Anda di halaman 1dari 6

Rabu, 19 April 2023

REVIEW JURNAL ASAS-ASAS HUKUM PERJANJIAN PADA PERJANJIAN KREDIT BANK


BRI DALAM KAJIAN HERMENEUTIK

REVIEW JURNAL
ASAS-ASAS HUKUM PERJANJIAN PADA PERJANJIAN KREDIT BANK BRI
DALAM KAJIAN HERMENEUTIK
Tugas Mata Kuliah Hukum dan Lingkungan Bisnis Digital
Dosen Pengampu : Asep Saifudin

Disusun oleh :
NAMA : MITHA BINTI ISLANDI
NIM : 22530018
KELAS : AKUNTANSI

SARJANA AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SWADAYA
2023

REVIEW JURNAL
I. JURNAL ASAS-ASAS HUKUM PERJANJIAN PADA PERJANJIAN KREDIT BANK
BRI DALAM KAJIAN HERMENEUTIK

JUDUL ASAS-ASAS HUKUM PERJANJIAN PADA PERJANJIAN


KREDIT BANK BRI DALAM KAJIAN HERMENEUTIK
JURNAL Thesis (Undergraduate)
VOLUME & HALAMAN 22 Halaman
TAHUN 2021
PENULIS Mega Bintang Pamungkas
REVIEWER Mitha Binti Islandi
TANGGAL Rabu, 19 April 2023
ABSTRAK Jurnal yang berjudul “Asas-Asas Hukum Perjanjian Kredit Bank
BRI Dalam Kajian Hermeneutik” ini berisi tentang Pelayanan
yang diberikan oleh Bank BRI yaitu memberikan pinjaman dana
kepada masyarakat menengah kebawah dengan suku bunga
rendah, dan merupakan salah satu bank milik pemerintah dengan
inovasi yang lebih modern. Menjelaskan bahwa fungsi Bank ialah
salah satunya badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan, yang pada umunya Bank
ialah tempat menabung dan meminjam dana.

PENGANTAR Didalam paragraf pertama, penulis menegaskan bahwa bank ialah


lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari
mayarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat
serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Jasa bank lainnya salah
satu contohnya membantu melakukan pembayaran. Bank Rakyat
Indonesia adalah salah satu bank milik pemerintah terbesar di
Indonesia, bank ini didirikan di Purwokerto, Jawa tengah oleh
Raden Bei Aria Wirjaatmadja pada tanggal 16 desember 1895
dengan nama Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche
Hoofden atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi
Purwokerto, suatu kelembagaan yang melayani orang-orang
berkebangsaan Indonesia dimana hari itu dijadikan menjadi
kelahiran bank BRI. Lalu bank tersebut memberikan fasilitas
kredit, dengan tujuan untuk meningkatkan daya guna uang, untuk
meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang, dan untuk
meningkatkan daya guna barang.

Perjanjian kredit adalah perjanjian pokok (prinsipil) yang bersifat


rill artinya bahwa perjanjian kredit ditentukan oleh penyerahan
uang oleh bank kepada nasabah debitur. Perjanjiannya
menggunakan perjanjian baku (standart contract), dimana debitur
apabila menyetujui maka akan ada tanda tangan perjanjian, karena
perjanjian kredit memiliki fungsi yang sangat penting dalam
pemberian, pengolahan, dan penata laksanaan kredit tersebut.
Resiko yang umum terjadi mungkin adanya kegagalan atau
kemacetan dalam pelunasan kredit, dan berpengaruh adanya
resiko pasar, resiko likuiditas serta resiko hukum. Perjanjian
kredit bank diatur dibawah tangan dan bisa secara notarial, baik
dengan akta tangan maupun akta notarial.

