NPM : 1888201019
Persoalan tersebut di implemetasikan dalam pementasan sebuah pertunjukan monolog pada ulang
tahun pertama Galeri Indonesia Kaya yaitu denagn mempertunjukkan sebuah lakon monolog yang
diambil/ ditafsirkan/ diadaptasi dari 3 karakter dari 3 karya novel “ Bumi Manusia” Pramodyea
Ananta Toer , “Ronggeng Dukuh Paruh” Karya Ahmad Tohari dan “Nayla” Karya Djenar.
Monolog ini mencoba menggali Psikologi juga latar belakang tiga karakter dalam ketiga novel
tersebut. Dari hasil riset ketiga novel tersebut cukup memberi gambaran/perspektif bagaimana
sejarah perempuan di Indonesia, Tiga cerita itu dipilih karena mewakili tiga masa berbeda yaitu
masa kolonialisme, masa pergerakan pemuda dan tahun 60-an, dan masa kekinian. Satu benang
merah yang menjalin Annelies, Nayla, dan Srintil adalah kekerasan dan perlawanan. Pertunjukan
ini mengajak penontonnya menyelami apa dan bagaimana sesungguhnya menjadi perempuan di
Indoneia dari sigi sejarah, lingkungan, masyarakat serta sosial budaya untuk menginspirasi dan
memberikan ilham bagi penonton agar nasib perempuan di Indonesia menjadi lebih baik
sebagaimana nasib bangsa ini yang semakin besar semakain hebat dan Indonesia semakin kaya
dengan berbagai ragam budayanya.