Menurut Kiswara dalam Suranggane (2007) besaran aset pajak tangguhan yang
terdapat di neraca dicatat apabila ada kemungkinan terealisasi di masa yang akan
datang. Banyak peneliti dan para profesi akuntan berpendapat bahwa aset pajak
realisasi lebih dari 50% dan jika kurang dari 50% maka harus dilakukan penilaian
Burgstahler, et al. (2002) dalam Yulianti (2005) menguji pengaruh asset pajak