Menurut Ghozali (2011 : 110), uji autokorelasi ini bertujuan “untuk menguji apakah
dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).” Autokorelasi dapat terjadi
pada observasi yang menggunakan runtun waktu (time series) dimana penggangu dari data
pada periode sebelumnya akan berpengaruh terhadap data pada periode berikutnya. Model
regresi yang baik harus terbebas dari adanya autokorelasi. Salah satu cara untuk
mengetahui ada atau tidaknya korelasi yaitu dengan melakukan uji DurbinWatson (DW
a. Bila nilai Durbin Watson (d) terletak antara batas atas (du) dan 4-du maka koefisien
autokorelasi sama dengan nol (du < d < 4 – du) artinya tidak terjadi autokorelasi positif dan
negative.
b. Bila nilai d < dl (batas bawah) maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol artinya ada
Uji heteroskedastisitas bertujuan “untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari
Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan cara
melihat grafik plot antara nilai prediksi antar nilai prediksi variabel terikat dengan
residualnya. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik plot dengan dasar analisis Menurut Ghozali (2011 : 139)
yaitu: