Anda di halaman 1dari 35

KARANGAN/ WACANA

Pengertian
 Karangan atau wacana adalah bentuk tulisan yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam
satu kesatuan tema yang utuh.
 Atau rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan
ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
Jenis-jenis karangan
 Berdasarkan Bentuknya
A. Prosa, adalah jenis karangan yang disusun dalam bentuk
bebas terperinci. Terbagi dua:
1) Fiksi, adalah karangan yang disusun dalam bentuk alur
yang menekankan aturan sistematika penceritaan.
Contohnya novel, cerpen.
2) Nonfiksi, adalah karangan yang menekankan aturan
sistematika ilmiah, dan aturan kelogisan. Contohnya esey,
laporan penelitian, dan biografi.
B. Puisi, adalah karangan yang mengutamakan keindahan
bentuk dan bunyi serta kepadatan makna.
C. Drama, adalah karangan yang berupa dialog sebagai
pembentuk alurnya.
Dialog langsung
Andres : “Kapan kamu kembali, Sarah?”

Dialog tidak langsung


Andreas berkata kepada sarah “Kapan kamu kembali?”
Jenis-jenis karangan
 Berdasarkan Cara Penyajiannya
A. Karangan Narasi, adalah karangan yang menceritakan suatu
peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-
jolah mengalami kejadian yang diceritakan itu.

 Dua bentuk narasi, yaitu narasi sugestif dan narasi ekspositoris.


Karangan Narasi

a) Narasi Sugesti

 Narasi sugesti atau imajinatif merupakan suatu


rangkaian peristiwa yang disajikan sedemikian rupa
sehingga merangsang daya khayal para pembaca.
 Menitikberatkan penggunaan kata-kata konotatif.
 Narasi sugestif berupa wacana fiktif seperti dongeng,
cerpen, novel, dan roman.
b) Narasi Ekspositoris

 Ekspositoris adalah bentuk karangan yang sebaliknya


dari karangan narasi sugestif.
 Narasi ekspositoris bersifat nonfiktif yang disajikan
dengan bahasa denotatif dan tujuan utama bukan
menimbulkan daya imajinasi, melainkan menambah
pengetahuan pembaca dengan pemaparan yang
rasional.
 Narasi ekspositoris seperti sejarah, biografi, dan
autobiografi.
Karangan Deskripsi
B. Karangan Deskripsi, adalah bentuk tulisan yang melukiskan
objek yang sebenarnya dengan tujuan untuk memperluas
pengalaman dan pengetahuan pembaca.

• Dua sikap yang dapat mempengaruhi pikiran penulis, yaitu


sikap objektif dan sikap subjektif.
• Subjektif (deskripsi realistis), sesuai dengan keadaan yang
dilihatnya.
• Objektif (deskripsi impresionistis), penulis turut
menginterpretasi pandangan dirinya terhadap benda yang
dilukiskannya.
Hafiz terkejut mendengar suara kemenakannya itu.
Dengan segera ditariknya tali timba pengangkat
tanah, tempat Abdullah bergantung. Ketika itu
tampaklah oleh Hafiz mata air berbusa-busa naik ke
atas dengan cepat, besar, dan jernih.

Malam itu indah sekali. Bintang-bintang di langit


berkerlap-kerlip memancarkan cahaya. Udara dingin
menusuk kulit. Sesekali terdengar suara jangkrik
mengusik sepinya malam.
Karangan Eksposisi
C. Karangan Eksposisi atau paparan adalah bentuk karangan
yang memaparkan atau memberitahukan suatu informasi
kepada pembaca dengan tujuan memperluas wawasan
pembaca tanpa ada pemaksaan.

 Contoh karangan eksposisi di dalam media massa seperti


pembentukan informasi terkini, tips, dan opini.
Karangan Persuasi
D. Karangan Persuasi, adalah karangan yang bertujuan untuk
mempengaruhi pembaca.

• Tiga hal yang harus diperhatikan :


1. Kredibilitas penulis;
2. Kemampuan penulis menyugesti pembaca;
3. Bukti-bukti.

Contoh : Persuasi iklan, persuasi politik, persuasi pendidikan.


Karangan Argumentasi
E. Karangan Argumentasi, adalah karangan yang bertujuan untuk
membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakini
kebenaran itu. Pembuktian memerlukan data dan fakta yang
meyakinkan.

• Terdapat tiga inti karangan argumentasi :


1. Bagian pendahuluan yang membahas pentingnya persoalan, lalu
latar belakang historis, dan penetapan secara tepat titik
ketidaksepakatan yang akan diargumentasikan.
2. Bagian tubuh argumen : pembahasan masalah dengan menyajikan
fakta-fakta yang dapat diuji kebenarannya dengan cara induksi,
deduksi, analogi dll.
3. Simpulan.
LANGKAH-LANGKAH MENULIS
KARANGAN
1. Menentukan Topik, Tema, dan Tujuan Karangan

 Topik berasal dari kata Yunani topoi, yang berarti


‘tempat’. Topik diartikan sebagai ‘pokok pembicaraan’
suatu karangan.

 Tema merupakan kata Yunani tithenai, yang berarti


menempatkan.

