Anda di halaman 1dari 2

Nama : Arham Fadilah

NIM : 2022.10.IT.012
Kelas : 1 Refuler
1. Paragraf Narasi
Merupakan gaya pengungkapan yang bertujuan menceritakan atau mengisahkan rangkaian
kejadian atau peristiwa berdasarkan perkembangannya dari waktu ke waktu sehingga
tampak seolah-olah pembaca mengalaminya.
Contoh :
"Rendra memiliki nama asli Willibrordus Surendra Broto. Pada 12 Agustus 1970, dia
memutuskan untuk masuk Islam dan mulai saat itu jugalah dia menggunakan nama
Rendra. Rendra mengawali kariernya dalam bidang seni lewat drama yang bertajuk
'Dataran Lembah Neraka' yang juga dimuat di majalah Drama (No.1, Februari 1953).
Saat masa awal kariernya sebagai sastrawan (1954-1962) sekitar 30-an cerpennya
telah dimuat dalam surat kabar dan majalah Kisah, Minggu Pagi, Drama, Sastra, dan
masih banyak lagi. Sejak saat itulah karier Rendra sebagai penyair mulai menonjol."
2. Paragraf Deskripsi
Ialah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Yang memiliki objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang
ingin disampaikan penulis.
Contoh :
Ruangan berukuran 9m x 8m ini sungguh sangat nyaman ditempati. Sebuah sofa empuk
berwarna putih dengan meja kayu berada di tengah ruangan. Sementara itu, rak buku
berisi beberapa novel dan buku-buku ilmiah diletakkan mepet dengan dinding sebelah
selatan, bersanding dengan sebuah pot berisi pohon palem kecil yang seakan-akan
menyatu dengan tembok yang dicat dengan warna hijau muda. Di luar ruangan, terdapat
sebuah kolam kecil berukuran 2,5m x 2m berisi beberapa ikan koi yang berseliweran.
Suara gemericik air dari kolam menambah sejuknya suasana di ruang tamu milik Pak
Toni ini.
3. Paragraf Eksposisi
Merupakan paragraf yang bertujuan untuk menginformasikan sesuatu sehingga
memperluas pengetahuan pembaca. Paragraf eksposisi bersifat ilmiah atau nonfiksi.
Contoh :
Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau bangunan kepada korban
gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan dengan tingkat
kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan mendapat bantuan sekitar Rp10 juta.
Warga yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar Rp20 juta. Warga yang
rumahnya rusak berat mendapat bantuan sekitar Rp30 juta. Calon penerima bantuan
tersebut ditentukan oleh aparat desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.
3. Paragraf Argumentasi
Ialah sebuah karangan yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Untuk memperkuat
ide atau pendapatnya, penulis karangan argumentasi harus menyertakan data-data
pendukung.
Adapun tujuannya, agar pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan
penulis. Supaya tujuan tersebut bisa tercapai, paragraf argumentasi harus disertai
fakta-fakta aktual, seperti hasil penelitian, data, teori, pendapat dari ahli, dan
yang lainnya.
Contoh :
a.) Argumentasi Pendidikan
Pendidikan di Indonesia dewasa ini masih tertinggal dengan pendidikan dari negara-
negara lain di dunia. Bahkan, Indonesia masih keok dengan negara tetangga, seperti
Malaysia dan Singapura, dalam bidang pendidikan.
Hal ini dapat disaksikan dari banyaknya penduduk mereka yang memperoleh pendidikan
sampai ke perguruan tinggi. Sementara di Indonesia, jumlah penduduk yang
mendapatkan pendidikan saja masih jauh tertinggal dengan negara lain, apalagi di
tempat-tempat tertinggal seperti NTB, NTT, Papua, dan masih banyak lagi tempat
lainnya.
Ketertinggalan pendidikan di tempat-tempat tersebut disebabkan karena tidak
meratanya pendidikan di Indonesia. Pemerintah cuma membangun fasilitas pendidikan
di tempat perkotaan, terkhusus di Pulau Jawa.
Tak cuma itu, terbatasnya jumlah guru yang ada di tempat tersebut ikut serta
menjadi penyebab makin jauhnya jalan masuk pendidikan yang ada di tempat.
Jadi, pendidikan di Indonesia justru makin tidak merata serta cenderung tertinggal
sehingga belum sanggup bersaing dengan negara lain yang ada di dunia.
b.) Argumentasi tentang Sampah
Permasalahan yang paling besar di Indonesia saat ini sebenarnya adalah sampah
karena sudah tidak terkontrol lagi. Sampah rumah tangga, terutama plastik, menjadi
satu di antara kendala yang sangat besar bagi negara Indonesia. Perlu adanya
langkah efektif yang bisa memangkas jumlah sampah plastik ini supaya alam tetap
sehat.
Sampah yang tidak terkontrol bisa menimbulkan banyak bencana, seperti banjir yang
memang sudah seperti agenda rutin. Satu di antara yang menjadi penyebabnya
sebenarnya adalah perilaku masyarakat, terutama dalam pengelolaan sampah dalam hal
pembuangan. Banyak orang yang masih buang sampah secara sembarangan.
Perlu adanya pendidikan mengenai sampah dan cara membuang yang baik dan benar
supaya tidak salah. Pemerintah pun perlu memberi sanksi tegas supaya masyarakat
patuh dan disiplin dalam membuang sampah.

Anda mungkin juga menyukai