PENDAHULUAN
Penulisan adalah salah satu cara untuk menyampaikan gagasan atau ide
kepada para pembaca. Gagasan yang disampaikan melalui salah satu jenis tulisan
pengetahuannya.
bentuk bahasa tulis yang tujuan memberitahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil
dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau tulisan. Dengan
menulis, seseorang dapat menggali kemampuan dan potensi yang ada dalam
Menulis kreatif adalah ekspresi cara berpikir dalam menuangkan ide tulisan
yang berbeda berdasarkan data yang ada. dapat berupa puisi, cerpen, novel, dan
naskah drama.
pikiran. Menulis juga dapat dikatakan sebagai kegiatan merangkai huruf menjadi
1
kata atau kalimat untuk disampaikan kepada orang lain, sehingga orang lain dapat
Secara umum, di dalam penulisan terdapat empat jenis teks yaitu, narasi,
ciri tersendiri. Salah satu jenis teks adalah teks narasi. Dengan genre berbentuk
Teks narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu
kejadian seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Oleh
sebab itu, unsur yang paling penting pada sebuah narasi adalah unsur perbuatan
dan tindakan. Narasi lebih mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam
Buku bacaan anak umumnya ditulis dengan kalimat singkat, serta pilihan
kosakata dan tata bahasa sederhana dibandingkan bacaan orang dewasa. Buku
anak adalah buku yang sesuai dengan tingkat kemampuan membaca dan minat
Buku yang ditulis dan diberi ilustrasi untuk anak hingga berusia 12s.d.13
tahun. Termasuk ke dalam kategori ini adalah buku nonfiksi dan novel untuk
remaja, buku karton tebal, buku lagu anak, buku mengenal alphabet, belajar
berhitung, buku bergambar untuk belajar membaca, buku bergambar untuk belajar
Buku cerita bergambar atau picture book adalah jenis buku yang paling
2
ilustrasi/gambar dan teks. Umumnya buku mengandung cerita atau bergenre fiksi
walaupun pada satu atau dua jenis buku dapat mengandung materi nonfiksi.
Dalam buku bergambar kedudukan ilustrasi dan teks sama kuat, sehingga harus
anak memang unik, yaitu anak-anak sendiri dan orang tua yang memiliki anak-
Wolly dan Baku, si Sayur Hebat ialah judul naskah cerita bergambar yang
penulis buat. Mendapatkan gagasan untuk membuat naskah cerita bergambar ini
yaitu kurangnya minat mengonsumsi sayuran pada anak usia 3s.d.7 tahun. Oleh
sebab itu, penulis ingin berkontribusi sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan
penulis untuk menyusun naskah cerita bergambar anak yang dapat memberikan
b. Sulit untuk memilih kosakata dan tata bahasa yang lebih sederhana untuk anak.
sayur minim.
3
1.3 Ruang Lingkup dan Batasan
Dalam proses pembuatan tugas akhir penulis bersama tim telah menentukan
c. Sasaran pembaca untuk karya yang dibuat adalah anak berusia 3s.d.5tahun.
1.3.2 Batasan
sebelumnya, penulis akhirnya memilih salah satu masalah yang dibahas pada
tugas akhir ini. Masalah yang diangkat adalah sulitnya penulisan kreatif naskah
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah melakukan penulisan kreatif naskah
4
1.6 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan dan pembuatan tugas akhir ini diharapkan dapat memberi
manfaat bagi pembaca, sehingga buku anak “Wolly dan Baku, si Sayur Hebat” ini
a. Bagi pengarang, buku “Wolly dan Baku, si Sayur Hebat” diharapkan dapat
mengenai proses kreatif dalam menulis naskah cerita bergambar “Wolly dan
c. Bagi industri kreatif, buku anak “Wolly dan Baku, si Sayur Hebat” diharapkan
lainnya.
Untuk memudahkan penulisan tugas akhir, maka penulisan disusun sesuai dengan
panduan yang berlaku di Politeknik Negeri Media Kreatif. Tugas akhir ini terdiri
atas lima bab. Berikut garis besar materi yang terdapat pada setiap babnya.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, ruang lingkup dan
penulisan tugas akhir pada subbab diuraikan secara singkat, padat, jelas, dan
saling berkaitan.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi serangkaian teori yang meliputi teori tentang penerbitan, penulisan,
teknik penulisan, sastra anak, dan kesehatan mata yang menjadi dasar acuan yang
lain-lain.
Bab ini membahas tentang objek pengerjaan yang meliputi; gambaran spesifikasi
produk, organisasi tim dan manajemen kerja, kegiatan personal sesuai dengan
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisikan uraian-uraian yang sesuai dengan rumusan masalah yang telah
penulis tetapkan. Uraian-uraian tersebut dijelaskan satu per satu dalam bab ini,
dan disusun secara detail dengan bahasa yang komunikatif dan efektif. Pada bab
teknik narasi, yaitu (1) menentukan tema dan amanat yang akan disampaikan; (2)
akan ditampilkan dalam bentuk skema alur; (4) membagi peristiwa utama itu ke
6
dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita; (5) merinci peristiwa-
peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita; dan (6)
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan simpulan dan saran. Simpulan pada penulisan bab ini ditulis
sesuai dengan jawaban dari rumusan masalah dan tujuan penulisan yang telah
dibuat oleh penulis. Saran pada penulisan bab ini berisikan masukan yang bersifat
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penerbitan
atau institusi yang mengolah naskah mentah dari penulis atau pengarang hingga
menjadi bahan siap cetak dalam bentuk dummy (prototype buku). Siapa pun dapat
norma, serta undang-undang hak cipta yang berlaku yang kerap disebut self-
publisher.
penerbitan merupakan suatu kegiatan mengolah naskah menjadi karya yang siap
gagasan lahir dan diciptakan oleh seorang penulis menjadi sebuah karya tulis.
