Sesuai IPTEK
Penyelenggaraan praktik kedokteran yang
merupakan inti dari berbagai kegiatan dalam
Praktik kedokteran adalah penyelenggaraan upaya kesehatan harus dilakukan
rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi yang memiliki etik dan
moral yang tinggi, keahlian dan kewenangan
oleh dokter dan dokter gigi
yang secara terus- menerus harus ditingkatkan
terhadap pasien dalam mutunya melalui pendidikan dan pelatihan
melaksanakan upaya kesehatan. berkelanjutan, sertifikasi, registrasi, lisensi,
serta pembinaan, pengawasan, dan pemantauan
Surat izin praktik adalah bukti agar penyelenggaraan praktik kedokteran sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
tertulis yang diberikan pemerintah teknologi;
kepada dokter dan dokter gigi
yang akan menjalankan praktik
kedokteran setelah memenuhi Perlindungan Hukum
persyaratan.
untuk memberikan perlindungan dan
kepastian hukum kepada penerima
pelayanan kesehatan, dokter, dan
dokter gigi, diperlukan pengaturan
mengenai penyelenggaraan praktik
kedokteran
FILOSOFIS DAN ASAS
Praktik Kedokteran
Dasar Praktik Kedokteran
ASAS KEMANUSIAAN
Praktik Kedokteran Indonesia berdasarkan
NILAI ILMIAH pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, penyelenggaraan praktik
kemanusiaan, keseimbangan, serta kedokteran yang memberikan
Praktik kedokteran
perlindungan dan keselamatan pasien. perlakuan yang sama dengan
berdasarkan pada
tidak membedakan suku,
ilmu pengetahuan dan
bangsa, agama, ras, gender,
teknologi yang
status sosial, ekonomi, dan
diperoleh, baik dalam
pandangan politik.
pendidikan maupun
pengalaman, serta
etika profesi.
ASAS MANFAAT ASAS KESEIMBANGAN
Penyelenggaraan praktik kedokteran Penyelenggaraan praktik
harus memberikan manfaat bagi kedokteran yang tetap menjaga
kemanusiaan dalam rangka keserasian serta keselarasan
mempertahankan dan meningkatkan antara kepentingan individu dan ASAS PERLINDUNGAN &
derajat kesehatan masyarakat. masyarakat. KESELAMATAN
Penyelenggarakan praktik
kedokteran tidak hanya memberikan
pelayanan kesehatan semata, tetapi
ASAS KEADILAN
harus mampu memberikan
penyelenggaraan praktik peningkatan derajat kesehatan
kedokteran yang memberikan dengan tetap memperhatikan
pelayanan secara adil dan merata perlindungan dan keselamatan
kepada setiap orang dengan pasien. Walaupun seorang dokter
biaya yang terjangkau, dengan tidak dapat menjamin kesembuhan
tetap memberikan pelayanan pasien, namun setiap dokter
yang bermutu. senantiasa berupaya untuk
meringankan penderitaan pasien.
MENGAPA TEMPAT PRAKTIK >1
5
8
• JUMLAH TERBATAS
• KEBUTUHAN PENINGKATAN
KUALITAS PELAYANAN
KESEHATAN
• KESEJAHTERAAN
• KONDISI KERJA
• JAMINAN KEPASTIAN
• AKTUALISASI DIRI
• (pengabdian, belarasa, nama baik, dsb.)
UU No 29 Tahun 2004
Pasal 36 ayat (2)
“Surat Izin Praktik Dokter atau
Dokter Gigi hanya diberikan untuk
paling banyak 3 (tiga) tempat “
Surat Izin Praktik
Undang Undang
Praktik Kedokteran
No 29 tahun 2004
“SIP hanya diberikan Paling Banyak 3 (tiga) Tempat”
Surat izin praktik adalah bukti tertulis yang
diberikan pemerintah kepada dokter dan
dokter gigi yang akan menjalankan praktik
kedokteran setelah memenuhi persyaratan.
