Anda di halaman 1dari 2

LEGENDA SI PENYUMPIT

( Cerita Rakyat Bangka Belitung)


Muhammad Al Kharizmi-SDN 2 Merawang

Pada zaman dahulu di sebuah desa kecil di pulau Bangka, Hiduplah seorang pemuda.
Ia hidup seorang diri di gubugnya. Kedua orangtuanya telah meninggal dunia. Tidak
ada yang mengetahui pula siapa namanya yang sesungguhnya. Orang-orang hanya
memanggilnya Si Penyumpit. Hal itu dikarenakan pemuda ini ahli dalam menggunakan
penyumpit. Dia juga memiliki keterampilan pengobatan yang sangat baik yang diwarisi
dari almarhum ayahnya.

Suatu hari, Kepala Desa Pak Raje, mendatangi rumah penyumpit, memintanya untuk
mengusir babi hutan yang masuk dan merusak kebunnya. Pak Raje memberi tahu
penyumpit, bahwa ayahnya pernah berhutang padanya. Jadi, si Penyumpit harus
bekerja secara sukarela. Si Penyumpit mengambil pekerjaan itu, meskipun dia tidak
akan dibayar.

Keesokan harinya, si Penyumpit pergi ke kebun milik Pak Raje. Dia mengawasi kebun
dan melakukan pemeriksaan ke setiap sisi kebun. Dia berada di kebun berhari-hari,
tetapi dia masih belum menemukan gerakan yang mencurigakan.

Memasuki hari ketujuh, si Penyumpit melihat gerakan mencurigakan dari kejauhan. Dia
berjalan perlahan ke sumber suara dimana dia melihat sekelompok babi hutan
mencoba masuk ke kebun. Si Penyumpit kemudian bersembunyi di balik pohon besar
dengan sumpit di tangannya. Saat para babi merusak singkong, si Penyumpit
mengarahkan sumpitnya ke salah satu babi hutan yang paling dekat dengannya.Dia
meniup sumpitannya. sebuah anak panah mengenai babi hutan, tetapi babi hutan itu
tidak lumpuh seperti yang diharapkan si Penyumpit. Sekelompok babi hutan itu
kemudian kabur keluar kebu.

“Hmm… panahku berhasil mengenai salah satunya, pasti sakit,” ucap sumpit yang
penasaran.

Pagi harinya, si Penyumpit mengikuti jejak darah babi yang ditembaknya tadi malam.
Jejak itu membawanya ke hutan dan akhirnya sampai di depan sebuah gua besar. Hati-
hati, si Penyumpit memasuki gua. Ia terkejut menemukan seorang wanita cantik
berdarah di ranjang empuk, dikelilingi oleh beberapa wanita cantik lainnya. Salah
satunya adalah seorang wanita tua, yang ternyata ibu dari wanita cantik itu.

“Kamu siapa? Sedang apa kamu di sini?” Tanya wanita tua itu.

“Maaf mengganggumu. Aku sedang mencari sumpitku yang hilang,” sumpit


menjelaskan kepada wanita tua itu. “Apa yang kamu cari ada pada putriku,” kata wanita
tua itu dengan marah.

“Mengapa putri Anda?” Tanya Si Penyumpit bingung.

“Itu karena … babi yang kau tembak dengan sumpitan tadi malam sebenarnya adala

perwujudan dari putriku,” kata wanita tua itu dengan sedih.

Penjelasan wanita tua membuat si Penyumpit kaget.

“Jadi … kalian semua babi hutan yang kulihat tadi malam?” Dia bertanya.

“Apa yang Anda katakan adalah benar,” kata wanita tua itu dengan lembut.

“Aku tidak bermaksud …. Aku sangat menyesal mendengarnya. Aku tidak akan
melakukannya jika aku tahu kau yang babi,” si Penyumpit meminta maaf.
“Lupakan semua tentang hal itu. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana
menyembuhkan anak perempuan saya,”tambah perempuan tua itu dengan sedih.

