Anda di halaman 1dari 77

PANDUAN

BAGI KPPS, PENGAWAS TPS,


SAKSI, PEMANTAU DAN
MASYARAKAT PEMILIH
DALAM PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA PEMIL
U 2024

Akademi Pemilu dan Demokrasi


(APD)
PANDUAN
BAGI KPPS, PENGAWAS TPS,
SAKSI, PEMANTAU DAN
MASYARAKAT PEMILIH
DALAM PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA PEMILU 2024

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) i


PANDUAN BAGI KPPS, PENGAWAS TPS,
SAKSI, PEMANTAU DAN MASYARAKAT PEMILIH
DALAM PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
PEMILU 2024

Penyusun
Akademi Pemilu dan Demokrasi

Editor
Yugha Erlangga

Desain & Layout


Yudi N.R.

@Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-Undang Pengutipan,


Dilarang melakukan penggandaan (copy) Isi Buku ini

Diterbitkan oleh

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
ii dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
PANDUAN
BAGI KPPS, PENGAWAS TPS,
SAKSI, PEMANTAU DAN
MASYARAKAT PEMILIH
DALAM PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA PEMIL
U 2024

Akademi Pemilu dan Demokrasi


(APD)
Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) iii
DAFTAR ISI

MENGAPA PANDUAN INI DISUSUN? .......................................... vi


SIAPA SAJA YANG ADA DI TEMPAT
PEMUNGUTAN SUARA? ............................................................. viii
APA TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBANNYA? ..................... ix

1. SEBELUM PEMUNGUTAN SUARA ........................................... 1


— Mempersiapkan Pemungutan Suara ................................ 2
— Bagaimana Membangun TPS? ......................................... 4
— Prinsip TPS Akses ........................................................... 6
— Memastikan Perlengkapan Pemungutan Suara ............... 6
— Memastikan Dukungan Perlengkapan Lainnya ................ 9
— Pengawasan Sebelum Pemungutan Suara .................... 12
— Alat Kerja sebelum Pemungutan Suara ...........................13

2. PEMUNGUTAN SUARA .......................................................... 15


— Pembagian dan Alur Tugas KPPS .................................. 16
— Saksi di TPS .................................................................. 20
— Mempersiapkan Pemungutan Suara .............................. 21
— Memulai Rapat Pemungutan Suara ............................... 21
— Proses Rapat Pemungutan Suara ................................. 22
— Penjelasan kepada Pemilih Tentang
Tata Cara Pemberian Suara .......................................... 24
— Pelaksanaan Pemberian Suara ...................................... 24
— Pemilih Mengganti Surat Suara...................................... 27
— Larangan Saat Pemberian Suara ................................... 28
— Pendampingan Pemilih .................................................. 28
— Jelang Pemungutan Suara Selesai ................................ 29

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
iv dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
— Menyelesaikan Pemungutan Suara ................................ 29
— Pemberian Suara di TPS Lokasi Khusus ....................... 30
— Pemberian Suara dengan Sistem Noken/Ikat ................. 31
— Alat Kerja pada Pemungutan Suara ............................... 31

3. PENGHITUNGAN SUARA ...................................................... 33


— Persiapan Penghitungan Suara ..................................... 34
— Pembagian Tugas Anggota KPPS
untuk Penghitungan Suara ............................................ 36
— Proses Pelaksanaan Penghitungan Suara ..................... 37
— Penentuan Suara Sah Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden ........................................................ 39
— Penentuan Suara Sah Pemilu anggota DPR,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota ................... 39
— Penentuan Suara Sah Pemilu Anggota DPD .................. 43
— Penentuan Suara Tidak Sah .......................................... 44
— Rumus Akurasi Penghitungan Suara ............................. 44
— Pemberian Tanda Silang Pada Surat Suara ................... 45
— Setelah Penghitungan Selesai ....................................... 45
— Pengisian Hasil dan Salinan .......................................... 46
— Penyelesaian Keberatan ................................................ 48
— Pengumuman Penghitungan Suara ............................... 49
— Penyerahan Kotak Suara ............................................... 50
— Pemungutan Suara Ulang .............................................. 50
— Penghitungan Suara Ulang ............................................ 52
— Alat Kerja Pada Penghitungan Suara ............................ 54

Lampiran ..................................................................................... 56

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) v


MENGAPA PANDUAN
INI DISUSUN?

P
engalaman kita dalam melaksanakan tahapan pemungutan dan
penghitungan suara, setiap pihak memiliki modulnya masing-
masing, padahal sebagian besar materi dari modul tersebut
relatif sama. Sisi lain, materi yang menjadi kekhususan masing-
masing pihak kurang dijelaskan dalam modul satu sama lain.

Setidaknya ada empat pihak yang dalam menyusun panduan,


materinya banyak yang bersinggungan yaitu modul KPPS, Modul
Pengawas TPS, Modul Saksi Peserta Pemilu dan Modul Pemantauan
Pemilu. Dan materi pembahasan pihak lain dalam modul yang disusun,
kurang diperhatikan secara mendalam.

PANDUAN ini adalah upaya untuk mengintegrasikan semua materi


dalam satu modul yang komprehensif. Mencantumkan semua tugas,
kewenangan dan kewajiban setiap pihak yang ada dalam Tempat
Pemungutan Suara (TPS). Setiap ketentuan penyelenggaraan,
pengawasan, kesaksian, pemantauan dan partisipasi masyarakat
disusun secara runtut dalam satu dokumen yang utuh.

Tujuannya agar terjadi konsolidasi antar pihak yang sama-sama


ingin mewujudkan proses pemungutan dan penghitungan suara
yang luber dan jurdil. Panduan ini memudahkan penjelasan peran
dan fungsi serta keterkaitan kewenangan satu sama lain. Sehingga
berdasarkan dari dokumen yang utuh, terjadi pemahaman yang sama
ketika menyelesaikan dugaan pelanggaran atau melakukan perbaikan
terhadap pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara.

Wujud integrasi dalam penulisan panduan ini ditekankan pada dua


hal yaitu alur penulisan dan penguatan aktor di TPS. Setiap tugas

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
vi dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
yang dilaksanakan oleh KPPS, Pengawas TPS, Saksi dan Pemantau
dalam tahapan yang sama disinkronisasikan antar satu sama
lainnya. Sehingga setiap pihak memahami apa yang dilakukan secara
bersama-sama. Dalam satu tarikan nafas, KPPS melaksanakan
tugasnya dalam pengawasan Pengawas TPS, kesaksian Saksi,
pemantauan Pemantau serta partisipasi dari pemilih.

Wujud integrasi lainnya dalam panduan ini adalah penekanan


terhadap aktor. Penyusunan panduan ini mendasarkan pada “siapa
melakukan apa”. Setiap pihak dengan tupoksinya masing-masing
dijelaskan dengan menggabungkan pihak lainnya pada saat yang
sama melakukan apa, sesuai dengan tupoksinya juga. Penekanan
terhadap aktor juga untuk mempermudah pemahaman tentang
pembagian waktu saat pemungutan dan penghitungan suara.

Ibarat kita sedang menuju ke suatu tempat dengan kendaraan


yang sama. KPPS menjadi sopir sebagai pengendali utama dalam
menjalankan kendaraan. Pengawas TPS selalu mengingatkan dan
melakukan saran perbaikan jika keluar jalur. Saksi memastikan sopir
untuk mematuhi rambu-rambu dan pemantau merekam proses untuk
memastikan kelancaraan perjalanan. Jika keempatnya menjalankan
fungsi secara konsolidatif, maka masyarakat pemilih sebagai
penumpang kendaraan akan merasa nyaman hingga ke tempat
tujuan, yaitu pemilu yang demokratis dan berkualitas.

Semoga kehadiran panduan ini, yang ditujukan untuk semua pihak


yang tertarik dengan penyelenggaraan pemilu, bisa mempelajari
dengan mudah. Dan berkontribusi pada peningkatan kualitas
kepemiluan dan demokrasi yang kita cintai bersama.

Masykurudin Hafidz
Rektorat
Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD)

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) vii


SIAPA SAJA YANG ADA DI TEMPAT
PEMUNGUTAN SUARA

1. KPPS yaitu kelompok yang dibentuk oleh PPS untuk melaksanakan


pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

2. Pengawas TPS yaitu petugas yang dibentuk oleh Panwascam


untuk membantu Panwaslu Kelurahan/Desa dalam melakukan
pengawasan di TPS.

3. Saksi yaitu orang yang mendapat surat mandat tertulis dari tim
kampanye atau Pasangan Calon yang diusulkan oleh Partai Politik
atau Gabungan Partai Politik untuk Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, Pengurus Partai Politik tingkat Kabupaten/Kota atau
tingkat di atasnya untuk Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi,
dan DPRD Kabupaten/Kota, dan calon perseorangan untuk Pemilu
anggota DPD.

4. Pemilih yaitu warga negara Indonesia yang sudah genap berumur


17 (tujuh belas) tahun atau lebih, sudah kawin, atau sudah pernah
kawin yang memenuhi syarat sebagai pemilih dalam Pemilu.

5. Petugas Ketertiban TPS yaitu petugas yang dibentuk PPS untuk


menangani ketenteraman, ketertiban, dan keamanan di setiap
tempat pemungutan suara.

6. Pemantau Pemilu, orang perorang, kelompok atau organisasi


yang melakukan pemantauan proses pelaksanaan pemilu secara
mandiri dan sukarela. Pemantau Pemilu diakreditasi oleh Bawaslu
baik dari dalam maupun luar negeri.

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
viii dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
APA TUGAS, WEWENANG DAN
KEWAJIBANNYA?

TUGAS KPPS, PENGAWAS TPS, SAKSI DAN PEMANTAU PEMILU

PEMANTAU
KPPS PENGAWAS TPS SAKSI
PEMILU
1. Mengumumkan 1. Mengawasi 1. Menghadiri 1. Menghadiri
daftar pemilih persiapan persiapan, rapat
tetap di TPS; pemungutan pembukaan pemungutan
suara; TPS serta dan
pelaksanaan penghitungan
pemungutan suara
dan
penghitungan
suara di dalam
TPS
2. Menyerahkan 2. Mengawasi 2. Mengikuti 2. Memantau
daftar pemilih pelaksanaan pemeriksaan proses
tetap kepada saksi pemungutan terhadap pemungutan
peserta Pemilu suara; perlengkapan dan
yang hadir dan pemungutan penghitungan
Pengawas TPS dan suara dan suara.
dalam hal peserta penghitungan
Pemilu tidak suara di TPS
memiliki saksi,
daftar pemilih
tetap diserahkan
kepada Peserta
Pemilu;
3. Melaksanakan 3. Mengawasi 3. Menyaksikan 3. Menyampaikan
pemungutan dan persiapan pelaksanaan dugaan
penghitungan penghitungan pemungutan pelanggaran
suara di TPS; suara; suara dan kepada
penghitungan pengawas
suara di TPS Pemilu.

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) ix


4. Membuat berita 4. Mengawasi 4. Meminta 4. Menyampaikan
acara pemungutan pelaksanaan penjelasan laporan ke
dan penghitungan penghitungan mengenai pengawas
suara serta suara; dan hal-hal yang pemilu dan
membuat sertifikat berhubungan masyarakat
penghitungan dengan terkait hasil
suara dan wajib pelaksanaan pemantauan.
menyerahkannya pemungutan
kepada saksi suara dan
peserta pemilu, penghitungan
pengawas TPS, dan suara di TPS
PPK melalui PPS; kepada Ketua
KPPS
5. Melaksanakan 5. Mengawasi 5. Mengajukan
tugas lain yang pergerakan keberatan
diberikan oleh hasil terjadinya
KPU, KPU Provinsi, penghitungan kesalahan
KPU kabupaten/ suara dari dan/atau
Kota, PPK, dan TPS ke PPS. pelanggaran
PPS sesuai dalam
dengan peraturan pelaksanaan
penrndang- pemungutan
undangan; suara dan
penghitungan
suara ke KPPS.
6. Menyampaikan 6. Menerima
surat salinan
undangan atau formulir,
pemberitahuan Berita
kepada pemilih Acara dan
sesuai dengan Sertifikat hasil
daftar pemilih penghitungan
tetap, untuk suara.
menggunakan hak
pilihnya di TPS;
dan
7. Melaksanakan
tugas lain sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
x dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
WEWENANG DAN KEWAJIBAN KPPS DAN PENGAWAS TPS

