Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL LEGAL STUDIES

kelompok. 11

Dosen Pengampu :
Eko Mukminto S.H., M.H.
Syahwal S.H., M.H.
NAMA
KELOMPOK :
1. Ananda Viola Maharani
2. Salsabila Triandani
3. Eka Lintang Nuril
4. Dismas Arya Diputra
5. Muhammad Alfibriano
6. Destika Santi Putri
7. Meylisa Asmiati
PENGERTIAN Critical Legal Studies

Critical Legal Studies adalah aliran pemikiran hukum yang


menolak ideologi liberal dalam hukum yang memisahkan
hukum dan politik, serta menganggapnya netral. Mereka
mengklaim bahwa hukum selalu terjalin dengan konteks
subjektif dan politik. Aliran ini muncul sebagai respons
terhadap ketidakpuasan terhadap praktik hukum di Amerika
Serikat, dengan fokus utama pada masalah formalisme
hukum yang dianggap tidak memberikan keadilan kepada
masyarakat.
TUJUAN
CRITICAL LEGAL STUDIES
Menurut N.D. White tujuan CLS ini untu.k
mendeligitimasi klaim kebenaran,
membongkar kuasa dan dominasi untuk
membentuk sistem yang adil dan setara,
sehingga doktrin-doktrin hukum yang
telah terbentuk dapat direkonstruksi untuk
mencerminkan pluralisme nilai yang ada.
HAKIKAT
CRITICAL LEGAL
STUDIES
Peran Studi Hukum Kritis (CLS) dalam filsafat hukum adalah untuk
memberikan perspektif alternatif tentang hukum.
CLS berargumen bahwa hukum pada dasarnya bersifat politis dan
dipengaruhi oleh dinamika kekuasaan dan kepentingan ekonomi.

CLS bertujuan untuk mengekspos bias dan kelemahan dalam sistem


hukum dan mempromosikan masyarakat yang lebih adil dan setara.

CLS juga berperan dalam mengkritisi dan mengevaluasi produk


hukum untuk memastikan keselarasannya dengan prinsip-prinsip
keadilan dan tujuan bangsa.
PERSPEKTIF
Studi Hukum Kritis menggabungkan berbagai perspektif dan pendekatan
dalam mempelajari hukum. Beberapa perspektif yang digunakan dalam DALAM
Studi Hukum Kritis antara lain:
CRITICAL
01 TEORI MARXIS
Studi Hukum Kritis menggunakan teori Marxis untuk
LEGAL
menganalisis hubungan antara hukum dan struktur STUDIES
kekuasaan dalam masyarakat. Teori ini mengkaji
bagaimana hukum dapat melanggengkan dan memperkuat
ketidaksetaraan sosial dan pembagian kelas.

02 TEORI FEMINIS
Studi Hukum Kritis menggabungkan perspektif feminis untuk
menganalisis bagaimana hukum dan institusi hukum
berkontribusi terhadap ketidaksetaraan dan diskriminasi gender.
Ini meneliti isu-isu seperti hak-hak reproduksi, kekerasan dalam
rumah tangga, dan diskriminasi berbasis gender
PERSPEKTIF
Studi Hukum Kritis menggabungkan berbagai perspektif dan pendekatan
dalam mempelajari hukum. Beberapa perspektif yang digunakan dalam DALAM
Studi Hukum Kritis antara lain:
CRITICAL
03 POSTMODERNISME
Studi Hukum Kritis juga menggabungkan perspektif
LEGAL
postmodernis, yang menantang gagasan tentang STUDIES
kebenaran tunggal dan objektif dan menekankan peran
bahasa, wacana, dan kekuasaan dalam membentuk
konsep dan interpretasi hukum.

04 PLURALISME
Studi Hukum Kritis mengakui pentingnya pluralisme dalam
analisis hukum. Studi ini mengakui bahwa sistem hukum harus
mempertimbangkan berbagai norma dan aturan non-hukum yang
dapat mempengaruhi pengambilan keputusan hukum dan
membentuk norma hukum.
KARAKTER
CRITICAL LEGAL STUDIES
01 PENOLAKAN TERHADAP LIBERALISME HUKUM

02 KRITIK TERHADAP KESETARAAN DI HADAPAN HUKUM

03 KRITIK TERHADAP OBJEKTIVITAS


04 PENGGUNAAN METODE KRITIS

05 FOKUS PADA TRANSFORMASI SOSIAL


KESIMPULAN
Critical Legal Studies adalah sebuah aliran pemikiran yang menolak
konsep positivisme- formalisme hukum dan hukum liberal. Aliran
Critical Legal Studies dapat menjadi alternatif dalam membangun
sistem hukum di Indonesia, baik dalam hal substansi maupun
penegakan hukum.

Selain itu, Critical Legal Studies juga perlu menjadi pendorong


perbaikan dalam penegakan hukum di Indonesia. Dengan demikian,
Critical Legal Studies berusaha memajukan hukum menuju
pemahaman yang lebih sesuai dengan realitas sosial,
menghilangkan pendekatan hukum yang terlalu teksual dan
formalistik.
TERIMA KASIH.
Ada yang ingin ditanyakan?

Anda mungkin juga menyukai