Anda di halaman 1dari 5

Nama Anggota :

1. Lu’lu’ Nur Fadiya (2302020072)


2. Ainna Galuh Pratiwi (2302020074)
3. Andini Bella Pertiwi (2302020101)
Rombel : 3
Mata Kuliah : Pengantar Sastra
Tugas : Menganalisis Unsur Intrinsik Dalam Prosa

TOKOH
Novel Tentang Kamu Karya Tere Liye
A. Tokoh Utama
= Zaman Zulkarnaen, Sri Ningsih

B. Tokoh Bawahan
= Nugroho, Rahayu, Tilamuta, Nusi Maratta, Hakan Karim, Nuraini, Sulastri/Ningrum,
Mas Arifin, Mas Musoh, Pak Anwar, Rajendra Khan, Ode, Aimee, Beatrice,
Maximillien, Lucy, Franciszek, Tuan Guru Bajang, Catherine, La Golo, Sueb, Murni.

C. Tokoh Protagonis
Sri Ningsih
= “Hanya Sri Ningsih yang mampu mengenang masa lalu itu dengan damai….
Hanya dia yang kuat mengingatnya…. Lihatlah, bahkan dia tetap menyimpan foto
bersama itu. Aku tidak pernah melihat wanita sekokoh Sri, yang bisa memeluk kejadian
semenyakitkan apapun. Tidak membenci, tidak mendendam…. Hanya dia.”
– Halaman 149, “Tentang Kamu”

Zaman Zulkarnaen
= “Tampan, pintar, tambahkan satu lagi, baik hati. Sedikit sekali yang mau
meladeni Maximillien, itu tes terbesar kebaikan hatinya.” – Halaman 472, “Tentang
Kamu”

D. Tokoh Antagonis
Sulastri/Ningrum
= “Yang di sebelah kiri, wanita itu bernama Sulastri, kami bertiga awalnya sahabat
baik. Tapi Sulastri lima tahun kemudian, mengkhianati seluruh orang-orang yang
membesarkan dan menyayanginya di madrasah ini, termasuk mengkhianati sahabat
baiknya, aku dan Sri…. Hanya Sri yang bersedia memaafkannya, bahkan aku berani
menduga, Sri merasa, dialah yang telah mengkhianati Sulastri.” – Halaman 150,
“Tentang Kamu”

Nusi Maratta
= “Matamu ditaruh di mana?” Nusi meraih rotan panjang di atas meja. Sri
melangkah mundur, tapi kakinya seperti berat digerakkan. “Kamu kira harga bahan
makanan murah? Gratis?” Nusi memukulkan rotan menghantam telak lengan Sri. Gadis
kecil itu mengaduh perlahan. Satu kali, dua kali, tiga kali. – Halaman 103, “Tentang
Kamu”
PENOKOHAN
A. Teknik Analitik (Langsung)
Penggambaran tokoh William yang pendiam dalam Novel William (Risa Saraswati)
= William yang pendiam, kian jadi semakin pendiam. Bagai hilang hasratnya
untuk untuk menikmati hidup. Biasanya, ada Nouval Van Kemmen, sang Kakek yang
selalu membantunya meringankan segala beban yang dia rasakan. – Halaman 23,
“William”

B. Teknik Dramatik (Tidak Langsung)


1) Melalui Percakapan Batin Tokoh Yang Dimaksud
Penggambaran tokoh Jess dan Bunga yang cantik dalam Novel Selamat
Tinggal (Tere Liye)
= Sintong ikut menoleh, menatap. Aih, cantik-cantik juga dua mahasiswa
ini, gumam Sintong dalam hati. – Halaman 10, “Selamat Tinggal”

2) Melalui Kata-Kata Yang Diucapkan


Penggambaran tokoh Ambo Uleng yang pendiam dan teliti dalam Novel Rindu
(Tere Liye)
= “Sudah lama menunggu?” Kapten Phillips melangkah masuk. “Tidak
lama.” Pemuda itu menjawab pendek, dengan bahasa Belanda patah-patah.
“Berapa lama tepatnya?” Kapten Phillips bertanya sekali lagi sambil
mengulurkan tangan. Mereka berdua berjabat tangan. “Seratus lima puluh
detik.” Pemuda itu menjawab. – Halaman 27, “Rindu”