“Aku bisa membantumu dengan itu,” kata si Penyumpit itu.

Dia mendekati seorang wanita cantik dan menemukan selimut. Dia kemudian
mengambil anak panah dari tubuhnya dan dengan keterampilan pengobatan untuk
segera menghentikan pendarahan. Dalam waktu singkat, lukanya sembuh, tidak
meninggalkan bekas.

“Sekarang, dia sudah sembuh. Biarkan aku pulang sekarang. Mungkin kita akan
bertemu lagi suatu saat nanti,” ucap si Penyumpit sopan.

“Ya, anak muda… Tapi sebelum kamu pergi, aku punya sesuatu untuk diberikan
kepadamu sebagai rasa terima kasihku,” ucap perempuan tua itu sambil memberikan
kotak kayu pada si Penyumpit.

“Jangan buka kotak sampai kamu di rumah,” tambah wanita tua itu.

“Terima kasih atas kebaikan Anda,” kata si Penyumpit itu.

Dia kemudian meninggalkan gua dan kembali ke rumah. Di rumahnya, si Penyumpit


membuka kotak kayu tersebut. Di dalamnya pemuda itu menemukan perhiasan, emas
dan berlian di dalam kotak itu.

“Wah…! Saya kaya,” ucap pemuda senang.

Keesokan harinya, si Penyumpit menjual semua barang berharga dan menggunakan


uang yang dimilikinya untuk membeli ladang, kebun, rumah, dan membayar semua
hutangnya kepada Pak Raje. Berita tentang nasib si Penyumpit dengan cepat
menyebar ke seluruh desa. Semua orang tahu, termasuk Pak Raje. Pak Raje kemudian
merencanakan hal buruk dengan mengikuti apa yang dilakukan si Penyumpit. Dia pergi
meminjam dari si Penyumpit dari si Penyumpit untuk berburu babi hutan di kebunnya
sendiri. Di kebunnya, dia bertemu dengan babi hutan, dan menembak dengan
sumpitan. Kemudian dia mengikuti jejak darah yang ditinggalkan oleh babi hutan
tersebut hingga dia memasuki gua. Kejadian yang dialaminya sama seperti yang terjadi
dengan si Penyumpit. Pak Raje diminta untuk menyembuhkan perempuan berdarah itu,
tapi dia bisa melakukannya karena tidak punya keahlian. Hal tersebut membuat para
babi marah sehingga puluhan babi menyerangnya, menyebabkan dia berdarah dan
terluka. Dengan seluruh kekuatannya Pak Raje melarikan diri dari gua. Dia pingsan
saat sampai di depan rumahnya sendiri. Putri Pak Raje menceritakan apa yang terjadi
pada ayahnya kepada si Penyumpit. Mendengar kabar buruk tersebut, si Penyumpit
segera mendatangi rumah Pak Raje untuk membantunya. Dengan ketrampilan
pengobatannya, ia berusaha menyembuhkan luka Pak Raje. Akhirnya Pak Raje bisa
sembuh dari luka berat. Setelah memikirkan apa yang telah dialaminya, Pak Raje
menyadari niat jahatnya sendiri. Dia merasa menyesal karena serakah.

“Terima kasih, anak muda. Anda telah membantu saya sekali lagi. Sebagai rasa terima
kasih saya, saya ingin mengangkat Anda sebagai kepala desa?” Tanya Pak Raje.

si Penyumpit segera menerima tawaran dari Pak Raje.

Setelah seminggu, si Penyumpit meminta putri Pak Raje menjadi istrinya.Mereka hidup
bahagia sebagai pasangan. si Penyumpit adalah seorang pria yang baik, dan anak
perempuan Pak Raje adalah seorang wanita cantik.Di bawah kepemimpinan si
Penyumpit, semua penduduk desa hidup damai dan harmonis.

*Sumber: https://dongengceritarakyat.com/legenda-si-penyumpit/

Anda mungkin juga menyukai