Anda di halaman 1dari 2

Nama : Haykal Diaz Maulana

NIM : 05010121013
Kelas : HKI-6A

HUKUM KELUARGA DALAM PERSPEKTIF CRITICAL LEGAL THEORY


(TEORI HUKUM KRITIS)

A. Critical Legal Thinking


Critical Legal Thinking (CLT) adalah sebuah pendekatan mendalam yang menggali aspek-
aspek kritis dalam pemahaman terhadap hukum serta peranannya dalam masyarakat. Dalam
kerangka ini, CLT mengeksplorasi struktur hukum untuk mengungkapkan hubungan
kekuasaan, dominasi, dan hierarki yang mendasarinya. Analisis struktural ini tidak hanya
mencakup struktur hukum itu sendiri, tetapi juga struktur kekuasaan yang membentuknya,
termasuk lembaga-lembaga politik, ekonomi, dan sosial yang memengaruhi pembentukan dan
pelaksanaan hukum.
Selanjutnya, CLT menantang konsep keadilan yang lazim dengan menanyakan siapa yang
sebenarnya diuntungkan atau dirugikan oleh hukum. Ini melibatkan kajian mendalam tentang
nilai-nilai yang mendasari hukum, seperti kebebasan, keadilan, dan kesetaraan, serta bagaimana
nilai-nilai ini tercermin dalam norma dan kebijakan hukum. Pertanyaan-pertanyaan ini
membuka ruang untuk refleksi kritis tentang bagaimana hukum dapat menjadi instrumen
pembaharuan sosial dan politik, atau sebaliknya, menjaga status quo yang menguntungkan
pihak tertentu.
Selain itu, CLT mempertanyakan peran institusi hukum dalam masyarakat, termasuk
pengadilan, badan legislatif, dan lembaga eksekutif. Ini melibatkan evaluasi terhadap
bagaimana institusi-institusi ini menjalankan kekuasaan dan bagaimana mereka memengaruhi
proses pembentukan dan penerapan hukum. Lebih dari itu, pendekatan ini mengungkapkan
bagaimana kepentingan politik, ekonomi, dan sosial memengaruhi pengambilan keputusan
dalam institusi-institusi tersebut. Dalam aspek historis dan sosial, CLT mempertimbangkan
bagaimana konteks sejarah dan sosial membentuk dan mempengaruhi hukum. Ini melibatkan
analisis terhadap bagaimana hukum berevolusi dari waktu ke waktu sebagai respons terhadap
perubahan dalam masyarakat, serta bagaimana hukum dapat memperkuat atau meruntuhkan
struktur kekuasaan yang ada.
Secara keseluruhan, Critical Legal Thinking merupakan sebuah pendekatan yang
komprehensif dan kritis dalam memahami hukum serta implikasinya dalam masyarakat.
Dengan mempertanyakan asumsi-asumsi, nilai-nilai, dan kepentingan yang mendasari hukum,
CLT berupaya untuk membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana
hukum dapat menjadi alat untuk perubahan sosial yang lebih adil dan inklusif.
B. Hukum Keluarga Dalam Perspektif Critical Legal Theory
Dalam konteks Hukum Keluarga, CLT menyelidiki dan mempertanyakan dinamika
kekuasaan dalam relasi keluarga, serta bagaimana hukum mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
struktur kekuasaan tersebut. CLT menyoroti konsep-konsep yang telah ditanamkan dalam
sistem hukum keluarga dan bagaimana konsep-konsep tersebut mencerminkan dan
memperkuat ketidaksetaraan dan dominasi dalam hubungan keluarga. Misalnya, konsep
otoritas suami dalam rumah tangga telah lama menjadi bagian integral dari hukum keluarga di
banyak masyarakat. CLT akan meneliti bagaimana konsep ini memperkuat ketidaksetaraan
gender dan mendukung struktur kekuasaan patriarki. Dengan mempertanyakan legitimasi dan
akar dari konsep-konsep seperti ini, CLT membuka jalan untuk membahas restrukturisasi
hukum keluarga yang lebih adil dan setara bagi semua anggota keluarga.
Selanjutnya, CLT menyoroti konflik dan ketegangan yang muncul dalam sistem hukum
keluarga, terutama dalam konteks perceraian, hak asuh anak, dan pembagian harta Bersama.
CLT juga mengarahkan perhatiannya pada konsep-konsep seperti hak-hak reproduksi dan
hubungan antara keluarga dan negara. Dalam hal hak-hak reproduksi, CLT menyoroti
bagaimana hukum sering kali digunakan untuk mengontrol dan membatasi akses terhadap
layanan reproduksi, terutama bagi perempuan. Hal ini mencerminkan upaya negara dan
institusi-institusi berkuasa untuk mempertahankan kontrol atas tubuh perempuan dan
mengatur reproduksi mereka sesuai dengan agenda-agenda politik dan ideologis tertentu

Anda mungkin juga menyukai