WEWENANG KEWAJIBAN
KPPS PENGAWAS TPS KPPS PENGAWAS TPS
1. mengumumkan 1. menyampaikan 1. menempelkan 1. menyampaikan
hasil keberatan daftar pemilih laporan hasil
penghitungan dalam hal tetap di TPS; pengawasan
suara di TPS; ditemukannya pemungutan
dugaan dan
pelanggaran, penghitungan
kesalahan suara kepada
dan/atau Panwaslu
penyimpangan Kecamatan
administrasi melalui
pemungutan Panwaslu
dan Kelurahan/
penghitungan Desa; dan
suara;
2. melaksanakan 2. menerima 2. menindaklanjuti 2. menyampaikan
melaksanakan salinan berita dengan segera laporan hasil
wewenang lain acara dan temuan dan pengawasan
yang diberikan sertifikat laporan yang kepada
oleh KPU, KPU pemungutan disampaikan Panwaslu,
Provinsi, KPU dan oleh saksi, Kecamatan
Kabupaten/ penghitungan Pengawas melalui
Kota, PPK, suara; dan TPS, Panwaslu Panwaslu
dan PPS Kelurahan/ Kelurahan/
sesuai dengan Desa, Peserta Desa.
peraturan Pemilu, dan
perundang- masyarakat
undangan; dan pada hari
pemungutan
suara;
3. melaksanakan 3. melaksanakan 3. menjaga dan
wewenang lain wewenang lain mengamankan
sesuai dengan sesuai dengan keutuhan kotak
ketentuan ketentuan suara setelah
peraturan peraturan penghitungan
perundang- perundang- suara dan
undangan. undangan. setelah kotak
suara disegel;

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) xi


4. menyerahkan
hasil
penghitungan
suara kepada
PPS dan
Panwaslu
Kelurahan/
Desa;
5. menyerahkan
kotak suara
tersegel yang
berisi surat
suara dan
sertilikat hasil
penghitungan
suara kepada
PPK melalui
PPS pada hari
yang sama;
6. melaksanakan
kewajiban lain
yang diberikan
oleh KPU, KPU
Provinsi, KPU
Kabupaten/
Kota, PPK,
dan PPS
sesuai dengan
peraturan
perundang-
undangan; dan
7. melaksanakan
kewajiban lain
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
xii dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
SEBELUM
1 PEMUNGUTAN
SUARA

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 1


MEMPERSIAPKAN
PEMUNGUTAN SUARA

Pengetahuan tentang penguasaan wilayah kerja KPPS


dan pemilih yang terdaftar dalam DPT dan DPTb menjadi
syarat dalam mempersiapkan pemungutan dan
penghitungan suara yang luber dan jurdil

1. KPPS mengumumkan hari, waktu dan tempat pemungutan suara


seluas-luasnya dan menggunakan berbagai cara, sarana dan
prasarana. Pengumuman dilaksanakan hingga 13 Februari 2024.
2. Pengawas TPS, berkoordinasi dengan KPPS untuk memastikan
pengumuman hari, waktu dan tempat pemungutan suara di
lingkungan TPS.

Pengumuman dapat dilakukan dengan cara:

1. Menggunakan pengeras suara di tempat-tempat ibadah.


2. Menempelkan pengumuman di papan pengumuman dan/
atau
3. Bentuk pengumuman lain yang lazim digunakan di desa/
kelurahan setempat.

3. KPPS menyampaikan surat pemberitahuan pemungutan suara


kepada pemilih maksimal 1 (satu) hari sebelum hari pemungutan
suara. Apabila 1 (hari) sebelum hari pemungutan suara terdapat
formulir yang tidak dapat diserahkan kepada pemilih, ketua KPPS
mengembalikan formulir ke PPS.

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
2 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
4. Pengawas TPS melakukan pengawasan terhadap adanya praktik
pemberian uang atau barang secara langsung maupun tidak
langsung yang dilakukan oleh pelaksana kampanye, tim kampanye
dan perorangan.

Penyampaian Surat Pemberitahuan Memilih:

1. KPPS menyampaikan formulir pemberitahuan memilih untuk


memberikan suara kepada pemilih yang terdaftar di DPT di
wilayah kerjanya hingga 13 Februari 2024
2. Apabila pemilih tidak berada di tempat tinggalnya, Ketua KPPS
dapat menyampaikan kepada keluarganya dan diminta untuk
menandatangani tanda terima dan bukti foto menerima.
3. Apabila sampai tanggal 11 Februari 2024, pemilih dalam DPT
belum menerima formulir, maka pemilih yang bersangkutan
dapat memintanya kepada Ketua KPPS paling lambat 13
Februari dengan menunjukkan KTP-el.
4. Apabila KPPS menemukan pemilih yang telah meninggal
dunia, pindah alamat, atau tidak dikenal, KPPS menandani/
mencatat keterangan tersebut pada formulir yang tidak
dapat terdistribusi selanjutnya wajib mengembalikan kepada
PPS dengan menggunakan berita acara dan bukti foto serah
terima.
5. Apabila sampai dengan tanggal 13 Februari 2024 terdapat
formulir pemberitahuan yang tidak dapat diserahkan kepada
pemilih, ketua KPPS mengembalikan formulir tersebut dengan
menggunakan berita acara dan bukti foto serah terima.

5. KPPS menyiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS)


6. KPPS mengumumkan dengan menempelkan DPT, DPTb, Daftar
Pasangan Calon dan DCT Anggota DPR, DPD, DCT anggota DPRD
Provinsi, dan DCT anggota DPRD Kabupaten/Kota di TPS.

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 3


7. KPPS menyerahkan salinan DPT dan DPTb kepada saksi dan
Pengawas TPS.
8. KPPS mengecek kondisi perlengkapan pemungutan suara dan
perlengkapan lainnya tanpa membuka kotak suara bersegel.
9. Jika ada, KPPS mengumumkan calon atau pasangan calon yang
berhalangan tetap atau dibatalkan berdasarkan Keputusan KPU
melalui papan pengumuman di TPS.
10. Jika ada, KPPS mengumumkan partai politik peserta pemilu yang
dibatalkan sebagai peserta pemilu karena tidak menyampaikan
laporan awal dana kampanye sampai dengan tenggat waktu
yang ditentukan melalui papan pengumuman di TPS.

Perhatian!! Saksi dan Pengawas TPS memastikan


mendapatkan salinan DPT dan DPTb
menjelang pemungutan suara.

BAGAIMANA MEMBANGUN
TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA (TPS)?
1. Disesuaikan cukup dengan mempertimbangkan kemudahan
akses bagi semua pemilih (karena pemilih bukan hanya yang
terdaftar di DPT dan/atau DPTb namun juga terkait pemilih DPK).
2. Tidak dibuat di dalam ruang ibadah dan ditempatkan di lokasi
yang netral.
3. Disesuaikan menjadi Dibuat dengan minimal Panjang 10 meter
dan lebar 8 meter atau dapat disesuaikan dengan kondisi
setempat.
4. Harus sudah selesai paling lambat 1 hari sebelum hari dan
tanggal pemungutan suara.
5. Pembuatan dan tata letak TPS mempertimbangkan kemudahan
pemilih (penyandang disabilitas, orang tua, orang sakit dan

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
4 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
sejenisnya) dalam memberikan suara serta memperhatikan
alur pemberian suara oleh pemilih.
6. Pembuatan TPS dapat bekerjasama dengan masyarakat untuk
semakin meningkatkan partisipasi pemilih.

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 5


Perhatian!! Kepastian ruang dan tempat duduk yang cukup
untuk Saksi dan Pengawas TPS yang berada di dalam TPS.

PRINSIP TPS AKSES


1. Lokasi TPS tidak bertangga, tidak berpasir, tidak berumput
tebal, tidak berundak-undak dan tidak bertingkat.
2. Jalan menuju TPS tidak berbatu, tidak bergelombang, tidak
terhalangi parit atau selokan
3. Pintu Masuk dan Keluar lebih dari 90 cm
4. Meja bilik suara memiliki ruang kosong dibawahnya dengan
tinggi 75 cm – 100 cm.
5. Meja kotak suara maskimal 35 cm dari dasar lantai.

MEMASTIKAN PERLENGKAPAN
PEMUNGUTAN SUARA

1. Kotak Suara.
S a r a n a u n t u k m e n y i m p a n
perlengkapan pemungutan suara
dan dukungan perlengkapan lainnya.
Berjumlah 5 (lima) kotak suara yang
digunakan untuk Presiden dan wakil

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
6 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
Kotak suara untuk Provinsi DKI Jakarta ada 4 (empat) kotak
selain DPRD Kabupaten/Kota. Kotak suara dapat dibubuhi atau
ditempel tanda khusus yang menyimpan informasi mengenai
kotak suara.
2. Surat Suara
Sarana yang digunakan pemilih
untuk memberikan suara
pada Pemilu yang dicetak
untuk pemungutan suara dan
pemungutan suara ulang. Surat
suara diberi pengaman dengan
tanda khusus berupa mikroteks
untuk menjamin keasliannya.
Jumlah surat suara yang
dicetak untuk pemungutan
suara di setiap TPS sama dengan jumlah pemilih dalam DPT
ditambah sebanyak-banyaknya 2% (dua persen) dari jumlah
DPT di setiap TPS sebagai cadangan untuk masing-masing
jenis surat suara Pemilu.
a) Surat Suara untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
memuat foto pasangan calon, nama pasangan calon,
nomor urut pasangan calon dan tanda gambar partai politik
dan/atau tanda gambar gabungan partai politik pengusul
pasangan calon.
b) Surat Suara untuk Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi
dan DPRD Kabupaten/Kota memuat tanda gambar partai
politik, nomor urut partai politik dan nomor dan nama calon
anggota DPR, DPRD Provinsi atau DPRD kabupaten/kota.
c) Surat Suara untuk Pemilu anggota DPD memuat nomor,
foto dan nama calon anggota DPD.

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 7


3. Tinta
Tinta digunakan oleh KPPS untuk memberi
tanda khusus bagi pemilih yang telah
memberikan suara di TPS sebanyak 2 (dua)
botol pada setiap TPS.
4. Bilik Pemungutan Suara
Bilik pemungutan suara digunakan untuk menjamin kerahasiaan
pemilih dalam melakukan pemungutan suara yang disediakan
sebanyak 4 (empat) buah pada setiap TPS.

5. Segel
Segel digunakan untuk menyegel sampul kertas berisi surat
suara, sampul kertas berisi formulir untuk berita acara dan/
atau sertifikat, sampul kertas berisi salinan DPT, lubang kotak
suara dan lubang kunci gembok atau alat pengaman lainnya.
6. Alat untuk Mencoblos Pilihan
Alat untuk mencoblos pilihan terdiri atas 1
(satu) set berupa paku untuk mencoblos,
bantalan atau alas coblos dan meja. Untuk
mengamankan alat coblos diperlukan
tali pengikat alat pemberi tanda pilihan.
Jumlah alat untuk coblos disediakan 1 (set)
untuk setiap bilik pemungutan suara pada
setiap TPS.

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
8 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
7. TPS
TPS digunakan untuk melaksanakan pemungutan suara dan
penghitungan suara yang harus memberikan kemudahan akses
bagi penyandang disabilitas dan kelompok lainnya. Pembuatan
TPS dilaksanakan oleh KPPS bekerjasama dengan masyarakat.

MEMASTIKAN DUKUNGAN
PERLENGKAPAN LAINNYA

1. Sampul Kertas
Sarana yang digunakan untuk memuat surat suara, formulir
pemungutan dan penghitungan suara di TPS, formulir
rekapitulasi hasil penghitungan dan tidak ada sampul untuk
anak kunci gembok kotak suara atau alat pengaman lainnya.
2. Tanda pengenal KPPS, Petugas Ketertiban TPS dan Saksi
Tanda pengenal KPPS, petugas ketertiban TPS dan Saksi
memuat judul pemilu, logo KPU, jabatan, nama, nomor TPS,
kelurahan/desa, kecamatan atau sebutan lain, kabupaten/kota,
provinsi dan nama dan tanda tangan ketua KPPS.
3. Karet Pengikat Surat Suara
Sarana untuk mengikat surat suara setelah penyortiran,
penghitungan dan penyusunan surat suara di KPU Kabupaten/

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 9


Kota dan mengikat surat suara setelah pemungutan dan
penghitungan suara di TPS yaitu surat suara yang sah, surat
suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak dan/atau
keliru coblos, surat suara yang tidak sah dan surat suara yang
tidak digunakan.
4. Lem/Perekat
Sarana yang digunakan untuk merekatkan penutup sampul
kertas yang disediakan di setiap TPS sebanyak 2 (dua) buah.
5. Kantong Plastik
Sarana yang digunakan untuk mengemas perlengkapan
pemungutan suara, dukungan perlengkapan lainnya dan
perlengkapan pemungutan suara lainnya yang terdiri atas
kantong plastik selongsong, berukuran besar, berukuran
sedang, berukuran kecil dan ziplok yang mempunyai rel atau
klip di atasnya yang dapat dibuka dan ditutup kembali.
6. Bolpoin
Sarana yang digunakan untuk menulis dan memberi tanda
pada dokumen yang digunakan dalam kegiatan pemungutan
dan penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara dengan menggunakan tinta warna biru.
7. Segel Plastik/Kabel Tis
Sarana yang digunakan untuk mengunci kotak suara guna
menjamin keamanan isi kotak suara.
8. Spidol
Sarana yang digunakan untuk menulis dan memberi tanda
yang terdiri atas ukuran besar berwarna biru atau hitam dan
ukuran kecil berwarna biru.
9. Formulir untuk Berita Acara dan/atau Sertifikat
Sarana yang digunakan oleh KPPS dalam pemungutan dan
penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara.