Permohonan perkara pada tanggal 5 Februari 2007 dengan registrasi
perkara Nomor 4/PUU -V/2007 dalam perkara permohonan Pengujian
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Pasal 37 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran disebutkan sebagai berikut:
”Surat Izin Praktik dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) hanya diberikan untuk paling
banyak 3 (tiga) tempat”
❑apakah mungkin dokter dapat menangani pasien secara merata dan profesional sebagaimana yang diharapkan
oleh undang-undang a quo ?
❑ Pertanyaan berikutnya adalah, apakah ketentuan a quo sudah mempertimbangkan aspek kondisi objektif
geografis dan demografis Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat beragam tingkat ketersediaan
jumlah sumber daya manusia maupun sebaran jumlah penduduknya?
❑Ketentuan tersebut seolah menutup mata tentang terbatasnya jumlah dokter spesialis tertentu
❑Ketentuan a quo begitu saja menggeneralisir beragam dokter spesialis yang ada di tanah air yang sampai saat
ini distribusinya belum merata.
❑Pembatasan jumlah tempat praktek bagi dokter yang jumlahnya langka tersebut tentu akan justru merugikan
masyarakat. Kalau solusinya adalah mempersilakan dokter asing masuk ke Indonesia, maka hanya orang
berduit saja yang mampu mengaksesnya. Atau sebaliknya yang terjadi, masyarakat malah makin terdorong
untuk berobat ke luar negeri
PUTUSAN Nomor 4/PUU-V/2007 dalam perkara permohonan Pengujian
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Dalam menguji konstitusionalitas ketentuan Pasal 37 Ayat (2) UU Praktik Kedokteran , Mahkamah terlebih dahulu
akan meninjaunya dari 2 (dua) sudut pandang:
1. Perlindungan dan kepastian hukum (rechtsbescherming dan rechtszekerheid);
➢Pembatasan tiga tempat praktik tersebut memberikan jaminan perlindungan dan kepastian hukum bagi
kesehatan fisik dan mental dokter dalam melaksanakan tugas dan fungsinya memberikan jasa pelayanan
kesehatan secara prima kepada pasien;
➢Pembatasan tiga tempat praktik ini memberikan kepastian hukum (rechtszekerheid) dan perlindungan hukum
(rechtsbescherming) baik kepada dokter sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan (health provider) maupun
kepada pasien penerima jasa pelayanan kesehatan (health receiver).
2. Pemerataan pemberian jasa pelayanan kesehatan.
➢Menimbang bahwa pembatasan tiga tempat praktik akan memberikan kesempatan kerja (praktik) bagi dokter-
dokter muda di seluruh Indonesia sehingga pemerataan pemberian lapangan kerja sekaligus pemerataan
pelayanan jasa kesehatan kepada masayarakat dapat diberikan secara simultan
PERMENKES NO. 2052 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN
PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN
2. Penerbitan SIP
1. Jenis dan masa
berlaku SIP
01
SIP bagi Dokter dan Dokter Gigi dapat berupa SIP
SIP DOKTER/DOKTER GIGI
dokter, SIP dokter gigi, SIP dokter spesialis, dan SIP
dokter gigi spesialis.
