Anda di halaman 1dari 6

Jangan dibicarakan,jangan dibahas,jangan diganggu.

Maka mereka tak akan


mengganggu kita.
dalam novel “Sesuk” karya Tere Liye

Oleh
DINDA APRI TRIDINANTI
XI SOS 2

SMA NEGERI 5 KOTA BENGKULU


TAHUN PELAJARAN
2022/2023
A. Identitas Buku

Judul buku Sesuk

Penulis Tere Liye

Penerbit Sabak Grip

Terbit Agustus 2022

Halama 328 halaman

ISBN 9786239987886

Kategori Genre Menegangkan


B. Pendahuluan
Nama Tere Liye bukan nama asli dari penulis novel Sesuk ini, melainkan itu adalah nama penanya
yang selalu dicantumkan dalam setiap karyanya. Nama Tere Liye sendiri berasal dari bahasa India
yang memiliki arti “untukmu”. Nama asli dari Tere Liye adalah Darwis. Darwis lahir pada tanggal 21
Mei 1979, di Lahat, Sumatera Selatan. Tere Liye lahir di keluarga petani biasa di daerah pedalaman
Sumatera. Tere Liye merupakan anak keenam dari total tujuh anak yang dimiliki orang tuanya.
Keluarga Tere Liye adalah keluarga yang sederhana. Hingga saat ini, Tere Liye telah berhasil
menerbitkan sebanyak lebih dari 50 buku dengan berbagai jenis dan genre. Tere Liye menulis
berbagai jenis buku, yaitu novel, buku kumpulan puisi, buku kumpulan kutipan, buku kumpulan
cerpen, hingga buku anak-anak bergambar.Tere Liye juga merupakan penulis multi-genre dengan
melahirkan karya bergenre romance, anak-anak dan keluarga, filsafat, action, fantasi, science fiction,
biografi, sosial, ekonomi, dan politik, serta sejarah. Tere Liye juga menulis beberapa buku serial,
yaitu Serial Anak-anak Mamak, Serial Bumi, Serial Aksi, dan Serial Cerita Anak Bergambar.

C. Sinopsis
Novel Sesuk ini menceritakan tentang keluarga Gadis, anak perempuan yang baru berumur 12
tahun. Gadis mempunyai 2 adik laki-laki yang bernama Bagus dan Ragil. Jadi, keluarga Gadis terdiri
atas lima orang, Ayah, Ibu, Gadis, Bagus, dan Ragil. Dikisahkan, Gadis dan keluarganya pindah dari
rumah yang ada di kota ke rumah besar yang berlokasi di lereng bukit daerah
perkampungan.Diketahui, rumah itu baru dibeli oleh Ayah Gadis belum lama ini, sekitar beberapa
tahun ke belakang. Keluarga Gadis memilih untuk pindah rumah, karena sebuah kejadian di rumah
lama yang cukup membuat mereka terpukul. Sang adik, Ragil, terjatuh dari teras lantai dua. Kejadian
itu sangat tragis.Pada mulanya, kehidupan mereka berjalan tentram dan bahagia. Ayah dan Ibu
Gadis yang memiliki kesibukan, selalu menyempatkan waktu untuk ketiga anaknya. Namun,
kejadian-kejadian aneh mulai bermunculan. Mulai dari hilangnya Bagus, hingga munculnya sosok
bocah misterius. Meski demikian, keluarga Gadis akhirnya mengambil kesepakatan untuk pindah.Ibu
Gadis memutuskan untuk berhenti sejenak dari dunia entertainment sampai Ragil masuk sekolah.
Sedankan ayahnya juga berjanji akan bekerja secara online agar bisa selalu bersama ketiga anaknya.
Dari perumahan kompleks di kota, mereka pindah ke rumah villa di sebuah desa. Pembantu dan
supir yang bekerja dirumah diberhentikan karena orang tua Gadis memutuskan untuk megambil alih
pekerjaan mengurus rumah. Di desa tersebut, mereka sekeluarga bisa menikmati kehidupan bahagia
yang damai bersama anggota keluarga penuh. Gadis juga dengan cepat mendapatkan teman di
sekolah barunya. Orang-orang desa juga baik pada keluarga mereka sehingga pilihan untuk pindah
seolah menjadi opsi terbaik yang mereka ambil.Namun semua berubah sejak Bagus, adik kedua
Gadis, menghilang. Setelah dicari di seluruh desa, Bagus justru ditemukan oleh Gadis di lantai 2
rumah mereka. Kebetulan lantai 2 memang tidak digunakan jadi jarang dikunjungi untuk aktivitas
keluarga. TERPOPULER Saat ditemukan, Bagus mengatakan bahwa kedua orang tuanya bukan orang
tua mereka yang asli. Hal ini kemudian yang menjadi muasal 'overthinking' warga desa bahwa Bagus
kesurupan dkk dll. Singkat cerita, sejak kejadian tersebut hal-hal ganjil terus terjadi. Warga desa
mengerucutkan kesimpulan bahwa hal-hal tersebut terjadi karena rumah lereng yang mulai dihuni
oleh keluarga Gadis. Padahal jika dikembalikan ke kalimat legendnya "Jangan dibicarakan, jangan
dibahas, jangan diganggu, maka mereka tidaka akan mengganggu kita", keluarga Gadis tidak
'mengganggu.Justru warga desa yang sibuk membicarakan sehingga ketakutan semakin menguasai
penduduk. Puncaknya, keluarga Gadis diminta pergi dari desa agar hal-hal ganjil tidak terus terjadi.
Jadi benarkah keluarga Gadis memang menjadi sebab munculnya 'hantu' di desa? Kalau melihat
endingnya tidak. Karena pada ending, ditekankan bahwa hantu anak kecil yang berkeliaran di desa
adalah android D20. Dokter Sesuk yang memberikan konseling kepada bagus ternyata juga hanya
android, android D100. Dengan novel ini, Tere Liye memberikan gambaran bahwa hal 'horor' tidak
harus berbentuk ilusi yang diciptakan. Misal hantu kuntilanak, pocong, kakek cangkul, dll. Namun
disekitar kita, aslinya kita sudah hidup berdampingan dengan hal 'horor' tersebut. Maka kembali
pada apa yang dikatakan buku ini, "Jangan dibicarakan, jangan dibahas, jangan diganggu, maka
mereka tidaka akan mengganggu kita."