8
Menurut Putra (2017:15) proses kreatif ibaratkan seperti membangun
sebuah rumah, mulai dengan membangun fondasi yang kuat, hingga tahap
penyelesaian. Saat rumah itu sudah berbentuk dan berdiri kokoh, materi yang
membangun rumah tersebut sudah menjadi satu kesatuan yang kuat dan tidak bisa
dipisahkan. Proses kreatif pada sebuah karya nonfiksi tentunya akan berbeda
dengan karya fiksi. Karya fiksi lebih bertumpu pada kebebasan dan imajinatif,
proses kreatif adalah proses lahirnya ide dan gagasan oleh seorang penulis untuk
Creative Writing (2017:16) bahwa ada enam proses kreatif yang dialami oleh
Proofreading.
2.2.1 Invention
Invention atau invensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat
adalah penciptaan atau perancangan sesuatu yang sebelumnya tidak ada; reka
cipta (2008: 545). Invention dalam proses kreatif berarti mencari, menemukan
atau merancang sesuatu. Maksud dari hal ini ialah mencari dan menemukan
sebuah ide. Sebelum mulai menulis, baik penulis atau mengarang memerlukan
sebuah ide yang akan dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Menemukan sebuah
ide memang hal yang mudah. Namun, perlu diingat untuk menemukan ide brilian
9
Menemukan sebuah ide merupakan hal yang sangat sulit. Sehingga tahap
Invention ini memiliki jangka waktu yang berbeda-beda pada setiap orang. Proses
penemuan ide juga bermacam-macam dan unik. Ada yang hanya butuh merenung,
2.2.2 Collection
lukisan, objek penelitian, dan sebagainya (2015: 714). Collection dapat diartikan
sebagai proses seorang penulis mengumpulkan data dari ide yang akan ditulis.
Penulis akan mengumpulkan data informasi yang berkaitan dengan ide guna
mudah mengembangkan ide dan gagasan menjadi sebuah tulisan yang bermutu
dan informatif.
2.2.3 Organization
Keempat adalah kesatuan (susunan dann sebagainya) yang terdiri atas bagian-
bagian (orang dan sebagainya) dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan
merupakan proses dimana penulis mengatur dan menyatukan informasi dan data-
data yang didapatkan selama tahap koleksi dan membuat kerangka tulisan. Setiap
penulis dalam mengemas informasi yang terdapat pada tulisan secara beruntun.
10
2.2.4 Drafting
Drafting dalam proses kreatif yaitu menulis atau membuat draft. Pada tahap
ini, penulis mulai mengembangkan ide yang telah diatur sebelumnya pada
kerangka penulisan. Dalam proses membuat draft, penulis bebas menulis dan
mengutarakan idenya ke dalam tulisan tanpa takut salah. Selama menulis, penulis
harus bisa ‘lepas’ dan tidak memikirkan batasan-batasan, seorang penulis tidak
penulis dihadapkan dengan hambatan menulis yang bisa datang kapan saja.
kosakata, kurangnya percaya diri, menulis topik yang kurang disukai dan menulis
topik yang tidak disukai. Hambatan menulis bisa diatasi dengan cara diantaranya
pernah terlintas dalam pikiran kita. Penulis juga bisa melakukan cara dengan
mencoba untuk berkaca dan bertanya kepada diri sendiri; apakah sudah
televisi, koran dan atau radio hari ini. Lalu, perhatikan, renungkan, dan komentari
informasi yang diperoleh. Dari langkah tersebut bisa mendapatkan bahan tulisan
11
2.2.5 Revising
Revising adalah tahap sangat penting dalam setiap tulisan yang dibuat.
sering dilakukan penulis karena terlalu asik dan tengelam dalam daya imajinasi
komposisi dan kelengkapan naskah. (Hs. 2012:372). Oleh karena itu, tulisan yang
2.2.6 Proofreading
koreksi akhir pada tahapan pruf (cetak coba) pertama dan pruf kedua. Pruf
merupakan naskah yang sudah ditataletak dan didesain seperti layaknya halaman-
seperti salah ketik, bagian yang hilang, bagian yang sama karena copy paste,
Proofreading ini dapat dilakukan oleh penulis, editor, atau pihak lain yang
Jika pada tulisan yang nantinya akan di cetak, proofreading dilakukan dengan
cara melihat dalam bentuk dummy, sebelum akhirnya di cetak secara masal. Jika
12
tulisan diterbitkan secara digital, penulis atau editor bisa memeriksanya sebelum
diterbitkan.