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
10 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
10. Stiker Nomor Kotak Suara
Sarana yang digunakan untuk menandakan identitas kotak
suara yang dipasang pada setiap kotak suara.
11. Tali Pengikat Alat Pemberi Tanda Pilihan dan
Sarana yang digunakan untuk mengikat paku pemberi tanda
pilihan pada surat suara
12. Alat Bantu Disabilitas Netra
Sarana yang digunakan untuk membantu pemilih
disabilitas netra pada saat pemungutan suara yang
bertuliskan huruf braille atau bentuk lain.

KPPS dan Pengawas TPS memastikan perlengkapan pemungutan


dan Penghitungan Suara dan Dukungan Perlengkapan Lainnya sudah
diterima dari PPS paling lambat 13 Februari 2024.

Dukungan Perlengkapan Kantong Plastik


Perlengkapan
Perlengkapan Pemungutan Logistik Luar Kotak
Pemungutan Suara
Lainnya Lainnya Suara
1. Kotak Suara 1. Sampul Kertas 1. Salinan DPT 1. Tanda pengenal
KPPS, petugas
ketertiban
TPS, dan Tanda
Pengenal Saksi
2. Surat Suara 2. Tanda Pengenal 2. Salinan DPTb 2. Bolpoin
KPPS, petugas
ketertiban TPS
dan saksi
3. Tinta 3. Karet pengikat 3. Daftar Pasangan 3. Spidol Besar dan
surat suara Calon Kecil
4. Bilik Pemungutan 4. Lem/Perekat 4. Daftar Calon 4. Formulir Model
Suara Tetap DPR C.Daftar Pemilih
Tetap-KPU
5. Segel 5. Kantong Plastik 5. Daftar Calon 5. Formulir Model
Tetap DPD C.Daftar
Hadir Pemilih
Tambahan-KPU

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 11


6. Alat untuk 6. Bolpoin 6. Daftar Calon 6. Formulir Model
mencoblos Tetap DPRD C.Daftar Hadir
pilihan Provinsi Pemilih Khusus-
KPU
7. TPS 7. Segel plastik 7. Daftar Calon 7. Daftar Pasangan
sebagai alat Tetap DPRD Calon Presiden
pengaman Kabupaten/Kota dan Wakil
lainnya Presiden
pengganti
gembok
8. Spidol 8. Label identitas 8. Daftar Calon
kotak suara Tetap Anggota
untuk setiap DPR, DPD, DPRD
jenis Pemilu Provinsi, dan
DPRD Kabupaten/
Kota
9. Formulir 9. Salinan DPT dan
DPTb
10. Stiker nomor 10. Bilik pemungutan
kotak suara suara (diluar
kantong plastic)
11. Tali Pengikat alat
untuk mencoblos
pilihan
12. Alat bantu
disabilitas netra

PENGAWASAN SEBELUM PEMUNGUTAN SUARA

1. Pengawas TPS berkeliling di wilayah TPS memeriksa apakah


terdapat kegiatan kampanye yang dilakukan oleh peserta
pemilu dan/atau masih ada alat peraga kampanye yang
terpasang di sekitar TPS.
2. Pengawas TPS berkeliling di wilayah TPS mengawasi apakah
terdapat praktik pemberian uang/barang untuk mempenaruhi
pilihan pemilih.
3. Pengawas TPS mengidentifikasi situasi lingkungan TPS yang

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
12 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
dapat menganggu persiapan pemungutan suara.
4. Pengawas TPS mencari informasi dengan berkoordinasi kepada
KPPS, pemilih atau pihak lain yang bertanggung jawab terkait
dengan distribusi surat pemberitahuan memilih.
5. Pengawas TPS mengawasi dan memastikan langsung
penyiapan dan pembuatan TPS sebelum pemungutan suara
tanpa kendala dan gangguan serta memastikan pembuatan
TPS akses bagi pemilih penyandang disabilitas dengan
memperhatikan jalan masuk dan keluar, meja kotak suara,
bilik suara, meja tinta dan kondisi jalan menuju TPS.
6. Pengawas TPS mengawasi dan memastikan kondisi
perlengkapan pemungutan suara dan perlengkapan lainnya
dalam kondisi lengkap dan aman.

Perhatian!! Pengawas TPS dan Saksi memastikan


mendapatkan salinan DPT dan DPTb sebelum pemungutan
suara untuk dilakukan pemeriksaan terhadap kualitas
daftar pemilih tersebut (identifikasi daftar pemilih yang
Tidak Memenuhi Syarat (TMS)).

ALAT KERJA SAKSI DAN INSTRUMEN


PEMANTAUAN SEBELUM PEMUNGUTAN SUARA

No Pertanyaan YA TIDAK Keterangan


Apakah KPPS yang
menjalankan tugas di
1
TPS sesuai dengan yang
tercantum dalam SK KPPS?

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 13


Apakah terdapat
perlengkapan pemungutan
suara atau perlengkapan
2
dukungan lainnya yang tidak
tersedia di TPS? Jika Iya,
sebutkan.
Apakah DPT dipasang di
3
papan pengumuman di TPS?
Apakah gambar pasangan
calon/visi misi pasangan
4
calon dipasang di papan
pengumuman di TPS?
Apakah terdapat pemilih yang
5 meninggal dunia terdaftar di
DPT?
Apakah terdapat pemilih yang
memiliki KTP-el atau surat
6 keterangan perekaman dari
Capil tidak terdaftar di DPT
atau DPTb?
Apakah masih terdapat alat
peraga kampanye jelang
7
pemungutan suara yang
terpasang di sekitar TPS?

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
14 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
2 PEMUNGUTAN
SUARA

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 15


PEMBAGIAN DAN ALUR TUGAS KELOMPOK
PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA (KPPS)

1. Petugas Ketertiban TPS di Pintu Masuk


a) Mempersilakan pemilih memeriksa namanya di DPT atau
DPTb yang ditempatkan pada papan pengumuman dan
mengingat nomor urut pada DPT atau DPTb untuk namanya.
b) Meminta pemilih untuk tidak membawa HP (bisa dititipkan)
jika akan masuk ke dalam TPS.
c) Mempersilakan pemilih ke meja KPPS keempat dengan
membawa formulir pemberitahuan memilih dan/atau formulir
pindah memilih dan KTP-el atau Surat Keterangan dari Capil.
d) Mengatur alur dan antrian pemilih masuk ke dalam TPS.

2. KPPS Keempat
a) Meminta pemilih menunjukkan jari dan menerima formulir
pemberitahuan memilih atau formulir pindah memilih dan
KTP-El atau Surat Keterangan dari Capil serta info nomor
urut pada DPT/DPTb.
b) Memeriksa kesesuaian data dari formulir pemberitahuan
memilih atau formulir pindah memilih dan KTP-el atau surat
keterangan perekaman dari Capil dengan salinan DPT/DPTb.
c) Apabila cocok dengan salinan DPT/DPTb maka langsung
diberi lingkaran pada nomor urut yang bersangkutan pada
salinan DPT/DPTb.
d) Apabila tidak cocok dengan salinan DPT/DPTb maka langsung
dibuat perubahan/koreksi pada salinan DPT/DPTb untuk data
yang bersangkutan.
e) Selesai point c dan/atau point d diatas pemilih langsung
diarahkan ke KPPS kelima
f) Jika pemilih membawa KTP-el atau surat keterangan
dari Capil dan ternyata belum terdaftar di DPT dan/atau

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
16 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
DPTb maka langsung dilakukan pengecekan pada laman
“cekdptonline.kpu.go.id”. Jika tidak terdaftar pada TPS dan
KTP-elnya daerah setempat maka akan atau langsung dilayani
mulai pukul 12 sampai pukul 1 siang. Jika terdaftar di TPS yang
lain maka langsung diarahkan untuk pergi ke TPS terdaftar.
g) Dalam keadaan tertentu tidak bisa dilakukan pengecekan
di laman “cekdptonline.kpu.go.id” maka segera koordinasi
dengan operator KPU Kabupaten/Kota (dapat dilakukan
secara langsung atau melalui PPS dan/atau PPK)
h) Jika tidak terdaftar pada TPS dan KTP-elnya daerah setempat
maka pemilih langsung diarahkan ke KPPS Kelima.

3. KPPS Kelima
a) Menerima formulir pemberitahuan memilih atau formulir
pindah memilih dan KTP-el atau surat keterangan dari Capil
serta info nomor urut pada DPT/DPTb dengan mencocokkan
pada formulir daftar hadir pemilih dalam DPT atau DPTb.
b) Meminta pemilih untuk menandatangani formulir daftar hadir
pemilih atau daftar hadir pemilih tambahan pada kolom tanda
tangan sesuai namanya.
c) Mengembalikan formulir pemberitahuan memilih atau formulir
surat pindah memilih (setelah dituliskan nomor urut sesuai
daftar hadir DPT/DPTb) dan KTP-el atau surat keterangan
dari Capil dan mempersilakan pemilih untuk duduk di tempat
antrian yang sudah disediakan.
d) Jika pemilih membawa KTP-el atau surat keterangan
perekaman dari Capil dan ternyata belum terdaftar pada
DPT/DPTb (setelah pengecekan di laman KPU dan koordinasi
dengan operator di KPU Kab/Kota) maka pada formulir daftar
hadir pemilih khusus dituliskan secara lengkap dan jelas
semua data sesuai KTP-el atau surat keterangan perekaman
dari Capil. Dan seizin pemilih KTP-el difoto serta langsung
mengirim ke PPS dengan keterangan yang jelas.

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 17


e) Meminta pemilih untuk menandatangani pada formulir daftar
hadir pemilih khusus dan menginfokan kepada pemilih nomor
urut dalam daftar hadir tersebut kemudian mempersilakan
pemilih duduk di tempat yang disediakan.

4. KPPS Kedua
a) Memanggil pemilih dari tempat duduk sesuai antrian dan
menerima formulir pemberitahuan memilih atau formulir
pindah memilih dan KTP-el atau surat keterangan perekaman
dari Capil serta info nomor urut pada DPT/DPTb/DPK untuk
dijadikan dasar pemberian surat suara sesuai dengan jenis
Pemilu.
b) Memberikan surat suara kepada pemilih setelah ditandatangani
oleh Ketua KPPS.
c) Meminta pemilih untuk memeriksa kelayakan surat suara
untuk dicoblos. Jika surat suara tidak layak langsung diganti.
d) Menghimbau pemilih agar dalam melakukan pencoblosan
jangan sampai salah coblos atau jangan sampai rusak
surat suaranya, mengingat ketersediaan surat suara sangat
terbatas.
e) Mempersilakan pemilih menuju bilik suara dengan membawa
surat suara beserta KTP-el dan/atau surat keterangan
perekaman dari Capil.
f) Formulir pemberitahuan memilih dan formulir surat pindah
memilih dari pemilih diberikan kepada KPPS Ketiga.

5. KPPS Kesatu (Ketua)


a) Surat suara ditandatangani sebelum diberikan kepada
pemilih.
b) Mengatur alur dan proses pemungutan suara dalam TPS.
c) Memberikan penjelasan mengenai tata cara pemberian suara,
serta menyiapkan dan menandatangani surat suara sebelum
diberikan kepada pemilih.

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
18 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
d) Memberikan penjelasan berulang tentang keberlangsungan
rapat pemungutan suara dengan baik dan aman.
e) Mengingatkan kepada pemilih yang sudah duduk di kursi
antrian jangan dulu keluar dari TPS sebelum melakukan
pencoblosan.

6. KPPS Ketiga
a) Menerima formulir pemberitahuan memilih atau formulir
surat pindah memilih dari KPPS Kedua.
b) Membantu tugas dari KPPS kedua.
c) Melaksanakan tugas lain dari Ketua KPPS.

7. KPPS Keenam
a) Mempersilakan pemilih dari tempat duduk antrian menuju
ke KPPS Kedua.
b) Mempersilakan pemilih menuju ke bilik suara setelah
mendapatkan surat suara.
c) Mempersilakan pemilih memasukkan surat suara yang sudah
dicoblos ke dalam kotak suara sesuai jenis Pemilu.
d) Mempersilakan pemilih menuju KPPS ketujuh.
e) Mendampingi pemilih jika diminta oleh pemilih dengan
mengisi formulir pendamping pemilih.

8. KPPS Ketujuh
a) Meminta kepada pemilih agar salah satu jari harus diberikan
tanda tinta bila sudah selesai lakukan pencoblosan.
b) Mempersilakan pemilih keluar dari TPS lewat pintu keluar.

9. Petugas Ketertiban TPS di Pintu Keluar


a) Mempersilakan pemilih keluar dari TPS lewat pintu keluar
b) Menghimbau kepada pemilih agar menjaga ketertiban dan
keamanan.

