Anda di halaman 1dari 9

Analisis Struktural Cerpen

“Pak RT Membawa gergaji” Karya Mardi Luhung


Oleh: Najwa Arhamy Fahri

TEMA DAN MASALAH


Tema dalam cerpen Pak Rt membawa gergaji ini, menceritakan dua orang yang sangat
menyukai lingkungan dan senang berkebun. Di hari Minggu disuatu kampung warga banyak
menghabiskan waktunya membersihkan halaman rumah, got, atau menggarap kebun
kampung. Seperti yang dilakukan Pak Y dan Pak B. Mereka merawat kebun kampung mereka
dengan penuh cinta. Memang untuk urusan merawat kebun pak Y dan Pak B itu jagonya,
semua tanaman tumbuh subur karena mereka tidak mau ada satu tanamanpun yang tersia-
siakan.
Masalah yang muncul dalam cerpen Pak Rt membawa gergaji bersumber ketika Pak Y
dan Pak B melihat Pak RT berwajah tegang. Ia sedang membawa sebuah gergaji. Ia tidak
menjawab ucapan dari Pak Y dan Pak B, pak Rt hanya menunjuk sebuah pohon ketapang
yang sudah mulai rontok daunnya. Lalu pak RT mengatakan bahwa ia akan menebang pohon
tersebut, ketika pak YY dan Pak B bertanya, Pak Rt mengatakan bahwa disitulah tempat
persembunyian si peri munggil yang telah sebulan tak nampak di dekat jendela rumahnya.
Mendengar itu mereka terkejut. Lalu masalah kedua timbul ketika Pak RT menyentuh peri
mungil tersebut padahal peri mungil tersebut sudah memperingati agar ia tak menyentuhnya.
Karena ketika ia menyentuhnya Pak Rt akan menememukan keanehan-anehan lainnya, dan
hal itulah yang akan membuatnya celaka.

FAKTA DALAM NARASI


A. PLOT
Stanton (1995:14) menyatakan bahwa plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian
dan tiap kejadian itu dihubungankan berdasarkan hubungan sebab-akibat.

Bagian 1
Pada hari Minggu mulai pukul 07.00 sampai pukul 16.30 (duhur dan ashar rehat) Pak
Y dan Pak B tak henti-hentinya mencangkul, menyetek, dan sekedar memindahkan
tanaman ke galihan. Mereka sangat mencintai tanaman dan mengurus kebun
kampung.
Bagian 2
Pada hari Minggu ini mereka sedang asyik-asyiknya menggarap, terlihat Pak Rt yang
sedang menatap tegang. Ia membawa sebuah gergaji. Ketika disapa oleh Pak Y dan
Pak B ia hannya terdiam lalu menunjuk sebuah pohon ketapang yang dedaunannya
rimbun. Pak Rt mengatakan bahwa gergaji itu untuk menebang pohon karena ia sudah
lama tak melihat peri mungil dideket jendela rumahnya. Jadi ia berpikir bahwa peri
tersebut sedang bersembunyi. Pak Y dan Pak B yang mendengar itu terkejut.

Bagian 3
Malam itu Pak Rt bersiaga, sebab ia tahu bahwa peri kecil itu akan muncul didekat
jendela rumahnya. Benar saja, peri tersebut datang dan memperingati agar ia tidak
menyentuh dirinya. Karena jika pak Rt menyentuh, ia akan mendapat keanehan.
Namun Pak Rt bersikeras dan menyentuh peri tersebut.

Bagian 4
Keajaibanpun terjadi. Tiba-tiba lantai yang ia pijak bergoyang. Ia merasakan
keanehan. Pak Rt dipanggil oleh boss oleh warga di sebuah ruangan megah. Ia
sempat merasa aneh, tapi ia akhirnya berpikir bahwa ia habis menyentuh peri itu.
Sayangnya pada pukul 04.00 ia terbangun.

Bagian 5
Seperti yang dikatakan si peri mungil, jika Pak RT menyentuhnya, akan tergoda pada
keanehan dunia beserta cara memilikinya. Dan itu kini terjadi. Betapa tidak, sejak Pak
RT menjalani peran sebagai Pak Bos, sejak itu pula pikiran Pak RT selalu ingin
menyentuh si peri mungil. Dan anehnya, setiap menyentuh, setiap itu pula Pak RT
menjalani sekian peran yang tak terduga. Peran orang berpangkat, olahragawan
terkenal, bintang iklan tersohor, sampai pada peran pendekar tanpa tanding.

