Anda di halaman 1dari 6

NAMA : TETY WIJAYA, S.

Pd
ID SIMPKB : 201501528237
ASAL SEKOLAH : SDN 06 MALEK KECAMATAN PALOH
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA (MODUL 1)
Judul Kegiatan Belajar 1. Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks
(KB) 2. Struktur, Fungsi Dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi
3. Struktur, Fungsi Dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi
4. Apresiasi Dan Kreasi Sastra Anak
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB 1 Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentukan Teks
yang dipelajari  Ragam teks : pengelompokkan teks berdasarkan isi dan bentuk teks dibagi
menjadi:
1. Teks faktual : teks yang berisi suatu kejadian yang bersifat nyata,
benar-benar terjadi, tetapi tidak terikat dengan waktu. Teks faktual
dterdiri dari:
 Teks deskripsi : teks yang disampaikan dengan cara
menggambarkan secara jelas objek, tempat atau peristiwa yang
sedang menjadi topik kepada pembaca
 Teks prosedur : teks yang berisi arahan atau langkah-langkah untuk
melakukan sesuatu
2. Teks tanggapan : teks yang berisi sambutan terhadap ucapan (kritik,
komentar, dan sebagainya) dan apa yang diterima oleh pancaindra,
bayangan dalam angan-angan.
 Teks eksposisi : teks yang berisi argumen secara pribadi
 Teks eksplanasi : teks yang berisi penjelasan tentang sesuatu
3. Teks cerita : teks yang menuturkan sebuah kejadian
 Teks cerita ulang : teks yang menceritakan kembali kejadian di
masa lalu
 Anekdot : cerita rekaan yang disertai dengan reaksi
 Eksemplum : teks yang menilai karakter dalam suatu cerita
 Narasi : teks yang memaparkan cerita dan penyelesaiannya
4. Teks normatif : teks yang disusun berdasarkan peraturan, norma-norma
dan peraturan yang berlaku
 Teks fiksi adalah teks yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat
berdasarkan imajinasi pengarang.
 Teks non fiksi adalah teks berdasarkan fakta dan kenyataan yang ditulis
berdasarkan kajian keilmuan dan atau pengalaman yang bersifat
informatif.
 Dalam merancang pembelajaran ragam teks di sekolah dasar hendaknya
seorang guru harus mencari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
Selanjutnya guru membuat indikator pembelajaran serta tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Setelah itu, guru menentukan
pendekatan dan metode, media, sumber belajar, langkah-langkah
pembelajaran serta penilaian
 Satuan Bahasa Pembentuk Teks adalah kalimat dan paragraf
 Klasifikasi kalimat Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat
dibedakan menjadi :
1. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas.
2. Kalimat bersusun adalah kalimat yang terjadi dari satu klausa bebas
dan sekurang-kurangnya satu kalimat terikat.
3. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terjadi dari beberapa klausa
bebas yang disebut juga sebagai kaliat setara.
 Paragraf : satuan gagasan yang dibentuk oleh kalimat-kalimat yang saling
berhubungan:
1. Gagasan pokok : gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah
paragraf
2. Gagasan penjelas : gagasan yang menjelaskan gagasan pokok
 Hubungan Unsur-unsur Paragraf, terutama kalimat utama dengan kalimat
penjelas atau kalimat penjelas dengan kalimat penjelas lainnya, sering
menggunakan kata penghubung atau konjungsi.
 Sastra anak meliputi semua jenis penulisan kreatif dan imajinatif yang
khusus untuk dibaca dan menghibur anak.
KB 2 Struktur, Fungsi Dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi
 Teks fiksi : teks yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan
imajinasi pengarang ( Kosasih dan kurniawan, 2019)
 Bahasa tulisan teks fiksi bermakna denotatif, konotatif, asosiatif, ekspresif,
sugestif, dan plastis.
 Teks fiksi memiliki unsur : tema, tokoh, perwatakan, alur, latar dan amanat.
 Struktur teks fiksi meliputi orientasi, komplikasi, dan resolusi.
 Fungsi teks nonfiksi : eksplorasi, informasi, persuasi, perbandingan, juga
mendeskripsikan suatu fakta-fakta keilmuan
 Perwatakan dalam teks fiksi adalah karakteristik dari tokoh dalam cerita dan
penyampaian perwatakan tokoh tergantung pada pengarangnya.
 Alur dalam teks fiksi adalah rangkaian peristiwa dalam cerita yang
terhubung secara kasual
 Kaidah Kebahasaan Teks fiksi:
1. Menggunakan kata-kata yang menyatakan urutan waktu.
2. Menggunakan kata kerja tindakan.
3. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan sesuatu yang dipikirkan
atau
4. dirasakan para tokohnya.
5. Menggunakan kata-kata yang menggambarkan keadaan atau sifat
tokohnya.
6. Menggunakan dialog
 Cerita rakyat : cerita yang berkembang di tengah-tengah kehidupan
masyarakat dan disampaikan secara turun-temurun.
 Secara garis besar, cerita rakyat terbagi menjadi beberapa jenis.