TINJAUAN TEORITIS
A. PERJANJIAN Penulis menjelaskan definisi perjanjian dan peraturan perundang-
undangan mengenai perjanjian. Suatu perjanjian adalah suatu
persetujuan antara pihak yang membuat perjanjian tersebut, yang
menimbulkan sebuah hak dan kewajiban bagi para pihak untuk
memberikan, melakukan atau tidak melakukan sesuatu . Diatur
dalam Pasal 1313 KUHPerdata yang menyatakan “Suatu
persetujuan adalah suatu perbuatan yang mana satu orang atau
lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih”.
Dari definisi tersebut perjanjian adalah hubungan hukum yang
oleh hukum itu sendiri yang telah diatur dan disahkan cara
penghubungnya, harus menjadi perbuatan bagi kedua belah pihak.
Dan disimpulkan secara luas ialah “Sesuatu yang diberikan,
dijanjikan, atau dilakukan secara timbal balik. Perbuatan atau
sikap yang tidak dilakukan atau janji dari masing-masing pihak
adalah harga bagi janji yang telah dibeli oleh pihak lainnya.”

B. UNSUR-UNSUR 1. Essensialia perjanjian


PERJANJIAN 2. Naturalia perjanjian
3. Accindetalia perjanjian

Definisi nya adalah :


1. Essensialia perjanjian adalah unsur yang mutlak harus ada
dalam suatu perjanjian.
Contoh : Adanya causa yang halal, adanya harga dan
barang dalam perjanjian jual beli.

2. Naturalia perjanjian adalah unsur perjanjian yang telah


diatur oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku,
akan tetapi oleh para pihak disepakati untuk tidak dipakai.

3. Accindetalia perjanjian adalah unsur yang tidak diatur


oleh peraturan perundangan yang berlaku, tetapi ditambah
dan dimuat atas dasar kesepakatan para pihak sendiri
dalam perjanjian itu guna mengamankan kepentingan
masing-masing.

C. ASAS-ASAS PERJANJIAN 1. Asas Konsensualisme


2. Asas Kekuatan Mengikat
3. Asas Itikad Baik (Geode Trouw)
4. Asas Kepastian Hukum
5. Asas Kebebasan Berkontrak

Kebebasan berkontrak dapat ditinjau dari 2 sudut :


A. Dalam arti materiil, adalah bahwa kita memberikan
kepada sebuah persetujuan setiap isi atau substansi yang
dikehendaki, dan bahwa kita tidak terikat pada tipe-tipe
persetujuan tertentu.
B. Dalam arti formil, yakni bahwa sebuah persetujuan dapat
ditiadakan menurut cara yang dikehendaki.
D. PENGERTIAN BANK Bank sebagai lembaga yang bekerja berdasarkan kepercayaan
masyarakat memiliki peran dan posisi yang sangat stategis dalam
pembangunan nasional. Sebagai perantara keuangan masyarakat
(financial intermediary), bank menjadi media perantara pihak-
pihak yang kekurangan/memerlukan dana.

E. JENIS-JENIS BANK 1. Bank Umum


Suatu badan usaha yang kegiatan utamanya menerima
simpanan dari masyarakat dan atau pihak lainnya.

Fungsi Bank :
a) Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih
efisien dalam kegiatan ekonomi
b) Menciptakan uang melalui pembayaran kredit dan
investasi
c) Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada
masyarakat

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


Lembaga keuangan bank yang menerima simpanan
hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan,
dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR.

Fungsi BPR :
a) Penghimpun dan penyalur dana masyarakat
b) Pemberian kredit kepada masyarakat
c) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana
berdasarkan prinsip syariah

F. PENGERTIAN KREDIT Dijelaskan kredit ialah suatu pengertian penyediaan uang atau
tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau perjanjian pinjam-meminjam antara bank dengan
pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah
bunga yang telah ditentukan.

G. UNSUR-UNSUR KREDIT Dalam suatu kredit terdapat unsur-usnur yang dapat


diklasifikasikan berikut ini :
1. Kepercayaan
2. Waktu
3. Degree of risk
4. Prestasi

H. PENGERTIAN Perjanjian kredit mendahului perjanjian hutang piutang


PERJANJIAN KREDIT (perjanjian pinjam-meminjam), merupakan perjanjian pokok serta
bersifat konsensuil disertai adanya mufakat pemberi dan penerima
pinjaman

I. ASAS HUKUM a) Asas Konsensualisme (concensualisme)


PERJANJIAN KREDIT b) Asas Kebebasan Berkontrak (freedom of contract)
c) Asas Kepribadian (Personality)

J. FUNGSI PERJANJIAN Menurut H. Budi Untung, bahwa perjanjian kredit mempunyai


KREDIT beberapa fungsi, yaitu :
a) Perjanjian kredit berfungsi sebagai perjanjian pokok,
artinya perjanjian kredit menentukan batal / tidaknya
perjanjian lain yang mengikutinya, missal perjanjian
pengikatan jaminan.

b) Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat bukti mengenai


batasan-batasan hak dan kewajiban antara kreditu maupun
debitur.

c) Perjanjian kredit sebagai alat untuk melakukan monitoring


kredit.

