Surat Perjanjian Kerja Sama Negra Coffee - Rully Mahdar 30082023
Surat Perjanjian Kerja Sama Negra Coffee - Rully Mahdar 30082023
PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN
(1)
PARA PIHAK bermaksud melakukan kerja sama dalam pembukaan kepemilikan
saham Negra Coffee Kraton yang beralamat di Jalan Polowijan, Kraton, Kota
Yogyakarta. Pengelolaan dan operasional Negra Coffee Kraton yang akan
dijalankan oleh PIHAK PERTAMA.
(2)
Kerja sama ini bertujuan untuk melakukan aktifitas pengumpulan dana kepemilikan
saham dari oleh PIHAK KEDUA yang dilakukan oleh dari Negra Coffee Kraton milik
PIHAK PERTAMA, yang akan dipergunakan hanya untuk sebagaimana disebutkan
dalam ayat 1 dalam pasal ini.
Page 1 of 10
PARA PIHAK
PASAL 2
JANGKA WAKTU, PERPANJANGAN, DAN BERAKHIRNYA PERJANJIAN
(1)
Perjanjian ini berlaku efektif terhitung sejak tanggal 28 Agustus 2023 sampai
dengan hingga terdapat perubahan atau pemutusan hubungan kerja sama yang
disepakati bersama oleh PARA PIHAK.
(2)
PARA PIHAK sepakat bahwa perjanjian kerja sama ini berakhir apabila:
Terdapat perjanjian lain yang disepakati PARA PIHAK memperbaharui dan
membatalkan/menghapus surat perjanjian kerja sama ini;
Kesepakatan PARA PIHAK.
Salah satu pihak tidak memenuhi (termasuk di dalamnya melakukan
pelanggaran, kesalahan, dan/atau kelalaian) salah satu ketentuan/kewajiban
dalam pasal-pasal serta ayat-ayat perjanjian kerja sama ini;
Force Majeure yang menyebabkan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK
dimana perjanjian kerja sama tidak dapat dilangsungkan kembali.
Kontrak kerja sama dengan pihak penyedia ruang usaha telah berakhir (30 Juni
2025) tanpa terdapat perpanjangan sewa dari PIHAK PERTAMA.
PIHAK KEDUA sudah tidak lagi memiliki hak kepemilikan saham di Negra
Coffee Kraton.
PIHAK PERTAMA dan/atau Negra Coffee Kraton tidak mampu melanjutkan
usaha berdasarkan keputusan pemerintah dan/atau secara finansial tidak
mampu untuk melanjutkan kegiatan usahanya (bangkrut).
PASAL 3
RUANG LINGKUP
(1)
PARA PIHAK sepakat untuk menjalankan kegiatan kerja sama penanaman modal
kepemilikan saham untuk pengelolaan dan pengembangan Negra Coffee Kraton
yang tertera pada Pasal 1 ayat (1) perjanjian ini dan akan dijalankan oleh PIHAK
PERTAMA.
(2)
Page 2 of 10
PARA PIHAK
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
(1)
PIHAK PERTAMA berkewajiban :
Mengelola Negra Coffee Kraton yang tertera pada Pasal 1 ayat (1) perjanjian ini,
dengan baik dan benar serta profesionalisme.
Memberikan laba bersih bagi hasil kepada PIHAK KEDUA berdasarkan
besaran bagi hasil bisnis yang dicantumkan PIHAK KEDUA dalam perjanjian
ini.
Menyediakan memberikan laporan operasional dan keuangan yang valid
(benar) setiap bulan kepada PIHAK KEDUA.
(2)
PIHAK PERTAMA memiliki hak atas :
Mendapatkan modal awal sejumlah uang untuk persiapan dan pembukaan
Negra Coffee Kraton yang tertera pada Pasal 1 ayat (1) perjanjian ini dari
PIHAK KEDUA, dimana sejumlah uang tersebut akan diakui oleh PIHAK
PERTAMA menjadi kepemilikan saham PIHAK KEDUA atas Negra Coffee
Kraton.
Mengambil keputusan terkait operasional dan pengembangan bisnis tanpa
melibatkan PIHAK KEDUA.
PASAL 5
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
(1)
PIHAK KEDUA berkewajiban:
Memberikan dana sejumlah modal awal uang yang disetujui dalam perjanjian ini
kepada PIHAK PERTAMA, sebagai modal awal persiapan dan pembukaan
Negra Coffee Kraton yang tertera pada Pasal 1 ayat (1) perjanjian ini, dimana
sejumlah uang tersebut akan diakui oleh PIHAK PERTAMA menjadi
kepemilikan saham PIHAK KEDUA atas Negra Coffee Kraton.
(2)
PIHAK KEDUA memiliki hak atas:
Page 3 of 10
PARA PIHAK
PASAL 6
SISTEM PEMBAYARAN SAHAM DAN BAGI HASIL
(1)
PIHAK KEDUA sepakat memberikan modal awal sejumlah uang sebesar
Rp120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) kepada PIHAK PERTAMA.