Bagian 6
Bahkan, yang tak terduga, Pak RT pernah memerankan orang yang selamat dari
bencana alam. Seluruh negeri hampir hancur. Termasuk orang-orangnya. Lalu, Pak RT
mengembara. Sampai kemudian bertemu dengan seorang wanita cantik yang juga
selamat. Keduanya kawin dan menurunkan keturunan. Keturunan yang diajari oleh
Pak RT dengan kata-kata yang maknanya diciptakannya sendiri. Dan kata dari Pak RT
tersebut maknanya terbalik dari arti sebenarnya.

Bagian 7
Sudah sebulan peri tak hinggap di jendela kamarnya, bayangkan saja. Hatinya gusar.
Dan hampir sebulan pria itu tak bisa berperan apapun. Pria berusia 52 tahun itu hidup
tanpa anak istri dan keluarga. Ia merasa hidupnya hambar semenjak peri itu tidak
pernah datang lagi. Dan benar, malam itu juga Pak RT mengeluarkan gergajinya.
Terus mengasahnya. Ia mendatangi pohon ketapang tersebut. Sesekali memaki.

Bagian 8
Esok harinya Pak RT datang lagi ke kebun yang digarap oleh Pak Y dan Pak B. Dan
keributan terjadi lagi. Dan datang banyak warga yang mengamankan. Iapun tak tahu
mengapa peri mungil itu tak pernah datang lagi. Dan iapun kalah, kemudian
digandulkan diatas pohon ketapang dan tidak ada yang tahu satupun.

1. Struktur Plot
Bagian cerita di dalam cerpen Pak RT membawa gergaji ini terdiri dari rangkaian
peristiwa atau cerita.

Bagian 1
1. Pada hari Minggu pukul 7.00 sampai 16.30 (duhur dan ashar rehat) warga
melakukan aktifitas bersih-bersih.
2. Pak Y dan Pak B sedang mengurus kebun milik kampung.
3. Sebab mereka sangat suka berkebun dan mengurusi tanaman.

Bagian 2
1. Pak Rt menatap tegang
2. Pak Rt akan menebang pohon Ketapang
3. Pak Y dan Pak B terkejut mendengar bahwa Pak RT akan menebang pohon
tersebut.

Bagian 3
1. Pak RT menunggu kedatangan peri mungil
2. Si peri itu melarang Pak Rt menyentuhnya
2.1 Tetapi pak RT memaksa dan akhirnya menyentuh peri tersebut.

Bagian 4
1. Pak RT mendapat keajaiban
2. Ia tiba-tiba sudah berada didalam ruangan mewah
2.1 keajaibanpun muncul. Ia dipanggi boss oleh orang sekitar.

Bagian 5
1. Setiap menyentuh Peri pak Rt berubah rubah peran.
2. Peran orang berpangkat, olahragawan terkenal, bintang iklan tersohor, sampai
pada peran pendekar tanpa tanding.

Bagian 6
1. Pak RT pernah berperan menyelamatkan bencana alam
2. Pak RT pernah menjadi pengembara
3. Pak RT pernah menjadi peran menikah dengan wanita cantik, dan mengajari
keturunannya kata yang berbalik dengan maknanya.

Bagian 7
1. Pak RT menunggu kehadiran Peri
1.1 Sudah sebulan peri tidak muncul di dekat jendela kamar rumahnya
2. Pak RT gelisah
2.1 Pak Rt menggergaji pohon ketapang
2.2 Ia memaki-maki

Bagian 8
1. Pak RT datang kembali ke kebun kampung
2. Pak Y dan Pak B melihat itu kesal
2.1 Mereka bertengkar dan diamankan warga
3. Peri tersebut bersembunyi disitu
4. Pak Rt kalah iapun digandulkan diatas pohon ketapang dan tidak ada
satupun yang tahu tempatnya.

3. Perkembangan Plot
Situation

Bukti Kutipan:
Mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 16.30 WIB (hanya rehat saat
duhur dan asar), mereka berdua tak lelah-lelah macul, nyetek, atau
sekadar memindah tanaman dari satu galian ke galian lain. Jika tidak
begitu, mereka berdua pun mencari kotoran kambing ke kampung
sebelah. Terus dibawa ke kebun. Kotoran kambing yang akan
dijadikan pupuk.

Generating Circumstances (Peristiwa yang bersangkutan mulai bergerak)


Cerita diawali pada hari Minggu. Ketika Pak Y dan Pak B sedang berkebun di
kebun milik kampung. Pak RT terlihat tegang. Seperti tampak pada kutipan
berikut:
Nah, di Minggu ini, ketika asyik-asyiknya menggarap kebun,
terlihatlah Pak RT membawa gergaji bergegas mendekati mereka
berdua. Wajah Pak RT terlihat tegang.