02
SIP INTERNSIP SIP bagi dokter peserta program internsip berupa SIP
Internsip dengan kewenangan yang sama dengan
dokter
03
SIP bagi peserta PPDS/PPDGS berupa SIP dokter atau
SIP PPDS/PPDGS
SIP dokter gigi dengan kewenangan sesuai
kompetensi yang ditetapkan oleh Ketua Program
Studi (KPS)
SURAT TUGAS
Diberikan oleh Kadinkes Provinsi a.n. Menteri
kepada dokter spesialis /dokter gigi spesialis yg
telah memiliki SIP untuk bekerja di fasyankes
bukti tertulis yang tertentu tanpa memerlukan SIP di tempat tersebut
diberikan dinas kesehatan
provinsi kepada dokter
Berdasarkan permintaan Kadinkes kab/kota dg
atau dokter gigi dalam mempertimbangkan keseimbangan kebutuhan
rangka pelaksanaan pelayanan dengan kemampuan dokter
praktik kedokteran pada spesialis/dokter gigi spesialis
fasilitas pelayanan
kesehatan tertentu
Hanya dapat diberikan di daerah yang tidak ada
dokter spesialis untuk memberikan pelayanan
kesehatan spesialis yang sama
APAKAH
Permenkes No. 2052 Tahun 2011 tentang MEMUNGKINKAN
Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik SURAT IZIN
Kedokteran PRAKTIK UNTUK 1
• SIP paling banyak utk 3 tempat praktik pada (SATU) TEMPAT
fasyankes yang berada dalam kab/kota yang PRAKTIK
sama atau berbeda di provinsi yang sama atau
provinsi lain
ALASAN FILOSOFI
PELAYANAN KESEHATAN
Kekurangan kuantitas dan kualitas
01 SDM Kesehatan secara nasional
TANTANGAN
UTAMA
PENGELOLAAN
02 Distribusi SDM Kesehatan tidak
merata
SDM KESEHATAN
Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Enabler
Menjamin transparansi dan efektivitas Mempercepat ketersediaan, kualitas dan Mempercepat adopsi teknologi dan solusi
mendasar pendanaan untuk sistem, dan akses yang adil distribusi SDM bidang kesehatan lintas kesehatan digital, meningkatkan
bagi setiap segmen populasi sistem kesehatan pengambilan keputusan berdasarkan data
TRANSFORMASI SDM KESEHATAN
2021
2. Pemenuhan dokter di dan dokter spesialis ( baru) 2. Peningkatan
03
02
01
PEMERATAAN
TENAGA KESEHATAN
FILOSOFIS
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3. Tingkat ekonomi masyarakat yang
67 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Tenaga beragam antara satu daerah dengan
Kesehatan daerah lain.
4. Peraturan Presiden Nomor 31 Tahun 2019 tentang 4. Komitmen Pemerintah Daerah
Pendayagunaan Dokter Spesialis 5. Fasilitas yang berbeda khususnya
5. Undang- Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang antara daerah perkotaan dan
Praktik Kedokteran pedesaan.
6. Peraturan Bersama Menteri Nomor 61, Nomor 68,
Nomor 08/SKB/MENPAN-RB/10/2014 tentang
Perencanaan dan Pemerataan Tenaga Kesehatan di 1. Landasan idiil: Pancasila
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah 2. Landasan Konstitusional:
Daerah UUD 1945
Rasio
RASIO Tenaga
TENAGAKesehatan
KESEHATAN Per
PER100 Ribu PENDUDUK
100 RIBU Penduduk
Dr Spesialis Dokter
Target 2019 : 11,0 Target 2019 : 45,0
Realisasi : 15,0 Realisasi : 53,6
Dokter Gigi
Target 2019 : 13,0
Realisasi : 12,1
Maldistribusi antar
Propinsi
45,0%
200 40,0%
• Jumlah Puskesmas Tanpa Dokter sebanyak
35,0%
100
Provinsi Papua, NTT, Sultra, dan Maluku 20,0%
15,0%
50 10,0%
5,0%
0 0,0%
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Kali mantan Timur
Maluku Utara
Maluku
Sulawesi Barat
Aceh
Gorontalo
Jawa Ti mur
Kep Riau
Kali mantan Utara
Sumatera Utara
Riau
Lampung
Bengkulu
Sulawesi Tengah
Jawa Tengah
Jawa Barat
Sumatera Barat
Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Selatan
Papua
Bali
Jambi
Sulawesi Tenggara
Kali mantan Tengah
Kep Bangka Belitung
Papua Barat
Sulawesi Tenggara 4 13 17
Gorontalo 2 7 9
Sulawesi Barat 2 5 7
Maluku 1 12 13
Maluku Utara 1 9 10
Papua Barat 1 10 11
Papua 5 14 19 Memenuhi Belum Memenuhi
TOTAL 279 414 693
03
PERUMAHSAKITAN 04
SDM RS diangkat dan ditetapkan oleh kepala atau direktur Rumah
Sakit
Pasal 22 ayat 2
Meliputi tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga
05 kefarmasian, tenaga kesehatan lain, tenaga manajeman rumah sakit,
dan tenaga non kesehatan
Pasal 77 UU Ketenagakerjaan
• Ketentuan waktu kerja meliputi:
7 jam 1 hari dan 40 jam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu; atau
8 jam 1 hari dan 40 jam 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu.