Sejumlah uang tersebut akan diakui oleh PIHAK PERTAMA menjadi kepemilikan
saham PIHAK KEDUA atas Negra Coffee Kraton.
(2)
Berdasarkan ayat 1 dalam pasal ini, maka :
a. PIHAK PERTAMA sepakat memberikan hak bagi hasil setiap bulan dari laba
bersih Negra Coffee Kraton yang tertera pada Pasal 1 ayat (1) perjanjian ini
sebesar 23% (dua puluh tiga persen) kepada PIHAK KEDUA (dalam
perjanjian ini disebut sebagai “bagi hasil”).
b. PIHAK KEDUA dalam hal ini selaku pemegang saham dari Negra Coffee
Kraton dan memiliki hak kepemilikan saham atas Negra Coffee Kraton
sebesar 23% (dua puluh tiga persen).
c. PIHAK KEDUA memiliki hak suara senilai 23% (dua puluh tiga persen)
dalam hal terjadi/dilakukan pemungutan suara terkait Negra Coffee Kraton.
(3)
PIHAK KEDUA sepakat memberikan modal awal sejumlah uang tersebut
kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya tanggal 30 Agustus 2023.
(4)
PIHAK KEDUA menyerahkan modal sejumlah uang tersebut kepada PIHAK
PERTAMA melalui Rekening Bank Central Asia (BCA) 0373568934 a.n. Machrus
Gamal Perwira.
Page 4 of 10
PARA PIHAK
(5)
PIHAK PERTAMA melakukan pembagian laba bersih bagi hasil setiap bulan
kepada PIHAK KEDUA melalui Rekening Bank Central Asia (BCA) 7751314161
a.n. Dina Yuniati.
(6)
Pembagian laba bagi hasil Negra Coffee Kraton kepada PIHAK KEDUA yang
tertera pada Pasal 1 ayat (1) perjanjian ini akan diserahkan tetap diberikan kepada
Dina Yuniati melalui Rekening Bank Central Asia (BCA) 7751314161 a.n. Dina
Yuniati, apabila PIHAK KEDUA meninggal dunia.
(7)
PIHAK KEDUA hanya satu kali menyerahkan dana kepada PIHAK PERTAMA
sejumlah yang tertera dalam Pasal 6 ayat (1) perjanjian ini.
(8)
PIHAK PERTAMA sepakat untuk memberikan laba bersih sejumlah besaran hak
bagi hasil kepada PIHAK KEDUA pada tanggal 15 setiap bulan terhitung sejak
outlet Negra Coffee Kraton telah beroperasi sekurang-kurangnya 30 hari
operasional secara berturut-turut, dan akan selanjutnya rutin diberikan setiap
bulannya selama Negra Coffee Kraton yang tertera pada Pasal 1 ayat (1) perjanjian
ini masih beroperasi.
(9)
Apabila terdapat pengeluaran yang membutuhkan dana berlebih (renovasi,
peremajaan alat, dan semisalnya) maka PIHAK PERTAMA berhak untuk
mengurangi jumlah hak bagi hasil yang dibagikan kepada PIHAK KEDUA sebagai
laba ditahan atas kompensasi sebagaimana yang disebutkan pada Pasal 6 ayat (8).
(10)
Apabila laba bersih dalam bulan berjalan tidak mencapai nominal Rp10.000.000,00
(sepuluh juta rupiah) maka PIHAK PERTAMA berhak untuk tidak memberikan hak
bagi hasil pada bulan tersebut.
(11)
Laba ditahan yang tersebut dalam Pasal 6 ayat (10) surat perjanjian ini akan
diakumulasikan dan dipergunakan untuk keperluan operasional usaha, seperti;
pembelian bahan, gaji karyawan, perawatan bangunan, biaya perpanjangan
sewa ruang usaha, dan semisalnya.
(12)
Page 5 of 10
PARA PIHAK
(13)
Apabila terdapat hal-hal yang membuat outlet Negra Coffee Kraton berhenti
beroperasi dalam jangka waktu tertentu 30 hari kalender secara berturut-turut maka
pembagian laba bersih bagi hasil dihentikan ditunda sementara dan akan
dilanjutkan kembali pada tanggal 10 15 setiap bulan, terhitung sejak outlet Negra
Coffee Kraton telah beroperasi kembali sekurang-kurangnya 30 hari operasional
secara berturut-turut. Dalam hal operasional Negra Coffee Kraton berhenti
sebagaimana dalam ayat ini, namun masih terdapat keuntungan yang bisa
dilakukan bagi hasil, maka bagi hasil akan tetap dilaksanakan oleh PIHAK
PERTAMA, dimana hal ini akan diberikan bersamaan dengan lanjutan pemberian
bagi hasil rutin.
