Bagian 1
Pada hari Minggu mulai pukul 07.00 sampai pukul 16.30 (duhur dan ashar rehat) Pak
Y dan Pak B tak henti-hentinya mencangkul, menyetek, dan sekedar memindahkan
tanaman ke galihan. Mereka sangat mencintai tanaman dan mengurus kebun
kampung.
Bagian 2
Pada hari Minggu ini mereka sedang asyik-asyiknya menggarap, terlihat Pak Rt yang
sedang menatap tegang. Ia membawa sebuah gergaji. Ketika disapa oleh Pak Y dan
Pak B ia hannya terdiam lalu menunjuk sebuah pohon ketapang yang dedaunannya
rimbun. Pak Rt mengatakan bahwa gergaji itu untuk menebang pohon karena ia sudah
lama tak melihat peri mungil dideket jendela rumahnya. Jadi ia berpikir bahwa peri
tersebut sedang bersembunyi. Pak Y dan Pak B yang mendengar itu terkejut.
Bagian 3
Malam itu Pak Rt bersiaga, sebab ia tahu bahwa peri kecil itu akan muncul didekat
jendela rumahnya. Benar saja, peri tersebut datang dan memperingati agar ia tidak
menyentuh dirinya. Karena jika pak Rt menyentuh, ia akan mendapat keanehan.
Namun Pak Rt bersikeras dan menyentuh peri tersebut.
Bagian 4
Keajaibanpun terjadi. Tiba-tiba lantai yang ia pijak bergoyang. Ia merasakan
keanehan. Pak Rt dipanggil oleh boss oleh warga di sebuah ruangan megah. Ia
sempat merasa aneh, tapi ia akhirnya berpikir bahwa ia habis menyentuh peri itu.
Sayangnya pada pukul 04.00 ia terbangun.
Bagian 5
Seperti yang dikatakan si peri mungil, jika Pak RT menyentuhnya, akan tergoda pada
keanehan dunia beserta cara memilikinya. Dan itu kini terjadi. Betapa tidak, sejak Pak
RT menjalani peran sebagai Pak Bos, sejak itu pula pikiran Pak RT selalu ingin
menyentuh si peri mungil. Dan anehnya, setiap menyentuh, setiap itu pula Pak RT
menjalani sekian peran yang tak terduga. Peran orang berpangkat, olahragawan
terkenal, bintang iklan tersohor, sampai pada peran pendekar tanpa tanding.
Bagian 6
Bahkan, yang tak terduga, Pak RT pernah memerankan orang yang selamat dari
bencana alam. Seluruh negeri hampir hancur. Termasuk orang-orangnya. Lalu, Pak RT
mengembara. Sampai kemudian bertemu dengan seorang wanita cantik yang juga
selamat. Keduanya kawin dan menurunkan keturunan. Keturunan yang diajari oleh
Pak RT dengan kata-kata yang maknanya diciptakannya sendiri. Dan kata dari Pak RT
tersebut maknanya terbalik dari arti sebenarnya.
Bagian 7
Sudah sebulan peri tak hinggap di jendela kamarnya, bayangkan saja. Hatinya gusar.
Dan hampir sebulan pria itu tak bisa berperan apapun. Pria berusia 52 tahun itu hidup
tanpa anak istri dan keluarga. Ia merasa hidupnya hambar semenjak peri itu tidak
pernah datang lagi. Dan benar, malam itu juga Pak RT mengeluarkan gergajinya.
Terus mengasahnya. Ia mendatangi pohon ketapang tersebut. Sesekali memaki.
Bagian 8
Esok harinya Pak RT datang lagi ke kebun yang digarap oleh Pak Y dan Pak B. Dan
keributan terjadi lagi. Dan datang banyak warga yang mengamankan. Iapun tak tahu
mengapa peri mungil itu tak pernah datang lagi. Dan iapun kalah, kemudian
digandulkan diatas pohon ketapang dan tidak ada yang tahu satupun.
1. Struktur Plot
Bagian cerita di dalam cerpen Pak RT membawa gergaji ini terdiri dari rangkaian
peristiwa atau cerita.
Bagian 1
1. Pada hari Minggu pukul 7.00 sampai 16.30 (duhur dan ashar rehat) warga
melakukan aktifitas bersih-bersih.