3) Melalui Percakapan Tokoh Lain Tentang Tokoh Yang Dimaksud


Penggambaran tokoh Bahar yang nakal dalam Novel Janji (Tere Liye)
= “Namanya Bahar. Dia yatim piatu sejak bayi. Orang tuanya meninggal
saat banjir bandang. Pekerjaannya berkelahi, menyabung ayam, membuat
gaduh kampung. Tapi kuharap sekolah ini bisa mengubah perangainya. Ajari dia
membaca kitab suci, seperti Buya yang bisa membuat menangis ribuan jamaah.
Ajari dia akhlak terpuji, seperti buya yang bisa membuat terduduk ratusan
tentara yang pernah hendak menutup sekolah ini.” Nenek bahar sekarang
bersimpuh, hendak mencium kaki Ayah. – Halaman 25, “Janji”

Penggambaran tokoh Pukat yang pintar dalam Novel Si Anak Pintar (Tere
Liye)
= Dengan wajah ramah, komandan tentara itu berjongkok dan menepuk
bahuku. “Dalam urusan ini, ternyata bapakmu keliru.” Komandan tentara itu
tersenyum lebar. “Kau bukan Pukat Si Anak Pintar, tapi lebih dari itu. Kau Pukat
Si Anak Genius.” – Halaman 32, “Si Anak Pintar”

4) Melalui Pelukisan Tempat Tinggal


Penggambaran tokoh Sulastri/Ningrum yang berbahaya dalam Novel Tentang
Kamu (Tere Liye)
= Alamat rumah yang diberikan Anita berjarak tiga puluh kilometer dari
pusat kota Paris. Itu kawasan dengan lahan-lahan kosong. Sebagian lahan
digunakan untuk perkebunan produktif, sebagian lagi dibiarkan menjadi semak
belukar, tidak terawat. Jarak satu rumah dengan rumah lain puluhan meter,
lingkungan yang suram.
Rumah yang dituju Zaman terletak di lahan kosong seluas setengah
hektare. Ada rumah besar menjorok ke dalam, dua lantai, bergaya klasik dengan
tiang-tiang tinggi di terasnya. Berbeda dengan tetangganya, yang hanya meng-
gunakan tanaman sebagai pembatas lahan, tembok setinggi tiga meter
mengelilingi lahan yang satu ini, dengan pintu gerbang kokoh terbuat dari besi.
Gerbang itu terkunci.
“Hati-hati, Tuan Zaman. Daerah ini termasuk PSC, priority security
zone, ada banyak pelaku kejahatan, pengguna obat-obatan terlarang tinggal di
sini. Boleh jadi rumah ini memiliki pengawal di dalam sana.” – Halaman 475
dan 476, “Tentang Kamu”

5) Melalui Pelukisan Fisik


Penggambaran Tokoh Samsulbahri yang tegas dan sopan dalam Novel Siti
Nurbaya Kasih Tak Sampai (Marah Rusli)
= ‘Jika dipandang dari jauh, tentulah akan disangka, anak muda ini
seorang anak Belanda, yang hendak pulang dari sekolah. Tetapi jika dilihat dari
dekat, nyatalah ia bukan bangsa Eropa; karena kulitnya kuning sebagai kulit
langsat, rambut dan matanya hitam sebagai dawat. Di bawah dahinya yang lebar
dan tinggi, nyata kelihatan alis matanya yang tebal dan hitam pula. Hidungnya
mancung dan mulutnya halus. Badannya sedang, tak gemuk dan tak kurus,
tetapi tegap. Pada wajah mukanya yang jernih dan tenang, berbayang, bahwa ia
seorang yang lurus, tetapi keras hati; tak mudah dibantah, barang sesuatu
maksudnya. Menilik pakaian dan rumah sekolahnya, nyata ia anak seorang yang
mampu dan tertib sopannya menyatakan ia anak seorang yang berbangsa tinggi.
– Halaman 1, “Siti Nurbaya Kasih Tak Sampai”

LATAR
Novel Dear Love Karya Amel
A. Latar Tempat
Menggambarkan tokoh Seohyun sedang berada di dalam lift
= Seohyun berlari melewati koridor-koridor yang ada. Memasukkan tubuhnya
pada sebuah ruangan sempit yang akan mengantarkannya ke lantai tertinggi.
– Halaman 7, “Dear Love”

