Anda di halaman 1dari 7

KAJIAN STRUKTURAL PADA CERPEN “PAK RT

MEMBAWA GERGAJI” KARYA MADILUHUNG


FINO ADHI MAHENDRA
23020144068

1.Tema
Tema dan masalah dari cerpen "Pak RT Membawa Gergaji" adalah tentang peran dan kehidupan dari
dua orang tua yang menjadi pengelola kampung. Cerpen ini menceritakan tentang hubungan dan
peranan yang diperlukan dalam menjaga dan memelihara kebun kampung. Tema utama cerpen ini
adalah tentang keperluan menjaga dan memelihara tanaman, serta tentang keperluan kerjasama dan
hubungan yang baik antara orang-orang. Masalah yang dihadapi dalam cerpen ini adalah tentang
bagaimana menjaga dan memelihara kebun kampung, serta tentang bagaimana menjaga hubungan
yang baik antara orang-orang dalam kampung.

B. Pendidikan mental
Ajaran moral untuk saling mencintai

"Kita harus merawat kebun ini dengan cinta," kata Pak B.

"Dengan cinta?" tanya Pak Y.

"Iya, dengan cinta," tegas Pak B.


Memang, di kampung, mereka berdua mencintai tanaman. Mulai tanaman yang berbunga sampat
berbuah. Mulai yang berumur panjang sampai yang berumur pendek, seperti lombok dan terong. Dan
untuk urusan cinta seperti ini, Pak Y dan Pak B adalah jagonya. Kenapa? Karena Pak Y dan Pak B tak mau
ada satu tanaman pun yang disia-siakan.

Semua tanaman harus diberi tempat. Dan ditanam dengan semestinya. Sehingga, jika kita melihat kebun
kampung tempat mereka berdua garap, akan melihat sekian banyak tanaman tumbuh di pinggiran kota.
Sekian tanaman yang mengingatkan pada sebuah hutan yang pernah ada di dalam dongeng. Dongeng
yang kita dengar sewaktu kecil.

Kutipan diatas merupakan ajaran untuk selalu menyayangi tanaman selayaknya mencintai diri sendiri
sebab pak y dan pak b sudah mencontohkan hal tersebut yang dimana kita merawat tanaman dengan
sepenuh hati akan terdapat balasannya tersendiri.
2.Plot
Stanton dalam Rengganis (1965:14) menyatakan bahwa plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian
dan tiap kejadian itu dihubungkan berdasarkan hubungan sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan
atau menyebabkan terjadinya peristiwa lain dan apabila dihilangkan dapat merusak jalan cerita.

Cerpen "Pak RT Membawa Gergaji" mengisahkan tentang seorang pria bernama Pak RT yang tinggal di
sebuah kampung. Pada hari Minggu, orang-orang kampung biasanya libur dan menghabiskan waktu
dengan membersihkan halaman rumah, got, atau menggarap kebun kampung. Pak Y dan Pak B adalah
dua orang yang sering bekerja di kebun pada hari Minggu. Mereka sangat mencintai tanaman dan tidak
ingin ada satu pun tanaman yang disia-siakan.

Plot cerpen ini menggambarkan perjalanan Pak RT yang tergoda oleh keanehan dunia dan cara untuk
memilikinya setelah menyentuh si peri mungil. Dia menjalani peran-peran yang tak terduga dan
berbahaya, mengabaikan kasih sayang dan kepeduliannya terhadap orang lain dan alam sekitar.
Akhirnya, dia menghadapi konsekuensi dari tindakannya dan terjebak dalam situasi yang tidak
diketahuinya.

B.Perkembangan plot
- SITUATION

Pada bagian ini di awali dengan narasi singkat mengenai Pak B dan Pak Y yang merupakan seorang
warga yang gemar berkebun.

-GENERATING CIRCUMSTANCES

Alur mulai menegangkan ketika secara tiba-tiba Pak RT datang menghampiri Pak B dan Pak Y dengan
membawa gergaji serta raut wajah terlihat tegang. Pak RT berniat akan menebang pohong ketapang
yang ada di pojok kebun tempat bersembunyinya si peri mungil.

-RISING ACTION

Ketegangan semakin meningkat dengan munculnya si peri mungil. Saat Pak RT akan menyentuhnya, si
peri mungil melarangnya. Namun akhirnya Pak RT tetap nekat untuk menyentuh si peri mungil. Hal ini
mengakibatkan Pak RT mengalami berbagai peran yang tidak terduga seperti menjadi Pak Bos serta
peran-peran lainnya.

