Anda di halaman 1dari 13

MODUL PEMBELAJARAN

Mata Kuliah
KB DAN KESPRO
Topik I
Konsep kesehatan reproduksi remaja,sejarah
konsep kesehatan reproduksi,
Dan konsep remaja
1. Konsep Kesehatan Reproduksi
Remaja
Kesehatan reproduksi remaja
adalah suatu kondisi sejahtera, sehat
baik secara mental serta sosial-kultural,
bebas dari penyakit dan kecacatan yang
menyangkut sistem, fungsi dan proses
reproduksi yang dimiliki oleh remaja
sehingga nantinya remaja dapat
memahami mengenai kesehatan
reproduksinya sesuai dengan ajaran
agama Islam dan selalu berpedoman
kepada Al-Quran dan Hadits.
2. Sejarah Konsep Kesehatan Reproduksi
Pengetahuan mengenai konsep kesehatan
reproduksi yang mencakup organ dan proses
reproduksi sebenarnya bukan hal yang baru
tetapi kesadaran bahwa ia adalah salah satu
disiplin baru yang dicetuskan pada awal tahun
1970 dalam kongres tentang perempuan di
Brasillia.Konsep mengenai kesehatan
reproduksi semakin meluas, tidak hanya sebatas
pada dampak kontrasepsi tetapi juga faktor lain
yang dapat mempengaruhi fungsi dan proses
reproduksi manusia, dengan menggabungkan
segala ilmu tentang proses pertumbuhan organ
repoduksi sejak awal sampai usia yang sudah
lanjut, juga mengenai berbagai hal yang dapat
berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi
3. Konsep Remaja
1. Pengertian Remaja
Secara etimologi, remaja berarti
“tumbuh menjadi dewasa”. Pada
periode ini berbagai perubahan terjadi
mulai dari perubahan hormonal, fisik,
psikologis maupun sosial. Perubahan
ini terjadi dengan cepat dan
tanpa disadari.Definisi remaja
(adolescence) menurut oganisasi
kesehatan dunia (WHO) adalah periode
usia antara 10 sampai 19 tahun,
sedangkan Perserikatan Bangsa Bangsa
(PBB) menyebut kaum muda (youth)
untuk antara 15 sampai 24 tahun.
Definisi remaja sendiri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu:
1. Secara kronologi, remaja adalah induvidu yang berusia antara 11-12 tahun sampai 20-21 tahun
2. Secara fisik, remaja ditandai oleh ciri peubahan pada penampilan fisik dan fisiologis, terutamayang
terkait dengan kelenjar seksual
3. Secara psikologis, remaja merupakan masa dimana induvidu mengalami perubahan alam aspek
kognitif, emosi, sosial dan moral, diantara masa anak-anak menuju masa dewasa.
2. Sistem Reproduksi Remaja
Organ Reproduksi adalah bagian tubuh
yang menjalankan fungsi reproduksi
(melanjukan keturunan). Baik laki-laki
maupun perempuan mempunyai organ
reproduksinya, namun organ reproduksi
keduanya berbeda. Semua sistem
reproduksi perempuan berada didalam
tubuh, sedangkan sistem reproduksi
pada laki-laki berada diluar tubuh.
Topik II
Pengertian kesehatan organ
reproduksi,Pengetahuan dasar kesehatan
Reproduksi pada remaja
A.Pengertian kesehatan organ
reproduksi
merupakan kondisi kesehatan
yang menyangkut masalah kesehatan
organ reproduksi, yang kesiapannya
dimulai sejak usia remaja ditandai oleh
haid pertama kali pada remaja
perempuan atau mimpi basah bagi
remaja laki-laki. Kesehatan reproduksi
remaja meliputi fungsi, proses, dan
sistem reproduksi remaja. Sehat yang
dimaksudkan tidak hanya semata-mata
bebas dari penyakit atau dari cacat saja,
tetapi juga sehat baik fisik, mental
maupun sosial.
B.Pengetahuan Dasar Kesehatan
Reproduksi Pada Remaja
Usia remaja adalah masa transisi yang
ditandai dengan berbagai perubahan
emosi, psikis, dan fisik dengan ciri khas
yang unik. Penting bagi remaja untuk
mendapatkan informasi yang tepat
tentang kesehatan reproduksi dan
berbagai faktor yang berpengaruh
terhadap kesehatan reproduksi.
Sebagai pengenalan terhadap kesehatan
reproduksi dasar, remaja harus
mengetahui beberapa hal di bawah ini:a.
Pengenalan tentang proses, fungsi, dan
sistem alat reproduksi
b. Mengetahui penyakit HIV/AIDS dan
penyakit menular seksual lainnya, serta
dampaknya pada kondisi kesehatan
organ reproduksi
c. Mengetahui dan menghindari
kekerasan seksual
d. Mengetahui pengaruh media dan
sosial terhadap aktivitas seksual
e. Mengembangkan kemampuan dalam
berkomunikasi, terutama membentuk
kepercayaan diri dengan tujuan untuk
menghindari perilaku berisiko.
Cara menjaga organ reproduksi, diantaranya:1.
Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau
atau lembab.
2. Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah
menyerap keringat
3. Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari
4. Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan
alat kelamin sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju
belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidakmasuk
ke dalam organ reproduksi.
5. Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat
agarmencegah terjadinya penularan penyakit menular
seksual serta menurunkan risiko kanker penis.
6. Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa
pubertas dapat membuat remaja lebih ekspresif dalam
mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya.
Sementara itu, pengetahuan dan persepsi yang salah tentang
seksualitas dan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan
remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan
reproduksinya. Oleh karena itu, peran orang tua dan guru
menjadi penting dalam mendampingi remaja mencari dan
menemukan informasi kesehatan reproduksi yang tepat.
THANKS
Y O U

Anda mungkin juga menyukai