2.3 Penulisan
kata atau kalimat untuk disampaikan kepada orang lain sehingga orang lain dapat
memahaminya. Adapun hasil dari tulisan tersebut adalah berupa pesan atau
menulis, kita pasti memiliki sebuah ide yang akan dijadikan sebuah topik yang
ada dipikiran kita menjadi bahasa di dalam sebuah tulisan. Penulisan dapat
Pilihan kata atau Diksi adalah proses pemilihan kata yang dilakukan oleh
tulis apapun, jika ingin dapat dinikmati oleh pembacanya, maka harus memiliki
13
diksi yang puitik dan berdaya kekuatan magis, baik memperngaruhi maupun
memikat pembacanya.
penulis tidak dapat lepas dari andas, dalam hal ini Andas Besar Bahasa Indonesia.
Ketepatan kata selalu berkorelasi dengan makna, sehinga apa yang disampaikan
pendengar. Seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan penulis, diksi dapat
mewakilinya. Oleh sebab itu, persoalan ketepatan pilihan kata menyangkut pula
untuk menentukan makna kata dan kosa kata dalam sebuah karangan untuk
2.3.2 Pengalimatan
tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat yang terdiri dari satu klausa disebut
kalimat sederhana. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa
bebas tanpa klausa terkait. Sedangkan, kalimat majemuk adalah kalimat yang
terdiri dari beberapa klausa bebas. Kalimat majemuk terdiri dari klausa bebas dan
klausa terikat. Klausa terikat dalam kalimat majemuk tidak dapat berdiri sendiri,
14
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dalam satu kalimat minimal harus
memiliki subjek (S) dan predikat (P) dan kalimat dibedakan menjadi dua, yaitu
2.3.3 Penarasian
sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Pengertian ini diambil
suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu. Narasi mencoba
kehidupan yang dinamis dalam satu rangkaian waktu yang dapat pula berupa fakta
Wacana narasi juga sering dijumpai pada buku bacaan anak. Setiap anak
menyukai cerita, baik yang dikemas secara lisan maupun yang dibukukan.
Kepribadian anak dapat dibangun dari bacaan-bacaan atau cerita lisan yang
a. Bahasa yang digunakan dalam sastra anak adalah yang mudah dipahami anak,
yaitu bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan pemahaman anak,
15
b. Pesan yang disampaikan berupa nilai-nilai, moral, dan pendidikan yang
Dengan demikian, sastra anak adalah sastra yang dari segi isi dan bahasa
sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual dan emosional anak. Hal ini
lainnya, seperti pengarang dan pembaca sebagai pencipta dan penikmat dalam
sastra anak tidak mutlak harus anak-anak. Karya sastra anak boleh ditulis dan
dibaca oleh orang dewasa, bahkan diharuskan, tujuannya agar orang dewasa
semakin tahu dan memahami dunia anak-anak, asalkan yang ditulis harus berisi
dan bersikap hati-hati; mulai tumbuh rasa keadilan dan ingin bebas dari orang
anak usia 8 dan 9 tahun mempunyai ketertarikan pada hobi dan koleksi yang
petualangan imaginatif.
Contoh karya sastra anak antara lain Kecil-Kecil Punya Karya: My First
Menurut Anggita dalam Teknik Pengesahan Pada Buku Bacaan Anak Alif
Tuntunan Doa Sehari-hari (2016) anak dapat dikelompokan dari berbagai aspek,
16
salah satunya berdasarkan aspek pendidikan. Morisson (2012:xvi-xvii) membagi
usia anak berdasarkan tingkat penidikan: prasekolah (tiga sampai lima tahun), TK
(lima sampai enam tahun), dan sekolah dasar awal (enam sampai Sembilan
tahun).
anak yang berada dalam tahap kerja keras lawan rendah diri. Dalam
perkembangan sosial dan emosi. Sedangkan anak-anak pada sekolah dasar awal
merupakan waktu anak memperoleh kepercayaan diri dan kepuasan ego dari
pernyataan-pernyataan diatas bahwa usia anak TK, yaitu lima sampai enam tahun.
Sebuah buku dapat dipandang sebagai buku anak jika citraan dan metafora
kehidupan yang dikisahkan, baik dalam hal isi (emosi, perasaan, pikiran, saraf
pengekspresian) dapat dijangkau dan dipahami oleh anak sesuai dengan tingkat
mengatakan bahwa buku anak adalah buku yang menempatkan mata anak-anak
Dari apa yang diuraikan di atas dapat dikatakan bahwa buku anak
merupakan buku yang ditujukan untuk anak yang dikisahkan dapat dijangkau dan
dipahami oleh anak, serta menempatkan mata anak-anak sebagai pengamat utama.
17
2.5.1 Jenis Buku Bacaan Anak
Terhadap jenis buku bacaan anak, Penulis meminjam penjelasan dua orang pakar.
Sarumpet (2010:14-18) membagi enam jenis buku bacaan anak di bawah umur
sebagai berikut.
Buku huruf/ ABC merupakan buku yang memperkenalkan abjad atau yang
2. Buku Berhitung
Buku tanpa kata merupakan buku yang hanya menampilkan gambar dan
tidak ada kata atau ungkapan apapun di dalamnya. Buku ini mengandalkan
gambar yang baik untuk menyatakan pikiran dan cerita pada anak.
