Anda di halaman 1dari 8

TUGAS SK, SOP DAN ANALISIS PENYEBAB MASALAH MENGGUNAKAN

FISHBONE

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 :

1. ADVENTINA LUPITA REM JEHOMO (201812005)


2. ALYA SAL SABILLA (201812016)
3. ALIVIA SOFIA NURJIHAN (201812027)
4. DWI NUR AZIZAH (201812028)
5. DYAH SULISTYANING PALUPI (201812069)
6. ROSSA PERMATA SARI (201812015)
7. VIVIE WIDYANINGSIH BUYUNG (201812043)

STIKES YAYASAN RUMAH SAKIT DR. SOETOMO, SURABAYA

TAHUN 2020/2021
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KELOMPOK 6 TENTANG PROSEDUR
PENGENDALIAN NYAMUK AEDES AEGYPTI

Menimbang :

a. Bahwa untuk mencegah terjadinya penularan penyakit demam berdarah (DBD) di


rumah sakit kelompok 6 perlu dilakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk dan
pemantauan jentik secara berkala dan berkelanjutan.
b. Bahwa guna melaksanakan kegiatan pemantauan jentik secara kontinyu dan
berkesinambungan perlu diciptakan suatu kegiatan yang berupa gerakan pemantauan
jentik-jentik nyamuk.
c. Bahwa berdasarkan bukti a dan b maka dibentuklah tim pengendalian gerakan
pemantauan jentik jentik nyamuk yang dituangkan dalam surat direktur rumah sakit
kelompok 6.

Mengingat :

a. Undang Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup


b. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
c. Peraturan Menteri Kesehatan no 949/Menkes/SK/VIII/2004 tentang Sistem
Kewaspadaan Dini Penyakit yang berpotensi menimbulkan Wabah dan Kejadian Luar
Biasa.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KELOMPOK 6 TENTANG


PROSEDUR PENGENDALIAN NYAMUK AEDES AEGYPTI

Kesatu : Peraturan Direktur Rumah Sakit Kelompok 6 Tentang Pengendalian Nyamuk Aedes
Aegypti Rumah Sakit Kelompok 6.

Kedua : Panduan Pengendalian Nyamuk Aedes Aegypti Rumah Sakit Kelompok 6


digunakan sebagai acuan dalam melakukan kegiatan pemberantasan jentik jentik
nyamuk Rumah Sakit Kelompok 6.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Rumah Sakit Kelompok 6

Pada Tanggal : 31 Maret 2021

Direktur RS Kelompok 6

Alya Sal Sabilla


PENGENDALIAN VEKTOR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGENDALIAN NYAMUK AEDES AEGYPTY

No Dokumen :

No Revisi : Halaman : 1/1

Disahkan Oleh :
Standar Operasional Tanggal Terbit : Direktur
Prosedur 29/03/2021

Alya Sal Sabilla

Pengertian : Pengendalian vektor adalah semua kegiatan atau tindakan yang ditujukan
untuk menurunkan populasi vektor serendah mungkin sehingga
keberadaannya tidak lagi beresiko untuk terjadiya penularan penyakit tular
vektor di suatu wilayah atau menghindari kontak masyarakat dengan baktor
sehingga penularan penyakit vektor bisa dicegah

Tujuan : mencegah atau membatasi terjadinya penularan penyakit tular vektor karena
nyamuk aedes aegypty di suatu wilayah sehingga penyakit itu bisa dicegah.

Kebijakan : SK Direktur Rumah Sakit tentang Kebijakan pengendalian nyamuk Aedes


Aegypty
Prosedur : I. PERSIAPAN
A. Sumber Daya Manusia :
Syarat :
- Fungsional Sanitarrian, Entomologi
Penunjang :
- Staff yang sudah dilatih
B. Sarana dan Prasarana
B.1 Saranan dan Prasaranan Pengamatan
Peralatan :
- Mobil khusus vektor kontrol
- Pipet panjang dengan karet penghisap
- Senter
- Pipet sedang
- Pipet kecil
- Alat tulis
- Sarung tangan
- Sepatu safety
- Pakaian kerja
- Gelas kur
- Kacamata safety
- APAR
- Timabangan
- Sendok
Bahan:
- Alkohol
- Pelarut
- Insectisida
- Larvisda
- Surat tugas
II. Langkah – Langkah Pelaksanaan
A. Pemetaan
- pemetaan daerah perimeter dan daerah buffer yang merupakan tempat
perindukan potensial nyamuk aedes aegypty.
- Membagi daerah pengawasan untuk memudahlan pengawasan atau
pemberantasan secara intensif.
B. Pengamatan
B.1 Survey Aedes Aegypty Stadium Larva
- Petugas yang akan melakukan pemeriksaan ke dalam bangunan harus
izin terlebih dulu kepada petugas yang berjaga di tempat
- Periksa kontainer yang ada pada semua bangunan
- Apabila ada yang positif jentik pilih jentik dengan perkiraan jentik
nyamuk aedes.
- Tulis bangunan dengan kontainer baik positif maupun negatif.
Pengamatan dilakukan pada pagi hari secara teratur setiap bulan.
B.2 Survey Aedes Aegypty Stadium Telur
- Ovitrap dipasang di dalam bangunan yang teduh denga jarak 100–
150cm
- Jumlah ovitrap yang dipasang pada setiap bangunan adalah 2
- Peengamatan dilakukan seminggu sekali
- Hitung ovitrap indeks. Jml ovitrap dengan telur : jml ovitarp
diberiksa 100%
B.3 Survey Aedes Aegypty Stadium Dewasa
- Survey dilakukan dengan cara resting collection. Yaitu dengan
caranya menangkap dengan aspirator setiap nyamuk yang diperkirakan
nyamuk aedes
- nyamuk yang tertangkap dikumpulkan ke dalam pagar cup upyang
ditutup dengan kain
- nyamuk tersebut kemudian di bunuh dengan chloroform yang telah
ditetskan kapas penyumbat
- Identifikasi nyamuk betina
- hitung resting rate = 0, penelitian diulang sampai 3x
- jika ditemukan nyamuk betina dilakukan pemberantasan
- pengamatan dilakukan pagi sampai siang atau menjelang senja secara
terattur setiap sebulan sekali
C. Pelaporan
- Laporan Kegiatan
- Laporan Bulanan
- Laporan Tahunan

Unit Terkait : Instalasi Sanitasi


Analisa sebab akibat terjadinya kejadian jenazah px covid-19 di gigit tikus di
sebabkan oleh beberapa factor. Factor-faktor penyebabnya yaitu factor man, method,
material dan machine. Dengan menggunakan diagram fishbone maka dapat di ambil
kesimpulan faktor man yaitu Pihak RS tidak menyediakan ruang jenazah yang layak
dan Petugas kebersihan kurang bertanggung jawab akan kebersihan yang
menyebabkan banyak tikus lapar yang berkeliaran. Kemudian factor method yaitu
tidak adanya SOP pemulasan jenazah, factor material yaitu tidak ada kamar jenazah
yang menyebabkan jenazah px di simpan di koridor di luar unit perawatan intensif

Anda mungkin juga menyukai