SEKTOR KESEHATAN ??
• Ketentuan waktu kerja tersebut tidak berlaku bagi sektor usaha atau pekerjaan
tertentu
MONOLOYALITAS PRAKTIK KEDOKTERAN….?
PERJANJIAN/
PERIKATAN/PERJANJIAN KERJA KONTRAK KERJA
FASYANKES DENGAN TENAGA MEDIS (TENAGA TETAP)
FASILITAS TENAGA MEDIS
PELAYANAN ❑ Memuat nama tenaga
KESEHATAN medis, masa berlaku kontrak
KUH PERDATA “ASAS PERJANJIAN” kerja, hubungan kerja
1. Kebebasan Berkontrak (Freedom Of termasuk lingkup
Contract) kewenangan dan jam
2. Konsensualisme (Concensualism) kerja/praktik
3. Kepastian Hukum (Pacta Sunt Servanda)
4. Itikad Baik (Good Faith) ❑ Jam kerja ditetapkan oleh
5. Personalitas (Personality) pimpinan rumah sakit
❑ SIP kedua dan ketiga
diberikan setelah
mendapatkan izin dari
01 02 03 kepala/direktur rumah sakit
KELEBIHAN
▪ Pelayanan kesehatan terbaik dan paripurna oleh
fasyankes
02
▪ Dokter/dokter gigi dapat bekerja secara optimal
▪ Jaminan kepada pasien terhadap keberadaan
dokter/dokter gigi di tempat praktik khususnya pada
fasyankes pemerintah
▪ Meningkatkan brand image fasyankes Indonesia pada
era globalisasi
▪ Pengembangan telemedicine
Manfaat – Mudharat
3 (tiga) S.I.P
Pasal 4 huruf f
PNS Wajib Masuk dan Menaati ketentuan jam kerja
PP 94/2021
Disiplin PNS
Pasal 5 huruf c
PNS dilarang menjadi pegawai atau bekerja untuk
negara lain
Pasal 5 huruf d
PNS dilarang bekerja pada Lembaga atau organisasi internasional
tanpa izin atau tanpa ditugaskan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian
RUU PRADOK
Izin Praktik Dokter
UU 29/2004
PMK 512/2007 PMK 2052/2011
UU No 29 Tahun 2004
Pasal 36 ayat (2)
“Surat Izin Praktik Dokter atau
Dokter Gigi hanya diberikan untuk
paling banyak 3 (tiga) tempat “
Take Massage
◦ Surat izin praktik adalah bukti tertulis yang diberikan pemerintah kepada dokter dan
dokter gigi yang akan menjalankan praktik kedokteran setelah memenuhi
persyaratan.
◦ Regulasi saat ini berdasarkan UU 29/2004 Pradok dan PMK 2052/2011 : 3 SIP
◦ Ada celah dari aturan yang ada untuk penerapan SIP Monoloyalias dokter pada
Fasyakes:
◦ Kewenangan penertiban SIP oleh pejabat yang berwewenang
◦ Aturan lain yang mengikat ASN
◦ Perjanjian Kontrak Kerja
◦ Kewenangan OP yang mengeluarkan rekomendasi
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN NYA