B. Latar Waktu
Menggambarkan tokoh Seohyun saat waktu pagi
= Lagi-lagi gadis ini mendengus lemah. Tadi pagi ia belum sempat sarapan karena
sepupunya berkata tengah terburu-buru…. Seohyun hanya sempat membaui masakan
bibinya dan melalui masakan yang lezat itu…. – Halaman 23, “Dear Love”
C. Latar Suasana
Menggambarkan suasana menyedihkan yang dialami oleh tokoh Seohyun
= Kerumunan dengan balutan serba hitam itu mulai berpencar. Meninggalkan
sebuah tempat persemayaman yang baru saja tertutup tanah dengan bunga segar di
permukaannya. Seohyun masih terdiam…. Ia tidak menyangka, ia benar-benar tidak
membayangkan hal ini dapat terjadi, sang ayah meninggalkannya begitu cepat.
– Halaman 115, “Dear Love”

TEMA
1) Novel Dear Love (Amel)
= Novel ini bertemakan tentang action romance, karena di dalamnya menceritakan
tentang seorang perwira polisi yang menjaga atau melindungi putri seorang presiden.

2) Novel Si Anak Cahaya (Tere Liye)


= Novel ini bertemakan tentang petualangan hidup tokoh yang bernama Nurmas. Di
dalamnya kita akan diajak oleh penulis untuk mengikuti peristiwa atau petualangan seru
dalam kisah masa kecil Nurmas.

AMANAT
A. Secara Eksplisit (Langsung)
Amanat yang disampaikan oleh penulis secara langsung dalam Novel Selamat Tinggal
(Tere Liye)
= Kita tidak pernah sempurna. Kita mungkin punya keburukan, melakukan
kesalahan, bahkan berbuat jahat kepada orang lain. Tapi beruntunglah yang mau
berubah. Berjanji tidak melakukannya lagi, memperbaikinya, dan menebus kesalahan
tersebut. Berani mengucapkan “Selamat Tinggal”. – Halaman 349, “Selamat Tinggal”

B. Secara Implisit (Tidak Langsung)


Amanat yang disampaikan oleh penulis secara tidak langsung/tersirat dalam Novel
When The Heart Cant Move (Indria)
= Jangan pernah menyia-nyiakan orang yang tulus mencintaimu, mungkin kamu
tidak merasakan cinta itu saat dia masih ada, tapi jika dia menghilang rasa sakit yang
akan kamu rasakan sepuluh kali lipat. Untuk itu hargai keberadaannya selagi ada,
karena satu kata maaf akan sulit terucapkan dari orang yang sudah tersakiti.

Amanat yang disampaikan oleh penulis secara tidak langsung/tersirat dalam Novel
Mariposa (Luluk HF)
= Amanat dalam novel Marioposa yaitu sebaiknya tidak memaksakan perasaan
orang lain. Perjuangan apa yang bisa kamu lakukan, tetapi janganlah kamu
mengorbankan harga dirimu. Serta terus berusaha sampai keinginan kita tercapai.
Jangan mudah putus asa dalam memperjuangkan sesuatu.
SUDUT PANDANG
Novel Mariposa (Luluk HF) menggunakan sudut pandang orang ketiga
= kabar berita hubungan Acha dan Iqbal seketika menjadi perbincangan hangat seantero
sekolah. Mulai dari adik kelas x, kakak kelas xii, hingga geng arisan mba wati pun ikut
menggosikannya. Banyak yang merengek iri pada Acha karena ia bisa mendapatkan hati Iqbal
yang sedari dulu susah untuk didekati siapapun. Banyak juga yang terkagum dengan keserasian
Iqbal dan Acha. Bagaimana tidak, paras cantik Acha yang membuat pria manapun takluk hanya
dalam hitungan detik dipadukan dengan ketampanan Iqbal yang sudah diuji oleh netizen
dengan sertifikat cogan kelas kakap. Mantap! – Halaman 277, “Mariposa”

GAYA PENULISAN
Gaya Penulisan Tere Liye
= Mengemas suatu cerita yang terkesan sederhana menjadi lebih kompleks, terlihat dari
penulisan judul yang terlihat simpel tetapi memiliki makna yang dalam jika kita memahami
cerita yang ditulisnya. Dilengkapi dengan penggunaan bahasa yang indah dan penulisan yang
sangat detail. Juga pada setiap ceritanya, selalu menampilkan detail-detail menarik yang selalu
membuat pembaca kagum akan kemampuan penulisannya. Tere Liye juga mempunyai gaya
bahasa yang khas dalam menuturkan ceritanya. Kalimat-kalimatnya banyak yang
memanfaatkan penggunaan gaya bahasa sehingga menyebabkan banyak pembaca pemula yang
kesusahan memahami maknanya.

Anda mungkin juga menyukai