Anda di halaman 1dari 7

The Critical Legal Studies

Movement

Oleh RATNAWATI (NANA)


Esensi Pemikiran The Critical Legal Studies Movement

Esensi pemikiran The Gerakan dan pemikiran


Ada tiga varian CLS
Critical Legal Studies CLS = “radical
yaitu:
Movement (CLS) : jurisprudence”
Mengintegrasikan dua paradigma yang
saling bersaing, yaitu paradigma konflik
dan paradigma consensus, diwakili
“Law is politics, law Menantang teori Roberto M. Unger;
exists only as an
ideology” hukum liberal Mewarisi kritik Marxis terhadap
yang mengklaim hukum liberal yang dianggap hanya
melayani sistem kapitalisme, diwakili
(Hukum adalah politik,
hukum hanya ada positivis dan Horwitz;

sebagai ideology). bebas nilai. Menggunakan metode ekletis yang


membaurkan sekaligus perspektif
strukturalis, fenomenologis dan neo-
marxis, diwakili Duncan Kennedy.
Metode The Critical Legal Studies Movement
1. Teknik ini dilakukan untuk
Trashing adalah teknik untuk menunjukkan kontradiksi dan
mematahkan atau menolak kesimpulan yang bersifat sepihak
pemikiran hukum yang telah berdasarkan asumsi yang
meragukan;
terbentuk.
Tiga 2.

Metode
Dengan melakukan
Deconstruction adalah pembongkaran maka dapat
membongkar pemikiran dilakukan rekonstruksi

CLS:
hukum yang telah terbentuk pemikiran hukum;
yang telah terbentuk.

Genealogy digunakan karena


3. interpretasi sejarah kerap
Genealogy adalah didominasi oleh mereka yang
memiliki kekuatan. Interpretasi
penggunaan sejarah dalam sejarah ini yang kemudian digunakan
menyampaikan argumentasi. untuk memperkuat suatu konstruksi
hukum
Konsep Critical Legal Studies

Karakteristik aliran Critical Legal Studies:


4.
1. 3. Ajaran Critical Legal 5.
Aliran Critical 2. Aliran Critical Legal Studies ini kurang Aliran Critical Legal
Studies ini mempunyai mempercayai bentu- Studies ini menolak
Legal Studies ini Ajaran Critical komitmen besar bentuk kebenaran yang perbedaan antara teori
mengkritik hukum Legal Studies ini terhadap kebebasan abstrak dan dan praktek, dan
yang berlaku yang mengkritik hukum individual dengan pengetahuan yang menolak juga
nyatanya yang sarat dan batasan tertentu, benar-benar obyektif. perbedaan antara fakta
karena aliran ini Karena itu ajaran dan nilai, yang
memihak ke dominan dengan berhubungan dengan Critical Legal Studies merupakan
politik, dan sama ideologi tertentu emansipasi menolak keras ajaran- karakteristik dari
sekli tidak netral kemanusiaan ajaran dalam paham liberal.
positivisme hukum
Pandangan The Critical legal studies
Aliran hukum kritis mempunyai pandangan :

• Hukum mencari legitimasi yang salah


• Hukum dibelenggu oleh kontradiksi-kontradiksi
• Tidak ada yang namanya prinsip-prinsip dasar
dalam hukum
• Hukum tidak netral
Kelebihan utama critical legal studies
Kekritisan critical legal
studies dalam memahami
realitas sosial dan tata • berdasarkan praksis sosial untuk merombak
hukum serta komitmen struktur sosial yang hierarkhis.
untuk mengembangkan
teori hukum

Kekuatan CLS • Analitis kritis terhadap tata hukum, nilai-nilai


dan rasio-rasio hukum yang digunakan oleh
diwujudkan dalam para hakim yang selama ini disebut netral dan
bentuk: benar secara obyektif.
Kritik terhadap The Critical Legal Studies Movement

Kritik terhadap CLS terutama diarahkan


kepada empat aspek utama CLS:
1. Kontradiksi fundamental dalam masyarakat (fundamental
contradiction in society)

2. Alienasi melalui kategorisasi dan reifikasi (alienation by


categorization and reification)

3. Penolakan terhadap netralitas nilai dari hukum (denial of the


neutrality of law)

4. Dunia hukum alternatif dari CLS (alternative legal world of CLS).


Pemikiran inilah yang terkokoh dari CLS dalam menolak bebas nilai sistem hukum
liberal dalam konsepnya yang abstrak bukan yang khusus (particular).

Anda mungkin juga menyukai