2. Pak Y dan Pak B sedang mengurus kebun milik kampung.
3. Sebab mereka sangat suka berkebun dan mengurusi tanaman.
Bagian 2
1. Pak Rt menatap tegang
2. Pak Rt akan menebang pohon Ketapang
3. Pak Y dan Pak B terkejut mendengar bahwa Pak RT akan menebang pohon
tersebut.
Bagian 3
1. Pak RT menunggu kedatangan peri mungil
2. Si peri itu melarang Pak Rt menyentuhnya
2.1 Tetapi pak RT memaksa dan akhirnya menyentuh peri tersebut.
Bagian 4
1. Pak RT mendapat keajaiban
2. Ia tiba-tiba sudah berada didalam ruangan mewah
2.1 keajaibanpun muncul. Ia dipanggi boss oleh orang sekitar.
Bagian 5
1. Setiap menyentuh Peri pak Rt berubah rubah peran.
2. Peran orang berpangkat, olahragawan terkenal, bintang iklan tersohor, sampai
pada peran pendekar tanpa tanding.
Bagian 6
1. Pak RT pernah berperan menyelamatkan bencana alam
2. Pak RT pernah menjadi pengembara
3. Pak RT pernah menjadi peran menikah dengan wanita cantik, dan mengajari
keturunannya kata yang berbalik dengan maknanya.
Bagian 7
1. Pak RT menunggu kehadiran Peri
1.1 Sudah sebulan peri tidak muncul di dekat jendela kamar rumahnya
2. Pak RT gelisah
2.1 Pak Rt menggergaji pohon ketapang
2.2 Ia memaki-maki
Bagian 8
1. Pak RT datang kembali ke kebun kampung
2. Pak Y dan Pak B melihat itu kesal
2.1 Mereka bertengkar dan diamankan warga
3. Peri tersebut bersembunyi disitu
4. Pak Rt kalah iapun digandulkan diatas pohon ketapang dan tidak ada
satupun yang tahu tempatnya.
3. Perkembangan Plot
Situation
Bukti Kutipan:
Mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 16.30 WIB (hanya rehat saat
duhur dan asar), mereka berdua tak lelah-lelah macul, nyetek, atau
sekadar memindah tanaman dari satu galian ke galian lain. Jika tidak
begitu, mereka berdua pun mencari kotoran kambing ke kampung
sebelah. Terus dibawa ke kebun. Kotoran kambing yang akan
dijadikan pupuk.
Keadaan mulai memuncak ketika Pak RT sudah tidak menemui Peri selama
sebulan lagi. Ia menjadi resah dan kembali ke kebun kampung untuk
menebang pohon ketapang. Berikut bukti kutipan:
Denoutment
Sesuatu yang juga ada di dunia aneh yang dimasukinya. Sesuatu yang
sudah lama ingin bertemu dan bertarung dengan Pak RT. Dan setelah
Pak RT kalah, pun dimasukkan ke dalam karung. Terus digandulkan
di pohon tinggi yang tak ada satu pun orang tahu letaknya.
Teknik pengeplotan
a. Conflict
Konflik dalam cerpen ini ketika Peri sudah sebulan tidak muncul di dekat
jendela kamar Pak RT
b. Flashback
Bukti kutipan:
Dan memang, malam itu juga, Pak RT mengeluarkan gergajinya. Terus
mengasahnya. Dan ide atau bisikan untuk mendatangi pohon ketapang
esok harinya semakin santer dan kuat. Pak RT pun terus mengasah.
Mengasah. Dan mengasah. Bunyi kikir beradu dengan ketajaman gergaji
terdengar sampai jauh. Bahkan, di sela-sela pengasahan itu, sesekali
terdengar maki Pak RT: ”Biawak. Benar-benar biawak!”
c. Suspense:
Bukti Kutipan
Seperti terceritakan, esok harinya, Pak RT pun memang mendatangi
pohon ketapang di kebun kampung yang digarap Pak Y dan Pak B. Lalu
keributan pun terjadi. Orang-orang kampung berdatangan. Pak RT
diamankan. Tapi, di luar itu semua, Pak RT tetap saja tak tahu, kenapa
kini si peri mungil tak lagi hinggap di pinggiran jendela rumahnya. Dan
kenapa pula, selama mengasah gergajinya semalam, si peri mungil hanya
mengintip dari tempat yang tersembunyi. Yup, itu tak lain, peran yang
akan dijalani Pak RT (jika sekali lagi menyentuh si peri mungil) adalah
peran yang mesti berhadapan dengan sesuatu yang tak pernah terduga.
