Anda di halaman 1dari 4

Teuku Naufal Gunawan

XII MIPA 3

Deskripsi alur singkat: Pulang Pergi adalah novel karya Tere Liye yang merupakan sekuel dari novel
Pulang. Novel. Bercerita tentang Bujang yang telah berdamai dan memeluk masa lalunya—kini ia harus
kembali kepada ingar bingar ekonomi bayangan (Shadow economy) karena sebuah pesan yang dikirim
Kresteny Otets, pemimpin Bratva Brotherhood.

🐾 UNSUR INTRINSIK NOVEL PULANG PERGI:

1. Tema
Tema novel Pulang Pergi adalah aksi dan ketegangan. Menceritakan tentang betapa
menegangkan dan kerasnya industri ekonomi bayangan (Shadow Economy).

2. Latar
a. Latar tempat
Novel pulang pergi memiliki berbagai latar tempat; mulai dari pemakaman di talang
tempat ia dilahirkan, kediaman keluarga Tong, Ibu kota, kediaman Otets di Moscow
Rusia, perbatasan negara Rusia dan Ukraina, kota Latvia, perumahan kumuh di Manila,
serta kastil tua tempat persembunyian rahasia milik keluarga Otets.

Kutipan:
- Sudah lama sekali dia meninggalkan talang tersebut, semua telah berubah. Talang itu
sudah lama sepi, bahkan lima-enam tahun lalu, penduduk talang telah pergi.

- Kawasan super padat Tondo, Manila, di ibukota Filipina.

- Tiga menit dari gerbang depan, sedan akhirnya berhenti persis di pintu utama kastil.

b. Latar suasana
Latar suasana dari novel Pulang Pergi didominasi oleh suasana Mencengkam. Latar
suasana lain yakni kesedihan dan rasa sakit.

Kutipan:
- Pisau sembelih Natascha bergerak lebih cepat, menembus lehernya. Darah segar
terciprat.

- Inilah saatnya beraksi. Bujang dan Thomas untuk terakhir kalinya saling tatap. Tidak
ada celah menyelamatkan Otets, dia telah mati. Tapi saatnya menyelamatkan yang
tersisa.
- BUK! Tinju Bujang menghantam salah-satu anggota Black Widow yang berdiri di
dekatnya dia lengah, dia sedang tertawa menyaksikan Otets yang tersedak. Tubuh
tukang pukul itu terpelanting jatuh, senapan AK-47-nya terlepas.

- Persis peluru mengenainya, atap kaca itu terburai. Butiran kaca pecah menghujani
ruangan, membuat kalut suasana. Mengalihkan perhatian.

c. Latar Sosial

Latar sosial dari novel Pulang Pergi secara gamblang adalah kevulgaran dan kekerasan
dalam Shadow Economy.

Kutipan: Sayangnya, kali ini Bujang tidak menyadari, di selimut gelap shadow economy,
telah menunggu lawan yang sangat mematikan. Boleh jadi, Bujang akan kehilangan
orang-orang yang sangat dia sayangi.

3. Alur
Alur yang digunakan pada novel Pulang Pergi adalah alur campuran.

4. Tokoh dan penokohan


a. Bujang (Nama lain: Agam, Si Babi Hutan)
Tokoh utama dalam novel Pulang Pergi. Merupakan tokoh protagonis yang serius dan
berpendirian teguh.

b. Salonga
Tokoh protagonis yang supel dan suka bercanda. Merupakan seorang penembak jarak
jauh yang mahir.

c. Junior
Tokoh protagonis yang cerdas dan jarang bicara.

d. Thomas
Tokoh protagonis yang supel dan ramah serta dapat dipercaya.

e. Maria
Tokoh protagonis yang serius, mandiri dan selalu menyukai tantangan. Merupakan anak
dari Otets.

f. Otets
Tokoh protagonis pemimpin Bratva Brotherhood yang serius, keras namun hangat.

g. Natascha
Tokoh antagonis yang merupakan penasihat dan asisten pribadi Otets sekaligus
pengasuh Maria di masa kecilnya. Ia berkhianat dan membunuh Otets.

h. Pedro
Tokoh tritagonis yang merupakan saudara tidak sekandung dari Bujang.
i. Pasangan tua pemberi naungan sementara
Tokoh protagonis yang merupakan kenalan dari Otets.

j. Edwin
Tokoh protagonis yang merupakan pilot pribadi sekaligus teman Bujang. Mereka
bertemu di kediaman keluarga Tong.

5. Sudut pandang
Sudut pandang dari novel Pulang Pergi merupakan sudut pandang orang ketiga serba tahu.

Kutipan:
- Bujang menatap lamat-lamat dua gundukan tanah di depannya. Yang tidak kalah
lebat ditumbuhi rumput dan ilalang. Itu makam kedua orang-tuanya. Terlihat tidak
terawat. Yang kiri adalah makam Mamak, yang kanan pusara

- Sudah lama sekali dia meninggalkan talang tersebut, semua telah berubah. Talang
itu sudah lama sepi, bahkan lima-enam tahun lalu, penduduk talang telah pergi.
Panen padi tadah hujan gagal berkali-kali, harga kopi dan karet tidak menarik,
penduduk pindah satu-persatu. Menyisakan rumah-rumah panggung kosong, talang
berhantu.

- Dulu dia ingat sekali. Setiap pagi buta, saat lembah masih diselimuti kabut, sekitar
masih gelap, dia menimba air dari sumur ini. Lampu minyak diletakkan di dekatnya
menjadi penerangan. Mamak sibuk di dapur, menyiapkan sarapan, menganyam
rotan, membangunkannya beberapa menit sebelumnya, berbisik menyuruhnya
diam-diam ke seumur.

6. Gaya bahasa
Gaya bahasa yang digunakan di dalam novel Pulang Pergi adalah lugas dan beberapa majas
seperti hiperbola dan personifikasi.

Kutipan:
- Padang ilalang terlihat sejauh mata memandang.
Matahari senja seperti tersangkut tak sengaja di lereng bukit, mulai menggelinding
pelan-pelan. Pucuk-pucuk kanopi hutan. Langit terlihat jingga, gumpalan awan putih
kemerah-merahan.

- Angin berhembus lembut sebagai jawaban.

- Deru angin dari baling-baling menyibak ilalang. Daun-daun pepohonan tersibak.


Pintu helikopter mendadak terbuka, sebuah moncong senapan terlihat.

- Helikopter itu masih menderu setengah menit kemudian, pintunya kembali


menutup, lantas perlahan-lahan terbang menjauh. Menghilang di balik lereng
gunung dan langit.
7. Amanat

Bicaralah untuk perasaan diri sendiri. Terkadang kita harus menyalahi segala konsekuensinya.

Kutipan:

- Apakah kau mencintaiku Kamu selalu menjawab Mungkin, mungkin, mungkin. Dan
hari-hari berlalu Dan aku putus asa Dan kamu menjawab Mungkin, mungkin,
mungkin. Jika kau memang mencintaiku Katakan 'ya', jika tidak, akuilah Dan jangan
bilang kepadaku Mungkin, mungkin, mungkin.

🐾 Unsur Ekstrinsik Novel Pulang Pergi

1.

Anda mungkin juga menyukai