Anda di halaman 1dari 2

A.

Eksistensi Kegiatan Praktik Mengajar


Pengajar dan pendidik merupakan salah satu unsur utama yang ada di dalam proses
belajar mengajar di dunia pendidikan. Pendidik adalah orang yang memiliki tanggung jawab
dalam perkembangan anak didik. Pendidik berupaya mengembangkan potensi yang dimilkiki
oleh anak didiknya yaitu berupa potensi afektif, potensi kognitif, maupun potensi
psikomotorik. Dengan kata lain, pendidik merupakan orang dewasa yang memiliki
tanggung jawab dalam perkembangan jasmani dan rohani anak didiknya agar mereka
mencapai tingkat kedewasaan, dan mampu menjalani kehidupan yang baik sesuai
ajaran yang dianut. sebagai seorang pendidik tentunya harus memiliki kepribadian
yang baik, karena seperti yang kita tahu, pendidik adalah figur keteladanan bagi
peserta didik.
Penidikan menurut UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional,
dituliskan bahwa: "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan oleh dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara"
Pendidikan dianggap sebagai prosedur sistematis, terencana, terarah serta
memiliki tujuan. Menurut John Dewey, pendidikan adalah proses memelihara /
memelihara keberlanjutan kehidupan sosial. Sebagai proses yang bekerja secara
sistematis, semua elemen pendidikan harus diintegrasikan dengan baik sehingga
gambar tersebut tercapai untuk mencapai tujuan. kurikulum, guru, siswa, metode,
media dan sistem evaluasi akan menjadi sesuatu yang harus sinergis untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Kurikulum sebagai bagian penting dan koridor utama, karena
proses pendidikan dilakukan minimal setidaknya empat komponen utama sebagai
berikut: Tujuan, belajar bahan, pengajaran dan proses dan evaluasi di mana orang tua
belajar. Guru dan pendidik memainkan peran yang sangat penting dalam proses
pendidikan, program yang ada, bahkan jika itu berarti apa-apa tanpa peran guru,
materi pembelajaran ditransfer ke siswa. Kemampuan untuk memahami materi,
metodologi, penggunaan media, administrasi kelas dan sistem evaluasi adalah
penyakit yang harus dipenuhi oleh seorang guru.
Sebagai pemegang kunci pelaksanaan proses pendidikan, kualitas guru harus
selalu ditingkatkan. Karena itu menjadi upaya yang sangat relevan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dalam kegiatan yang berbeda. Karena ini juga
pendidik potensial juga harus meningkatkan kemampuan dalam pendidikan. Teori-
teori yang dipelajari dari perguruan tinggi harus diuji secara langsung dalam pelajaran
nyata untuk diketahui secara langsung atas ruang lingkup kapasitas pendidikan
pendidik potensial. Oleh karena itu, praktik pengalaman lapangan (PPL) untuk siswa
Tarbiyah adalah sesuatu yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas pendidik
potensial.
Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah salah satu untuk
menyelesaikan tingkat (S1) sebagai penentuan siswa di fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan untuk memenuhi keterampilannya dalam pendidikan. Dalam kegiatan PPL
ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam uji teori dan memperoleh pengayaan
dari berbagai sumber di lapangan.
Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Tadris Matematika
dan Tadris Bahasa Inggris semester gasal tahun 2021/2022 ini berjumlah 220
mahasiswa, yang ditempatkan di 23 sekolah di daerah kota dan Kabupaten
Pekalongan. Penerjunan PPL dimulai pada tanggal 9 Agustus 2021 secara serentak
dan akan berakhir pada tanggal 20 September 2021. Mahasiswa yang mengikuti
kegiatan PPL merupakan mahasiswa yang telah menyelesaikan mata kuliahnya. Hal
ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teori-teori yang telah
dipelajarinya selama dibangku pengkuliahan.

Anda mungkin juga menyukai