 Apabila topik bermakna pokok karangan, maka tema


diartikan sebagai suatu perumusan dari topik yang
dijadikan landasan penyusunan karangan.
 Topik

 Tema Kerangka karangan

 Ide pokok/tujuan karangan

 Judul Identitas tulisan/slogan tulisan


 Merumuskan topik yang baik :
a. Menarik Perhatian penulis
 Akan memungkinkan penulis berusaha untuk secara serius
mencari data yang penting dan relevan.
 Penulis akan terdorong terus-menerus agar karangannya
itu dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

b. Dikuasai Penulis
 Idealnya, topik itu merupakan sesuatu yang lebih
diketahui penulis daripada pembacanya.
c. Menarik dan aktual
Minat pembaca harus diperhatikan penulis. Yang diminati
masyarakat secara umum: aktual, penting, penuh konflik,
rahasia, humor dll.

d. Ruang lingkupnya terbatas


Apabila topik terlalu luas, pembahasannya akan dangkal.
Pembatasan topik dapat memberikan kesempatan bagi
penulis untuk menelaah dan meneliti masalah yang akan
ditulisnya secara intensif.
 Setelah penentuan topik, selanjutnya adalah merumuskan
tema. Hal-hal yang harus diperhatikan:
a. Kejelasan, tema hendaknya dirumuskan dengan kalimat
yang jelas, tidak betele-tele dan berbelit-belit.
Contoh:
Pengembangan pariwisata daerah dan perlunya partisipasi
masyarakat industri dalam mengembangkan kerajinan-
kerajinan tradisional untuk menarik wisatawan dan
peningkatan pendapatan devisa negara.

Contoh diatas merupakan rumusan tema yang tidak jelas.


b. Kesatuan, tema yang baik adalah tema yang memiliki
satu gagasan sentral. Sentralitas gagasan ditandai oleh
jumlah masalah pokok yang hendak digarap penulis.

Contoh:
Dengan pengembangan pariwisata daerah, maka
kesejahteraan masyarakat daerah akan meningkat dan
pendapatan devisa negara akan bertambah.
c. Keaslian (orsinalitas)
Untuk menciptakan kebaruan, tidak selalu berarti masalah
pokok atau topik yang dibahas itu baru sama sekali.
Misalnya : Topik tentang R.A. Kartini
Caranya adalah dengan membahasa topik tersebut dari sudut
pandang yang berbeda.

Contoh:
Pesona cara berpakaian R.A. Kartini dalam kehidupan remaja
modern atau popularitas R.A. Kartini sebagai pahlawan
nasional pada zaman Orde Baru dan pada era reformasi.
LANGKAH-LANGKAH MENGARANG
2. Merumuskan Judul Karangan
 Apabila topik merupakan gagasan pokok yang akan dibahas,
maka judul merupakan nama yang diberikan untuk bahasan
atau karangan itu.

 Judul berfungsi sebagai slogan promosi untuk menarik minat


pembaca dan sebagai gambaran isi karangan.

 Syarat-syarat judul yang baik:


a) Relevan, ada hubungannya dengan isi karangan
b) Provokatif, dapat menimbulkan hasrat ingin tahu pembaca
c) Singkat, mudah dipahami dan diingat.
Model Perumusan Judul Karangan
1. Model judul untuk karangan populer (artikel untuk koran,
majalah, cenderung menggunakan judul-judul yang singkat dan
provokatif)
Contoh : Kalau Profesor Sudah Pelupa
 Ini Model Pembelajaran SOLE agar Anak Berpikir Kritis
2. Model judul karangan ilmiah. Jenis karangan ini seperti laporan
penelitian. Yakni meliputi:
1) Masalah yang diteliti;
2) Ruang lingkup penelitian;
3) Tujuan penelitian;
4) Subjek penelitian;
5) Metode penelitian.
Contoh: Pengaruh Membaca Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit
Alzaemer pada Manula
 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media
Video Dan Alat Peraga Terhadap Pengetahuan Dan Sikap
Remaja Putri Tentang Personal Hygiene Pada Masa
Menstruasi Dalam Layanan Homecare
 Hubungan Persepsi Hambatan dan Kemampuan Diri
dengan Intensitas Konsumsi Tablet Fe pada Remaja Putri
1) Masalah yang diteliti;
2) Ruang lingkup penelitian;
3) Tujuan penelitian;
4) Subjek penelitian;
5) Metode penelitian.
 PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL
DALAM MEMBANGUN KARAKTER ANAK USIA DINI
 MPLEMENTASI METODE BEYOND CENTER AND
CIRCLE TIME (BCCT) DALAM UPAYA PENANAMAN
NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DI KELOMPOK B TAMAN
KANAK-KANAK KHALIFAH KOTA TERNATE
 ANALISIS PEMBELAJARAN HOLISTIK INTEGRATIF
PADA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI
PEMBINA GROGOL KABUPATEN KEDIRI
 Penerapan Model Tutor Teman Sejawat Berbasis Internet
untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Mahasiswa dalam
Mata Kuliah Fisika
 PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL
DALAM MEMBANGUN KARAKTER ANAK USIA DINI
 Strategi Menghadapi Risiko Produksi Padi Sawah di
Kabupaten Sumba Timur
 Perancangan Balai Budaya Bali dengan Pendekatan Eco-
cultural
1) Masalah yang diteliti;
2) Ruang lingkup penelitian;
3) Tujuan penelitian;
4) Subjek penelitian;
5) Metode penelitian
 Analisis Daya Prediksi Tes Seleksi Masuk Program D3
Reguler Fakultas Teknik Universitas Negeri
YOGYAKARTA terhadap Prestasi Akademik
Mahasiswa D3 Teknik FT UNY 
 Penerapan Model Tutor Teman Sejawat Berbasis
Internet untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar
Mahasiswa dalam Mata Kuliah Fisika
 Perancangan KIT Konversi Eksperimental Bahan Bakar
Gas Untuk Mesin Satu Silinder 110CC Empat Langkah
 Pengaruh Tempering pada Baja Api 5LX-52 terhadap
Mikro Struktur dan Kekerasan
 Catalytic Converter Berbahan Tanah Liat, Zeolit dan
Alumina sebagai Katalis Alternatif untuk Mengurangi
Emisi Gas Buang (Desain Rongga Horisontal-Vertikal)
 Perancangan Alat Pengarangan Sekam Padi dengan
Menggunakan Screw Conveyor
 Strategi Menghadapi Risiko Produksi Padi Sawah di
Kabupaten Sumba Timur
 Pengaruh Pengungkapan Risiko Lingkungan terhadap
Likiuditas dan Biaya Modal Saham

