Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yegly Anggitha Lumbangaol

NIM : 4203311088

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Budaya Dasar

Hari/Tanggal : Selasa, 10 Oktober 2023

Dosen : Sri Wiratma, Drs., M.Si

SOAL

1. Diskripsikan apa yang dimaksud dengan kebudayaan!


2. Sebutkan dan Jelaskan hubungan tiga wujud kebudayaan!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pandangan Etik dan Pandangan Emik terhadap
kebudayaan!
4. Bagaimana peradaban dalam konsep ISBD?
5. Bagaimana dampak dan solusi terjadinya urbanisasi. Jelaskan!

Jawban:

1. Kebudayaan adalah istilah yang kompleks dan multidimensi yang merujuk pada serangkaian
nilai-nilai, norma, keyakinan, praktik, simbol, bahasa, seni, dan pengetahuan yang dibagikan
oleh suatu kelompok masyarakat atau komunitas tertentu. Kebudayaan mencerminkan cara
hidup dan pandangan dunia manusia yang berkembang dari interaksi sosial, sejarah, dan
lingkungan geografis mereka.
2. Tiga wujud kebudayaan yang seringkali saling terkait dan memengaruhi satu sama lain adalah
material, simbolik, dan sosial. Berikut adalah penjelasan tentang hubungan ketiganya:
1. Wujud Material Kebudayaan:
Wujud material kebudayaan mencakup segala sesuatu yang dapat dilihat, diraba, atau
diukur secara fisik. Ini termasuk arsitektur, alat-alat, pakaian, senjata, teknologi, dan benda-
benda fisik lainnya yang diciptakan oleh manusia.
Hubungan dengan Wujud Simbolik: Benda-benda material sering kali memiliki nilai simbolik
yang mendalam dalam suatu kebudayaan. Misalnya, sebuah bangunan bersejarah seperti Taj
Mahal di India bukan hanya sebuah struktur fisik, tetapi juga simbol cinta dan keindahan.
Sebuah benda material seperti lambang bendera juga memiliki makna simbolik yang penting
bagi suatu negara atau kelompok.
2. Wujud Simbolik Kebudayaan:
Wujud simbolik kebudayaan mencakup bahasa, mitos, legenda, seni, musik, dan
simbol-simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna, nilai, dan cerita.
Hubungan dengan Wujud Material: Simbol-simbol sering kali terkait dengan benda-benda
material dalam suatu kebudayaan. Misalnya, lambang-lambang agama yang digunakan dalam
ritual dapat terkait dengan benda-benda sakral, seperti patung atau bangunan gereja. Selain
itu, seni dan musik dapat digunakan untuk merayakan atau menghormati benda-benda
material, seperti alat musik tradisional yang digunakan dalam upacara tertentu.
3. Wujud Sosial Kebudayaan:
Wujud sosial kebudayaan mencakup norma-norma, nilai-nilai, sistem sosial, institusi,
peran sosial, dan cara masyarakat berinteraksi dan mengatur diri mereka sendiri.