K. PENGERTIAN Filsafat hermeneutic merupakan filsafat yang menelusuri tentang


HERMENEUTIK suatu makna dengan menggunakan metode penafsiran apa yang
ada didalam suatu kata atau teks itu, yaitu menyingkap tabir
didalamnya.

L. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan untuk jurnal ini adalah jenis
metode penelitian yang bersifat doctrinal karena keilmuan hukum
memang bersifat preskriptif dan bukan deskriptif sebagaimana
ilmu-ilmu alamiah dan ilmu-ilmu social. Metode penelitian ini
termasuk dalam tipe ketiga dalam penelitian menurut Hutchinson.

M. HASIL DAN Akta Perjanjian Kredit Bank BRI terdapat 14 pasal dalam akta
PEMBAHASAN perjanjian kredit bank BRI yang mana masing-masing pasal
mengatur mengenai : jumlah kredit, suku bunga dan denda bunga,
administrasi dan biaya lainnya, jangka waku dan angsuran,
pengakuan hutang, syarat-syarat kerdit, data/informasi, jaminan,
asuransi, pemeriksaaan, pelanggaran atas ketentuan pemberian
kredit, pernyataan, ketentuan-ketentuan lain, dan domisili.

Terdapat 6 syarat isi yang harus dipenuhi dalam pembuatan


perjanjian kredit tersebut, yaitu : jumlah hutang, besarnya bunga,
waktu pelunasan, cara-cara pembayaran, klausul, barang jaminan.

N. KESIMPULAN DAN Berdasarkan uraian dan pembahasan penulis menarik kesimpulan


SARAN :
1. Pasal – pasal yang tercatat dalam perjanjian kredit bank
BRI telah mencerminakn asas-asas perjanjian yaitu :

a) Pasal 1 tentang Jumlah Kredit, Bentuk dan


Penggunaan Kredit
b) Pasal 2 tentang Suku Bunga dan Denda Bunga
c) Pasal 3 tentang Administrasi dan Biaya Lainnya
d) Pasal 4 tentang Jangka Waktu, Angsuran dan
Pelunasan Maju
e) Pasal 5 tentang Pengakuan Hutang
f) Pasal 6 tentang Syarat-syarat Kredit
g) Pasal 7 tentang Data/Informasi Nasabah (Debitur)
h) Pasal 8 tentang Jaminan
i) Pasal 9 tentang Asuransi
j) Pasal 10 tentang Pemeriksaan
k) Pasal 11 tentang Pelanggaran Atas Ketentuan
Pemberian Kredit (Event of Defaulit)
l) Pasal 12 tentang Pernyataan
m) Pasal 13 tentang Ketentuan-ketentuan lain
n) Pasal 14 tentang Domisili

Perjanjian Kredit di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) bahwa


dalam perjanjian kreditnya terdapat klausula-klausula baku yang
dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Klausula tentang Publikasi
b. Klausula tentang Perjumpaan Hutang
c. Klausula tentang Kuasa-Kuasa
d. Klausula tentang Sell Down untuk Perjanjian Kredit

O. KELEBIHAN JURNAL Menurut saya kelebihan dari jurnal yang saya review ini adalah
Dasar teori yang dituliskan itu beragam dan relevan sesuai dengan
permasalahan yang diteliti ini, selain itu penulis menjelaskan
secara detail maksud dari setiap faktor-faktor yang menjadi
pertimbangan dari judul jurnal ini, bahasa yang digunakan juga
mudah dipahami dan jurnal ini layak menjadi referensi sesuai
dengan judulnya.

P. KEKURANGAN Sangat banyak istilah yang tertulis didalam jurnal tersebut,


JURNAL sehingga sulit diingat, karena umumnya tidak semua penjelasan
istilah itu digunakan pada kasus tersebut.

Anda mungkin juga menyukai