Anda di halaman 1dari 2

Rizaldy Rizqi Nusirwan

20504244026

Pendidikan Teknik Otomotif

Resume Jurnal The Effect of Change in Injection Timing

on Fuel Consumption of Garuda UNY Urban-19 Car Engine

Jurnal ini mendeskripsikan tentang perbedaan yang didapat oleh data pada konsumsi bahan bakar
kendaraan hemat lingkungan Garuda uny, yang dimana ditemukan bahwa Electronic Control Unit (ECU)
merupakan suatu komponen yang kompleks dan penuh dengan algoritma sehingga dibutuhkan software
tersendiri untuk mengkalibrasi ulang ECU seperti contohnya di kasus ini menggunakan program ECU
MS-III. Pada titik ini dijelaskan bahwa tujuan dari mengatur/mengkalibrasi ulang nya ECU adalah untuk
mengkompensasi peningkatan durasi injeksi pada keadaan melakukan starter kendaraan, mesin dalam
keadaan dingin, dan saat melakukan akselerasi.

Penelitian ini dilakukan melalui cara eksperimental yaitu, pada saat posisi mobil diam (static
test) dalam lab dan pada saat mobil melakukan akselerasi / berjalan (dynamic test) pada jalanan untuk
mendapatkan hasil sesuai dengan regulasi yang dibentuk oleh panitia kompetisi. Pada dasarnya data
timing injection ECU standar didapatkan pada sudut 380 ˚ ATDC ( After Top Dead Center ) saat posisi
idling dengan kecepatan mesin 1200rpm dan pedal tidak diinjak sedangkan saat peningkatan kecepatan
mesin dan tekanan timing injection dapat dimajukan sebesar 180 ˚ sudut crankshaft, data ini kemudian
dijadikan dasar pengembangan dalam melakukan mapping injection timing dengan program ECU MS-III.

Dalam melakukan remapping terhadap ECU dibentuk 2 konfigurasi yaitu IT-C1 dan IT-C2 yang
diperuntukan sebagai alat komparasi, setelah dilakukan remapping pada ECU terlihat bahwa hasil pada
IT-C1 memiliki sudut timing injection yang lebih ketat dibandingkan ECU standar sedangkan untuk IT-
C2 sudutnya dibentuk menjadi lebih besar sehingga sudutnya mundur sebesar 35 ˚ dibandingkan IT-C1
sehingga kemajuan maksimum dari IT-C2 pun turut berubah dari 250 ˚ menjadi 110 ˚ ATDC. Perubahan
yang terjadi pada injection timing berpengaruh terhadap durasi injeksi pada injector, pada lab uji coba
terdapat 3 data yang diperoleh dari 5 pengukuran yang berbeda.

Dilihat dari hasil pengukuran IT-C1 menunjukkan grafik yang memiliki konsumsi bahan bakar
yang lebih sedikit, posisi starter menjadi lebih mudah, cepat, dan singkat dan memiliki akselerasi yang
lebih responsif, dibandingkan dengan ECU standar, performa konsumsi bahan bakar yang dibandingkan
dengan ECU standar menunjukkan grafik yang lebih baik pada 3000rpm tetapi pada saat menyentuh
4000rpm keatas konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros sehingga hasil akhir pengukuran
menunjukkan rata-rata konsumsi bahan bakar memiliki peningkatan 1% lebih boros dibandingkan dengan
ECU standar. Dan mapping IT-C2 menunjukkan konsumsi bahan bakar mengalami peningkatan sebesar
12% lebih efisien dibandingkan dengan IT-C1 dan ECU standar tetapi performa kendaraan di keadaan
statis lebih rendah dibandingkan IT-C1 dan ECU standar, IT-C2 sangat sensitif dengan perubahan pada
temperatur mesin dan memiliki akselerasi yang kurang responsive sehingga pada temperatur rendah
mesin memerlukan sejumlah starter untuk menyalakan kendaraan dan akselerasi harus dilakukan dengan
halus

Hasil tes dinamis menunjukkan bahwa terdapat hasil yang signifikan pada IT-C1 dan IT-C2
implementasi injection timing mapping memiliki hasil rata-rata 2.45% pada IT-C1 dibandingkan dengan
ECU standar, berbeda dengan hasil pada tes statis IT-C1 cenderung bekerja pada 2500-4000rpm dan
performa dari IT-C1 selama akselerasi menjadi lebih baik pada 4000rpm ke atas. Dan hasil terbaik
dihasilkan oleh mapping IT-C2 dengan hasil rata-rata kenaikan sebesar 11.08% lebih hemat dibandingkan
dengan ECU standar, tetapi kelemahan yang sangat menyita perhatian adalah waktu tempuh yang
cenderung lebih lama, mesin yang susah hidup pada kondisi dingin, dan pedal harus dibuka dengan
langkah yang halus.

Kesimpulan dari jurnal tersebut adalah hasil mapping IT-C2 menunjukkan peningkatan efisiensi
bahan bakar sebesar 12% pada kondisi statis dan 11.08% pada kondisi dinamis, dimana untuk IT-C1
konsumsi bahan bakar cenderung meningkat pada kondisi statis dan peningkatan efisiensi bahan bakar
pada tes dinamis sebesar 2.45%, kemunduran waktu awal injeksi menghasilkan penurunan kemampuan
akselerasi seperti yang terjadi pada IT-C2 oleh karena itu untuk mendapatkan performa yang lebih baik
maka mapping perlu di seimbangkan dengan peningkatan pada area lain seperti salah satunya intake air
turbulance

Anda mungkin juga menyukai