D. Alur
Alur yang terdapat dalam novel sesuk yaitu merupakan alur campuran dimana ada alur maju dan
alur mundur di dalamnya.

Tempo alur pada awal cerita lambat.

Tempo alur menjelang akhir cerita berubah menjadi sangat cepat dan terkesan terburu-buru.

 “Boleh jadi saat itu, justru kalianlah yang rindu dengan masa kanak-kanak mereka.Tapi tidak
ada lagi yang tersisa. Tidak bisa diubah lagi. Temani Bagus, agar dia punya masa kanak-kanak
yang indah. Dan dari kenangan indah itu, dia bisa mengubah dunia menjadi lebih baik”.
(halaman 218).
E. Tema
Tema yang di ceritakan dalam novel ini yaitu tentang “seorang Gadis dan keluarganya yang pindah
rumah besar tua. Gadis memiliki dua adik laki-laki yaitu Bagus dan Ragil. Alasan orang tuanya pindah
ke rumah itu karena ada kejadian mengerikan di rumah sebelumnya yang dialami oleh adik
bungsunya. Ragil terjatuh dari lantai dua”.

F. Amanat
Berikut merupakan amanat yang terdapat dalam novel sesuk karya tere liye tersebut adalah

Kamu selalu bisa melihat sisi positif dari kejadian sulit sekalipun. Anak remaja usia
dua belas tahun, mengambil tangung jawab mengurus rumah, menjaga adik-
adiknya, sementara kedua orangtuanya sibuk bekerja, Dan kamu tidak pernah
protes. Tidak pernah mengeluh. (halaman 188)
Well, berikan komitmen terbaik kalian. Percayalah waktu berjalan tidak terasa. Aku tahu persis soal
itu. Ratusan tahun seperti sekejap mata. Waktu melesat seperti itu. Tiba-tiba anak kalian telah
tumbuh besar.” (halaman217)

Penduduk mudah sekali dimanipulasi oleh realitas yang sebenarnya tidak seperti yang mereka
saksikan. (halaman 309)

Aku tidak mau mengeluh, aku memilih tidak menambah beban pikiran Ayah. (halaman 114)

G. Latar
 Latar tempat
 Pada awalnya Gadis enggan untuk menetap di rumah tua, tapi lama-lama rumah tua tersebut
berhasil membuatnya nyaman.
 Setelah Bagus ditemukan oleh Gadis di kamar atas, dia tidak ingin bertemu dengan orang
tuanya.
 Dari peristiwa itu, timbul berbagai keresahan di desa.
 Gadis dan keluarganya pindah dari rumah yang ada di kota ke rumah besar yang berlokasi di
lereng bukit daerah perkampungan.