”Pak RT ada apa?” tanya Pak Y.

”Tumben membawa gergaji segala?” sela Pak B.

Rising Action (Keadaan mulai memuncak)

Pak RT bersikeras untuk menggergaji pohon ketapang tersebut.


Terdapat pada kutipan:
”Kalian tahu, pohon ketapang itu mesti aku gergaji.”

”Kenapa?” tambah Pak Y.

”Di pohon itulah, si peri mungil bersembunyi. Si peri mungil yang


sudah hampir sebulan tak pernah lagi hinggap di pinggiran jendela
rumahku.”

”Loh,” sahut Pak Y dan Pak B serempak.


Climax (Klimaks)

Keadaan mulai memuncak ketika Pak RT sudah tidak menemui Peri selama
sebulan lagi. Ia menjadi resah dan kembali ke kebun kampung untuk
menebang pohon ketapang. Berikut bukti kutipan:

Seperti terceritakan, esok harinya, Pak RT pun memang mendatangi


pohon ketapang di kebun kampung yang digarap Pak Y dan Pak B.
Lalu keributan pun terjadi. Orang-orang kampung berdatangan. Pak
RT diamankan. Tapi, di luar itu semua, Pak RT tetap saja tak tahu,
kenapa kini si peri mungil tak lagi hinggap di pinggiran jendela
rumahnya. Dan kenapa pula, selama mengasah gergajinya semalam, si
peri mungil hanya mengintip dari tempat yang tersembunyi. Yup, itu
tak lain, peran yang akan dijalani Pak RT (jika sekali lagi menyentuh
si peri mungil) adalah peran yang mesti berhadapan dengan sesuatu
yang tak pernah terduga.

Denoutment
Sesuatu yang juga ada di dunia aneh yang dimasukinya. Sesuatu yang
sudah lama ingin bertemu dan bertarung dengan Pak RT. Dan setelah
Pak RT kalah, pun dimasukkan ke dalam karung. Terus digandulkan
di pohon tinggi yang tak ada satu pun orang tahu letaknya.

Plot Skema dalam cerpen “Pak RT membawa gergaji”

Situation Rising Action Genereting Circumstae Climax Denoument

Teknik pengeplotan
a. Conflict
Konflik dalam cerpen ini ketika Peri sudah sebulan tidak muncul di dekat
jendela kamar Pak RT
b. Flashback
Bukti kutipan:
Dan memang, malam itu juga, Pak RT mengeluarkan gergajinya. Terus
mengasahnya. Dan ide atau bisikan untuk mendatangi pohon ketapang
esok harinya semakin santer dan kuat. Pak RT pun terus mengasah.
Mengasah. Dan mengasah. Bunyi kikir beradu dengan ketajaman gergaji
terdengar sampai jauh. Bahkan, di sela-sela pengasahan itu, sesekali
terdengar maki Pak RT: ”Biawak. Benar-benar biawak!”
c. Suspense:
Bukti Kutipan
Seperti terceritakan, esok harinya, Pak RT pun memang mendatangi
pohon ketapang di kebun kampung yang digarap Pak Y dan Pak B. Lalu
keributan pun terjadi. Orang-orang kampung berdatangan. Pak RT
diamankan. Tapi, di luar itu semua, Pak RT tetap saja tak tahu, kenapa
kini si peri mungil tak lagi hinggap di pinggiran jendela rumahnya. Dan
kenapa pula, selama mengasah gergajinya semalam, si peri mungil hanya
mengintip dari tempat yang tersembunyi. Yup, itu tak lain, peran yang
akan dijalani Pak RT (jika sekali lagi menyentuh si peri mungil) adalah
peran yang mesti berhadapan dengan sesuatu yang tak pernah terduga.
Sesuatu yang juga ada di dunia aneh yang dimasukinya. Sesuatu yang
sudah lama ingin bertemu dan bertarung dengan Pak RT. Dan setelah Pak
RT kalah, pun dimasukkan ke dalam karung. Terus digandulkan di pohon
tinggi yang tak ada satu pun orang tahu letaknya. (*)