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 19


SAKSI DI TPS

1. Saksi hanya dapat menjadi saksi untuk 1 peserta Pemilu.


2. Wajib membawa surat mandat dan menyerahkannya paling
lambat sebelum rapat pemungutan suara.
3. Pembuatan surat mandat oleh pasangan calon atau kampanye
untuk pemilihan presiden dan wakil presiden serta pimpinan
partai politik untuk pemilih DPR dan DPRD Tingkat kabupaten/
kota atau diatasnya serta calon anggota DPD untuk Pemiu
anggota DPD.
4. Tidak mengenakan atau membawa atribut yang memuat
nomor, nama, foto calon/pasangan calon, simbol/gambar partai
politik, atau mengenakan seragam dan/atau atribut lain yang
memberikan kesan mendukung atau menolak peserta pemilu
tertentu.
5. Berjumlah paling banyak 2 orang untuk masing-masing
pasangan calon, partai politik atau calon anggota DPD dengan
ketentuan yang dapat memasuki TPS berjumlah 1 orang dalam
1 waktu.
6. Pengawas TPS memeriksa adanya atribut peserta pemilu yang
berada di lokasi TPS dan yang dikenakan oleh saksi peserta
pemilu.

Apabila terdapat Saksi yang tidak dapat menyampaikan


surat mandat, Pengawas TPS memberikan saran
perbaikan melalui Ketua KPPS agar saksi tersebut
menyaksikan proses pemungutan dan
penghitungan suara dari luar TPS.

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
20 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
MEMPERSIAPKAN PEMUNGUTAN SUARA

1. KPPS memeriksa TPS dan perlengkapannya.


2. KPPS menempatkan kotak suara di depan meja ketua KPPS.
3. KPPS mempersilakan dan mengatur pemilih untuk menempati
tempat duduk yang telah disediakan.
4. Ketua KPPS menerima surat mandat saksi.
5. KPPS mempersilakan kepada saksi, pengawas TPS, pemantau,
pewarta dan pemilih untuk menyaksikan proses persiapan
pemungutan suara.
6. Ketua KPPS menerima penyampaian surat tugas dan identitas
diri dari pemantau dan pewarta.
7. Pengawas TPS memeriksa keterbukaan informasi dengan
memastikan DPT dan DPTb dipasang di papan pengumuman
atau tempat lain sehingga pemilih dapat memeriksa namanya
sebelum melakukan pemungutan suara.
8. Pengawas TPS memeriksa keterbukaan informasi dengan
memastikan tata cara pemungutan suara di pasang di papan
pengumuman atau tempat lainnya.

Perhatian!! KPPS dan Pengawas TPS Mengenali semua


pihak yang berada di TPS untuk mencegah pihak yang
tidak bertanggung jawab.

MEMULAI RAPAT PEMUNGUTAN SUARA


1. Rapat pemungutan suara dimulai dengan pengucapan sumpah
dan janji anggota KPPS.
2. Ketua KPPS menjelaskan kepada pemilih tentang tata cara
pemungutan suara dan pembagian tugas anggota KPPS

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 21


3. Dalam hal dimulainya rapat pemungutan suara belum ada saksi,
pemilih atau pengawas TPS yang hadir, rapat ditunda sampai
dengan adanya saksi, pemilih dan pengawas TPS yang hadir,
paling lama 30 menit.
4. Dalam hal terdapat saksi yang hadir setelah rapat pemungutan
suara dimulai, KPPS dapat menerima surat mandat dari saksi
dan mempersilakan untuk mengikuti rapat pemungutan suara.

Pelaksanaan pemungutan suara dapat dipantau oleh


pemantau terdaftar dan diliput oleh pewarta. Pemantau
dan Pewarta wajib menunjukkan surat tugas dan identitas
diri yang bersangkutan kepada Ketua KPPS. Pemantau
dan Pewarta berada di luat TPS.

PROSES RAPAT PEMUNGUTAN SUARA

1. KPPS membuka perlengkapan pemungutan suara dengan cara:


a. Membuka kotak suara, mengeluarkan seluruh isi kota suara
diatas meja secara tertib dan teratur, mengidentifikasi dan
menghitung jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan,
serta memeriksa sampul yang berisi surat suara untuk
masing-masing jenis pemilu yang masih dalam keadaan
bersegel.
b. Memperlihatkan bahwa kotak suara benar-benar telah
kosong, menutup kembali, mengunci kotak suara dan
meletakkannya di tempat yang telah ditentukan.
c. Menghitung dan memeriksa kondisi seluruh surat suara
termasuk surat suara cadangan sebanyak 2 persen dari
jumlah pemilih yang tercantum dalam DPT untuk masing-
masing jenis Pemilu dan memastikan kesesuaian dengan
daerah pemilihan.

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
22 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
d. Memastikan proses membuka, memeriksa dan menghitung
surat suara disaksikan oleh saksi, pengawas, pemantau,
pewarta dan warga masyarakat/pemilih.

Perhatian!! Apabila seluruh jenis dokumen dan peralatan


TPS dikeluarkan dari kotak suara dan telah diidentifikasi,
terdapat dokumen dan peralatan pemungutan suara yang
tidak tersedia atau kurang, KPPS segera menghubungi
PPS setempat dan dicatat dalam formulir kejadian khusus.

2. Pengawas TPS memeriksa adanya kesalahan pengiriman surat


suara yang bukan untuk TPS yang bersangkutan (berbeda
daerah pemilihan).
3. Pengawas TPS memastikan adanya alat bantu coblos untuk
pemilih disabilitas netra untuk pemilihan presiden dan wakil
presiden serta anggota DPD.
4. Memberikan penjelasan secara berkala kepada pemilih, saksi,
dan pengawas TPS mengenai:
a. Jumlah surat suara yang diterima
b. Tata cara pemberian suara
c. Tata cara penyampaian keberatan oleh saksi, pengawas
TPS, pemantau pemilu atau warga masyarakat/pemilih.
d. Tata cara pemantauan oleh pemantau pemilu.
e. Pembagian tugas anggota KPPS dan memastikan berada
pada tempat sesuai dengan tugasnya.
f. Hal-hal lainnya yang diperlukan.
g. Apabila ada pemilih yang sudah duduk dalam antrian di
TPS yang akan keluar maka harus memberitahukan kepada
Ketua KPPS, Pengawas TPS dan Saksi.
h. Jika ada keadaan tertentu, Ketua KPPS memberitahukan
kepada Pengawas TPS, Saksi dan lainnya.

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 23


PENJELASAN KEPADA PEMILIH TENTANG TATA
CARA PEMBERIAN SUARA

a. Ketua KPPS menandatangani surat suara dan pemilih


memastikan surat suara tersebut telah ditandatangani oleh
Ketua KPPS.
b. Pemberian suara dilakukan dengan cara mencoblos
menggunakan alat untuk mencoblos pilihan yang telah
disediakan.
c. Pemberian suara pada Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden
dilakukan dengan cara mencoblos pada nomor, nama, foto
pasangan calon, atau tanda gambar partai politik pengusul
dalam satu kotak.
d. Pemberian suara pada Surat Suara DPR, DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota dilakukan dengan cara mencoblos pada
nomor atau tanda gambar partai politik, dan/atau nama calon
anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dalam
partai politik yang sama; dan
e. Pemberian suara pada Surat Suara DPR dilakukan dengan cara
mencoblos pada nomor atau tanda gambar partai politik, dan/
atau nama calon anggota DPR dalam partai politik yang sama.

PELAKSANAAN PEMBERIAN SUARA

a. Pemilih yang berhak memberikan suara di TPS meliputi:


1. Pemilik KTP elektronik yang terdaftar dalam DPT di TPS
yang bersangkutan
2. Pemilik KTP elektronik yang terdaftar dalam DPTb
3. Pemilik KTP el yang tidak terdatar pada DPT dan DPTb; dan
4. Penduduk yang telah memiliki hak pilih.
5. Dalam hal pemilih belum memiliki KTP Elektronik pada
hari pemungutan suara, pemilih dapat menggunakan Surat
Keterangan (Suket)

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
24 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
b. Sebelum pemilih melakukan pemberian suara, ketua KPPS
melakukan:
1. Menandatangani surat suara masing-masing jenis Pemilu
pada tempat yang telah ditentukan untuk diberikan kepada
Pamilih.
2. Memanggil pemilih yang telah mengisi daftar hadir untuk
memberikan suara berdasarkan prinsip urutan pemilih.
3. Memberikan surat suara yang telah ditandatangani dalam
keadaan baik/tidak rusak serta dalam keadaan terlipat
kepada pemilih.
4. Mengingatkan pemilih untuk memeriksa dan meneliti surat
suara tersebut dalam keadaan tidak rusak
5. Mengingatkan dan melarang pemilih membawa telepon
genggam dan/atau alat perekam gambar lainnya ke bilik suara.
c. Ketua KPPS dapat mendahulukan pemilih penyandang
disabilitas, ibu hamil, atau lanjut usia untuk memberikan suara
atas persetujuan pemilih yang seharusnya mendapatkan
giliran sesuai dengan nomor urut kehadiran.
d. Ketua KPPS memberikan surat suara kepada pemilih yang
terdaftar dalam DPTb yang menggunakan hak pilih di TPS
meliputi:
1. Surat suara presiden dan wakil presiden
2. Surat suara DPR, jika pindah memilih ke kabupaten/kota
lain, dalam satu provinsi dan dalam satu Dapil anggota
DPR.
3. Surat suara DPD, jika pindah memilih ke kabupaten/kota
lain dalam satu provinsi.
4. Surat suara DPRD provinsi, jika pindah memilih ke
kabupaten/kota lain dalam satu provinsi dan dalam satu
Dapil anggota DPRD Provinsi.
5. Surat Suara DPRD Kabupaten/kota, jika pindah ke
kecamatan lain dalam satu kabupaten/kota dalam satu
Dapil anggota DPRD Kabupaten/Kota.

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 25


JUMLAH SURAT
No JENIS PEMILIH
SUARA
1 Pindah Ke Provinsi Lain PPWP
Pindah Memilih Ke Kab/Kota lain di a) PPWP
2 provinsi yang sama tetapi beda DAPIL b) DPR RI
DPRD Provinsi c) DPD RI
a) PPWP
Pindah memilih ke Kab/Kota lain di
b) DPR RI
3 Provinsi yang sama tetapi dalam satu
c) DPD RI
DAPIL
d) DPRD Provinsi
a) PPWP
Pindah memilih ke Kecamatan lain
b) DPR RI
4 dalam satu Kabupaten/Kota dan diluar
c) DPD RI
DAPIL DPRD Kabupaten/Kota
d) DPRD Provinsi
a) PPWP
Pindah memilih ke Kecamatan Lain b) DPR RI
5 dalam satu Kabupaten/Kota dan masih c) DPD RI
dalam DPRD Kab/Kota d) DPRD Provinsi
e) DPRD Kab/Kota

e. Pengawas TPS memastikan pendamping bagi pemilih yang


membutuhkan pendampingan menandatangani formulir
pernyataan pendampingan yang disediakan KPPS.
f. 1 (satu) jam sebelum pemungutan suara selesai, Ketua KPPS
mengumumkan bahwa pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT
dan DPTb diberi kesempatan untuk memberikan suara di TPS
dan didaftarkan ke dalam DPK, dengan memberi kesempatan
terlebih dahulu kepada pemilih yang terdaftar dalam DPT dan
DPTb.
g. KPPS dibantu petugas ketertiban TPS mengatur keseimbangan
jumlah pemilih terhadap surat suara yang masih tersedia dalam
memberikan suara di TPS.

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
26 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
h. Pengawas TPS memastikan tidak adanya dugaan pelanggaran
yang terjadi diantaranya mobilisasi pemilih yang dilakukan oleh
seseorang dan/atau kelompok tertentu untuk mempengaruhi
pilihan pemilih.
i. Pengawas TPS memastikan tidak adanya dugaan pelanggaran
yang terjadi selama proses pemungutan suara berlangsung.
j. Pengawas TPS mengawasi adanya pemilih yang memiliki
dokumen KTP Elektronik dengan alamat di luar domisili TPS.
k. Pengawas TPS memastikan tidak adanya pemilih yang
melakukan pencoblosan lebih dari satu kali.
l. Pengawas TPS memberikan saran perbaikan terhadap prosedur
pemunguatan suara yang melanggar ketentuan perundang-
undangan atau menerima laporan dari pihak lain terkait dugaan
pelanggaran dan melakukan tindak lanjut.
m. Pengawas TPS menuliskan kejadian lainnya dari hasil
pengawasan pemungutan suara.

PEMILIH MENGGANTI SURAT SUARA

1. Pemilih memeriksa dan meneliti surat suara yang diberikan


ketua KPPS untuk memastikan surat suara tidak dalam
keadaan rusak.
2. Pemilih dapat meminta surat suara pengganti kepada KPPS
jika pemilih menerima surat suara dalam keadaan rusak dan/
atau keliru dalam mencoblos surat suara
3. Ketua KPPS wajib memberikan surat suara pengganti dan
mencatat surat suara yang rusak dan/atau keliru coblos
tersebut dalam berita acara.
4. Setelah pemilih memeriksa dan meneliti surat suara, pemilih
memberikan suara yang harus menggunakan alat untuk
mencoblos pilihan yang telah disediakan.

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 27


5. Setelah memberikan suara, pemilih diberikan tanda khusus
pada salah satu jari dengan menggunakan tinta yang
disediakan sebelum ke luar TPS.