(14)
Apabila terdapat hal-hal yang membuat outlet Negra Coffee Kraton berhenti
beroperasi dan tidak dapat dilanjutkan kembali maka seluruh kas yang tersisa akan
menjadi hak PIHAK KEDUA sejumlah persentase laba bersih bagi hasil yang tertera
dalam Pasal 6 ayat (2) perjanjian ini.
(15)
Apabila terdapat hal-hal yang membuat outlet Negra Coffee Kraton berhenti
beroperasi dan tidak dapat dilanjutkan kembali maka seluruh aset yang dapat
diuangkan akan dijual dan menjadi penambahan dalam kas yang dimaksud oleh
Pasal 6 ayat (14) perjanjian ini.
(16)
Pajak restoran, pajak daerah, pajak reklame, pajak penghasilan, dan semua bentuk
beban perpajakan yang bersumber pada Negra Coffee Kraton yang tertera pada
Pasal 1 ayat (1) perjanjian ini akan dibebankan kepada pengeluaran outlet Negra
Coffee Kraton dalam besaran yang semestinya.
(17)
PIHAK PERTAMA berhak untuk memotong hak bagi hasil dari PIHAK KEDUA
sebesar 1,5% apabila nilai bagi hasil belum mencapai nilai modal awal yang
diberikan dan 15% apabila nilai bagi hasil telah mencapai nilai modal awal jika
diperlukan.
(18)
Page 6 of 10
PARA PIHAK
(19)
PIHAK PERTAMA berhak mengurangi keuntungan usaha untuk membayar beban
hutang yang tersebut pada Pasal 6 ayat (18) pada perjanjian ini.
PASAL 7
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
(1)
PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan dan atau
kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam perjanjian ini yang
disebabkan atau diakibatkan oleh kejadian di luar kekuasaan masing- masing pihak,
dimana hal tersebut yang digolongkan sebagai force majeure.
(2)
Peristiwa yang digolongkan force majeure adalah adanya bencana alam seperti
gempa bumi, banjir atau hujan terus menerus, kebakaran, wabah penyakit
(yang dinyatakan pemerintah), adanya perang (yang dinyatakan pemerintah),
ledakan, huru-hara, kerusuhan dan lain-lain; serta adanya tindakan pemerintahan
dalam bidang ekonomi yang secara nyata langsung berpengaruh terhadap
pelaksanaan perjanjian ini.
(3)
Keadaan memaksa (force majeure) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di atas
tidak menghapuskan atau mengakhiri perjanjian ini. Setelah force majeure
berakhir dan kondisinya masih memungkinkan untuk dilaksanakan, maka PARA
PIHAK akan melanjutkan pelaksanaan perjanjian ini sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang diatur dalam perjanjian ini.
(4)
Pihak yang mengalami force majeure tidak dapat dituntut oleh Pihak lainnya,
sepanjang Pihak yang mengalami force majeure tersebut tetap berupaya dan
memiliki itikad baik di dalam melaksanakan kewajibannya di dalam Perjanjian ini.
Setelah berakhirnya force majeure wajib sesegera mungkin untuk melanjutkan
kembali pelaksanaan dari kewajibannya.
Page 7 of 10
PARA PIHAK
PASAL 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1)
Segala perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat dibuatnya perjanjian kerja
sama ini akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah dan mufakat.
(2)
Apabila perselisihan yang timbul tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dan
mufakat, maka akan diselesaikan menurut prosedur hukum yang berlaku, di mana
PARA PIHAK memilih domisili yang umum dan tetap melalui kantor
kepaniteraan Pengadilan Negeri tempat tinggal tergugat Kota Yogyakarta.
PASAL 9
LAIN-LAIN
(1)
Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerja sama ini akan ditentukan oleh
PARA PIHAK dalam Surat Perjanjian Tambahan addendum yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian Kerja Sama perjanjian ini.
(2)
Setiap addendum perjanjian ini harus dituangkan secara tertulis dan ditandatangani
PARA PIHAK.
(3)
Perjanjian ini ditujukan bagi PARA PIHAK yang tercantum dalam perjanjian ini dan
pihak lain yang ditujukan dan disepakati oleh PARA PIHAK serta tidak dapat
dialihkan kepada pihak lain tanpa kesepakatan PARA PIHAK.
(4)
PARA PIHAK sepakat untuk menjaga kerahasiaan perjanjian kerja sama ini, kecuali
bila dinyatakan untuk dibuka berdasarkan hukum yang berlaku.
PASAL 10
Page 8 of 10
PARA PIHAK
PASAL 11
PENUTUP
Demikian kontrak kerja perjanjian ini dibuat dan ditandatangani bersama oleh PARA
PIHAK dalam keadaan sehat dan sadar, serta tanpa paksaan dari pihak manapun.
Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama untuk masing-masing pihak.
Page 9 of 10
PARA PIHAK
Page 10 of 10
PARA PIHAK