d. Backtackring
Bukti Kutipan:
”Biawak!” maki Pak RT. Entah pada siapa. Yang jelas, hati Pak RT gusar.
Bayangkan, sudah hampir sebulan si peri mungil tak lagi hinggap di
pinggiran jendela rumahnya. Dan hampir sebulan pula, Pak RT tak bisa
berperan jadi siapa pun. Jadinya, apa-apa yang dirasakan selama hampir
sebulan ini begitu hambar. Tawar. Dan menjengkelkan.
e. Foreshadowing
”Ke mana si peri mungil? Kenapa tak muncul? Apa kesasar?” kata Pak RT
seperti pada diri sendiri. Lain itu, yang perlu ditambahkan, meski peran-
peran yang dijalani Pak RT hanya beberapa jam, tapi itu begitu menggoda
untuk diulang-ulang. Dan lewat peran-peran itulah Pak RT dapat
memuaskan hasratnya untuk memiliki siapa dan apa pun. Sehingga, diam-
diam, lewat peran-peran itu, Pak RT punya pameo: ”Hidup hanya mampir
memainkan peran.” Pameo yang kini begitu kuat merasuki dada Pak RT.
Dada yang berdetak kencang. Dada milik lelaki berumur 52 tahun. Tanpa
istri, anak, dan keluarga. Lelaki yang sehari-hari bekerja serabutan.

B. TOKOH DAN PENOKOHAN


1. Jenis tokoh
Pak Y, Pak B, Pak RT, warga, peri mungil
2. Perwatakan
3. Teknik penulisan Tokoh

C. Latar
1. Latar tempat
Di kebun
2. Latar waktu
Pada hari Minggu pukul 07.00- 16.30
3. Latar sosial
Berlatar belakang kehidupan di kampung dan kehidupan Pak RT yang senang
dengan kehadiran si Peri mungil. Sebab ia bisa menjalankan peran apapun.
Skema Latar

SARANA SASTRA

A. Pusat pengisahan (Point Of View)


Pusat pengisahan dalam cerpen ini menggunakan orang ketiga. Sebagai kata ganti.
B. Gaya bahasa dan Nada
Gaya bahasa dalam cerpen ini menggunakan gaya bahasa retoris. Jenis dalam
cerpen ini yaitu paradoks. Menyatakan sesuatu yang berlawanan padahal tidak.
C. Ironi Dalam cerpen ini menggunakan ironi dramatik.

RELASI ANTAR UNSUR DALAM CERPEN


A. HUBUNGAN TEMA DENGAN PLOT
Tema dalam cerpen ini sangat berkaitan erat dengan plot. Hasrat dan keinginan Pak
RT yang tak ada habisnya membuat ia berganti-ganti peran kehidupan. Hingga pada
suatu saat, keinginan tersebut tak bisa digapainya yang kemudian berakhir menjadi
masalah.
B. HUBUNGAN TEMA DENGAN TOKOH DAN PENOKOHAN
Keinginan yang tidak bisa ditahan, dapat mendatangkan masalah. Tema tersebut
sangat melekat dengan sifat Pak RT yang tak pernah puas akan peran kehidupan yang
ia jalani setiap hari setiap kali ketika ia menyentuh peri mungil. Seseorang akan
menjadi egois jika ia ingin hajat dan keinginannya terpenuhi, entah ia akan
berhadapan dengan siapa dan entah masalah apa yang ia hadapi, ia tak peduli.
C. HUBUNGAN TEMA DENGAN LATAR
Hasrat dan keinginan Pak RT begitu kuat. Keinginannya yang kuat tersebut
membuatnya sering berganti-ganti peran kehidupan yang dijalaninya. Otomatis,
latarnya pun berubah-ubah. Hingga tibalah saatnya, hasrat tersebut membawanya ke
kebun dan hendak memotong pohon. Ia berpikiran bahwa peri mungil ada di sana.
Peri mungil yang setiap ia sentuh, dapat mengubahnya menjadi orang-orang yang
beragam dan peran-peran yang berbeda-beda
D. HUBUNGAN PLOT DENGAN TOKOH DAN PENOKOHAN
Adapun hubungan plot dengan tokoh yaitu plot dalam cerpen ini berlatar belakang
alur maju dan mundur. Dibuktikan pada kutipan ketika penulis menceritakan alurnya
maju dan mundur ketika si Pak RT membayangkan kehidupannya dengan keajaiban
dari peri mungil.
E. HUBUNGAN PLOT DENGAN LATAR
Hubungan plot dengan latar dalam cerpen ini yaitu berjalannya cerita Pak RT berlatar
belakang di kebun milik kampung. Alur cerita atau plot tersebut berawal dari kebun
milik kampung yang dimana latar tersebut terdapat orientasi, konflik, klimaks, dan
koda. Dari latar tersebut bisa dikaitkan dengan plot-plot cerpen yang terjadi.
F. HUBUNGAN TOKOH DAN PENOKOHAN DENGAN LATAR
Hubungan tokoh dan penokohan dengan latar adalah tokoh Pak Y dan Pak B yng
merupakan pecinta tanaman. Mereka sama-sama merawat tanaman di kebun milik
kampung agar tidak ada yang rusak. Dari Tokoh dan penokohan tersebut memiliki
hubungan sebab-akibat latar terjadinya peristiwa terjadi.

