Disusun Oleh :
PROFESI NERS UNIVERSITAS JEMBER
PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES MALANG
TELAH DISAHKAN
MENGETAHUI
( ) ( )
NIP NIP
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang Bladder Training Dan Cic
(Clean Intermittent Catheterization) diharapkan pasien dan keluarga pasien
mampu menerapkan, memahami, menyadari dan menerapkan perilaku sehat.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan, diharapkan pasienmampu:
a. Menjelaskan pengertian Bladder Training Dan Cic (Clean Intermittent
Catheterization)
b. Menjelaskan indikasi dan tujuan Bladder Training Dan Cic (Clean
Intermittent Catheterization)
c. Menjelaskan penatalaksanaan Bladder Training Dan Cic (Clean
Intermittent Catheterization)
B. Materi (terlampir)
a. Pengertian Bladder Training Dan Cic (Clean Intermittent Catheterization)
b. Indikasi dan tujuan Bladder Training Dan Cic (Clean Intermittent
Catheterization)
c. Penatalaksanaan Bladder Training Dan Cic (Clean Intermittent
Catheterization)
C. Metode
1. Seminar
2. Tanya Jawab
E. Evaluasi Pembelajaran
1. Tes awal cara mengajukan pertanyaan lisan.
a. Apa pengertian Bladder Training Dan Cic (Clean Intermittent
Catheterization)?
b. Apa saja indikasi dan tujuan Bladder Training Dan Cic (Clean
Intermittent Catheterization)?
c. Bagaimana penatalaksanaan Bladder Training Dan Cic (Clean
Intermittent Catheterization)?
d. Tes akhir dengan cara mengajukan pertanyaan lisan dengan pertanyaan yang
sama pada tes awal.
F. Kegiatan penyuluhan
No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Wakt
audien/peserta u
peyuluhan
1 Pembukaan 1. Mengucap salam 1. Mendengarkan 5
2. Perkenalan 2. Menjawab Menit
3. Pendekatan dengan pertanyaan
peserta
4. Menggali pengetahuan
audien tentang Bladder
Training Dan Cic
(Clean Intermittent
Catheterization
5. Membagikan leaflet
2 Pengembangan 1. Menjelaskan tentang 1. Memperhatikan 10
pengertian, indikasi dan 2. Aktif dalam Menit
tujuan, penatalaksanaan bartanya
Bladder Training Dan
Cic (Clean Intermittent
Catheterization
Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya
G. Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a) Keluarga pasien hadir
b) Penyelenggaraan penyuluhan diadakan di RSUD Dr. Saiful Anwar Ruang
12 HCU
2) Evaluasi Proses
a) Pasien antusias terhadap materi penyuluhan.
b) Pasien tidak meninggalkan tempat penyuluhan.
c) Pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3) Evaluasi Hasil
a) Pasien mengerti pengertian Bladder Training Dan Cic (Clean
Intermittent Catheterization)
b) Pasien mengerti Indikasi dan tujuan Bladder Training Dan Cic (Clean
Intermittent Catheterization)
c) Pasien mengerti Penatalaksanaan Bladder Training Dan Cic (Clean
Intermittent Catheterization)
Lampiran
BLADDER TRAINING
1. Mencegah beser (ngompol) atau buang air kecil yang tidak terkontrol
dengan mengencangkan otot kandung kemih.
2. Mengencangkan otot-otot dasar panggul (otot vagina, kandung kemih dan
dubur)
3. Meningkatkan pengontrolan otot panggul dan membantu relaksasi sfingter
selama berkemih.
4. Menguatkan otot – otot abdomen untuk pengontrolan kandung kemih.
BLADDER TRAINING
PSIK
UNIVERSITAS
JEMBER
NO NO REVISI : HALAMAN
:
DOKUMEN :
PROSEDUR TETAP
TANGGAL DITETAPKAN OLEH :
TERBIT :
TAHAP KERJA
A. PENGERTIAN CIC
Perawatan kateterisasi intermiten (CIC) adalah cara untuk mengosongkan
kandung kemih. CIC dapat dilakukan sendiri dengan memasukkan tabung kecil
(kateter) ke uretra. Melakukan CIC terkadang disebut “self-catheterization”
atau "self-cathing." Seberapa sering saya harus melakukan CIC? Tergantung.
Jika merasakan dorongan untuk buang air kecil, maka lakukanlah CIC. Pada
laki-laki yang menggunakan kateter dapat dilakukan CIC setiap 3 atau 4 jam.
Beberapa pasien tidak akan merasakan dorongan untuk buang air kecil.
Pengosongan kandung kemih dapat dilakukan pada pagi hari dan malam hari
ketika akan tidur. Kandung kemih perlu dikosongkan secara teratur. Jika tidak,
akan berisiko infeksi.
B. INDIKASI CIC
1. Memiliki inkontinensia urin (bocor)
2. Mengalami retensi urin (tidak bisa untuk buang air kecil)
3. Masalah prostat atau medis lainnya
3. Persiapan Lingkungan:
- Jaga privacy klien dengan cara memasang sampiran
atau menutup horden pembatas kamar.
- Atur pencahayaan ruangan.
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24523/4/Chapter%20II.pdf
[Diakses pada 31 Oktober 2018, pukul 08.00 WIB].
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27637/3/Chapter%20II.pdf
[Diakses pada 31 Oktober 2018, pukul 08.00 WIB].
https://www.academia.edu/9908054/Nursing_Intervention_Pada_Sistem_Perkemi
han_Bladder_Training_dalam_Penanganan_Inkontinensia_Urine_pada_Pa
sien_Post_Kateterisasi_. 2014. Nursing Intervention Pada Sistem
Perkemihan (Bladder Training dalam Penanganan Inkontinensia Urine
pada Pasien Post Katerisasi) [Diakses pada 31 Oktober 2018, pukul 08.00
WIB].