Buku bacaan pemula merupakan buku yang sengaja ditulis untuk anak-
dengan menggunaan gambar. Dalam buku ini, baik cerita maupun gambar
18
mempunyai fungsi untuk menyampaikan kisah sehingga kedua aspek itu
Menurut Trim (2017:289) buku bergambar atau picture book adalah jenis
buku yang paling banyak diproduksi untuk anak-anak. Buku jenis ini
atau bergenre fiksi walaupun pada satu atau dua jenis buku dapat mengandung
materi nonfiksi.
Dalam buku bergambar kedudukan ilustrasi dan teks sama kuat, sehingga
buku anak memang unik, yaitu anak-anak sendiri dan orang tua yang memiliki
Terhadap jenis buku bacaan bergambar, Penulis meminjam penjelasan dua orang
pakar. Trim (2017:290) membagi empat jenis buku bacaan bergambar sebagai
berikut.
Buku ini terbuat dari karton tebal, terkadang antiair sehingga lebih tahan
19
2. Buku Bergambar Tanpa Kata
3. Buku Interaktif
4. Buku Konsep
Buku berfokus pada satu konsep dan belum tentu menyajikan satu cerita.
abstrak bagi anak. Contoh lain, yaitu konsep lawan kata: besar dan kecil;
Menurut KBBI V judul merupakan nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam
buku yang dapat menyiratkan secara pendek isi atau maksud buku atau bab itu.
menurut Komaidi (38:2017) judul adalah kepala karangan. Sangat penting sebagai
gambaran dari isi karangan. Prinsipnya, judul itu harus pendek, padat, menarik,
20
Judul bisa dibuat di awal, bisa juga di tengah atau akhir dalam proses penulisan.
Tetapi, usahakan judul dibuat awal karena akan membantu penulis untuk
mengarahkan isi karangan. Kalau tidak bisa di awal, boleh saja judul dibuat di
akhir penulisan. Jangan menunggu judul kelamaan, sehingga tulisan tidak selesai.
Usahakan sebelum menulis karangan judul sudah dibuat walaupun tidak terlalu
bagus, karena ia akan membantu ke mana arah karangan akan dibuat. Setelah
Dari kedua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa judul adalah kepala karangan.
dalam membuat naskah cerita bergambar Wolly dan Baku si Sayur Hebat, Wolly
dan Baku merupakan tokoh cerita sayuran jenis wortel dan bayam dari sebuah
naskah cerita bergambar yang penulis buat. Lalu, sayur hebat merupakan arti
Menurut Rizky dalam website hellosehat mengatakan buah dan sayur adalah
bagian penting dalam pola makan sehat yang ideal. Pasalnya, kandungan nutrisi di
dalamnya merupakan salah satu faktor penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
Bahkan nutrisi yang terkandung didalam buah dan sayur sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak. Terdapat 3 manfaat makan buah dan sayur
1. Peningkatan Gizi
Tubuh anak membutuhkan asupan gizi baik yang bisa didapatkan dari
sayur dan buah yang mengandung banyak vitamin, mineral serta manfaat
21
lainnya.wortel kaya akan vitamin A, dan bayam adalah sumber zat besi yang
Buah dan sayuran kaya akan serat yang mengenyangkan, namun rendah
lemak dan kalori. Mulailah ajak anak untuk memilih buah dan sayur sebagai
kegemukan.
Menurut uraian diatas, Penulis membuat naskah “Wolly dan Baku si Sayur
Hebat” untuk menarik minat dan kesukaan mengonsumsi sayur dan buah
pada anak sejak dini. Banyak terkandung vitamin dan gizi pada buah dan
sayur yang baik untuk tumbuh kembang anak. Banyaknya anak yang
untuk membuat naskah cerita bergambar Wolly dan Baku si Sayur Hebat.
Tujuan penulis membuat naskah tersebut agar para anak mulai menyukai
22
BAB III
METODE PELAKSANAAN
perannya sebagai penulis berdasarkan prinsip kerja sesuai dengan teori dan
Dalam objek pengerjaan ini berisi spesifikasi karya yang dibuat, organisasi
tim dan manajemen kerja, dan kegiatan personal masing-masing anggota tim.
semakin banyak pula naskah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan para
minim dan jarang dilakoni oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, para akademisi di
Indonesia juga jarang menulis buku. Tentu fenomena ini menjadi sebuah
dari itu tujuan penulis membuat naskah cerita bergambar “Wolly dan Baku si
Sayur Hebat adalah untuk memenuhi kebutuhan para pembaca dalam berbagai
23
3.1.2 Spesifikasi Buku
Karya tugas akhir yang berjudul “Wolly dan Baku, si Sayur Hebat” disusun
melihat sesuatu yang sedang mencoba masuk melewati jaring untuk melindungi
Wolly dan Baku dari hama yang ingin merusak mereka. Apakah Wolly dan Baku
akan selamat dari serangan hama? Temukan jawaban dan faktor penyebabnya di
sini!
24
Gambar 3.1
Menulis naskah untuk buku anak “Wolly dan Baku, si Sayur Hebat” dalam
25
b. Editor: Alvon Ari Sandi
Mengedit naskah buku anak buku anak “Wolly dan Baku, si Sayur Hebat”
yang telah ditulis oleh penulis dalam kurun waktu 1 bulan serta proof reading
Membuat ilustrasi dan mengatur tata letak untuk buku anak “Wolly dan Baku,
si Sayur Hebat” dari naskah yang ditulis oleh penulis selama kurun waktu 3
bulan.