1. Mite : cerita tentang suatu kepercayaan
2. Sage : cerita tentang kehidupan raja dan kepahlawanan
3. Legenda : cerita tentang asal usul tempat
4. Fabel : cerita binatang
 Cerita fantasi : cerita yang dikembangkan berdasarkan khayalan, imajinasi,
atau fantasi (Kosasih,2019)
 Cerita pendek (cerpen) : cerita rekaan yang menurut wujud fiksinya
berbentuk pendek (Kosasih,2019)
 Cerita inspiratif : teks narasi yang menyajikan suatu inspirasi keteladanan
kepada banyak orang (Kosasih,2019)
 Selain itu, ada pula cerita yang berkaitan dengan adat-istiadat ataupun
kehidupan masyarakatnya sehari-hari. Misalnya di daerah Sunda dikenal
cerita Si Kabayan, di daerah Minang, cerita Si Malinkundang.
 Drama : cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diekspresikan
dengan menggunakan percakapan dilakukan pada pentas di depan penonton
KB 3 Struktur, Fungsi Dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi
 Teks nonfiksi ialah tulisan berbasis data dan fakta sebenarnya disajikan
dengan gaya bahasa formal atau nonformal berupa argumentasi atau
deskripsi
 Tujuan pembelajaran teks nonfiksi di kelas rendah lebih menekankan pada
hal-hal yang sangat dekat dengan kehidupan siswa.
 Tujuan pembelajaran teks nonfiksi siswa Sekolah Dasar kelas tinggi salah
satu contoh kegiatannya ialah membuat ringkasan, menulis teks prosedur
tentang memuat mainan dan cara menggunakannya, menulis deskripsi
tentang benda di sekitar atau seseorang
 Tahapan Menulis Teks Nonfiksi
1. Tahap pramenulis, pada tahap ini penulis menemukan ide gagasan
yang akan dituangkan, menentukan judul karangan, menentukan
tujuan, memilih bentuk atau jenis tulisan, membuat kerangka dan
mengumpulkan bahan-bahan.
2. Tahap menulis, pada tahap ini penulis mulai menjabarkan ide kedalam
bentuk tulisan
3. Merevisi, pada tahap ini dilakukan koreksi terhadap keseluruhan
karangan.
4. Mengedit, pada tahap ini diperlukan format baku yang akan menjadi
acuan,
5. Mempublikasikan, yakni menyampaikan hasil tulisan kepada publik
dalam bentuk cetakan, noncetakan, atau kedua-duanya.
 Teks nonfiksi yang relevan untuk peserta didik sekolah dasar
1. Teks deskriptif yang mendeskripsikan benda atau tempat
2. Teks eksplanasi yang bertujuan untuk memberikan informasi
3. Teks prosedur/arahan/petunjuk untuk membuat atau melakukan sesuatu
4. Teks laporan sederhana hasil pengamatan siswa dalam pembelajaran
5. Teks tanggapan, ucapan terima kasih, dan perimntaan maaf
6. Teks cerita pengalaman pribadi dan buku harian
7. Teks paparan iklan
 Review : memberikan tanggapan tentang sesuatu dengan menyebutkan
kelebihan maupun kekurangannya
 Sinonim : suatu kata atau frasa yang memiliki bentuk kata yang berbeda
namun memiliki arti yang sama
 Antonim : suatu kata yang maknanya berlawanan
 Frase kata benda (nomina) : gabungan dua kata atau lebih yang memiliki
inti kata benda dalam unsur pembentukannya
 Frase kata kerja (verba) : gabungan dua kata atau lebih yang memiliki inti
kata kerja dalam unsur pembentukannya
 Artikel ilmiah : bentuk tulisan yang memaparkan hasil penelitian yang telah
dilakukan
 Surat : secarik kertas yang berisi percakapan (bahan komunikasi) yang
disampaikan oleh seseorang kepada orang lain, baik atas nama pribadi
maupun organisasi/ lembaga/instansi
KB 4 Apresiasi Dan Kreasi Sastra Anak
 Sastra anak : bentuk kreasi imajinatif yang mencerminkan perasaan dan
pandangan anak-anak
 Sastra anak meliputi semua jenis penulisan kreatif dan imajinatif yang
khusus untuk dibaca dan menghibur anak-anak
 Apresiasi sastra anak : kegiatan menggali, menghayati karya sastra yang
sesuai dengan anak-anak, sehingga tumbuh kecintaan, kesenangan dan
penghargaan terhadap karya sastra
 Apresiasi sastra anak secara reseptif : penghargaan, penilaian dan
penghayatan terhadap karya sastra anak-anak yang dapat dilakukan dengan
cara membaca, mendengarkan, dan menyaksikan pementasan drama
 Apresiasi sastra ekspresif/produktif : kegiatan mengapresiasi karya sastra
yang menekankan pada proses kreatif dan penciptaan
 Hakikat Sastra Anak : jenis penulisan kreatif dan imajinatif yang khusus
untuk dibaca dan menghibur anak-anak.
 Hakikat dibagi menjadi:
1. Apresiasi Sastra Reseptif : kegiatan mengapresiasi dengan teori resepsi
pada sebuah karya.