RINGKASAN PENUTUP
SINOPSIS CERPEN PAK RT MEMBAWA GERGAJI
"Pak RT Membawa Gergaji" adalah sebuah cerpen yang ditulis oleh Mardi Luhung dan
diterbitkan di Jawa Pos pada tanggal 14 Januari 2024. Cerpen ini menggambarkan kehidupan
seorang pria bernama Pak RT yang hidup di sebuah kampung. Pak RT adalah seorang pria
yang bekerja keras sebagai petani dan memiliki hobi yang unik, yaitu memainkan gergaji.

Pak RT memiliki kebiasaan yang menarik, yaitu setiap minggu, dia dan teman sebaya, Pak B,
sering beraktivitas di kebun. Mereka bekerja mulai dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 16.30
WIB, tanpa menghilangkan semangat, baik melakukan pekerjaan fisik seperti nyetek atau
memindahkan tanaman dari satu galian ke galian lain. Selain itu, mereka juga mencari
kotoran kambing untuk dijadikan pupuk.

Pak RT dan Pak B sangat mencintai tanaman, mulai dari tanaman yang berbunga hingga
berbuah, serta tanaman yang berumur panjang dan pendek seperti lombok dan terong. Mereka
tidak mau ada tanaman yang disia-siakan, sehingga kebun kampung yang mereka garap
menjadi subur dan menjadi pengingat dari sebuah hutan yang pernah ada di dalam dongeng.

Satu hari malam, Pak RT memutuskan untuk mengasah gergajinya dengan semangat yang
kuat. Ide atau bisikan untuk mendatangi pohon ketapang di kebun kampung yang digarap Pak
Y dan Pak B semakin santer dan kuat. Esok harinya, Pak RT memang mendatangi pohon
ketapang tersebut, dan hal ini menyebabkan keributan di kampung. Orang-orang kampung
berdatangan untuk melihat apa yang terjadi, dan Pak RT diamankan.

Cerpen ini menceritakan tentang kehidupan sehari-hari Pak RT dan bagaimana dia
menemukan kesenangan dalam memainkan gergaji, serta bagaimana hal ini mempengaruhi
kehidupan di kampung. Cerpen ini juga menyoroti tentang kehidupan petani dan kebiasaan
mereka yang unik dan menarik.

Kajian Sosiologi Sastra


Cerpen “Pak RT membawa gergaji”
Pendekatan sosiologis terhadap aspek sosial yang dapat diambil dari cerita ini
adalah sebagai berikut:
1. Hubungan antar manusia
Interaksi yang baik antara Pak Y dan Pak B. Interaksi yang baik ini membuat mereka bekerja
sama dalam merawat dan mengelola taman desa. Itu sebabnya taman itu indah. Hal ini
menunjukkan nilai-nilai sosial dan kepedulian terhadap lingkungan.

2. Hubungan karakter manusia dengan lingkungan


Pak Y dan B mempunyai nilai yang sangat positif bagi lingkungan dan taman pedesaan. Hal
ini menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap lingkungan disekitarnya. Sebaliknya maksud
dan tujuan Pak RT adalah merusak lingkungan dengan menebang pohon.
Halusinasi yang hidup di kepalanya adalah akibat dari keinginan
dan keegoisannya. Hal ini membuatnya menebang pohon tersebut agar
peri kecil yang telah mengubah perannya dalam hidup bisa keluar
dari tempat persembunyiannya di pohon tersebut.

3. Sikap manusia terhadap moralitas


Kekeras kepalaan Pak RT terhadap peri kecil membuatnya mendapat masalah besar.
Peri kecil itu memperingatkan Pak RT agar tidak menyentuhnya, namun Pak RT tetap
menyentuhnya.
Hal ini membawanya memasuki kehidupan fantasi yang
membuatnya bergantung dan tidak pernah puas. Pak RT ingin
terus memainkan peran berbeda di dunia yang dimasukinya. Karena menurutnya
itu lucu. Hingga suatu hari peri kecil itu berhenti muncul. Pak
RT percaya ada peri kecil yang bersembunyi di balik pohon di taman Desa
Karena keinginan dan keinginannya tidak pernah terpenuhi, ia ingin menebang pohon
tersebut. Keinginan kuat ini menggerogoti semangatnya.

Anda mungkin juga menyukai