Larangan saat Pemberian Suara:


1. Pemilih tidak boleh membubuhkan tulisan dan/atau
catatan apapun pada surat suara
2. Pemilih tidak boleh mendokumentasikan hak pilihnya di
bilik suara

PENDAMPINGAN PEMILIH

1. Pemilih disabilitas netra, disabilitas fisik dan yang


mempunyai halangan fisik lainnya dapat dibantu oleh
pendamping yang berasal dari anggota KPPS atau orang
lain atas pemilih yang bersangkutan
2. Pemilih disabilitas netra dalam pemberian suara pemilu
pasangan calon dan pemilu anggota DPD dapat menggunakan
alat bantu disabilitas netra yang disediakan.
3. Bagi pemilih yang dapat memberikan suara secara mandiri,
pendamping yang ditunjuk membantu pemilih menuju bilik
suara, dan pencoblosan surat suara dilakukan oleh pemilih
sendiri.
4. Bagi pemilih yang tidak dapat memberikan suara secara
mandiri, pendamping yang ditunjuk membantu mencoblos
surat suara sesuai dengan kehendak pemilih
5. Pendamping yang ditunjuk membantu pemilih wajib
merahasiakan pilihan pemilih yang bersangkutan dan
menandatangani surat pernyataan.

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
28 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
Perhatian!! Tepat pukul 12.00 waktu setempat, Ketua
KPPS mengumumkan bahwa pemilih DPK diberi
kesempatan untuk memberikan suara di TPS sepanjang
surat suara masih ada dengan terlebih dahulu memberikan
kesempatan kepada pemilih DPT dan DPTb yang telah
hadir. Apabila surat suara telah habis KPPS mengarahkan
pemilih DPK ke TPS terdekat yang masih
dalam 1 (satu) wilayah desa/kelurahan.

JELANG PEMUNGUTAN SUARA SELESAI


1. Pada saat waktu pemberian suara selesai, ketua KPPS
mengumumkan bahwa yang diperbolehkan memberikan
suara hanya pemilih yang sedang menunggu giliran untuk
memberikan suara dan telah dicatat kehadirannya dalam
daftar hadir atau telah hadir dan sedang dalam antrian untuk
mencatatkan kehadirannya dalam daftar hadir.
2. Pengawas TPS mengawasi adanya potensi kekurangan
surat suara pada pemungutan suara menjelang akhir waktu
pemungutan suara.
3. Pengawas TPS mengawasi dugaan pelanggaran dengan
mencoblos surat suara sisa.
4. Setelah seluruh pemilih selesai memberikan suara, Ketua KPPS
mengumumkan kepada yang hadir di TPS bahwa pemungutan
suara telah selesai dan dilanjutkan rapat penghitungan suara
di TPS.

MENYELESAIKAN PEMUNGUTAN SUARA

1. KPPS Kedua dan Ketiga, mengumpulkan dan mengelompokkan


serta mencatat surat suara yang tidak terpakai dan surat suara
rusak untuk setiap jenis pemilihan dengan memberitahukan

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 29


kepada Pengawas TPS dan Saksi mengenai jumlah surat suara
yang tidak terpakai dan surat suara rusak.
2. KPPS Kedua dan Ketiga, menghitung jumlah (termasuk L+P)
kehadiran pemilih pada formulir daftar hadir pemilih, daftar
hadir pemilih tambahan dan daftar hadir pemilih khusus.
3. KPPS Keempat dan Kelima, Menghitung jumlah (termasuk
L+P) pemilih disabilitas yang hadir pada formulir daftar hadir
pemilih, daftar hadir pemilih tambahan dan daftar hadir
pemilih khusus dengan memberitahukan kepada Pengawas
TPS dan Saksi.
4. KPPS Kedua, Ketiga, Kempat dan Kelima, mendokumentasikan
dengan foto dan mengirimkan ke PPS.

PEMBERIAN SUARA DI LOKASI TPS KHUSUS


1. Pemilih yang terdaftar sebagai DPT di TPS lokasi khusus,
dapat menggunakan hak pilihnya untuk memilih:
a. Pasangan Calon;
b. calon anggota DPR, apabila pindah memilih ke kabupaten/
kota lain dalam satu provinsi dan dalam satu Dapil;
c. calon anggota DPD, apabila pindah memilih ke kabupaten/
kota lain dalam satu provinsi;
d. calon anggota DPRD Provinsi, apabila pindah memilih ke
kabupaten/kota lain dalam satu provinsi dan dalam satu
Dapil; dan/atau
e. calon anggota DPRD kabupaten/Kota, apabila pindah
memilih ke kecamatan lain dalam satu kabupaten/kota
dan dalam satu Dapil.
2. Ketentuan mengenai TPS lokasi khusus sesuai dengan
Peraturan KPU yang mengatur mengenai penyusunan daftar
Pemilih dalam penyelenggaraan Pemilu dan sistem informasi
data Pemilih.

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
30 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
3. Apabila terdapat kendala dalam penyampaian surat
pemberitahuan pemungutan suara kepada Pemilih di TPS
lokasi khusus, penyampaian formulir dilakukan berdasarkan
hasil koordinasi KPU Kabupaten/Kota dengan pejabat yang
berwenang di lokasi khusus.

PEMBERIAN SUARA DENGAN SISTEM NOKEN/IKAT


1. Pemberian suara dengan sistem noken/ikat hanya
diselenggarakan di wilayah Provinsi Papua Tengah dan Provinsi
Papua Pegunungan pada kabupaten yang masih menggunakan
noken/ikat.
2. Daerah yang sudah tidak menggunakan sistem noken/
ikat, wajib menyelenggarakan pemungutan suara dengan
berpedoman pada Peraturan KPU.
3. Penyelenggara Pemilu di tingkat TPS, kelurahan/desa atau
yang disebut dengan nama lain, dan kecamatan atau yang
disebut dengan nama lain pada wilayah kabupaten yang
menggunakan sistem noken/ikat mengadministrasikan
pelaksanaan pemungutan suara dan hasil penghitungan suara
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan KPU.

ALAT KERJA SAKSI DAN INSTRUMEN


PEMANTAUAN PADA PEMUNGUTAN SUARA

No Pertanyaan YA TIDAK Keterangan


Apakah rapat pemungutan suara
1 dimulai tepat pukul 07.00 waktu
setempat?
Apakah KPPS mengucapkan
2
sumpah dan janji?

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 31


Apakah jumlah surat suara sesuai
3 dengan jumlah DPT ditambah 2
(persen)?
Apakah tersedia alat bantu
4 disabilitas netra untuk pemilihan
presiden dan wakil presiden?
Apakah tersedia alat bantu
5 disabilitas netra untuk pemilihan
anggota DPD?
Apakah terdapat surat suara surat
6 pada saat penghitungan oleh KPPS
sebelum pemungutan dimulai?
Apakah terdapat pendamping
7 pemilih yang tidak menandatangani
formulir pendampingan memilih?
Apakah terdapat pemilih yang
digerakkan secara bersamaan oleh
8
pihak tertentu untuk menggunakan
hak pilihnya di TPS?
Apakah terdapat intimidasi kepada
9
pemilih di TPS?
Apakah terdapat lebih dari 1 (satu)
10 orang pemilih menggunakan hak
pilih lebih dari 1 (satu) kali di TPS?
Apakah terdapat keberatan yang
11 disampaikan kepada Ketua KPPS
saat pemungutan suara?
Apakah keberatan yang
12 disampaikan ke Ketua KPPS dicatat
dalam formulir khusus?

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
32 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
3 PENGHITUNGAN
SUARA

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 33


PERSIAPAN PENGHITUNGAN SUARA
1. Waktu penghitungan suara di TPS dimulai setelah pemungutan
suara selesai dan berakhir pada Hari yang sama dengan hari
pemungutan suara. Jika belum selesai, penghitungan suara
dapat diperpanjang tanpa jeda paling lama 12 (dua belas) jam
sejak berakhirnya hari pemungutan suara.
2. Rapat penghitungan suara dipimpin oleh Ketua KPPS dan
dapat dihadiri oleh Saksi dan/atau pengawas TPS
3. Sebelum rapat penghitungan suara di TPS, anggota KPPS
mengatur sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
penghitungan suara yaitu:
a. Pengaturan tempat rapat penghitungan suara di TPS,
termasuk pengaturan papan atau tempat untuk memasang
formulir C.Hasil untuk setiap jenis pemilihan.
b. Tempat duduk KPPS, Saksi dan Pengawas TPS
c. Alat kelengkapan administrasi
d. Formulir penghitungan suara di TPS
e. Sampul kertas/kantong plastik pembungkus
f. Segel
g. Kotak suara serta menyiapkan segel plastik yang
digunakan untuk mengunci kotak suara
h. Peralatan TPS lainnya
4. Penempatan pemilih, pemantau pemilu dan masyarakat
ditempatkan di luar TPS.
5. Sarana dan prasarana diatur dengan baik agar mudah
digunakan dan rapat penghitungan suara dapat diikuti oleh
semua pihak yang hadir dengan jelas.
6. Setelah menyiapkan sarana dan prasarana, KPPS menghitung:
a. Jumlah pemilih terdaftar dalam salinan DPT yang
memberikan suara untuk masing-masing jenis pemilu
b. Jumlah pemilih terdaftar dalam Salinan DPTb yang
memberikan suara untuk masing-masing jenis pemilu

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
34 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
c. Jumlah surat suara yang diterima termasuk surat suara
cadangan untuk masing-masing jenis Pemilu
d. Jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena
rusak atau keliru coblos untuk masing-masing jenis Pemilu
dan
e. Jumlah surat suara yang tidak digunakan termasuk sisa
surat suara Cadangan untuk masing-masing jenis pemilu.

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 35


PEMBAGIAN TUGAS ANGGOTA KPPS
UNTUK PENGHITUNGAN SUARA
1. Ketua KPPS bertugas memimpin pelaksanaan Penghitungan
Suara di TPS dan memeriksa pemberian tanda coblos pada
setiap Surat Suara yang telah dibuka dan mengumumkan hasil
penelitiannya kepada Saksi, pengawas TPS, Pemantau atau
masyarakat.
2. Anggota KPPS Kedua bertugas membuka Surat Suara lembar
demi lembar dan memberikan kepada ketua KPPS untuk setiap
jenis Pemilu.
3. Anggota KPPS Ketiga dan anggota KPPS Keempat bertugas
mencatat hasil penelitian terhadap tiap lembar Surat Suara
yang diumumkan oleh ketua KPPS pada formulir yang
ditempel pada papan atau tempat tertentu setelah ketua
KPPS menyatakan Surat Suara sah atau tidak sah memeriksa
dan memastikan hasil pencatatan telah sesuai dengan hasil
penelitian yang diumumkan oleh ketua KPPS.
4. Anggota KPPS Kelima bertugas melipat Surat Suara yang
telah diteliti dan diumumkan oleh ketua KPPS untuk masing-
masing jenis Pemilu
5. Anggota KPPS Keenam dan anggota KPPS Ketujuh bertugas
menyusun Surat Suara yang telah diteliti dan diumumkan
oleh ketua KPPS dalam susunan sesuai suara yang diperoleh
masing-masing Pasangan Calon, Partai Politik, atau calon
anggota DPD setelah diumumkan dan diikat dengan karet
pengikat dan Petugas Ketertiban TPS bertugas menjaga
ketentraman, ketertiban dan keamanan di TPS yang dalam
melaksanakan tugasnya 1 (satu) orang berada di depan pintu
masuk TPS, dan 1 (satu) orang di depan pintu keluar TPS.
Apabila jumlah anggota KPPS kurang dari 7 (tujuh) orang,
pembagian tugas anggota KPPS ditentukan oleh ketua KPPS.

