Anda di halaman 1dari 2

BLADDER TRAINING

(MELATIH OTOT KANDUNG KEMIH)

Nomor Dokumen Nomor revisi Halaman

UPT RSUD 187/IRNA/SOP/I/2024 0 1/2


KELAS D PRATAMA
TANETE

Ditetapkan
STANDAR Direktur :
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
11 Januari 2024
PROSEDUR
dr. FIRDAUS,S.Ked
NIP. 19860424 201408 1 001
PENGERTIAN Bladder training adalah latihan yang dilakukan untuk mengembalikan
tonus otot kandung kemih agar fungsi berkemih kembali normal.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:


1. Melatih kandung kemih dan mengembalikan pola normal
perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi pengeluaran
air kemih.
2. Mengembangkan ke tonus otot kandung kemih
3. Mempanjang interval/jarak waktu berkemih
4. Meningkatkan kapasitas kandung kemih
5. Mengurangi atau menghilangkan inkontenensia
6. Meningkatkan kemandirian dalam manejemn kandung kemih.

KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Kelas D Pratama Tanete Nomor


01.021/SK/RSUD PRATAMA/I/2024 tentang Pedoman Pelayanan
yang Seragam di RSUD Kelas D Pratama Tanete.

PROSEDUR A. Persiapan Alat :


1. Sarung tangan bersih
2. Klem.
3. Jam tangan
B. Persiapan pasien :
1. Memberikan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
2. Mengidentifikasi pasien dengan benar dan validasi kondisi
pasien
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan pada pasien dan keluarga
C. Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan
2. Membawa semua peralatan ke dekat pasien
3. Memberi salam dan memberitahu pasien bahwa tindakan
segera dimulai, Tirai ditutup
4. Mengosongkan, ukur, dan catat jumlah serta tampilan urin
dalam kantung urine
5. Mencuci tangan dan pakai sarung tangan.
6. Menghubungkan selang infus irigasi ke cairan irigasi dan bilas
selang dengan cairan tersebut
7. Menghubungkan selang irigasi ke port kateter three way
(kateter 3 jalur) menghubungkan kantung drainase dan selang
ke drainase urine port jika sebelumnya tidak terpasang
8. Melakukan irigasi kandung kemih
a. Irigasi intermitten / terputus
1) Memasukkan cairan irigasi sesuai jumlah yang
diinstruksikan. Jika tidak ada intruksi terkait
jumlahnya, masukkan 150 cc cairan irigasi
2) Klem selang irigasi
3) Jika dokter menginstruksikan cairan irigasi untuk tetap
berada dalam kandung kemih selama waktu tertentu,
klem selang drainase dan tunggu selama waktu yang
ditentukan tersebut
4) Membuka selang drainase (klem dibuka) dan pantau
aliran keluarnya ke dalam kantung urine (urin bag)
b. Irigasi kandung kemih continue
1) Mengatur klem pada selang irigasi untuk mengatur
kecepatan aliran cairan irigasi mengalir ke dalam kateter
dan kandung kemih
2) Pantau warna, kejernihan, sedimen, dan volume urine
saat mengalir ke dalam kantung drainase
9. Merekatkan kateter pada paha dengan plester.
10.Memeriksa kondisi pasien serta toleransinya terhadap prosedur
11.Membantu pasien dalam posisi aman dan nyaman
12.Merapikan pasien
13.Memberitahu pasien bahwa tindakan sudah selesai dilakukan
14.Membereskan peralatan dan membuang sampah sesuai
jenisnya
15.Melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur
16.Mendokumentasikan dan melaporkan kondisi jaringan
pirenium, waktu pelaksanaan prosedur, respon pasien dan
kelainan yang ditemukan.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Khusus

Anda mungkin juga menyukai