Penulis sebagai pengarang naskah buku anak “Wolly dan Baku, si Sayur
Hebat” berperan membuat naskah. Naskah yang dibuat berdasarkan hasil riset di
Proses kreatif dalam penulisan naskah buku cerita bergambar anak ini,
bahwa ada enam proses kreatif yang dilakukan oleh penulis, yaitu Invention,
1. Invention
26
dan unik. Ada yang hanya butuh merenung, membaca, menonton, bahkan
mendengarkan sesuatu.
2. Collection
Dalam proses kreatif penulisan naskah buku cerita bergambar anak “Wolly
dan Baku si Sayur Hebat”, penulis mengumpulkan data dari ide yang akan
yang kaya, penulis akan dengan mudah mengembangkan ide dan gagasan
3. Organization
Dalam proses kreatif penulisan naskah buku cerita bergambar anak “Wolly
4. Drafting
Kerangka karangan yang sudah di bagi dalam beberapa bagian seperti bagian
draft secara rinci dalam beberapa detail pendukung cerita. Tujuannya agar
27
5. Revising
6. Proofreading
kegiatan koreksi akhir pada tahapan pruf (cetak coba) pertama dan pruf kedua.
Pruf merupakan naskah yang sudah ditataletak dan didesain seperti layaknya
kekeliruan, seperti salah ketik, bagian yang hilang, bagian yang sama karena
copy paste, bagian yang salah tempat, ataupun koreksi yang belum
dimasukkan.
Juni
2. Penetapan
Pembimbing TA
3. Penyelesaian
28
Karya TA
4. Penyusunan
Laporan TA
5. Seminar TA
6. Sidang TA
7. Revisi TA
29
BAB IV
PEMBAHASAN
Bergambar “Wolly dan Baku si Sayur Hebat” ini memiliki tiga identifikasi
masalah yang dirumuskan menjadi satu rumusan masalah. Masalah yang dibahas
adalah mengenai proses kreatif penulisan naskah buku cerita bergambar “Wolly
dan Baku si Sayur Hebat”. Penulis membahas hal tersebut karena rumitnya proses
Naskah buku anak “Wolly dan Baku si Sayur Hebat” merupakan naskah
dan buah untuk anak yang disajikan dalam sebuah bentuk cerita yang berurutan.
Melalui buku tersebut dapat disampaikan secara faktual mengenai kebiasaan dan
perbuatan seorang anak yang tidak mau mengkonsumsi sayur dan buah dengan
cara cerita disampaikan langsung melalui pokok cerita pada setiap halamannya
dan disajikan dengan gambar atau ilustrasi agar anak-anak dapat memahami
ini, penulis merujuk teori Putra (2016:17) dalam melakukan proses kreatif
penulisan. Penulis menerapkan ada enam proses kreatif yang dialami dalam
30
4.1 Proses Kreatif Penulisan Naskah Buku Cerita Bergambar Tentang
4.1.1 Invention
sesuatu. Maksud dari hal ini ialah mencari dan menemukan sebuah ide. Seperti
yang telah dijabarkan pada Bab II, Menemukan sebuah ide merupakan hal yang
sangat sulit. Sehingga tahap Invention ini memiliki jangka waktu yang berbeda-
beda pada setiap orang. Proses penemuan ide juga bermacam-macam dan unik.
sesuatu.
Mendapatkan ide untuk menulis naskah buku cerita bergambar anak “Wolly
dan Baku si Sayur Hebat” tercipta dari pengamatan penulis di lingkungan sekitar
bahwa anak-anak ditempat penulis tinggal banyak anak-anak yang jarang bahkan
sama sekali tidak mengkonsumsi sayuran. Terdapat kandungan gizi dan vitamin
Ide yang tercetus dalam pikiran penulis ketika melihat seorang anak berusia
empat tahun sedang disuapi makanan oleh ibunya. Ketika itu, si anak menolak
untuk makan sayuran. Tidak hanya itu, penulis juga melihat keponakan yang
mendapatkan tema untuk menulis sebuah naskah buku cerita bergambar anak
bergambar anak, penulis mencari ide untuk jenis sayuran yang menarik untuk
31
ditulis sebagai objek dari naskah buku cerita bergambar anak. Melihat ibu sedang
yang terlihat sangat segar. Lalu tercetus ide baru untuk mengangkat wortel dan
Penulis menentukan tokoh pada naskah buku cerita bergambar anak yaitu
wortel dan bayam tersebut, membuat nama tokoh yang unik dan menarik tidaklah
mudah. Akhirnya penulis mendapatkan ide untuk nama tokoh di dalam naskah
buku cerita bergambar anak dari manfaat masing-masing sayuran wortel dan
bayam. Mengkonsumsi sayur wortel membuat mata menjadi sehat dan manfaat
Jadi, penulis menentukan nama tokoh sayur wortel sebagai Wolly, yaitu
singkatan dari wortel jeli. Nama tokoh sayur bayam sebagai Baku, yaitu bayam
kuat. Tidak hanya kedua jenis sayuran tersebut yang menjadi tokoh utama pada
naskah buku cerita bergambar anak tersebut. Penulis juga menambahkan tokoh
seorang petani yang mempunyai perkebunan wortel dan bayam. Nama tokoh
petani tersebut ialah Pak Ardi, munculnya nama Pak Ardi dalam naskah buku
cerita bergambar anak dari sebuah film tahun 2000 berjudul Petualangan Sherina.