Sesuatu yang juga ada di dunia aneh yang dimasukinya. Sesuatu yang
sudah lama ingin bertemu dan bertarung dengan Pak RT. Dan setelah Pak
RT kalah, pun dimasukkan ke dalam karung. Terus digandulkan di pohon
tinggi yang tak ada satu pun orang tahu letaknya. (*)
d. Backtackring
Bukti Kutipan:
”Biawak!” maki Pak RT. Entah pada siapa. Yang jelas, hati Pak RT gusar.
Bayangkan, sudah hampir sebulan si peri mungil tak lagi hinggap di
pinggiran jendela rumahnya. Dan hampir sebulan pula, Pak RT tak bisa
berperan jadi siapa pun. Jadinya, apa-apa yang dirasakan selama hampir
sebulan ini begitu hambar. Tawar. Dan menjengkelkan.
e. Foreshadowing
”Ke mana si peri mungil? Kenapa tak muncul? Apa kesasar?” kata Pak RT
seperti pada diri sendiri. Lain itu, yang perlu ditambahkan, meski peran-
peran yang dijalani Pak RT hanya beberapa jam, tapi itu begitu menggoda
untuk diulang-ulang. Dan lewat peran-peran itulah Pak RT dapat
memuaskan hasratnya untuk memiliki siapa dan apa pun. Sehingga, diam-
diam, lewat peran-peran itu, Pak RT punya pameo: ”Hidup hanya mampir
memainkan peran.” Pameo yang kini begitu kuat merasuki dada Pak RT.
Dada yang berdetak kencang. Dada milik lelaki berumur 52 tahun. Tanpa
istri, anak, dan keluarga. Lelaki yang sehari-hari bekerja serabutan.
C. Latar
1. Latar tempat
Di kebun
2. Latar waktu
Pada hari Minggu pukul 07.00- 16.30
3. Latar sosial
Berlatar belakang kehidupan di kampung dan kehidupan Pak RT yang senang
dengan kehadiran si Peri mungil. Sebab ia bisa menjalankan peran apapun.
Skema Latar
SARANA SASTRA
RINGKASAN PENUTUP
SINOPSIS CERPEN PAK RT MEMBAWA GERGAJI
"Pak RT Membawa Gergaji" adalah sebuah cerpen yang ditulis oleh Mardi Luhung dan
diterbitkan di Jawa Pos pada tanggal 14 Januari 2024. Cerpen ini menggambarkan kehidupan
seorang pria bernama Pak RT yang hidup di sebuah kampung. Pak RT adalah seorang pria
yang bekerja keras sebagai petani dan memiliki hobi yang unik, yaitu memainkan gergaji.
Pak RT memiliki kebiasaan yang menarik, yaitu setiap minggu, dia dan teman sebaya, Pak B,
sering beraktivitas di kebun. Mereka bekerja mulai dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 16.30
WIB, tanpa menghilangkan semangat, baik melakukan pekerjaan fisik seperti nyetek atau
memindahkan tanaman dari satu galian ke galian lain. Selain itu, mereka juga mencari
kotoran kambing untuk dijadikan pupuk.
Pak RT dan Pak B sangat mencintai tanaman, mulai dari tanaman yang berbunga hingga
berbuah, serta tanaman yang berumur panjang dan pendek seperti lombok dan terong. Mereka
tidak mau ada tanaman yang disia-siakan, sehingga kebun kampung yang mereka garap
menjadi subur dan menjadi pengingat dari sebuah hutan yang pernah ada di dalam dongeng.
Satu hari malam, Pak RT memutuskan untuk mengasah gergajinya dengan semangat yang
kuat. Ide atau bisikan untuk mendatangi pohon ketapang di kebun kampung yang digarap Pak
Y dan Pak B semakin santer dan kuat. Esok harinya, Pak RT memang mendatangi pohon
ketapang tersebut, dan hal ini menyebabkan keributan di kampung. Orang-orang kampung
berdatangan untuk melihat apa yang terjadi, dan Pak RT diamankan.
Cerpen ini menceritakan tentang kehidupan sehari-hari Pak RT dan bagaimana dia
menemukan kesenangan dalam memainkan gergaji, serta bagaimana hal ini mempengaruhi
kehidupan di kampung. Cerpen ini juga menyoroti tentang kehidupan petani dan kebiasaan
mereka yang unik dan menarik.