2. Apresiasi Sastra Ekspresi/ Produktif : kegiatan mengapresiasi karya
sastra yang menekankan pada proses kreatif dan penciptaan.
 Pendekatan Dalam Mengapresiasi Sastra Anak, terdiri dari:
1. Pendekatan Emotif : pendekatan yang berusaha menemukan unsur-unsur
emosi atau perasaan pembaca
2. Pendekatan Didaktis : pendekatan yang berusaha menemukan dan
memahami gagasan, tanggapan, evaluatif maupun sikap
3. Pendekatan Analitis : pendekatan yang berupaya membantu pembaca
memahami gagasan, cara pengarang menampilkan gagasan, sikap
pengarang, unsur intrinsik, dan hubungan antara elemen
 Perkembangan Kemampuan Mengapresiasi Sastra Anak
 Usia 1-2 tahun: rima permainan, macam-macam tindakan
 Usia 2-7 tahun: anak mampu memahami struktur cerita: secara
simbolik melalui bahasa, permainan dan gambar
 Usia 7-11 tahun (operasi konkret)
 Usia 11-13 tahun ke atas (operasi formal)
 Unsur intrisik puisi :
1. Tema : ide atau gagasan yang menduduki tempat utama di dalam cerita
2. Rasa : emosional seorang penyair dalam menulis puisi
3. Nada : sikap penyair lewat intonasi atau nada saat menyampaikan puisi
4. Amanat : pesan-pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada
pembaca, pendengar, atau penonton
5. Diksi : pemilihan kata dalam puisi
6. Imajeri : suatu kata atau kelompok kata yang digunakan untuk
mengungkapkan kembali kesan-kesan panca indra dalam jiwa kita
7. Titik pandang : cara penyampaian cerita, ide, gagasan, atau kisahan
cerita
8. Gaya bahasa : cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas
yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis atau pemakai
Bahasa
9. Ritme/irama : totalitas tinggi rendahnya suara, panjang pendek, dan
cepat lambatnya suara waktu membaca puisi yang dibentuk oleh
pengaturan larik
10. Rima/sajak ; persamaan bunyi yang dapat terjadi di awal, tengah, dan
akhir
 Unsur intrisik prosa :
1. Plot atau alur cerita : urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita
2. Penokohan : cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan
karakter tokoh-tokoh dalam cerita
3. Latar (setting) : keterangan waktu, ruang, suasana dan situasi
terjadinya peristiwa dalam cerita
4. Tema : gagasan,ide,atau pikiran utama yang mendasari suatu karya
5. Pesan atau amanat : ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan
pleh pengarang melalui karyanya
6. Sudut pandang : cara memandang dan menhadirkan tokoh-tokoh cerita
dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu
7. Konflik : penyajian tikaian dalam sebuah cerita
 Unsur intrinsik drama yaitu unsur pertunjukkan dan unsur cerita
 Jenis- Jenis Sastra Anak di SD adalah Buku Bergambar, Fiksi Realistik
(Realistic Fiction), Fiksi Sejarah, Fiksi Ilmu (Science Fiction), Cerita
Fantasi, Biografi, Puisi
 Pembelajaran Sastra Anak di SD adalah Pembelajaran memgarah abad ke-
21 mencerminkan empat hal yakni; (1) kemampuan berpikir kritis (critical
thinking skill), (2) kreativitas (creativity), (3) komunikasi
(communication), dan (4) kolaborasi (collaboration).
 Strategi Pembelajaran Sastra di SD. Bentuk strategi yang dapat digunakan
dalam proses pembelajaran sastra anak di sekolah dasar adalah sebagai
berikut: Bercerita, Berbicara, Bercakap-cakap, Mengungkapkan
pengalaman, Membacakan puisi, Mengarang terikat & bebas, Menulis
narasi, deskripsi, eksposisi & argumentasi, Menulis berdasarkan
gambar/visual,
 Mendramatisasikan karya sastraBiografi : kisah tentang riwayat hidup
seseorang yang ditulis orang lain (Sudjiman,1984)
 Puisi : sebuah cipta sastra yang terdiri atas beberapa larik
 Strategi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran sastra anak di
sekolah dasar yaitu: bercerita, berbicara, bercakap-cakap, mengungkapkan
pengalaman, membacakan puisi, mengarang terikat & bebas, menulis
narasi, deskripsi, eksposisi & argumentasi, menulis berdasarkan
gambar/visual, dan mendramatisasikan karya sastra.
2 Daftar materi yang 1. Karakteristik ragam teks
sulit dipahami di 2. Teks nonfiksi secara teoritis dan secara praktis
modul ini 3. Menyusun artikel ilmiah
4. Menerapkan strategi pembelajaran sastra di sekolah dasar
3 Daftar materi yang 1. Materi tentang gagasan pokok dan kalimat utama
sering mengalami 2. Menentukan kalimat verbal dan nonverbal
miskonsepsi 3. Teks fiksi dan teks nonfiksi
4. Materi tentang Puisi dengan syair
5. Imajeri pada unsur intrinsik puisi

Anda mungkin juga menyukai