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
36 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
PROSES PELAKSANAAN PENGHITUNGAN SUARA
1. Ketua KPPS mengumumkan bahwa pelaksanaan pemungutan
suara telah selesai dan penghitungan suara dimulai.
2. Penghitungan suara dapat dilakukan secara berurutan dimulai
dari surat suara presiden dan wakil presiden, DPR, DPD, DPRD
Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
3. Ketua KPPS dibantu oleh anggota KPPS melakukan
penghitungan suara untuk setiap jenis pemilu dengan cara:
a. Membuka kunci dan tutup kotak suara dengan disaksikan
oleh semua pihak yang hadir.
b. Mengeluarkan surat suara dari kotak suara dan diletakkan
di meja ketua KPPS
c. Menghitung jumlah surat suara dan memberitahukan jumlah
tersebut kepada yang hadir serta mencatat jumlahnya.
d. Mencocokkan jumlah surat suara yang terdapat di dalam
kotak suara dengan jumlah pemiih yang hadir.
e. Apabila KPPS menemukan surat suara yang dikeluarkan
tidak sesuai dengan jenis pemilihan, ketua KPPS
menunjukkan surat suara tersebut kepada Saksi, Pengawas
TPS, anggota KPPS, pemantau pemilu dan masyarakat/
pemilih yang hadir dan memasukkan surat suara tersebut
ke dalam kotak sesuai dengan jenis pemilu.
f. KPPS membuka surat suara dan memeriksa tanda coblos
pada surat suara sesuai dengan jenis pemilu dan mencatat
ke dalam formulir hasil dalam bentuk tally dan mencatat
hasil penghitungan jumlah surat suara masing-masing
pemilu ke dalam formulir hasil.
g. Anggota KPPS membuka surat suara lembar demi lembar
dan memberikan surat suara tersebut kepada Ketua KPPS
dan ketua KPPS melakukan:
i. meneliti pemberian tanda coblos pada surat suara

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 37


ii. menunjukkan surat suara kepada Saksi, Pengawas
TPS dan anggota KPPS, serta dapat dipantau oleh
pemantau pemilu atau masyarakat/pemilih yang hadir
dengan ketentuan 1 (satu) surat suara dihitung 1 (satu)
suara dan dinyatakan sah atau tidak sah.
iii. menyampaikan hasil penelitiannya dengan suara
yang jelas, dan
iv. mengumumkan hasil perolehan suara dengan suara
yang terdengar jelas.
h. Penghitungan perolehan suara dilakukan secara terbuka di
tempat yang terang atau yang mendapatkan penerangan
yang cukup.
i. Anggota KPPS mencatat perolehan suara dengan tulisan
yang jelas dan terbaca ke dalam formulir hasil yang
ditempel pada papan atau tempat tertentu.

Apabila ditemukan surat suara yang masuk dalam kotak


suara lain, KPPS menunjukkan surat suara tersebut
kepada Saksi, Pengawas TPS, Pemantau, Pemilih/
Masyarakat yang hadir dengan ketentuan:
1. Apabila surat suara yang ditemukan belum dihitung,
maka KPPS memasukkan surat suara tersebut ke
dalam kotak suara sesuai dengan jenis pemilunya.
2. Apabila surat suara sudah dihitung, maka KPPS
memeriksa pemberian tanda coblos dan mencatat
ke dalam formulir C.Hasil dalam ukuran Plano sesuai
jenis pemilunya serta melakukan pembetulan sesuai
dengan ketentuan.

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
38 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
PENENTUAN SUARA SAH PEMILU
PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

1. Suara dinyatakan sah apabila ditandatangani oleh KPPS dan


tanda coblos pada nomor urut, foto, nama salah satu pasangan
calon, tanda gambar partai politik, dan/atau gabungan partai
politik dalam surat suara untuk pemilu presiden dan wakil
presiden.
2. Tanda coblos yang dinyatakan sah adalah tanda coblos pada 1
(satu) kolom, tanda coblos lebih dari 1 (satu) kali pada 1 (satu)
kolom, tanda coblos tepat pada garis 1 (satu) kolom pasangan
calon serta tanda coblos pada 1 (satu) kolom pasangan calon
yang tembus secara garis lurus sehingga terdapat dua atau
lebih hasil pencoblosan yang simetris dari lipatan surat suara
dan tidak mengenai pasangan calon lainnya.
3. Dalam hal ketua KPPS menemukan Surat Suara Presiden dan
Wakil Presiden yang dicoblos pada 1 (satu) kolom Pasangan
Calon yang memuat nomor urut, foto, atau nama Pasangan
Calon yang berhalangan tetap atau dibatalkan sebagai
Pasangan Calon atau salah satu calon, atau tanda gambar
Partai Politik, suara pada surat suara tersebut dinyatakan sah
untuk Pasangan Calon yang bersangkutan.

PENENTUAN SUARA SAH PEMILU DPR, DPRD


PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/KOTA

1. Suara dinyatakan sah apabila ditandatangani oleh KPPS dan


tanda coblos pada nomor urut atau tanda gambar partai politik
dan/atau nama calon anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota berada pada kolom yang disediakan.

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 39


2. Tanda coblos yang dinyatakan sah adalah:
a. tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut Partai
Politik, tanda gambar Partai Politik, atau nama Partai
Politik, dinyatakan sah untuk Partai Politik;
b. tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut calon,
atau nama calon, dinyatakan sah untuk nama calon yang
bersangkutan dari Partai Politik yang mencalonkan;
c. tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut Partai
Politik, tanda gambar Partai Politik, atau nama Partai
Politik, serta tanda coblos pada kolom yang memuat
nomor urut calon, atau nama calon dari Partai Politik
yang bersangkutan, dinyatakan sah untuk nama calon
yang bersangkutan dari Partai Politik yang mencalonkan;
d. tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut Partai
Politik, tanda gambar Partai Politik, atau nama Partai
Politik, serta tanda coblos lebih dari 1 (satu) kali calon
pada kolom yang memuat nomor urut calon, atau nama
calon dari Partai Politik yang sama, dinyatakan sah untuk
Partai Politik;
e. tanda coblos lebih dari 1 (satu) kali calon pada kolom yang
memuat nomor urut calon, atau nama calon dari Partai
Politik yang sama, dinyatakan sah untuk Partai Politik;
f. tanda coblos lebih dari 1 (satu) kali pada kolom yang
memuat nomor urut Partai Politik, tanda gambar Partai
Politik, atau nama Partai Politik, tanpa mencoblos salah
satu calon pada kolom yang memuat nomor urut calon,
atau nama calon dari Partai Politik yang sama, dinyatakan
sah untuk Partai Politik;
g. tanda coblos pada kolom di bawah nomor urut calon, atau
nama calon terakhir yang masih di dalam satu kotak partai
politik, dinyatakan sah untuk Partai Politik;
h. tanda coblos tepat pada garis kolom yang memuat nomor
urut Partai Politik, tanda gambar Partai Politik, atau nama

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
40 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
Partai Politik tanpa mencoblos salah satu calon pada kolom
yang memuat nomor urut calon, atau nama calon dari Partai
Politik yang sama, dinyatakan sah untuk Partai Politik;
i. tanda coblos tepat pada garis kolom yang memuat 1 (satu)
nomor urut calon, atau nama calon, dinyatakan sah untuk
nama calon yangbersangkutan;
j. tanda coblos tepat pada garis yang memisahkan antara
nomor urut calon, atau nama calon dengan nomor urut
calon, atau nama calon lain dari Partai Politik yang sama,
sehingga tidak dapat dipastikan tanda coblos tersebut
mengarah pada 1 (satu) nomor urut dan nama calon,
dinyatakan sah untuk Partai Politik;
k. tanda coblos pada 1 (satu) kolom yang memuat nomor
urut calon, nama calon atau tanpa nama calon disebabkan
calon tersebut meninggal dunia atau tidak lagi memenuhi
syarat sebagai calon, dinyatakan sah untuk Partai Politik;
l. tanda coblos pada 1 (satu) kolom yang memuat nomor
urut Partai Politik, tanda gambar Partai Politik, atau nama
Partai Politik, serta tanda coblos pada 1 (satu) kolom yang
memuat nomor urut calon, nama calon atau tanpa nama
calon disebabkan calon tersebut meninggal dunia atau
tidak lagi memenuhi syarat sebagai calon, dinyatakan sah
untuk Partai Politik;
m. tanda coblos pada 1 (satu) kolom yang memuat nomor
urut calon, atau nama calon, atau tanpa nama calon yang
disebabkan calon tersebut meninggal dunia atau tidak lagi
memenuhi syarat serta tanda coblos pada 1 (satu) kolom
yang memuat nomor urut calon, atau nama calon dari
Partai Politik yang sama, dinyatakan sah untuk calon yang
masih memenuhi syarat;
n. tanda coblos lebih dari 1 (satu) kali pada kolom yang
memuat nomor urut calon, atau nama calon, dinyatakan
sah untuk calon yang bersangkutan;

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 41


o. tanda coblos pada 1 (satu) kolom yang memuat nomor urut
calon, atau nama calon serta tanda coblos pada kolom di
bawah nomor urut calon, atau nama calon terakhir yang
masih di dalam satu kotak partai politik, dinyatakan sah
untuk 1 (satu) calon yang memenuhi syarat; atau
p. tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut Partai
Politik, nama Partai Politik, atau gambar Partai Politik
yang tidak mempunyai daftar calon, dinyatakan sah untuk
Partai Politik.
3. Tanda coblos untuk yang dibatalkan sebagai peserta Pemilu
karena tidak menyampaikan laporan awal dana kampanye
sampai dengan tenggat waktu yang ditentukan, tanda coblos
pada surat suara dinyatakan tidak sah.
4. Tanda coblos bagi partai politik yang tidak mengajukan calon
di seluruh Dapil DPR, DPRD Provinsi atau DPRD Kabupaten/
Kota, tetapi dibatalkan sebagai peserta Pemilu karena tidak
menyampaikan Laporan Awal Dana Kampanye sampai dengan
tenggat waktu yang ditentukan, tanda coblos pada surat suara
dinyatakan tidak sah.
5. Tanda coblos bagi Partai Politik yang tidak memiliki pengurus
dan tidak mengajukan calon, tetapi dibatalkan sebagai peserta
Pemilu karena tidak menyampaikan Laporan Awal Dana
Kampanye sampai dengan tenggat waktu yang ditentukan,
tanda coblos pada surat suara dinyatakan tidak sah.
6. Dalam hal ketua KPPS menemukan Surat Suara DPR, DPRD
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota yang dicoblos pada nomor
urut calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/
Kota, tetapi nama calon tersebut tidak dicantumkan dalam
surat suara, suara pada surat suara tersebut dinyatakan sah
untuk Partai Politik.

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
42 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
7. Dalam hal ketua KPPS menemukan Surat Suara DPR, DPRD
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota yang dicoblos pada nomor
urut dan/atau nama calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota, tetapi nama calon tersebut telah
meninggal dunia atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai
calon dan telah diumumkan oleh KPPS, suara pada surat suara
tersebut, dinyatakan sah untuk Partai Politik.
8. Dalam hal ketua KPPS menemukan Surat Suara DPR, DPRD
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota yang dicoblos pada
Partai Politik yang tidak mempunyai calon anggota DPR, DPRD
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, suara pada surat suara
tersebut dinyatakan sah untuk Partai Politik.

PENENTUAN SUARA SAH PEMILU ANGGOTA DPD

1. Tanda coblos pada kolom 1 (satu) calon yang memuat


nomor urut calon, nama calon, atau foto calon anggota DPD,
dinyatakan sah untuk calon anggota DPD yang bersangkutan;
2. Tanda coblos lebih dari 1 (satu) kali pada kolom 1 (satu) calon
yang memuat nomor urut calon, nama calon, atau foto calon
anggota DPD, dinyatakan sah untuk Calon anggota DPD yang
bersangkutan; atau
3. Tanda coblos tepat pada garis kolom 1 (satu) calon yang
memuat nomor urut calon, nama calon, atau foto calon
anggota DPD, dinyatakan sah untuk Calon anggota DPD yang
bersangkutan.
4. Dalam hal ketua KPPS menemukan Surat Suara DPD yang
memuat nomor urut calon, nama calon, foto calon anggota DPD,
tetapi nama calon atau foto calon tersebut tidak dicantumkan
dalam surat suara, suara pada surat suara tersebut dinyatakan
tidak sah untuk calon anggota DPD yang bersangkutan.

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 43


5. Dalam hal ketua KPPS menemukan Surat Suara DPD yang
memuat nomor urut calon, nama calon, foto calon, tetapi
nama calon tersebut telah meninggal dunia atau tidak lagi
memenuhi syarat sebagai calon dan telah diumumkan oleh
KPPS, suara pada surat suara tersebut dinyatakan tidak sah
untuk calon anggota DPD yang bersangkutan.

PENENTUAN SUARA TIDAK SAH

1. Surat Suara tidak ditandatangani oleh Ketua KPPS.


2. Tanda coblos 1 (satu) atau lebih di luar kolom.
3. Tanda coblos lebih dari 1 (satu) kali dalam kolom yang berbeda.
4. surat suara yang terdapat tulisan dan/atau catatan lain.
5. surat suara dicoblos tidak menggunakan alat coblos (misalnya
dengan rokok).
6. Surat suara tidak di coblos.
7. Tanda coblos tembus ke partai lain atau tembus ke luar kolom.

RUMUS AKURASI PENGHITUNGAN SUARA

1. Jumlah Suara Sah + Jumlah Suara Tidak Sah = Jumlah Pemilih


yang Memberikan Suara.
2. Jumlah Suara Sah + Jumlah Suara Tidak Sah + Surat Suara
Rusak + Surat Suara Tidak Terpakai = Jumlah seluruh surat
suara yang diterima ada di TPS
3. Jumlah seluruh Surat Suara yang digunakan = Jumlah seluruh
surat suara sah dan tidak sah.
4. Jumlah surat suara sah = jumlah perolehan suara sah seluruh
peserta.

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
44 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
5. Jumlah seluruh surat suara yang digunakan = jumlah seluruh
pengguna hak pilih.

