Berdasarkan informasi yang saya dapat dari modul ini adalah terdapatnya genre teks
yang dibagi ke dalam dua jenis yaitu teks bergenre fiksi dan nonfiksi. Secara umum,
berdasarkan bahasanya, wacana(teks) yang sering kita jumpai dapat kita kelompokkan dalam
tiga kategori yaitu; naratif, deskriptif, dan argumentatif. Beberapa pakar pun berpendapat
juga bahwa wacana(teks) dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu; naratif, fiksi, dan sajak.
Berdasarkan pembagian yang ke dua, yang termasuk wacana (teks) naratif adalah
wacana(teks) petualangan misteri,fiksi ilmiah,fantasi,fiksi sejarah,cerita
dilematis(roman),dialog,mitos,cerita peri, dan fabel. Untuk kategori nonfiksi dalam hal ini
adalah teks diskusi,eksplanasi,intruksi,persuasi,report yang tidak kronologis, serta rekon.
Sedangkan yang ternasuk wacana sajak adalah puisi bebas, puisi visual,dan puisi berstuktur.
1. Dalam diskusi kita kali ini, saya ingin bertanya mengenai pembagian genre teks.
Bagaimanakah pengkategorian genre teks fiksi dan nonfiksi?
Fiksi=semua jenis teks yang sifatnya tidak nyata(imajinatif), “banyak
menggunakan fantasi, alurnya disesuaiakn oleh kemauan pengarang)
Nonfiksi=semua jenis teks yang sifatnya ilmiah(kenyataan).
Dibedakan dari argumen-argumen yang disampaiaknan
Bahasa yang digunakan; nonfiksi menggunakan bahasa baku, fiksi;lebih lugas
(fleksibel)
2. Eksposisi x prosedur=kedalaman teksnya, prosedur poin-point cara, eksposisi
proses lebih ke proses (kesatuan paragraf)penambahan detail.”strukturnya yang
membedakan”
Strategi pembelajaran classroom lebih tepat menggunakan teks prosedur petunjuk
melakukan sesuatu-alasannya tidak mmerlukan penjelasan alat dan bahan, eksposisi
proses lebih simpel karena formatnya naratif.Diawali dengan pendahuluan
introgatif(prosedur)=dua-duanya bisa digunakan.YANG PLAING COCOK
PROSEDUR.
3. Pembelajaran Teks Eksplanasi
a. SMP= Teks diberikan lebih sedrhana dengan tema yang sama
b. SMA/SMK=Teks yang diberikan lebih kompleks, temanya pun sudah
bervariatif misalnya, ilmu pengetahuan sosial, budaya, agama, dan lain
sebagainya.
5. Analisis Materi HOTS pada modul ini adalah:
a. KB 1 : Genre Teks Fiksi
b. Materi Ajar : Tesk Naratif
c. Tujuan Pembelajaran :
1. Mampu menentukan topik yang berhubungan dengan pengalaman sendiri
untuk menulis sebuah cerpen.
2. Dapat menulis kerangka cerita pendek dengan memperhatikan kronologis waktu
dan tempat.
3. Dapat mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi sebuah
cerpen(pelaku, peristia, latar, dan konflik) dengan mempertahankan tanda baca,
pilihan kata, dan ejaan.
d. Analisis lingkungan peserta didik:
i. Ditemukan beberapa siswa belum mampu menulis dengan alasan sulit
menemukan topik yang akan diangkat dalam cerpen.
ii. Belum mahir menulis yang sesuai kaidah kebahasaan yang sudah
ditentukan.
e. Identifikasi materi
i. Definisi cerpen,
ii. Struktur cerpen,
iii. Unsur pembangun cerpen,
iv. Kaidah kebahasaan dalam cerpen.
6. Kelebihan pembelajaran HOTS di modul 5 ini adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan siswa lebih terarah dan terasah, mereka juga kreatif dan inovatif,
b. Siswa berfikir lebih logis dan memiliki wawasan yang lebih luas dengan
mengikuti perkembangan jaman.
7. Kekurangan pembelajaran HOTS di modul 5 ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi guru, suatu kendala dalam pembelajaran HOTS ni adalah belum terbiasa
menyusun soal HOTS dimana periode pengumpulan soal sangatlah dekat,
b. Bagi siswa, sulit memahami bahkan menjawab soal yang HOTS karena tidak
semua siswa berkemampuan kognitif bagus tetapi masih terdapat siswa yang
kemampuan kognitifnya masih rendah.