Setelah diperas dan dihancurkan, rebus air perasan kedelai dengan menambahkan gula
sesuai selera serta perisa alami (coklat, stroberi, dll). Gunakan api kecil selama proses perebusan,
tunggu hingga matang dan siap dikonsumsi. Selain untuk pembentukan sel-sel baru ,karena
protein yang dikandungnya, sari kedelai juga berfungsi sebagai pengatur metabolisme karena
kandungan vitamin E yang dimilikinya.
(2) Canang sari adalah sebuah media sesembahan yang dihaturkan kepada Tuhan YME oleh
semua umat Hindu di Bali. Penghaturan canang sari selalu disertai dengan sesembahan khas
umat Hindu lainnya seperti makanan serta minuman dan dupa. Cara menyajikan canang sari
sebenarnya tidak terlalu rumit karena dengan mengunakan janur atau daun kelapa yang dijarit
sesuai dengan bentuk canang yang ingin dihaturkan sambil diisi dengan bunga warna-warni.
Bunga-bunga tersebut terdiri dari beberapa warna, ada merah, kuning, putih, biru dan diisi pula
dengan irisan daun pandan wangi. Setelah canang sari selesai dibuat, maka umat Hindu pun siap
melakukan persembahyangan.

Demikian artikel mengenai jenis jenis karangan, pengertian berserta contohnya, yang dibahas
lengkap mencakup tipe bahasa dan ciri-ciri penulisannya. Semoga bermanfaat!

jenis-Jenis Karangan, Ciri-ciri beserta contohnya

 jenis-Jenis Karangan dan Ciri-cirinya

 1. Karangan Narasi


     Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian
     peristiwa yang biasanya disusun  menurut  urutan  waktu.
     Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah
      perjalanan, biografi, otobiografi.

    Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi


    a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
    b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang
         menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
    c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
    d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
 Pola narasi secara sederhana: awal – tengah – akhir Awal narasi biasanya berisi
pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik
agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan
suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan
mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda. Akhir cerita yang mereda
ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan
panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan
mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
o Contoh narasi berisi fakta:

Ir. Soekarno

Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia


memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di
tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno mengucapkan
pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang
BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil
bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno
dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun
1949. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama
pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok
pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan
hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang

o Contoh narasi fiksi:

Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa,


membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak
tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu
menyiksa. Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza
membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah
air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras di
dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati
kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu
kepulanganmu dengan segenap cintanya.
o Langkah menyusun narasi (fiksi): Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses
kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai
dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana seting/ lokasi ceritanya, siapa
pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan peristiwa-peristiwa
berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana cerita itu
dipaparkan.

2.    Karangan Deskripsi


        Karangan Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan
        atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat,
        mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.
        Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi
     a.  Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
     b.  Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman
           pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat,
           merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu
           objek yang  dideskripsikan
     c.  Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil
           objek tertentu, yang dapat berupa  tempat, manusia,
           dan hal yang dipersonifikasikan
     d.  Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode
           realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau
           sikap penulis

 Contoh deskripsi berupa fiksi:

Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja
yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-
daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan
yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.

Topik yang tepat untuk deskripsi misalnya: Keindahan Bukit Kintamani Suasa pelaksanaan
Promosi Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional Keadaan ruang praktik Keadaan
daerah yang dilanda bencana

Langkah menyusun deskripsi: Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan Tentukan
tujuan Tentukan aspek-aspek yang akan dideskripsikan dengan melakukan pengamatan
Susunlah aspek-aspek tersebut ke dalam urutan yang baik, apakah urutan lokasi, urutan
waktu, atau urutan menurut kepentingan Kembangkan kerangka menjadi deskripsi
 

 3.  Karangan Eksposisi


        Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang
        memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan,
        memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.

       Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi


        a.  Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
        b.  Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi
              (data faktual)
        c.  Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan
              kehendak
        d.  Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif
              terhadap fakta yang ada
        e.  Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau
              tentang proses kerja sesuatu

 Contoh:

Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan
auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk
menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang
digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan
akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran
informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.

Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain:

 Manfaat kegiatan ekstrakurikuler


 Peranan majalah dinding di sekolah -Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.

Catatan: Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja. Eksposisi
demikian lazim disebut paparan proses.
Contoh paparan proses:
Cara mencangkok tanaman:

1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.
2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira 1,5 sampai 2 cm.
3. Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira
sepanjang 10 cm.

Langkah menyusun eksposisi: Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan Mengumpulkan data
dari berbagai sumber Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

4.  Karangan Persuasi
      Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk
      membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau
      ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.

 Contoh persuasi:

Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi makanan yang
bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak
merokok, dan rutin berolah raga.

Topik/ tema yang tepat untuk persuasi, misalnya: Katakan tidak pada NARKOBA, Hemat
energi demi generasi mendatang, Hutan sahabat kita, Hidup sehat tanpa rokok, Membaca
memperluas cakrawala.

Langkah menyusun persuasi:

 Menentukan topik/ tema


 Merumuskan tujuan
 Mengumpulkan data dari berbagai sumber
 Menyusun kerangka karangan
 Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi
  

5.  Karangan Argumentasi


      Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya
      bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca
      terhadap suatu masalah dengan mengemukakan
      alasan, bukti, dan contoh nyata.

      Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi


      a.    Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran
             gagasan pengarang sehingga kebenaran itu
             diakui oleh pembaca
      b.   Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta,
             grafik, tabel, gambar
     c.    Dalam argumentasi pengarang berusaha
             mengubah sikap, pendapat atau pandangan
             pembaca
     d.    Dalam membuktikan sesuatu, pengarang
             menghindarkan keterlibatan emosi dan
             menjauhkan subjektivitas
      e.   Dalam membuktikan kebenaran pendapat
             pengarang, kita dapat menggunakan
             bermacam-macam pola pembuktian

 Contoh:

Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa
kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa
kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur,
berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap
sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai
bidang.

Tema/ topik yang tepat untuk argumentasi, misalnya: Disiplin kunci sukses berwirausaha,
Teknologi komunikasi harus segera dikuasai, Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset
bangsa yang potensial.

Langkah menyusun argumentasi : Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan


Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka karangan sesuai dengan
topik yang dipilih Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi

Anda mungkin juga menyukai