PEMBERIAN TANDA SILANG PADA SURAT SUARA

1. Ketua KPPS memberi tanda silang pada bagian luar surat suara
yang memuat tempat, nomor, Alamat TPS, dan tanda tangan
ketua KPPS dalam keadaan terlipat dengan menggunakan
spidol atau ballpoint.
2. Surat suara yang diberi tanda dilakukan terhadap surat suara
yang tidak digunakan, sisa surat suara cadangan, surat suara
yang rusak dan/atau surat suara yang keliru coblos.

SETELAH PENGHITUNGAN SELESAI

1. Setelah penghitungan suara selesai Ketua KPPS dan anggota


KPPS menandatangani formulir hasil serta ditandatangani
oleh saksi yang hadir dan bersedia menandatangani.
2. Apabila terdapat saksi yang hadir tidak bersedia
menandatangani formulir, wajib dicatat dalam kejadian khusus
atau keberatan saksi dengan mencantumkan alasannya.
3. Formulir hasil pemungutan yang telah ditandatangani dibuat
dalam bentuk dokumen elektronik dengan menggunakan
Sirekap dan disampaikan ke KPU.
4. Setelah rapat pemungutan dan penghitungan suara berakhir,
Saksi, Pengawas TPS, pemantau Pemilu, atau Masyarakat
yang hadir pada rapat penghitungan suara diberi kesempatan
untuk mendokumentasikan formulir hasil setiap jenis pemilu,
DPT, DPTb dan DPK dalam bentuk foto atau video.

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 45


PENGISIAN SALINAN HASIL

1. Setelah formulir selesai dilakukan penandatanganan, Ketua


KPPS dibantu anggota KPPS mengisi formulir hasil salinan
untuk setiap jenis pemilu, mengisi keberatan saksi atau
catatan kejadian khusus dalam pemungutan dan penghitungan
suara.
2. Jika terjadi kesalahan penulisan pada formulir hasil salinan,
Ketua KPPS melakukan pembetulan dengan cara mencoret
angka atau kata yang salah dengan 2 (dua) garis horizontal
dan menuliskan angka atau kata hasil pembetulan pada angka
atau kata yang dicoret.
3. Ketua KPPS serta saksi yang hadir membubuhkan paraf pada
angka atau kata pembetulan dan wajib dituangkan dalam
catatan kejadian khusus.
4. KPPS menggandakan formulir salinan menggunakan alat
penggandaan yang disediakan di TPS dan ditandatangani
oleh Ketua KPPS, Anggota KPPS serta Saksi yang hadir. Jika
saksi yang hadir tidak bersedia menandatangani formulir maka
ditandatangani oleh saksi yang bersedia menandatangani dan
wajid dicatat dalam catatan kejadian khusus.
5. KPPS wajib menyampaikan hasil penggandaan formulir
salinan kepada setiap saksi, pengawas TPS, dan PPK melalui
PPS yang hadir pada hari yang sama. Apabila KPPS tidak
dapat melakukan penggandaan formulis salinan, KPPS dapat
menggunakan dokumen elektronik dari Sirekap.
6. Ketua KPPS dibantu anggota KPPS menyusun dan memasukkan
formulir hasil dan salinan hasil pemungutan dan penghitungan
suara masing-masing ke dalam 1 (satu) sampul kertas dan
disegel yang selanjutnya dimasukkan ke dalam kantong ziplok
atau kantong plastik yang mempunyai rel atau klip diatasnya
yang dapat dibuka dan ditutup kembali.

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
46 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
7. Ketua KPPS dibantu anggota KPPS menyusun dan memasukkan
formulir kejadian khusus dan/atau keberatan saksi, DPT, DPTb,
Daftar Hadir, pendamping, pemberitahuan masing-masing ke
dalam 1 (satu) sampul kertas dan disegel.
8. Ketua KPPS dibantu anggota KPPS menyusun dan memasukkan
surat suara untuk semua jenis pemilihan yang dinyatakan sah,
dinyatakan tidak sah, tidak digunakan/tidak terpakai termasuk
sisa surat suara cadangan, dan rusak dan/atau keliru coblos
masing-masing ke dalam sampul kertas dan disegel.
9. Pada bagian luar kotak suara ditempel label, disegel dan
dipasang gembok atau alat pengaman lainnya sebagai bahan
untuk rekapitulasi penghitungan suara di Tingkat kecamatan
atau nama lain.
10. KPPS wajib menyegel, menjaga dan mengamankan keutuhan
kotak suara untuk semua jenis pemilihan setelah rapat
penghitungan suara di TPS.
11. Dokumen elektronik dengan menggunakan Sirekap digunakan
untuk keperluan publikasi dan alat bantu rekapitulasi
penghitungan suara.
12. Pengawas TPS memberikan saran perbaikan terhadap
prosedur penghitungan suara yang melanggar ketentuan
perundang-undangan atau menerima laporan dari pihak lain
terkait dugaan pelanggaran dan melakukan tindak lanjut.
13. Pengawas TPS menuliskan kejadian lainnya dari hasil
pengawasan penghitungan suara.

Untuk menjamin keterbukaan dan kecepatan informasi


public hasil TPS, KPU menggunakan sistem Sirekap
sebagai alat bantu. Untuk menjaga kemurnian hasil TPS,
Bawaslu menggunakan Siwaslu.

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 47


PENYELESAIAN KEBERATAN

1. Saksi, Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS dapat


mengajukan keberatan terhadap prosedur dan/atau selisih
penghitungan perolehan suara kepada KPPS apabila terdapat
hal yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Apabila terdapat keberatan Saksi, Panwaslu Kelurahan/Desa/
Pengawas TPS, KPPS wajib menjelaskan prosedur dan/atau
mencocokkan selisih perolehan suara dalam formulir hasil
salinan pemungutan dan penghitungan suara.
3. Apabila keberatan yang diajukan Saksi, Panwaslu Kelurahan/
Desa/Pengawas TPS dapat diterima, KPPS seketika
melakukan pembetulan. Pembetulan dilakukan dengan cara
mencoret angka yang salah dan menuliskan angka yang benar.
4. Ketua KPPS dan Saksi yang hadir membubuhkan paraf pada
angka hasil pembetulan. Apabila Saksi masih keberatan
terhadap hasil pembetulan, KPPS meminta pendapat dan/
atau saran perbaikan dari Pengawas TPS yang hadir.
5. KPPS wajib menindaklanjuti saran perbaikan dari Pengawas
TPS dan KPPS wajib mencatat keberatan Saksi yang diterima
sebagai kejadian khusus dan mencatat seluruh kejadian
khusus selama pelaksanaan pemungutan dan penghitungan
suara di TPS pada formulir kejadian khusus dan/atau
keberatan.
6. Keberatan Saksi yang belum atau tidak dapat diterima, dicatat
pada formulir kejadian khusus dan/atau keberatan Saksi dan
ditandatangani oleh Saksi serta ketua KPPS. Apabila tidak
terdapat kejadian khusus dan/atau keberatan Saksi dalam
pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS,
KPPS wajib menulis kata NIHIL pada formulir kejadian khusus
dan/atau keberatan dan ditandatangani oleh ketua KPPS.

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
48 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
7. Keberatan yang diajukan oleh Saksi dan dan Panwaslu
Kelurahan/Desa/Pengawas TPS terhadap pelaksanaan
penghitungan suara di TPS tidak menghalangi pelaksanaan
rapat penghitungan suara di TPS.

Jika tidak ada keberatan atau kejadian khusus di TPS,


KPPS wajib mencatat dengan kata “NIHIL”.

PENGUMUMAN PENGHITUNGAN SUARA

1. KPPS mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS.


2. KPPS wajib menyampaikan 1 (satu) rangkap formulir hasil
salinan untuk setiap jenis pemilu kepada PPS dalam sampul
kertas dan disegel pada hari dan tanggal pemungutan suara.
Penyampaian formulir juga dilakukan dengan menggunakan
dokumen elektronik melalui Sirekap.
3. PPS wajib mengumumkan formulir hasil salinan dari seluruh
TPS di wilayah kerjanya dengan cara menempelkan formulir
hasil di tempat umum pada kelurahan/desa atau yang disebut
dengan nama lain.
4. Apabila KPPS dengan sengaja tidak menyampaikan 1 (satu)
rangkap hasil salinan untuk setiap jenis pemilu sampai batas
waktu yang ditetapkan, KPPS dikenai sanksi sebagaimana
yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
5. Selain formulir hasil salinan pemungutan dan penghitungan
suara, KPPS dalam menyampaikan formulir DPT, DPTb,
DPK dan kejadian khusus dan/atau keberatan dalam bentuk
dokumen elektronik.
6. KPPS dilarang memberikan formulir hasil salinan untuk
setiap jenis pemilihan kepada siapapun dan/atau pihak
manapun kecuali kepada setiap saksi, pengawas TPS, dan
PPK melalui PPS.

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 49


PENYERAHAN KOTAK SUARA

1. KPPS wajib menyerahkan kotak suara dan salinan formulir


hasil salinan untuk semua jenis pemilihan pada hari dan
tanggal pemungutan suara kepada PPK melalui PPS.
2. Penyerahan kotak suara kepada PPS diawasi oleh Saksi dan/
atau Pengawas TPS.
3. PPS meneruskan kotak suara dari seluruh TPS kepada
PPK pada hari yang sama setelah proses pemungutan dan
penghitungan suara selesai.
4. Apabila PPS tidak dapat disampaikan pada hari yang sama,
PPS menyampaikan kotak suara ke PPK paling lambat 3 (tiga)
hari setelah hari pemungutan suara.

PEMUNGUTAN SUARA ULANG

1. Pemungutan suara di TPS dapat diulang apabila terjadi


bencana alam dan/atau kerusuhan yang mengakibatkan hasil
pemungutan suara tidak dapat digunakan atau penghitungan
suara tidak dapat dilakukan.
2. Pemungutan suara di TPS wajib diulang apabila dari hasil
penelitian dan pemeriksaan Pengawas TPS terbukti terdapat
keadaan sebagai berikut:
a. pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan
penghitungan suara tidak dilakukan menurut tata cara
yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. petugas KPPS meminta Pemilih memberikan tanda
khusus, menandatangani, atau menuliskan nama atau
alamat pada surat suara yang sudah digunakan;

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
50 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
c. petugas KPPS merusak lebih dari satu surat suara yang
sudah digunakan oleh Pemilih sehingga surat suara
tersebut menjadi tidak sah; dan/atau
d. Pemilih yang tidak memiliki KTP-el atau Suket, tidak
terdaftar di DPT dan DPTb memberikan suara di TPS.
e. terdapat pemilih yang memberikan suara lebih dari 1 (satu)
kali, baik pada satu TPS atau pada TPS yang berbeda.
3. Pemungutan suara ulang diusulkan oleh KPPS dengan
menyebutkan keadaan yang menyebabkan diadakannya
pemungutan suara ulang. Usul KPPS diteruskan kepada PPK
dan selanjutnya diajukan kepada KPU Kabupaten/Kota untuk
pengambilan keputusan diadakannya pemungutan suara
ulang.
4. Pemungutan suara ulang di TPS dilaksanakan paling lambat
10 (sepuluh) Hari setelah hari pemungutan suara, berdasarkan
Keputusan KPU Kabupaten/Kota.
5. Pemungutan suara ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
hanya dilakukan untuk 1 (satu) kali pemungutan suara ulang.
6. Pemungutan suara ulang di TPS dapat dilaksanakan pada
hari kerja, hari libur, atau hari yang diliburkan. KPPS
menyampaikan surat pemberitahuan pemungutan suara
yang diberi tanda khusus bertuliskan PSU kepada Pemilih
yang terdaftar dalam DPT, DPTb, dan yang tercatat dalam
DPK paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pemungutan suara
ulang di TPS.
7. Dalam pemungutan suara ulang di TPS, tidak dilakukan
pemutakhiran data Pemilih. Pemilih yang terdaftar dalam
salinan DPT, DPTb, dan DPK di TPS yang melaksanakan
pemungutan suara ulang, karena keadaan tertentu tidak
dapat menggunakan hak pilihnya di TPS tersebut, dapat
menggunakan hak pilihnya di TPS lain yang juga melaksanakan
pemungutan suara ulang.

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 51


8. Penghitungan surat suara harus dilaksanakan dan selesai
pada hari yang sama dengan hari pemungutan suara ulang.
Jika penghitungan suara belum selesai pada waktunya,
penghitungan suara dapat diperpanjang tanpa jeda paling
lama 12 (dua belas) jam sejak berakhirnya hari pemungutan
suara ulang.
9. Pengawas TPS memastikan pemungutan suara ulang di
TPS dilaksanakan paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah
hari pemungutan suara dan KPPS menyampaikan surat
pemberitahuan memilih kepada pemilih paling lambat 1 (satu)
hari sebelum pemungutan suara ulang di TPS.
10. Pengawas TPS mengawasi pemungutan suara ulang dan
melaporkannya ke Panwascam melalui Panwaslu Kelurahan/
Desa untuk disampaikan ke Bawaslu.