H. Sudut Pandang
Sudut pandang yang terdapat dalam novel Sesuk karya tere liye ini adalah menggunakan sudut
pandang orang pertama pelaku utama karena menggunakan kata ganti orang ketiga sebutan “Aku”

I. Kelebihan Novel sesuk karya Tere Liye


Dari sinopsis di atas, pembaca dapat menebak-nebak bahwa kisah ini memiliki unsur yang kelam.
Dan, ya, kisah Sesuk ini menawarkan kisah yang gelap, tetapi bukan horor.

Ini adalah kisah yang mengangkat isu tentang dinamika kehidupan keluarga yang relevan dengan
masalah yang umum dihadapi pada masa ini. Kisah ini banyak menggambarkan tentang psikologi
anak. Tentu saja, kisah Sesuk ini sarat akan pesan moral yang mendalam.

Tere Liye berhasil memberikan plot twist yang pastinya akan membuat pembaca terkejut dan kagum
akan imajinasinya.

Tere Liye juga berhasil membangun karakter yang kuat dan menarik hati pembaca. Seperti karakter
Gadis yang kuat, bertanggungjawab, mandiri, dan penyayang. Kemudian, Tere Liye juga tidak
memberikan nama kepada tokoh Ayah dan Ibu. Jadi, tokoh tersebut hanya dipanggil sebagai “Ayah”
dan “Ibu” saja. Pembaca menginterpretasikan hal ini sebagai sebuah ajakan untuk berfokus kepada
anak-anak yang menjadi peran utama dalam keluarga di kisah ini.

Akhir kisah ini dapat membuat baca tercengang, karena bersifat kelam. Pembaca dapat merasakan
perasaan yang aneh selama membaca kisah ini. Namun, aneh dalam arti yang baik, yang membuat
mereka tidak ingin berhenti untuk membaca kelanjutan kisah ini. Kisah ini juga secara lebih lanjut
dapat membuat pembaca merefleksikan kehidupannya, dan kemudian memiliki keinginan untuk
menjadi lebih baik dalam membangun keluarga yang harmonis.

J. Kekurangan novel Sesuk karya Tere Liye


Selain kelebihan, novel Sesuk ini juga masih memiliki kekurangan. Kekurangan pada novel ini terletak
pada tempo alur yang dinilai lambat dan bisa membuat pembaca jenuh. Terutama pada bagian awal,
yang belum menghadirkan perkembangan cerita yang berarti. Sampai pada akhirnya, menjelang
pertengahan cerita, konflik yang diangkat mampu menambah antusiasme pembaca. Namun, menuju
akhir cerita, tempo alur berubah menjadi sangat cepat dan terkesan terburu-buru.

K. Kesimpulan
Dari novel ini banyak hal yang saya tangkap, salah satunya betapa pentingnya peran orang tua dalam
mendidik untuk masa depan anak. Begitu pula tentang karakter Gadis yang dengan ikhlas merawat
adik-adiknya ketika kedua orang tua mereka sibuk dengan dunia masing-masing.

Melalui kisah Sesuk ini, kita dapat belajar bahwa setiap anak, mau bagaimanapun keadaannya,
meskipun ia mandiri dan mampu hidup sendiri, anak tetap membutuhkan kehadiran orang tua
dalam kehidupannya. Sebagai orang tua, hendaknya dapat berkomitmen untuk hadir dan
memberikan kasih sayang yang cukup untuk anak-anak Anda.Selalu ingat, bahwa orang tua adalah
pihak yang membuat keputusan untuk memiliki anak. Sedangkan, anak tak pernah meminta untuk
dilahirkan ke dunia ini. Maka, bertanggung jawablah atas keputusan yang telah Anda buat. Jangan
sampai anak ditelantarkan dan tidak mendapatkan kasih sayang, hanya oleh karena kesibukan.
Tempatkan anak menjadi prioritas Anda.Dari kisah ini juga, kita dapat mengetahui bahwa sejatinya
manusia adalah sosok yang dapat merusak dirinya sendiri.

Melalui sifat egois, rasa tidak peduli, ambisi berlebih, dan serakah. Manusia yang rusak bagaikan
virus yang susah untuk dikendalikan. Pada akhirnya, virus tersebut akan merusak inangnya, yakni
tempat tinggalnya, dan mungkin menyerang segala sesuatu yang ada di sekitarnya .

Anda mungkin juga menyukai