Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

DINAS KESEHATAN

PANDUAN IMPLEMENTASI WINGKO SEMARANG


(WOLBACHIA ING KOTA SEMARANG)
TAHUN 2023
PANDUAN IMPLEMENTASI WINGKO SEMARANG

1. Tujuan
SOP ini disusun sebagai acuan bagi pengelola program baik pusat maupun daerah, tenaga
kesehatan, dan pemangku kepentingan terkait dalam menyelenggarakan Pilot Project
Penanggulangan Dengue Dengan Metode Wolbachia di kota Semarang

2. Ruang Lingkup
Prosedur ini menjelakan tahapan-tahapan implementasi WINGKO Semarang dimulai dari
penentuan Orang Tua Asuh (OTA) sampai dengan monitoring dan evaluasi.

3. Pihak yang Terlibat


Kementerian Kesehatan, World Mosquito Program (WMP), Universitas Gadjah Mada
(UGM), Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Resevoir Penyakit (B2P2VRP)
Salatiga, BBTKLPP Jogjakarta, KKP Kelas II Kota Semarang, Dinas Kesehatan Kota
Semarang, Puskesmas Sekaran, Kecamatan Gunungpati Kelurahan Sekaran, Kecamatan Mijen,
Puskesmas Mijen dan Puskesmas Karangmalang.

4. Strategi
4.1. Penguatan Advokasi dan Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor
4.2. Penguatan Peran Serta Masyarakat dan Organisasi Kemasyarakatan
4.3. Penyediaan Sumber Daya yang Mencukupi dalam Penanggulangan Dengue Dengue
4.4. Penguatan Sistem Surveilans Kesehatan serta Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan
Penanggulangan Dengue

5. Acuan
5.1 Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
5.2 Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2021 tentang Kementerian Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 83);
5.3 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit
Menular (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1755);
5.4 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 156);
5.5 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.01.07/Menkes/1341/2022 tentang
Penyelenggaraan Pilot Project Penanggulangan Dengue Dengan Metode Wolbachia.
5.6 Keputusan Walikota Semarang Nomor : 443.42/986 Tahun 2022 tentang Pembentukan
Tim Teknis Penyelengaraan Pilot Project Penanggulangan Dengue dengan Metode
Wolbachia di Kota Semarang
5.7 Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Nomor : 446/23321 Tahun 2022
tentang Penetapan Petugas Penyelenggaraan Pilot Project Penanggulangan Dengue
dengan Metode Teknologi Nyamuk Aedes Aegepty Ber-Wolbachia Dinas Kesehatan
Kota Semarang
6. Prosedur
6.1. Tahap Penentuan Orang Tua Asuh (OTA)
Teknik Implementasi Teknologi Nyamuk Aedes Aegypti Ber-wolbachia ini diawali
dengan penentuan Orang Tua Asuh (OTA) yang sesuai dengan kriteria. Penentuan Orang
Tua Asuh (OTA) ini dapat dirumah warga, perkantoran atau fasilitas umum dengan
menunjuk satu orang yang nantinya akan menjadi penanggung jawab.
Penyebaran nyamuk ber-Wolbachia dilakukan dengan menitipkan ember berisi
telur nyamuk ber-Wolbachia di titik yang sudah ditentukan. Jarak antar ember dengan
ember yang lain sekitar 75-100 Meter, ember yang diletakkan diharuskan diluar ruangan
dengan ketentuan terlindung dari sinar matahari, hujan, aman dari jangkauan anak-anak
dan mudah ketika akan melakukan pergantian paket.

6.2. Tahap Perilisan Ember


Tahap perilisan ember dilakukan serentak di satu kecamatan. Pada tahap perilisan
ini akan dibagikan paket telur dan pakan nyamuk ke koordinator wilayah yang nantinya
paket tersebut akan diberikan ke masing-masing Orang Tua Asuh (OTA) oleh koordinator
wilayah. Sebelum hari perilisan, ember akan didistribusikan dahulu ke koordinator
wilayah masing-masing. Logistic yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Semarang
adalah 1 ember (digunakan selama 6 bulan) dan 1 paket telur (diberikan berkala setiap 2
minggu sekali). Sedangkan logistic yang perlu disiapkan Orang Tua Asuh adalah air
(yang tidak panas dan tidak dingin) sekitar 0,7-1 liter. Air yang dapat digunakan termasuk
air PAM/PDAM, asalkan dapat dipastikan keamanannya untuk dikonsumsi. Alternatif
lain adalah air artetis yang bebas dari kaporit atau air isi ulang. Jika terdapat kaporit dalam
air, sebaiknya diamkan air selama satu hari sebelum mengambilnya. Lebih baik
menggunakan air yang layak konsumsi guna mencegah kegagalan akibat kaporit dan
untuk menghindari air sumur yang telah tercemar. Keamanan air sangat penting dalam
keberhasilan upaya perkembangbiakan jentik nyamuk.

6.3. Tahap Pelaksanaan


Langkah-langkah :
a. Mencuci ember baru (tidak perlu disikat atau pakai sabun)
b. Telur dimasukkan ke ember dan diberi air matang atau isi ulang sampai kurang
lebih 2 cm dibawah lubang
c. Ember dititipkan di lokasi yang sudah ditentukan tidak terkena sinar matahari
langsung dan terhindar dari predator (semut, laba-laba) dan kucing. Koordinator
tempat mengirimkan data jumlah ember yang dititipkan
d. Setiap 2 minggu dilakukan penggantian isi ember dengan cara membuang isi
ember ditempat yang kering atau ditanah. Setelah itu mebersihkan ember (tidak
boleh disikat atau pakai sabun) kemudian diisi dengan telur dan pakan nyamuk
yang baru lalu diberi air
e. Jika hasil pembiakan berhasil bias diletakan di tempat yang sama tetapi jika hasil
pembiakan nyamuk gagal maka ember bisa dipindakan posisi peletakannya.
(indicator keberhasilan ember adalah jumlah selongsong pupa >50)
f. Jika ada ember yang hilang segera lapor ke puskesmas atau coordinator lapangan.

6.4. Monitoring dan Evaluasi


Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan dengan 2 tahap yaitu monitoring
evaluasi ember dan monitoring evaluasi nyamuk. Monitoring dan evaluasi ember
dilakukan oleh koordinator lapangan dengan cara menghitung selongsong pupa dengan
mengambil beberapa sampel ember di satu kelurahan. Penentuan sampel ember
ditentukan oleh sistem.
Selain melakukan monitoring evaluasi setiap 2 minggu sekali, dilakukan juga
monitoring dan evaluasi perkembangan nyamuk ber-wolbachia dengan menangkap
nyamuk di sekitar wilayah Orang Tua Asuh (OTA). Monitoring evaluasi dilakukan setelah
servis (penggantian isi ember) ke 3. Monev dilakukan oleh koordinator lapangan dan
kemudian hasil nyamuk yang ditangkap dikirim ke KKP Semarang. Jumlah nyamuk yang
ditangkap sekitar 100 ekor yang di sebar di 10 titik dalam satu kelurahan. Penentuan titik
sendiri berdasarkan peta yang dibuat oleh pihak UGM.
7. DIAGRAM ALIR PROGRAM WOLBACHIA

Tahan penentuan Orang


Tua Asuh (OTA)

Tahap Perilisan
Ember

Dilakukan oleh OTA / kader Dilakukan oleh korlap

Penggantian isi ember QA (perhitungan


(setiap 2 minggu sekali) selongsong pupa)

Monitoring
dan evaluasi
nyamuk
wolbachia

Penarikan ember

Anda mungkin juga menyukai