PENGHITUNGAN SUARA ULANG

1. Penghitungan suara ulang dilakukan untuk penghitungan


ulang surat suara di TPS.
2. Penghitungan suara di TPS dapat diulang jika terjadi hal
sebagai berikut:
a. kerusuhan yang mengakibatkan penghitungan suara
tidak dapat dilanjutkan;
b. Penghitungan suara dilakukan secara tertutup;
c. Penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang
terang atau yang kurang mendapat penerangan cahaya;
d. Penghitungan suara dilakukan dengan suara yang kurang
jelas;
e. Penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang
jelas;

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
52 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
f. Saksi, Pengawas TPS, dan warga masyarakat tidak dapat
menyaksikan proses Penghitungan Suara secara jelas;
g. Penghitungan suara dilakukan di tempat lain di luar
tempat dan waktu yang telah ditentukan; dan/atau
h. ketidaksesuaian jumlah hasil penghitungan surat suara
yang sah dan surat suara yang tidak sah dengan jumlah
Pemilih yang menggunakan hak pilih.
3. Jika terjadi kedaan diatas, Saksi atau Pengawas TPS dapat
mengusulkan penghitungan ulang surat suara di TPS yang
bersangkutan.
4. Penghitungan ulang suara di TPS harus dilaksanakan dan
selesai pada hari yang sama dengan hari pemungutan
suara. Jika penghitungan suara belum selesai pada waktu,
penghitungan suara dapat diperpanjang tanpa jeda paling
lama 12 (dua belas) jam sejak berakhirnya Hari pemungutan
suara. Apabila penghitungan suara belum selesai sampai
waktu perpanjangan berakhir, penghitungan suara tetap
dilanjutkan dan dicatat dalam formulir kejadian khusus dan/
atau keberatan khusus.

Apabila proses penghitungan suara tidak dapat


diselesaikan pada hari yang sama, KPPS melanjutkan
tanpa jeda paling lama 12 jam sejak berakhirnya
hari pemungutan suara

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 53


ALAT KERJA SAKSI DAN INSTRUMEN
PEMANTAUAN PADA PENGHITUNGAN SUARA

No Pertanyaan YA TIDAK Keterangan


Apakah terdapat pemilih DPK di
1
TPS? (Jika Iya, berapa jumlahnya)
Apakah pemungutan suara berakhir
2
tepat pukul 13.00 waktu setempat?
Apakah rapat penghitungan
3 suara langsung dimulai setelah
pemungutan selesai?
Apakah penghitungan suara
4
dilakukan secara terbuka?
Apakah penghitungan suara
dilakukan di tempat yang terang
5
atau mendapatkan penerangan
cahaya yang cukup?
Apakah terdapat saksi yang hadir
6 tidak bersedia menandatangani
berita acara?
Apakah terdapat keberatan yang
7 disampaikan kepada Ketua KPPS
saat penghitungan suara?
Apakah keberatan yang
8 disampaikan ke Ketua KPPS dicatat
dalam formulir khusus?
Apakah KPPS memberikan salinan
9
hasil kepada pengawas TPS?
Apakah KPPS memberikan salinan
10
hasil kepada saksi yang hadir?

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
54 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
Apakah hasil pemungutan suara
dapat di dokumentasikan oleh
11
pengawas TPS, Saksi, Pemantau
dan pemilih yang hadir?
Apakah setelah rapat pemungutan
suara, KPPS menyegel, menjaga
12
dan mengamankan keutuhan kotak
suara?
Apakah KPPS menyerahkan kotak
suara kepada PPS pada hari dan
3
tanggal yang sama dengan hari
pemungutan suara?

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 55


4 Lampiran

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
56 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
Daftar Formulir yang digunakan dalam
Pemilu 2024 berdasarkan PKPU 25 2023

NO NAMA FORMULIR DESKRIPSI


MODEL Formulir yang digunakan sebagai surat
1 C.PEMBERITAHUAN- pemberitahuan pemungutan suara kepada
KPU pemilih
MODEL C.DAFTAR Formulir yang digunakan sebagai daftar
2 HADIR PEMILIH TETAP- kehadiran pemilih yang tercatat dalam DPT
KPU (Daftar Pemilih Tetap)
MODEL C.DAFTAR Formulir yang digunakan sebagai daftar
3 HADIR PEMILIH kehadiran pemilih pindah memilih yang tercatat
TAMBAHAN-KPU dalam DPTb (Daftar Pemilih Tambahan)
MODEL C.DAFTAR Formulir yang digunakan sebagai daftar
4 HADIR PEMILIH kehadiran pemilih yang tidak tercatat dalam DPT
KHUSUS-KPU dan/atau DPTb
MODEL C.HASIL-PPWP Formulir yang digunakan sebagai berita acara,
sertifikat, dan catatan hasil penghitungan
5 perolehan suara di TPS dalam Pemilihan Umum
Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia
Tahun 2024
MODEL C.HASIL-PPWP Formulir yang digunakan sebagai berita acara,
PUTARAN KEDUA sertifikat, dan catatan hasil penghitungan
6 perolehan suara di TPS dalam Pemilihan Umum
Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia
Tahun 2024 Putaran Kedua
MODEL C.HASIL-DPR Formulir yang digunakan sebagai berita acara,
sertifikat, dan catatan hasil penghitungan
7 perolehan suara di TPS dalam Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia Tahun 2024
MODEL C.HASIL-DPD Formulir yang digunakan sebagai berita acara,
sertifikat, dan catatan hasil penghitungan
8 perolehan suara di TPS dalam Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia Tahun 2024

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 57


MODEL C.HASIL-DPRD- Formulir yang digunakan sebagai berita acara,
PROV sertifikat, dan catatan hasil penghitungan
9 perolehan suara di TPS dalam Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi
Tahun 2024
MODEL C.HASIL-DPRA Formulir yang digunakan sebagai berita acara,
sertifikat, dan catatan hasil penghitungan
10 perolehan suara di TPS dalam Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Tahun
2024
MODEL C.HASIL-DPRP Formulir yang digunakan sebagai berita acara,
sertifikat, dan catatan hasil penghitungan
11 perolehan suara di TPS dalam Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua Tahun
2024
MODEL C.HASIL-DPRPB Formulir yang digunakan sebagai berita acara,
sertifikat, dan catatan hasil penghitungan
12 perolehan suara di TPS dalam Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat
Tahun 2024
MODEL C.HASIL-DPRPT Formulir yang digunakan sebagai berita acara,
sertifikat, dan catatan hasil penghitungan
13 perolehan suara di TPS dalam Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua
Tengah Tahun 2024
MODEL C.HASIL-DPRPS Formulir yang digunakan sebagai berita acara,
sertifikat, dan catatan hasil penghitungan
14 perolehan suara di TPS dalam Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua
Selatan Tahun 2024
MODEL C.HASIL-DPRPP Formulir yang digunakan sebagai berita acara,
sertifikat, dan catatan hasil penghitungan
15 perolehan suara di TPS dalam Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua
Pegunungan Tahun 2024

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
58 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
MODEL C.HASIL- Formulir yang digunakan sebagai berita acara,
DPRPBD sertifikat, dan catatan hasil penghitungan
16 perolehan suara di TPS dalam Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat
Daya Tahun 2024
MODEL C.HASIL-DPRD- Formulir yang digunakan sebagai berita acara,
KAB/KOTA sertifikat, dan catatan hasil penghitungan
17 perolehan suara di TPS dalam Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/
Kota Tahun 2024
MODEL C.HASIL-DPRK Formulir yang digunakan sebagai berita acara,
sertifikat, dan catatan hasil penghitungan
18 perolehan suara di TPS dalam Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/
Kota Aceh Tahun 2024
MODEL C.KEJADIAN Formulir yang digunakan untuk mencatat
KHUSUS DAN/ATAU kejadian khusus dan/atau pernyataan keberatan
19
KEBERATAN SAKSI- saksi saat pemungutan dan penghitungan suara
KPU Pemilihan Umum
MODEL C.HASIL Formulir yang digunakan sebagai salinan dari
SALINAN-PPWP berita acara, sertifikat, dan catatan hasil
20 penghitungan perolehan suara di TPS dalam
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
Republik Indonesia Tahun 2024
MODEL C.HASIL Formulir yang digunakan sebagai salinan dari
SALINAN-PPWP berita acara, sertifikat, dan catatan hasil
21 UNTUK PUTARAN penghitungan perolehan suara di TPS dalam
KEDUA Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
Republik Indonesia Tahun 2024 Putaran Kedua
MODEL C.HASIL Formulir yang digunakan sebagai salinan dari
SALINAN-DPR berita acara, sertifikat, dan catatan hasil
22 penghitungan perolehan suara di TPS dalam
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia Tahun 2024
MODEL C.HASIL Formulir yang digunakan sebagai salinan dari
SALINAN-DPD berita acara, sertifikat, dan catatan hasil
23 penghitungan perolehan suara di TPS dalam
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia Tahun 2024

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 59


MODEL C.HASIL Formulir yang digunakan sebagai salinan dari
SALINAN-DPRD-PROV berita acara, sertifikat, dan catatan hasil
24 penghitungan perolehan suara di TPS dalam
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Provinsi Tahun 2024
MODEL C.HASIL Formulir yang digunakan sebagai salinan dari
SALINAN-DPRA berita acara, sertifikat, dan catatan hasil
25 penghitungan perolehan suara di TPS dalam
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Aceh Tahun 2024
MODEL C.HASIL Formulir yang digunakan sebagai salinan dari
SALINAN-DPRP berita acara, sertifikat, dan catatan hasil
26 penghitungan perolehan suara di TPS dalam
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Papua Tahun 2024
MODEL C.HASIL Formulir yang digunakan sebagai salinan dari
SALINAN-DPRPB berita acara, sertifikat, dan catatan hasil
27 penghitungan perolehan suara di TPS dalam
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Papua Barat Tahun 2024
MODEL C.HASIL Formulir yang digunakan sebagai salinan dari
SALINAN-DPRPT berita acara, sertifikat, dan catatan hasil
28 penghitungan perolehan suara di TPS dalam
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Papua Tengah Tahun 2024
MODEL C.HASIL Formulir yang digunakan sebagai salinan dari
SALINAN-DPRPS berita acara, sertifikat, dan catatan hasil
29 penghitungan perolehan suara di TPS dalam
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Papua Selatan Tahun 2024
MODEL C.HASIL Formulir yang digunakan sebagai salinan dari
SALINAN-DPRPP berita acara, sertifikat, dan catatan hasil
30 penghitungan perolehan suara di TPS dalam
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Papua Pegunungan Tahun 2024

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
60 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
MODEL C.HASIL Formulir yang digunakan sebagai salinan dari
SALINAN-DPRPBD berita acara, sertifikat, dan catatan hasil
31 penghitungan perolehan suara di TPS dalam
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Papua Barat Daya Tahun 2024
MODEL C.HASIL Formulir yang digunakan sebagai salinan dari
SALINAN-DPRD-KAB/ berita acara, sertifikat, dan catatan hasil
32 KOTA penghitungan perolehan suara di TPS dalam
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Kabupaten/Kota Tahun 2024
MODEL C.HASIL Formulir yang digunakan sebagai salinan dari
SALINAN-DPRK berita acara, sertifikat, dan catatan hasil
33 penghitungan perolehan suara di TPS dalam
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Kabupaten/Kota Aceh Tahun 2024
MODEL Formulir yang digunakan sebagai surat
C.PENDAMPING-KPU pernyataan untuk pendamping pemilih saat
34
proses pemungutan suara Pemilihan Umum
Tahun 2024
MODEL A-Surat Pindah Formulir yang digunakan sebagai surat
35 Memilih-KPU pemberitahuan pindah memilih dalam Pemilihan
Umum Tahun 2024
MODEL A-Kabko Daftar Formulir yang berisi Daftar Pemilih Tetap dalam
36
Pemilih-KPU Pemilihan Umum Tahun 2024
MODEL A-Daftar Formulir yang berisi Daftar Pemilih Pindahan
37
Pemilih Pindahan-KPU dalam Pemilihan Umum Tahun 2024

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 61


SPESIMEN SURAT SUARA DPR RI

SPESIMEN SURAT SUARA DPRD KABKOTA

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
62 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
SPESIMEN SURAT SUARA DPRD PROVINSI

SPESIMEN SURAT SUARA PRESIDEN

Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) 63


DAFTAR SINGKATAN

1. Bawaslu: Badan Pengawas Pemilihan Umum


2. DPD: Dewan Perwakilan Daerah
3. DPK: Daftar Pemilih Khusus
4. DPR: Dewan Perwakilan Rakyat
5. DPRD: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
6. DPT: Daftar Pemilih Tetap
7. DPTb: Daftar Pemilih Tambahan
8. KPPS: Kelompok Pemungutan dan Penghitungan Suara
9. KPU: Komisi Pemilihan Umum
10. MS: Memenuhi Syarat
11. Panwaslu: Panitia Pengawas Pemilu
12. PPK: Panitia Pemilihan Kecamatan
13. PPS: Panitia Pemungutan Suara
14. TMS: Tidak Memenuhi Syarat
15. TPS: Tempat Pemungutan Suara

Panduan bagi KPPS, Pengawas TPS, Saksi, Pemantau dan Masyarakat Pemiih
64 dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024

Anda mungkin juga menyukai