-CLIMAX

Klimaks ditunjukkan saat si peri kecil tiba-tiba menghilang dan Pak RT mulai gusar karena hidupnya
terasa hambar. Pada saat itu, Pak RT tiba-tiba mendapat bisikan bahwasanya si peri kecil bersembunyi di
dalam pohon. Pak RT pun mulai mengasah gergajinya seraya mengumpat. Keesokan harinya Pak RT
mendatangi Pak Y dan Pak B, seperti yang sudah diceritakan di atas. Pak RT berkata jika ia akan
menebang pohon Ketapang sebab terdapat peri di dalamnya. Sontak hal tersebut menimbulkan
keributan besar.
-DENOUMENT

Pak RT akhirnya diamankan. Namun Pak RT tetap tidak tahu mengapa si peri kecil tidak lagi hinggap di
jendelanya, serta fakta bahwa si peri kecil ada di sebuah persembunyian tatkala Pak RT sedang
mengasah gergajinya. Itu adalah peran yang akan dijalankan Pak RT jika ia menyentuh si peri kecil itu
lagi. Pak RT akan menjalankan peran di mana ia mesti berhadapan dengan sesuatu yang tak terduga.
Sesuatu yang ingin bertemu dan bertarung dengan Pak RT. Hingga saat Pak RT kalah, ia dimasukkan di
dalam karung dan digantungkan di atas pohon.

C.Tokoh Penokohan
Tokoh utama pada cerpen ini adalah Pak RT. Pak RT merupakan tokoh sentral yang akan menyampaikan
tema utama sebuah cerita. Tokoh lain seperti peri, Pak Y dan Pak B adalah tokoh sampingan yang
berguna untuk penguat cerita.

Pak RT terus menerus diceritakan oleh pengarang. Tidak seperti tokoh Pak Y dan Pak B yang
dimunculkan hanya sesekali.

D.Latar
Latar Tempat

-Kebun

"Jika tidak begitu, mereka berdua pun mencari kotoran kambing ke kampung sebelah. Terus dibawa ke
kebun. Kotoran kambing yang akan dijadikan pupuk."

"Pohon, yang setelah Pak RT memutari kampung, cocok benar dengan pohon Ketapang yang ada di
kebun kampung. Kebun kampung yang digarap Pak Y dan Pak B."

-Kampung

"Memang, di kampung, mereka berdua mencintai tanaman. Mulai tanaman yang berbunga sampai
berbuah."

"Pohon, yang setelah Pak RT memutari kampung, cocok benar dengan pohon ketapang yang ada di
kebun kampung."

Latar Waktu

-Pukul 07.00 - 16.30

"Mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 16.30 WIB (hanya rehat saat duhur dan asar), mereka berdua tak
lelah-lelah macul, nyetek, atau sekadar memindah tanaman dari satu galian ke galian lain."

-Minggu pagi

"minggu pagi yang biasa. Orang-orang kampung banyak yang libur."


-Malam hari

"Malam itu, Pak RT bersiaga. Sebab, seperti biasa, tak lama lagi si peri mungil akan dating dan hinggap di
pinggiran jendela rumahnya."

"Dan memang, malam itu juga, Pak RT mengeluarkan gergajinya."

3.Sarana Sastra
A.POV
Cerpen ini menggunakan sudut pandang orang ketiga di mana pengarang menampilkan

tokoh dengan menggunakan orang ketiga sebagai pengamat, seperti ia, dia, atau nama

orang.

Bukti kutipan :

“Memang, di kampung, mereka berdua mencintai tanaman. Mulai tanaman yang berbunga sampai
berbuah. Mulai yang berumur panjang sampai yang berumur pendek, seperti lombok dan terong.”
(halaman 1)

"Pak RT duduk di tengahnya. Dirubung sekian orang. Sekian orang yang menunggu perintah. Perintah
siapa? Tentu saja perintah Pak RT." (halaman 1)

B.Gaya Bahasa dan Nada


-Hiperbola

“Dan ya sret, tiba-tiba lantai yang dipijak Pak RT bergoyang. Suasana jadi selang-seling. Dan tahu-tahu,
Pak RT sudah berada di sebuah ruangan di dalam rumah megah”

-Paradoks

“Sehingga, diam-diam, lewat peran-peran itu, Pak RT punya pameo”

"Hidup hanya mampir memainkan peran.”

-Personifikasi

"Bunyi kikir beradu dengan ketajaman gergaji terdengar sampai jauh."

C.Ironi
- Ironi Dramatik

Dalam cerpen ini, ironi jenis ini terdapat pada cerita pak RT yang menganggap bahwa si peri mungil yang
memberikan peranan kepadanya yang berperan penting dalam hidup Pak RT.
-Ironi Verbal

Ironi verbal terjadi ketika Pak RT sebagai tokoh utama mengungkapkan nada ironis Ketika ia menyadari
bahwa kehidupannya terasa hambar dan tidak berarti tanpa kehadiran si peri mungil.

4.Relasi Antar Unsur Dalam Cerpen


A.Hubungan Tema dengan Plot
Tema yang terdapat dalam cerpen ini adalah “Ketidakpuasan Manusia dalam Memenuhi Hasrat
Keinginannya”. Perkembangan alur cerita dimulai dari keinginan Pak RT untuk berinteraksi dengan si
peri mungil, yang kemudian membawanya terlibat dalam berbagai peran yang tidak terduga. Melalui
alur cerita ini, kita dapat melihat perjalanan yang diambil oleh Pak RT dalam usahanya untuk memenuhi
hasratnya, serta bagaimana dia harus menghadapi konsekuensi dari tindakannya tersebut.