Hubungan dengan Wujud Material dan Simbolik: Norma-norma dan nilai-nilai sosial sering
kali tercermin dalam benda-benda material dan simbol-simbol. Misalnya, pakaian yang
dikenakan oleh anggota suatu kelompok masyarakat dapat mencerminkan norma-norma
keagamaan atau nilai-nilai tradisional. Sistem peran sosial juga dapat tercermin dalam seni,
cerita rakyat, atau mitos yang menggambarkan peran-peran yang dihormati dalam
masyarakat.
Ketiga wujud kebudayaan ini saling terkait dan bersama-sama membentuk identitas dan cara
hidup suatu kelompok masyarakat. Mereka membantu manusia untuk berkomunikasi,
memahami diri mereka sendiri, serta memahami dan berinteraksi dengan dunia di sekitar
mereka.
3. Pandangan Etik:
Pandangan etik adalah pendekatan yang dilihat dari sudut pandang eksternal atau peneliti dari
luar ke dalam suatu kebudayaan. Dalam pandangan etik, peneliti mencoba mengidentifikasi
dan menganalisis fenomena budaya dengan berdasarkan standar nilai, norma, dan perspektif
peneliti sendiri.
Penelitian dengan pandangan etik cenderung bersifat objektif, ilmiah, dan kadang-kadang
menggunakan kerangka kerja teori atau konsep yang telah ada. Peneliti mencoba memahami
dan menjelaskan aspek-aspek kebudayaan dalam konteks norma atau standar yang mereka
kenal atau terapkan dari luar kebudayaan yang mereka amati.
Pandangan etik dapat membantu dalam membandingkan berbagai kebudayaan atau dalam
mengukur aspek-aspek tertentu dalam suatu kebudayaan dengan menggunakan kerangka kerja
yang objektif.
Pandangan Emik:
Pandangan emik adalah pendekatan yang dilihat dari sudut pandang internal atau subjek
dalam kebudayaan yang sedang dipelajari. Dalam pandangan emik, peneliti mencoba
memahami dan menjelaskan fenomena budaya dari perspektif dan sudut pandang orang dalam
kebudayaan tersebut.
Penelitian dengan pandangan emik cenderung lebih deskriptif dan menghargai perspektif,
nilai-nilai, norma, dan penafsiran yang dimiliki oleh anggota kebudayaan yang sedang
dipelajari. Peneliti berusaha untuk melihat dunia dari sudut pandang orang-orang yang hidup
dalam kebudayaan tersebut dan memahami bagaimana mereka merasakannya dan memberi
makna.
Pandangan emik sering digunakan dalam penelitian etnografi, di mana peneliti melakukan
pengamatan langsung dan interaksi dengan masyarakat yang sedang dipelajari untuk
mendapatkan pemahaman mendalam tentang cara hidup, nilai-nilai, dan norma mereka.
Penting untuk diingat bahwa baik pandangan etik maupun pandangan emik memiliki nilai dan
keterbatasan mereka sendiri. Pandangan etik dapat membantu dalam pengukuran dan
perbandingan lintas budaya, tetapi dapat kurang memahami nuansa budaya dan pandangan
dunia dari dalam kebudayaan itu sendiri. Pandangan emik, sementara lebih mendalam dalam
memahami perspektif masyarakat yang dipelajari, dapat kurang objektif dan sulit untuk
digeneralisasikan ke kebudayaan lain. Dalam penelitian sosial dan antropologi, seringkali
kombinasi dari keduanya digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap
tentang kebudayaan manusia.
4. Peradaban (civilization) dalam konsep ilmu sosial budaya merujuk pada tingkat
perkembangan yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk aspek sosial,
ekonomi, politik, budaya, dan teknologi. Konsep peradaban sering digunakan dalam ilmu
sosial budaya untuk menggambarkan masyarakat yang telah mencapai tahap kemajuan yang
signifikan dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Berikut beberapa poin penting terkait
dengan peradaban dalam ilmu sosial budaya:
1) Tingkat Kemajuan: Peradaban biasanya dianggap sebagai tahap tertentu dalam
perkembangan sosial manusia yang menunjukkan tingkat kemajuan yang tinggi. Ini
mencakup perkembangan ekonomi yang lebih kompleks, organisasi politik yang canggih,
teknologi yang maju, dan tingkat kebudayaan yang tinggi.
2) Karakteristik Peradaban: Peradaban sering dikaitkan dengan ciri-ciri seperti kota-kota
besar, perangkat politik dan hukum yang kompleks, pertanian yang intensif, spesialisasi
pekerjaan, sistem tulisan, seni dan budaya yang berkembang, serta kemajuan teknologi
seperti teknologi produksi logam dan konstruksi bangunan monumental.
3) Keterkaitan dengan Budaya: Peradaban tidak hanya terkait dengan aspek ekonomi dan
teknologi, tetapi juga sangat terkait dengan budaya. Budaya dalam konteks peradaban
mencakup sistem nilai, norma, bahasa, seni, agama, dan cara hidup yang unik bagi
masyarakat tersebut. Budaya adalah bagian integral dari peradaban.
4) Sejarah Peradaban: Peradaban dalam sejarah manusia seringkali muncul sebagai hasil
dari perkembangan bertahap. Ini dapat melibatkan transisi dari masyarakat berburu dan
meramu ke masyarakat agraris yang lebih tetap, dan kemudian ke masyarakat industri
yang lebih modern. Setiap peradaban memiliki sejarah uniknya sendiri yang
mencerminkan evolusi dan transformasi dalam berbagai aspek kehidupan.
5) Dinamika dan Perubahan: Peradaban bukanlah entitas yang statis. Mereka mengalami
dinamika dan perubahan seiring waktu. Peradaban dapat bangkit, berkembang, mencapai
puncaknya, dan kemudian merosot. Perubahan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, seperti perubahan teknologi, konflik, inovasi budaya, dan faktor-faktor eksternal
lainnya.
6) Perbandingan Peradaban: Studi peradaban sering melibatkan perbandingan antara
berbagai peradaban di seluruh dunia untuk memahami persamaan dan perbedaan dalam
perkembangan sosial dan budaya mereka. Ini membantu ilmuwan sosial untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang keragaman manusia dan faktor-
faktor yang memengaruhi peradaban.
Peradaban dalam ilmu sosial budaya adalah konsep yang kompleks dan sering kali menjadi
fokus studi dalam antropologi, sejarah, sosiologi, dan ilmu sosial lainnya. Ini membantu kita
untuk memahami bagaimana manusia telah berkembang dan mengorganisasi diri mereka dalam
berbagai konteks budaya dan sejarah.

5. Urbanisasi adalah proses migrasi penduduk dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan, yang
sering kali menghasilkan pertumbuhan pesat dan perkembangan kota. Urbanisasi memiliki
dampak yang kompleks, dan solusinya dapat bervariasi tergantung pada konteks geografis,
ekonomi, sosial, dan budaya. Berikut adalah beberapa dampak utama urbanisasi beserta solusi
yang mungkin:
Dampak Urbanisasi:
1) Pertumbuhan Ekonomi: Urbanisasi dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dengan
menciptakan lapangan pekerjaan baru, memfasilitasi perdagangan, dan meningkatkan
produktivitas.
2) Infrastruktur dan Perkembangan: Urbanisasi seringkali menghasilkan perkembangan
infrastruktur yang lebih baik, seperti jalan, transportasi publik, air bersih, dan sanitasi.
3) Pendidikan dan Kesehatan: Kota besar cenderung memiliki akses yang lebih baik ke
layanan pendidikan dan kesehatan, yang dapat meningkatkan taraf hidup penduduk
Dampak Urbanisasi:

Pertumbuhan Ekonomi: Urbanisasi dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan


lapangan pekerjaan baru, memfasilitasi perdagangan, dan meningkatkan produktivitas.

Infrastruktur dan Perkembangan: Urbanisasi seringkali menghasilkan perkembangan infrastruktur


yang lebih baik, seperti jalan, transportasi publik, air bersih, dan sanitasi.

1. Pendidikan dan Kesehatan: Kota besar cenderung memiliki akses yang lebih baik ke layanan
pendidikan dan kesehatan, yang dapat meningkatkan taraf hidup penduduk

Anda mungkin juga menyukai