Pada film tersebut terdapat tokoh bernama pak ardiwilaga yang mempunyai
puluhan hektar kebun. Lalu penulis menentukan tokoh seorang petani bernama
Dalam buku tersebut, diceritakan seorang petani disebuah desa yang gemar
menanam sayuran jenis wortel dan bayam yang diserang oleh hama. Lalu, petani
32
Karena petani tersebut tau manfaat dari sayuran wortel dan bayam untuk
Amanat merupakan pesan moral yang didapat dalam sebuah karangan yang
amanat dalam buku cerita bergambar “Wolly dan Baku si Sayur Hebat” agar para
anak dapat mengkonsumsi sayuran terutama wortel dan bayam. Agar menjaga
4.1.2 Collection
Dalam proses kreatif penulisan naskah buku, mengumpulkan data dari ide
yang akan ditulis itu sangat penting. Hal tersebut bertujuan untuk mengumpulkan
data informasi yang berkaitan dengan ide guna memperluas pengetahuan. Dengan
pengetahuan yang kaya, penulis akan dengan mudah mengembangkan ide dan
Dari beberapa pencarian ide pada tahap invention yang pertama, penulis
mengkonsumsi sayur. Kedua, penulis menentukan jenis sayuran yang akan ditulis
dalam naskah buku cerita bergambar anak yaitu sayur wortel dan bayam. Ketiga,
penulis mecari nama tokoh yang unik dan menarik untuk dimuat dalam naskah
buku cerita bergambar anak yaitu tokoh wortel bernama wolly, bayam bernama
33
depok anak-anak yang mengkonsumsi sayuran sangat sedikit. Bahkan terdapat 15
anak yang sama sekali tidak mengkonsumsi sayuran. dalam kesehariannya anak
mengkonsumsi sayur karena rasa sayur yang pahit dimulut sehingga membuat
anak tersebut tidak mengkonsumsi sayuran terutama jenis wortel dan bayam.
Dari tahap mengumpulkan ide diatas bahwa topik yang akan ditulis dalam
naskah buku cerita bergambar anak yaitu manfaat mengkonsumsi sayuran pada
anak khususnya sayur wortel dan bayam. Karena dapat menyehatkan mata dan
4.1.3 Organization
Dalam proses kreatif penulisan naskah buku cerita bergambar anak “Wolly
dan Baku si Sayur Hebat”, penulis menyatukan informasi yang didapatkan selama
Gambar 4.1
Bagan mapping ide buku cerita bergambar anak
Membuat kerangka
tulisan “Wolly dan
Baku si Sayur
Hebat”
34
Dari bagan di atas, penulis mempunyai beberapa informasi dan data yang dapat
dijadikan sebuah kerangka tulisan dalam membuat naskah buku cerita bergambar
Tabel 4.1
Kerangka Tulisan Naskah Buku Cerita Bergambar Anak “Wolly dan Baku
si Sayur Hebat”
Awal
Menanam sayuran wortel dan bayam
bayam
35
Penulis membagi beberapa peristiwa utama tersebut ke dalam beberapa
bagian dengan tujuan agar mempermudah alur cerita. Jadi, dengan adanya
kerangka karangan ini, penulis dapat membatasi peristiwa utama atau pokok
4.1.4 Drafting
Kerangka karangan yang sudah di bagi dalam beberapa bagian seperti bagian
awal, bagian pertengahan, dan bagian akhir, selanjutnya penulis membuat draft
secara rinci dalam beberapa detail pendukung cerita. Tujuannya agar memperjelas
dan merinci lagi dari peristiwa-peristiwa utama. Hal ini juga dilakukan agar para
pembaca dapat menikmati alur cerita seperti terjadi pada pengalamannya sendiri.
peristiwa.
Tabel 4.2
Rincian Peristiwa-Peristiwa Utama ke dalam Detail-Detail Peristiwa
Utama
36
wortel dan bayam.
.
Memberikan Halaman 4: Pak Ardi memberikan
Pada pagi hari, pak ardi
pupuk dan air bersiap untuk memberikan pupuk dan menyiram
pupuk dan air untuk Wolly dan
sayurannya supaya
Baku agar terus tumbuh besar.