B.Hubungan Tema dengan Tokoh dan Penokohan


Tema adalah inti atau ide pokok dalam sebuah cerita. Tema merupakan awal tolak penulis dalam
menyampaikan cerita. Tema suatu cerpen menyangkut segala persoalan dalam kehidupan manusia, baik
masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih saying, dan sebagainya. Tema yang terkandung dalam cerpen
Pak RT Membawa Gergaji adalah keinginan manusia untuk memiliki atau mengendalikan hal-hal yang
ada di sekitarnya. Dapat dibuktikan pada kalimat berikut :

“Lain itu, yang perlu ditambahkan, meski peran-peran yang dijalani pak RT hanya beberapa jam, tapi itu
menggoda untuk diulang-ulang. Dan lewat peran-peran itulah Pak RT dapat memuaskan hasratnya
untuk memiliki siapa dan apa pun.”

C.Hubungan Tema dengan Latar


Cerpen ini berlatar di sebuah kampung yang mana sebuah Kampung identik dengan kerukunan juga
tempat gotong royong yang damai, hubungan tema ketamakan dengan latar ini terlihat saat pak RT
datang ke kebun Kampung dan ingin menebang pohon ketapang pada hari minggu disaat warga
kampung melaksanakan libur sehingga warga berkumpul saat terjadi keributan di sana dan
mengamankan Pak RT.

D.Hubungan Plot dengan Tokoh dan Penokohan


Tokoh pak RT mengalami konflik dengan Peri mungil, yang ia anggap mampu memberi warna pada
hidupya yang hambar melalui peran-peran.

E.Hubungan Plot dengan Latar


Dalam menghadapi masalah yang muncul, Pak RT tetap mempertahankan sudut pandangnya bahwa Peri
mungil akan memberikan warna dalam hidupnya dan sangat membantu dirinya. Padahal yang
sebenarnya adalah pak RT merasa hambar dan tawar ketika peri mungil tidak lagi datang di jendela
rumahnya.
F.Hubungan Tokoh dan Penokohan dengan Latar
Tokoh-tokoh dalam cerpen ini, seperti Pak RT, Pak Y, dan Pak B, hidup dan bekerja di latar kampung
yang digambarkan dalam cerita. Latar ini mempengaruhi penokohan tokoh-tokoh tersebut dan
memberikan konteks bagi kehidupan dan tindakan mereka dalam cerita.
ANALISIS KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
“PAK RT MEMBAWA GERGAJI’’
KARYA MARDI LUHUNG

1.Aspek Pendidikan
Pendidikan fisik

Mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 16.30 WIB (hanya rehat saat duhur dan asar), mereka berdua tak
lelah-lelah macul, nyetek, atau sekadar memindah tanaman dari satu galian ke galian lain. Jika tidak
begitu, mereka berdua pun mencari kotoran kambing ke kampung sebelah. Terus dibawa ke kebun.
Kotoran kambing yang akan dijadikan pupuk.

Terlihat dari kutipan diatas kita diajarkan untuk terus bekerja sedari pagi hingga sore agar mendapatkan
hasil yang memuaskan. Walaupun bekerja dengan keras kita diajarkan untuk tetap istirahat dan tidak
melupakan kewajiban.

2.Aspek kebudayaan
Memang, di kampung, mereka berdua mencintai tanaman, Mulai tanaman yang berbunga sampai
berbuah. Mulai yang berumur panjang sampai yang berumur pendek, seperti lombok dan terong. Dan
untuk urusan cinta seperti ini, Pak Y dan Pak B adalah jagonya. Kenapa? Karena Pak Y dan Pak B tak mau
ada satu tanaman pun yang disia- siakan.

Terlihat dari kutipan diatas menggambarkan bahwa kehidupan masyarakat yang ada di kota tersebut,
ditandai dengan kebiasaan-kebiasaan yang baru kemudian kebiasan itu menjadi sebuah budaya yang
hidup.

3.Aspek politik
Ya, ya, makna kata-kata pun jadi terbolak-balik. Tapi Pak RT puas. Sebab, ketika membolak-balik makna
kata-kata itu, pikiran Pak RT seakan menjadi penguasa dunia. Penguasa yang mampu untuk memiliki
pikiran siapa pun. Pikiran yang lama-lama percaya bahwa makna kata-kata yang mereka dapatkan (dari
Pak RT) adalah makna yang benar. Makna yang layak dipercaya.
Terlihat dari kutipan diatas Pak RT masih memiliki kuasa yang seakan menjadi penguasa dunia sehingga
Pak RT dapat perlakuan yang bebas

Anda mungkin juga menyukai