Anda di halaman 1dari 1

KEHAMILAN EKTOPIK

Kehamilan ektopik adalah suatu klinis kehamilan yang terjadi diluar rahim. Kehamilan
ektopik paling sering ditemukan di bagian ampulla dari tuba fallopi. Tuba fallopi merupakan
tempat fertilisasi yaitu pertemuan antara sel telur dan sel sperma, tetapi bukan merupakan
tempat yang tepat bagi ovum yang sudah dibuahi untuk menempel dan berkembang. Jika
terdapat janin yang tumbuh disini, maka janin tersebut tidak akan tumbuh dengan normal
atau janin tersebut tidak akan utuh seperti di dalam uterus. Faktor risiko yang menyebabkan
kehamilan ektopik adalah umur penderita, gravida, riwayat kesehatan seperti radang
panggul, mempunyai riwayat kehamilan ektopik sebelumnya, penggunaan alat kontrasepsi,
dan merokok pada saat terjadi pembuahan. Terdapat beberapa gejala klinis kehamilan
ektopik antara lain amenorea, nyeri abdomen, dan perdarahan pervaginam. Metode terapi
yang dapat diberikan yaitu terapi medis dengan methotrexate, terapi expectant, dan terapi
pembedahan yang terdiri atas laparoskopi, laparotomi, dan salpingektomi yang dapat
dilakukan sesuai dengan diagnosa serta tingkat keparahan penyakit, tetapi yang paling
sering dilakuakn adalah prosedur laparotomi. (Widiasari & Dewi Lestari, 2021)

Dari hasil penelitian yang diperoleh, kehamilan ektopik terjadi pada wanita dengan rata-rata
umur 28,44 tahun, dan puncak tertingginya pada usia 20-35 tahun (Aravianti et al., 2022) .
Hal tersebut bisa berhubungan dengan maraknya kasus hamil diluar nikah yang bisa
menyebabkan IMS (Infeksi Menular Seksual) dan bisa menjadi salah satu penyebab
terjadinya kehamilan ektopik (Krismi et al., 2015) . Kehamilan pada usia kurang dari 20 tahun
memiliki risiko tinggi untuk memicu terjadinya komplikasi dalam kehamilan karena organ
reproduksi masih dalam fase pertumbuhan dan belum sepenuhnya matang
(Aravianti et al., 2022)
. Tetapi pada kasus lain, kehamilan dengan usia ibu diatas 35 tahun juga mempunyai
risiko 4 kali lebih tinggi yang memicu terjadinya kehamilan ektopik dikarenakan fungsi
reproduksi wanita sudah terjadi penurunan (Ilham Aditya Ramadhan, 2022) .

Anda mungkin juga menyukai