“ini bapak kasih pupuk dan air tumbuh besar dan tetap
ya agar kalian dapat tumbuh
besar dan tetap hidup ya”, ucap hidup.
pak Ardi kepada Wolly dan
Baku. “asyik, semoga kita
berdua dapat tumbuh dengan
cepat ya Baku”, kata Wolly
kepada Baku
Menutupi jaring Halaman 6: Pak Ardi menutupi
Setelah pak Ardi memberikan
pupuk dan air untuk Wolly dan tanamannya agar
Baku, ia pun langsung menutupi
terhindar dari serangan
tanamannya agar tidak
terganggu oleh hama yang ada hama.
di perkebunan
tersebut.”sekarang bapak tutupi
kamu dengan jaring agar hama
tidak dapat merusak kamu ya”,
ucap pak Ardi
Wolly dan Baku Halaman 8: Wolly dan Baku
Ketika malam hari, Wolly dan
beristirahat Baku pun bergegas untuk tidur. beristirahat pada malam
Tetapi, Baku pun merasa tidak
hari. Merasa ada hama
tenang karena merasa ada yang
sedang berjalan menuju ke yang ingin menghampiri.
arahnya. “kamu kenapa baku
kok sepertinya gelisah sekali?”,
ucap Wolly. “seperti ada yang
berjalan menuju aku”, jawab
Baku dengan berbisik..
37
Wolly melihat Halaman 10: Wolly dan baku
Halaman 14:
38
Halaman 18: tubuhnya tidak hilang.
39
seperti itu ya kenapa jaringnya
rusak dan kalian berdua pindah
ke pot ini?” kata pak Ardi.
40
bayam untuk tetap sehat dan pengelihatannya dan
menghalangi penyakit dari
tubuh manusia” ucap pak Ardi. membuat badannya tetap
“jadi itulah alasan bapak
kuat. Lalu, Wolly dan
kenapa dikebun ini ditanami
dengan sayuran wortel dan Baku berjanji saling
bayam seperti kalian ini. Agar
bapak tetap sehat dan dapat menjaga agar hama tidak
memberikan manfaat untuk
orang lain” sambung pak Ardi. dating lagi. Karena dapat
menyebabkan kedua
Halaman 32:
tanaman tersebut mati.
“baiklah pak, mulai saat ini
kami berdua akan saling
menjaga satu sama lain dengan
kelebihan yang kami punya
agar tetap sehat dan
bermanfaat bagi tubuh
manusia” ucap Wolly dan Baku.
Halaman 34:
4.1.5 Revising
41
Pada naskah buku cerita bergambar anak “Wolly dan Baku si Sayur hebat”
melakukan dua proses revisi. Yaitu revisi dari proses kreatif naskah yang
dilakukan oleh penulis dan revisi dari proses penerbitan naskah yang dilakukan
Yang penulis lakukan pada proses revising terkait format naskah, urutan tampilan,
Tabel 4.3
4 Pada pagi hari, pak ardi Pagi hari, pak Ardi - Huruf kapital
bersiap untuk bersiap untuk pada nama.
memberikan pupuk dan memberikan pupuk dan - Pengurangan
air untuk Wolly dan air untuk Wolly dan Baku kata terus.
Baku agar terus tumbuh agar tumbuh besar. “ini
besar. “ini bapak kasih bapak kasih pupuk dan
42
pupuk dan air ya agar air ya agar kalian dapat
kalian dapat tumbuh tumbuh besar dan tetap
besar dan tetap hidup hidup ya”, ucap pak Ardi
ya”, ucap pak Ardi kepada Wolly dan Baku.
kepada Wolly dan Baku. “asyik, semoga kita
“asyik, semoga kita berdua dapat tumbuh
berdua dapat tumbuh dengan cepat ya Baku”,
dengan cepat ya Baku”, kata Wolly kepada Baku.
kata Wolly kepada Baku.
43
10 Akhirnya, Wolly pun Akhirnya, Wolly pun - Mengilangkan
mencoba menenangkan kata dapat.
mencoba menenangkan Baku agar tertidur
dengan tenang. “kamu
Baku agar dapat tertidur
tenang saja Baku, itu
dengan tenang. “kamu hanya perasaanmu saja”,
ucap Wolly.
tenang saja Baku, itu
hanya perasaanmu
44
ulat daun!!”, teriak ulat daun!!”, teriak
Wolly dengan kencang. Wolly dengan kencang.
20 Pagi hari tiba, Pak Ardi Pagi hari tiba, Pak Ardi - Menghilangkan
melihat jaring sudah melihat jaring sudah kata pun.
rusak dan kedua rusak dan kedua
sayurannya pun tidak sayurannya tidak ada di
ada di tempat biasanya. tempat biasanya. “lhooo
“lhooo ini kok rusak ini kok rusak semua??
semua?? Wolly dan Baku Wolly dan Baku juga
juga tidak ada disini?? tidak ada disini??
Dimana mereka??” kata Dimana mereka??” kata
Pak Ardi dengan nada Pak Ardi dengan nada
paniknya. paniknya.
45
rumahnya.”lhoo kok kok kalian disini? Apa
kalian disini? Apa yang yang terjadi semalam
terjadi semalam dengan dengan kalian berdua?”
kalian berdua?” ucap ucap pak Ardi dengan
pak Ardi dengan panik. panik.
26 Pagi itu, pak Ardi Pagi itu, pak Ardi - Mengganti kata
bercerita kepada Wolly bercerita kepada Wolly gak menjadi
dan Baku kenapa ia dan Baku kenapa ia tidak.
sangat suka untuk sangat suka untuk
menanam sayuran jenis menanam sayuran jenis
wortel dan bayam. wortel dan bayam.
“kalian berdua tahu gak “kalian berdua tahu
kenapa bapak suka sekali tidak kenapa bapak suka
menanam sayuran jenis sekali menanam sayuran
wortel dan bayam di jenis wortel dan bayam di
kebun ini?” ucap pak kebun ini?” ucap pak
Ardi. “karena kita Ardi. “karena kita sangat
sangat bermanfaat kan bermanfaat kan pak
pak untuk tubuh untuk tubuh manusia?”
manusia?” jawab wolly. jawab wolly.
46
mengkonsumsi sayur sayur wortel itu ialah - Menghilangkan
wortel itu ialah untuk untuk merawat kesehatan huruf k pada
merawat kesehatan mata. mata. Karena kandungan kata
Karena kandungan gizi gizi di dalam wortel mengonsumsi.
di dalam wortel itu terdapat vitamin A yang - Menghilangkan
terdapat vitamin A yang dapat mencegah mata kata itu.
dapat mencegah mata dari penyakit seperti
dari penyakit seperti glaucoma,katarak, dan
glaucoma,katarak, dan miopi” ucap Pak Ardi.
miopi” ucap Pak Ardi.
32 Mulai saat itu, Wolly dan Mulai saat itu, Wolly dan - Menghilangkan
Baku saling menjaga
satu sama lain dari hama Baku saling menjaga satu kata juga.
yang ingin merusak
mereka agar tetap
47
tumbuh juga bermanfaat sama lain dari hama
bagi tubuh manusia.
yang ingin merusak
4.1.6 Proofreading
Pada tahap ini penulis membaca ulang naskah “Wolly dan Baku si Sayur Hebat”.
bagaimana penulis menarasikan cerita. Selain itu, penulis juga mengecek apakah
kalimat demi kalimat sudah dapat dipahami atau tidak. Setelah penulis melakukan
membaca naskah buku “Wolly dan Baku si Sayur Hebat”. Cara tersebut dilakukan
Dari semua yang sudah dijelaskan, maka proses penulisan naskah “Wolly dan
telah selesai dibuat. Dalam proses menulis tersebut telah dijelaskan dari tahap
tahapan tersebut penulis dapat menghasilkan karya berupa naskah buku cerita
48
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dalam penulisan dan pembuatan naskah buku cerita bergambar anak “Wolly
dan Baku si Sayur Hebat” diharapkan dapat memberi manfaat informasi tentang
cerita bergambar “Wolly dan Baku, si Sayur Hebat” sampai selesai, dan dapat
Penulisan naskah buku cerita bergambar anak “Wolly dan Baku si Sayur
Hebat” melewati enam tahap proses kreatif. Tahapan proses kreatif dalam menulis
naskah cerita bergambar “Wolly dan Baku, si Sayur Hebat” yaitu Invention,
naskah buku cerita bergambar anak yaitu manfaat mengkonsumsi sayur. Kedua,
penulis menemukan jenis sayuran yang akan ditulis dalam naskah buku cerita
bergambar anak yaitu sayur wortel dan bayam. Ketiga, penulis mecari nama tokoh
yang unik dan menarik untuk dimuat dalam naskah buku cerita bergambar anak
yaitu tokoh wortel bernama wolly, bayam bernama baku, dan petani bernama pak
ardi.
49
Collection, penulis mengumpulkan ide yang didapatkan dari tahap invention
yaitu tema naskah buku cerita bergambar anak adalah manfaat mengonsumsi
sayur, menemukan jenis sayuran yang akan ditulis dalam naskah buku cerita
bergambar anak adalah sayur wortel dan bayam, mendapatkan nama tokoh untuk
naskah buku cerita bergambar anak yaitu tokoh wortel bernama wolly, bayam
untuk mengonsumsi sayuran, anak usia 3s.d.5 tahun jarang mengonsumsi sayuran,
anak lebih suka makan junkfood, menentukan wortel sebagai sayuran yang baik
untuk anak, menentukan tema yaitu manfaat mengonsumsi sayur wortel dan
bayam, membuat judul “Wolly dan Baku si Sayur Hebat”, membuat kerangka
dibagi dalam beberapa bagian seperti bagian awal, pertengahan, dan akhir.
Tujuannya agar penulis dapat membuat cerita yang sesuai dengan alur dan dapat
Revising, Pada naskah buku cerita bergambar anak “Wolly dan Baku si Sayur
hebat” melakukan dua proses revisi. Yaitu revisi dari proses kreatif naskah yang
dilakukan oleh penulis dan revisi dari proses penerbitan naskah yang dilakukan
oleh teman penulis bernama Alvon Arisandi sebagai editor. Penulis melakukan
proses revising terkait format naskah, urutan tampilan, Bahasa, komposisi, dan
kelengkapan cerita.
50
Proofreading, penulis meminta beberapa teman di sekitarnya untuk membaca
naskah buku “Wolly dan Baku si Sayur Hebat”. Cara tersebut dilakukan untuk
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan terkait dengan hasil pembahasan tugas
a. Bagi pengarang yang akan atau sedang menulis naskah buku anak khususnya
tentang manfaat sayur untuk anak, sebaiknya mencari fakta atau data yang
b. Bagi mahasiswa, khususnya yang akan menyusun tugas akhir tentang naskah
buku anak, sebaiknya mencari teori-teori yang akurat dari buku referensi para
ahli.
sebaiknya menerbitkan buku anak tentang manfaat sayur yang dikemas dalam
51