1) Masalah yang diteliti;


2) Ruang lingkup penelitian;
3) Tujuan penelitian;
4) Subjek penelitian;
5) Metode penelitian
Contoh Judul Karangan Ilmiah dunia
Arsitektur
 Perancangan Balai Budaya Bali dengan Pendekatan Eco-
cultural
 Pengaruh Bukaan terhadap Kenyamanan Suhu pada
Masjid Jakarta Islam Center
 Karakter Visual Rumah Dinas Kolonial Belanda Pabrik
Gula Jatiproto-Lumajang
 Aplikasi Analytical Hierarchy Process Pada Pemilihan
Metode Ananlisis Zat Organik dalam Air
 Penentuan Permintaan dan Nilai Tambah Produk Industri
Kreatif pada Pasar Lokal
 Optimasi Waktu Tempuh pada Multi AVG Menggunakan
Particle Swarm Optimation

Sumber: Jurnal Ilmiah Teknik Industri Universitas


Muhammadiyah Surakarta
LANGKAH-LANGKAH MENGARANG
3. Menyusun Kerangka Karangan
 Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat
garis besar suatu karangan.
 Manfaat kerangka karangan:
a) Memudahkan penyusunan karangan sehingga karangan
menjadi lebih sistematis dan teratur;
b) Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang
penting dengan yang tidak penting;
c) Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan;
d) Membantu pengumpulan data dan sumber-sumber yang
diperlukan.
 Langkah-langkah penyusunan karangan:
a. Mencatat semua ide
b. Menyeleksi ide-ide
c. Mengurutkan dan mengelompokkan ide-ide secara tepat
Cara Pengakhiran dan Penyimpulan
 Persamaan :  Pengakhiran merupakan bagian
• Terletak pada bagian bacaan yang fungsinya
penutup suatu karangan. menandakan bahwa bacaan itu
selesai atau sudah berakhir.
 Pengakhiran merupakan uraian
 Perbedaan :
yang berpola umum-khusus.
 Dalam hal fungsi dan
cara perumusannya.
 Kesimpulan berfungsi sebagai
pemaknaan kembali atau
uraian-uraian sebelumnya.
Polanya bersifat khusus-umum.
 Contoh pengakhiran.
 Judul: “Remaja dan Aprehensi Komunikasi”

Kalau kamu adalah salah seorang pengurus OSIS atau


organisasi lainnya, sebaiknya kamu memanfaatkan
kesempatan ini untuk latihan komunikasi di depan umum,
tak peduli sebatas apa kemampuanmu dalam menggunakan
kata-kata. Bila pertama kali kamu berbicara terpatah-
patah, dan sedikit deg-degan, itu hal biasa. Lama
kelamaan kamu akan terbiasa dengan latihan semacam itu.
Apalagi kalau kamu diundang seminar, acara diskusi, atau
rapat lainnya, berbahagialah kamu dan manfaatkan
kesempatan itu untuk mengasah lidahmu agar terbiasa dan
lancar untuk mengeluarkan pendapat pada orang lain.
 Contoh kesimpulan.
 Judul: “Remaja dan Aprehensi Komunikasi”

Aprehensi komunikasi merupakan penyakit mental yang


berupa takutnya seseorang untuk berkomunikasi. Penyakit
ini akan berakibat fatal; terhadap karir seseorang. Oleh
karena itu, penyakit tersebut harus diupayakan
penyembuhannya, antara lain dengan berlatih dan banyak
tampil di depan umum.

Paragraf diatas tidak hanya sebagai penutup, tetapi juga


merupakan perumusan kembali uraian-uraian sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai